tyre industry
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

58
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

6
(FIVE YEARS 0)

PROMOTOR ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 338
Author(s):  
Nanda Fitriyani Ainiyyah ◽  
Anissatul Fathimah ◽  
Andi Asnifatima

Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering di jumpai di lingkungan kerja, dimana kebisingan tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis serta stress kerja. Menurut NIOSH (2010), penyakit akibat kebisingan kerja ditemukan pada 17.00 kasus dari 59.100 kasus, yaitu sejumlah 1 dari 9 penyakit akibat kerja yang dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian <em>mixing </em>PT. ElangPerdana  tyre industry. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>total sampling </em>dengan jumlah sampel 68 responden. Pengambilan data kebisingan dengan menggunakan alat <em>sound level meter </em>wawancara mendalam mengenai alat pelindung telinga serta penyebaran kuesioner. Analasis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji <em>Chi-Square. </em>Diketahui nilai <em>p-value </em>Beban kerja mental (<em>p-value=</em>0,022) artinya <em>p- value</em>&lt;0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja mental terhadap stress kerja pada pekerja di bagian <em>mixing</em>. Hasil uji statistik <em>Chi-Square Test </em>diperoleh nilai kebisingan (<em>p-value=</em>0,575), usia (<em>p-value=</em>1,000), tingkat pendidikan (<em>p-value=</em>1,000), masa kerja (<em>p-value=</em>0,680) dari ketiga variable tersebut tidak ada hubungan yang signifikan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian <em>mixing </em>PT. Elangperdana Trye Industry, dan hasil penelitian ini menunjukan  51 pekerja (75,0%) tidak mengalami stress kerja dan 17 pekerja (25,0%) mengalami stress kerja. Pengukuran kebisingan pada pekerja di bagian <em>mixing </em>PT. Elangperdana Tyre Industry terdapat 3 titik yang memiliki nilai ambang batas &gt;85 dBA yaitu Feeding CV MIX 2 (93,7 dBA), Mill 2 MIX 2 (89,1 dBA), Cement House (88,1 dBA). Kesimpulan dari penelitian yang memiliki hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja yaitu beban kerja mental dan yang tidak memiliki hubungan yaitu, kebisingan, usia, tingkat Pendidikan, dan masa kerja. Saran Melakukan safety talk kepada pekerja sebagai bentuk sosialisasi tentang bahaya kebisingan di tempat kerja kepada pekerja, Tenaga kerja yang bekerja di area bising dapat saling mengawasi, mengingatkan dan menegaskan rekan kerja sehingga dapat membangun kedisiplinan dan konsisten dalam penggunaan Alat Pelindung Telinga.


Author(s):  
Tushar Rameshbhai Ajmera

Purpose: The main aim of this article is to find out the working capital management and its impact on profitability in Tyre Industry of selected companies which are listed on stock exchange in India. Approach/ Methodology/ Design: For the study, a time span of 8 years from 2011-12 to 2018-19 is considered, and based on it, any relation of net profit margin ratio and working capital components like current ratio, quick ratio, inventory turnover ratio, working capital turnover ratio is considered. The sample is selected based on higher market capitalisation during the study period. Regression analysis is also employed to investigate the impact of WCM on corporate profitability. Findings: The major findings of this study indicate that the profitability of Balkrishana was good   compared to the other companies. The working capital of Ceat shows highly positive working capital management, whereas Apollo shows negative working capital management. These results were identified with the help of accounting tool as Ratio analysis and statistical tools as Regression analysis and ANOVA test for selected data. Practical Implication: The study examines the scenario of tyre industry with the help of working capital management in selected companies. The results of the study could be an indicator of the performance of the selected companies.   Originality/Value:  This paper provides some key insights to health and efficiency of the selected companies. The working capital ratios are indicative of good working capital management, leading to identifying issue in financial management and eventually improving the performance of the tyre industry.


2021 ◽  
Vol 80 (3) ◽  
pp. 106-117
Author(s):  
R.M. Akhatov ◽  
◽  
S.V. Dobrov ◽  
K.M. Zolotukhin ◽  
N.D. Biktimirova ◽  
...  

The review article refers to practical experience of the plants working under the same corporate brand and providing for the complete process chain: from tyres development to tyres sale and after-sale service. The content includes the chronicle (the facts on the way the tyre industry was set in Tatarstan) and gives comprehensive view of up-to-datedness of Tatneft’s Tyre business (information on processes used in Nizhnekamsk tyres production, on the output products and on development opportunities). The competent team of authors, consisting of practicing professionals, reveals to readers all ins and outs of tyre production using simple plain language.


PROMOTOR ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 380
Author(s):  
Mochammad Titan Permana ◽  
Rubi Ginanjar ◽  
Anissatul Fathimah

Para pekerja di bagian Curing setiap harinya terpapar oleh suhu panas sehingga berisiko lebih mudah untuk mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suhu panas terhadap kelelahan kerja pada pekerja di bagian Curing di PT. ElangPerdana Tyre Industry tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang mempengaruhi hubungan suhu panas terhadap kelelahan kerja dikumpulkan dengan kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). Metode pengumpulan data dengan pengisian kuesioner mengenai umur, suhu, masa kerja, beban kerja, dan kelelahan kerja. Analisa data penelitian dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara suhu panas (p-value 0,010), umur (p-value 0,014), masa kerja (p-value 0,014), dan beban kerja (p-value 0,007) terhadap kelelahan kerja dimana α &lt; 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suhu panas sangat berhubungan terhadap kejadian kelelahan kerja. Sehingga disarankan untuk senantiasa melakukan pengecekan suhu lingkungan terutama pada area dengan suhu tinggi serta perawatan dan penambahan saluran ventilasi udara.


PROMOTOR ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 259
Author(s):  
Khairunnisa Anas ◽  
Anissatul Fathimah ◽  
Rubi Ginanjar

<p>Gejala dermatitis dapat terjadi di lingkungan PT.Elangperdana Tyre Industry pada bagian curing, mixing, calendar, extruding dan finishing karena pada beberapa proses kerja yang memungkinkan para pekerja kontak dengan material panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kontak panas langsung dengan gejala dermatitis pada pekerja di PT.Elangperdana Tyre Industry Citeureup tahun 2019. Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan <em>cross-sectional.</em> Pada penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati pada waktu yang bersamaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2212 pekerja bagian produksi di PT.Elangperdana Tyre Industry. Sampel yang diambil dengan teknik <em>sample size</em> dengan responden sebanyak 78 responden.Pengambillan data menggunakan kuesioner serta melakukan pengukuran suhu material panas menggunakan alat fluke thermometer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik <em>chi square</em>. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara suhu material dengan gejala dermatitis, umur, masa kerja, lama kontak, dan penggunaan alat pelindung diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah area kerja yang berisiko terkena gejala dermatitis dikarenakan pekerja seringkali kontak dengan material bersuhu tinggi. Namun pada beberapa divisi sudah mengantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri berlapis akan tetapi menurut peneliti hal ini tidak efektif sebab menambah biaya pengadaan APD.</p>


Author(s):  
Nicoleta Chicu ◽  
Adina-Liliana Prioteasa ◽  
Alecxandrina Deaconu

AbstractThe digital age or the 4.0 industry makes its presence felt in all areas of the economy, making serious contributions to its development. The automotive industry is in a phase of change, acting on all its sub-industries such as the automotive tyre industry. We are witnessing a process in which large companies no longer sell a simple car or basic tyres, but resort to new technologies and digitalization to sell complex services tailored to the needs of consumers. Terms such as connectivity, mobility, autonomy became the main pillars in the development of such solutions integrated in the current market. Based on a SWOT analysis and a focus group organized with specialists from the field, this article aims to highlight the tyre industry market, which are the latest trends in the technologies used for development of the tyre industry, which are the factors that contribute to its growth and which are the threats, the opportunities for the big competitors in the market: Bridgestone, Goodyear, Michelin and Pirelli.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document