scholarly journals Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Problem Posing Berorientasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Author(s):  
Resyania Aprilla Putri ◽  
Endang Istikomah ◽  
Aulia Sthephani ◽  
Zetriuslita Zetriuslita

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kevalidan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Posing berorientasi kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi statistika yang teruji valid. Model pengembangan pada penelitian ini menggunakan model Plomp yang mempunyai tiga tahap yaitu Fase Pendahuluan (Preliminary research), Fase Pembuatan Prototype (Prototype Phase), Fase Penilaian (Assessment Phase). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah validasi perangkat pembelajaran. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu teknik analisis statistik deskriptif. Hasil analisis validasi penelitian oleh tiga validator diperoleh rata-rata validasi per-RPP dari setiap validator sebesar 100% untuk aspek indikator satu yang diukur dengan skala Guttman yang mana kriteria sangat valid dan 80,36% untuk aspek dua sampai tujuh yang diukur dengan skala Likert yang mana kriteria valid, dan untuk rata-rata validasi per-LKPD dari setiap validator sebesar 93,33% untuk aspek satu yang diukur dengan skala Guttman yang mana kriteria sangat valid dan 75% untuk aspek dua sampai tiga yang diukur dengan skala Likert yang mana kriteria valid. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Problem posing  berorientasi kemampuan pemecahan masalah matematis telah teruji kevalidannya.Kata kunci : LKPD, RPP, Problem Posing

2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 639
Author(s):  
Sudiyono Sudiyono

ABSTRAK Masih kurang  minatnya siswa dalam belajar khususnya pelajaran matematika,  salah satu sebab adalah  metode yang digunakan oleh guru masih konvensional dan siswa bekerja secara individu, sehingga siswa yang kurang mampu kesulitan dalam memahami konsep dengan benar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bilangan berpangkat dengan  model problem posing pada siswa kelas IX SMP Negeri 4 Batu.Penelitian ini menggunakan desain  Penelitian Tindakan Kelas  (Classroom Action Research),  pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan  kualitatif yaitu penelitian yang datanya tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Berdasarkan data yang diperolah dari pelaksanaan tindakan mulai siklus 1 sampai dengan siklus 2 dan berdasarkan hasil observasi tiap-tiap siklus terjadi peningkatan prestasi yaitu siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM dari 17 siswa menjadi 7 siswa, mengalami peningkatan siswa yang mendapat nilai memenuhi KKM dari 18 menjadi 27 siswa, dan rata-rata tes siswa dari  62,29 menjadi 71,76 mengalami kenaikan 2,47%, serta prosentase ketuntasa juga mengalami peningkatan dari 48,6% menjadi 79,4% meningkat 30,8%.Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan model problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi bilangan berpangkat. Kata Kunci: Peningkatan hasil belajar, Bilangan berpangkat, Problem Posing ABSTRACT The lack of student’s study interest especially on mathematics, one of the reason is the method is still conventional and students work individually, with the result that students harder to understanding the concept correctly. The purpose of this research is improving learning outcome on exponential numbers with problem posing model in 3rd years students on State Junior High School Batu. This research using Classroom Action Research design and qualitative approach, which is the research that not using statistics technique. This Classroom Action Research executed in two cycle. Every cycle consist of planning, action, observation, and reflection. Based on data that obtained from the 1st cycle until 2nd cycle and based on observation from every cycle there is an achievement increase that is students that having under the minimum learning mastery standard from the initial is 17 students increase to 7 students, then there is increase the numbers of students that having on the minimum learning mastery standard from 18 to 27 students, and the average of students’ test from 62,29 to 71,76 (increasing 2,47%), so the percentage of learning mastery increased from 48,6% to 79,4% increase for about 30,8%. This shows that Problem Posing approach can increasing student’s study result especially on exponential numbers subject. Keyword: Increase of study result, Exponential numbers, Problem Posing


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Rahma Dwi Aulia ◽  
Hayatun Nufus ◽  
Risnawati Risnawati

Sepren ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Raya Nababan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Tahun Ajaran 2020/2021 untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara model pembelajaran problem posing dan discovery learning. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi untuk melihat pencapaian proses pembelajaran sudah sesuaI atau tidak dengan model pembelajaran dan tes untuk melihat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis serta siswa antara model pembelajaran problem posing dan discovery learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)  pencapaian proses pembelajara problem posing adalah sebesar 4,8 dengan kategori “Sangat Baik” pencapaian proses pembelajaran discovery learning adalah sebesar 4,867 dengan kategori “Sangat Baik”. 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh model problem posing dengan discovery learning. Hal ini terlihat dari hasil uji statistika, dimana nilai probabilitas (sig.) untuk kedua pembelajaran  lebih besar dari taraf signifikansi  = 0,05 yang ditetapkan, sehingga H0 diterima. Namun secara matematis nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa berbeda


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Tantri Mayasari ◽  
Prastyo Eko Cahyono ◽  
Farida Huriawati
Keyword(s):  

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model open-ended learningdan problem posing learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMK Negeri 1 Wonoasri. Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang benar dalam mencari pengetahuan yang relevan, masuk akal, reflektif, bertanggung jawab, dan terampil fokus ketika memutuskan apa yang harus dipercaya untuk dilakukan. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas X AV 1 dan X IL 2 dengan diberi perlakuan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah quasi eksperimen dengan membandingkan nilai gain yang didapatkan dari hasil analisis n-gain dan didapatkan selisih sebesar 11,22 dimana lebih efektif penerapan model open-ended learning dibandingkan dengan model problem posing learning.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Maha Surdinata ◽  
Sukardi Sukardi ◽  
Rispawati Rispawati

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model problem  solving  dan problem  posing  terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar PPKn  sisw a. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dengan nonequivalen  control group  design.  Data berfikir kritis dijaring menggunakan angket dan data hasil belajar PPKn  diambil menggunakan so al tes yang sudah memenuhi persyaratan instrument  penelitian. Keseluruhan data dianalisis secara kuantitif  melalui uji parametrik yang terlebih dahulu diuji persyaratan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahw a tidak ada perbedaan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar PPKn antara yang menggunakan model problem  solving dan problem  posing.  Dengan mencermati nilai rata-rata yang sangat tinggi, maka kedua model pembelajaran sangat efektif. Implikasinya praktis adalah kedua model dapat digunakan dan secara teoritis memperkuat teori konstruktivistik sebagai backgroud teori pengembangan model pembelajaran. AbstractThe  purpose  of  this study is to  determine w hether  there is influence of  the application of problem solving methods and problems posed against the ability of critical thinking and  learning outcomes  of  student  PPKn.  This research is an experimental Quasi research w ith nonequivalent control group design. Learning methode  data w ith questionnaire method  and  learning result data PPKn taken using test questions that have met the requirements of the instrument. The data are analyzed quantitatively through the parametric test first. The results show ed no differences in critical thinking skills and learning outcomes betw een PPKn using problem solving and problem posing model. By looking at very high averages, the tw o learning models are very effective. The practical implication is that the second model  can  be  used  and  theoretically reinforces  constructivist  theory  as  a backgroud of learning model development theory. Keywords: Problem Solving, Problem Posing, Critical Thinking


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
Ramadhan Sumarmin ◽  
Rizka Khairia Roza

The main problem in the Junior High School of West Rengat is the absence of biology laboratory work guide for the practical activities. The presentation of the biology laboratory work guide in the student work sheets, and text books is still in a cookery model. It is not optimal to support student’s skill in science process. The aimed of this research to produce a valid, practical and efffective biology practical guide based on scientific approach for student at class VII of MTs/SMP in 2nd semester. The research used the Plomp model that has the preliminary research, the prototype phase and assessment phase. The data collect used validator sheet, practicalities by teacher and students questionnaires, observations of student activity sheets, student motivation questionnaire, and the paper-pencil test to cognitive student competence. The data were analyzed with the description of the percentage. The results showed that the biology laboratory work guide based on scientific approach for student at class VII of MTs/SMP in 2nd semester have validation score 83,05% (very valid category), the practicalities score 87,56% (very practice), and effectiveness score 84,36% (very effective). It can conclude that the biology laboratory work-guide based on scientific approach for student at class VII of MTs/SMP in 2nd semester has very valid, practical, and effective.


2021 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 336-343
Author(s):  
Altika Maulidya ◽  
Zaki M

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model Problem Posing Tipe Post Solution Posing bermediakan Papan Statistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian The One-Group Prestest-Posttest Design. Sampel penelitian di kelas VIII-3 SMP Negeri 6 Langsa yang berjumlah 23 siswa tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (thit = 9,95 > ttabel (0,05;22) = 2,07) pada taraf signifikan 5%, artinya terdapat peningkatan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model Problem Posing Tipe Post Solution Posing bermediakan Papan Statistika.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Era Rianti ◽  
Fitrah Amelia

This research aims to: (1). Knowing the effectiveness of the learning model problem solving toward of student’s mathematics communication abilities, (2). Knowing the effectiveness of the learning model problem posing toward of student’s mathematics communication abilities, (3). Knowing the difference between the effectivenees of the learning model problem solving and problem posing toward of student’s mathematics communication abilities. The experiment was using quasi-experiment methode. Population in this research were students of class 7th SMPN 47 Batam, a sampling technique that uses purposive sampling. Instrument in this research a essay test. The results show that: (1). The learning model problem solving not effectively toward of student’s mathematics communication abilities, (2). The learning model problem posing effectively toward of student’s mathematics communication abilities, (3). There is no difference in effectiveness between the learning model of problem solving and problem posing toward of student’s mathematics communication abilities.Keywords: problem solving learning model, problem posing learning model, and mathematics communication abilities


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Khairudin . ◽  
Ahmad Fauzan ◽  
Armiati . ◽  
Karmila Suryani

This research is a descriptive survey to determine the needs of lecturers and students for STEM-oriented problem posing learning models that can activate students to ask questions so that students can learn independently and can improve their problem solving skills in calculus. This research sample were students who took Calculus and lecturers who taught calculus. The research instrument used an online needs analysis questionnaire with two forms of statements, namely statements containing qualitative data. The research object consisted of 156 students from Padang State University, Bung Hatta University and STKIP PGRI Padang, as well as 2 lecturers teaching from the three colleges. The results of data analysis showed that on the part of lecturers and students is needed this learning model. Based on this results shows that the importance of designing a multidisciplinary oriented problem posing (STEM) learning model to increase problem solving abilities


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document