AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi kultural, serta konsep hidup yang tercermin dari leksikon bahasa Sunda di masyarakat adat kasepuhan Banten Kidul. Terkhusus 3 Kampung Adat Kasepuhan yang mempunyai keistimewaan masih memegang teguh adat istiadat leluhurnya sejak lebih dari 650 tahun yang lalu, yaitu Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, dan Ciptamulya yang terletak di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Fokus penelitian ini terletak pada leksikon-leksikon politik (sistem kepengurusan adat), sistem kepercayaan, dan ritual (upacara menghargai leluhur) bahasa Sunda di Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, dan Ciptamulya dengan menggunakan kajian etnolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipatif, sehingga pemeriksaan dokumentasi dan observasi secara langsung ditemukan peneliti lewat partisipasi aktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini melibatkan tiga komponen, yaitu sajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Klasifikasi leksikon bahasa Sunda yang ditemukan di Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, dan Ciptamulya berupa kata dan frasa yang berkategori nominal dan verbal. Total data yang ditemukan mengenai konsep hidup dalam leksikon masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, dan Ciptamulya sebanyak 42 data. Leksikon-leksikon bahasa Sunda yang ditemukan dalam kategori politik (sistem kepengurusan adat) terdapat 14 leksikon, sistem kepercayaan terdapat 15 leksikon, dan ritual (upacara menghargai leluhur) ditemukan sebanyak 13 data. Kata Kunci: kasepuhan, etnolinguistik, leksikon, bahasa Sunda AbstractThis study aimed to describe the cultural classification, as well as the concept of life that was reflected in the lexicon of Sundanese used by indigenous people of Kasepuhan Banten Kidul. Specifically 3 traditional villages/ kasepuhan that have special features who still hold fast to the customs of their ancestors since more than 650 years ago, namely Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, and Ciptamulya which are located in Cisolok subdistrict, Sukabumi Regency. The focus of this research lied in political lexicons (customary management systems), belief systems, and rituals (ceremonies honoring ancestors) of Sundanese in Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, and Ciptamulya using ethnolinguistic studies. This study used a participatory observation method, so that examination of documentation and observation was directly found by researchers through active participation. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study involved three components, namely data presentation, data reduction, and drawing conclusions. The Sundanese lexicon classification found in Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, and Ciptamulya were in the form of words and phrases that were categorized as nominal and verbal. The total data found regarding the concept of life in the lexicon of the indigenous people of Kasepuhan Ciptagelar, Sinarresmi, and Ciptamulya was 42 data. The Sundanese lexicons found in the political category (traditional villages management system) contained 14 lexicons, the belief system contained 15 lexicons, and rituals (honoring ancestral ceremonies) found 13 data. Keywords: kasepuhan, ethnolinguistics, lexicon, sundanese