ABSTRAK<br />Keragaman genetik sangat penting dalam program pemuliaan<br />kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman genetik<br />plasma nutfah kelapa Genjah yang ditanam secara ex situ di kebun koleksi<br />Mapanget, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado.<br />Delapan aksesi kelapa Genjah dianalisis keragamannya berdasarkan<br />penanda DNA SSRs menggunakan 3 primer atau lokus. Hasil analisis<br />menunjukkan bahwa 3 primer SSRs yang digunakan semuanya polimorfik<br />dan menghasilkan 4 - 5 alel per lokus. Kelapa Genjah Salak (GSK)<br />menunjukkan heterozigous pada ke tiga lokus, sedangkan Genjah Hijau<br />Jombang (GHJ) pada lokus CNZ 51. Dua pohon sampel dari masing-<br />masing aksesi yang dianalisis memiliki kemiripan genetik sebesar 100%<br />kecuali aksesi (GHJ) yang hanya memiliki kemiripan 93 %. Aksesi GSK<br />yang sangat berbeda dengan aksesi lainnya dengan kemiripan hanya 45%.<br />Hal ini menunjukkan bahwa aksesi kelapa GSK dan GHJ memiliki<br />beberapa karakter yang berbeda dan spesifik dibandingkan dengan aksesi<br />lainnya, sehingga diperlukan seleksi yang ketat sebelum digunakan<br />sebagai materi pemuliaan<br />Kata kunci : Kelapa,Cocos nucifera L.,plasma nutfah, keragaman genetik,<br />kelapa Genjah, penanda DNA SSRs, Sulawesi Utara<br />ABSTRACT<br />Genetic diversity evaluation of dwarf coconut germplasm<br />at Mapanget Experimental Garden based on SSRs<br />(Simple Sequence Repeats) marker<br />Genetic diversity is very important in coconut breeding program.<br />The aim of this research was to study genetic diversity of Dwarf Coconut<br />that have been planted on Mapanget Experimental Garden, Indonesian<br />Coconut and Palmae Research Institute Manado. Eight Dwarf accessions<br />were analyzed their to find out genetic diversity based on SSRs marker<br />using three primers or locus. The results showed that three primers SSRs<br />were polymophic and gave 4 -5 allels per locus. Salak Green Dwarf (SGD)<br />showed heterozygous in three loci, while Jombang Green Dwarf (JGD) in<br />locus CNZ 51. Two sample plants of each accession had genetic similarity<br />100% except JGD only had similarity of 93%. SGD was different with<br />other accessions and only had genetic similarity of 45%. SGD and JGD<br />had several and specific characters that were different compared to the<br />other accessions and have to be selected before they are used as breeding<br />materials.<br />Key words : Coconut, Cocos nucifera L., germplasm, genetic diversity<br />dwarf coconut, marker SSRs