Dengan semakin majunya bukaan tambang dengan massa batuan yang berbeda-beda, diperlukan pengambilan keputusan yang secara cepat dalam penanganannya, sehingga diperlukan bukaan tersebut akan di berikan support atau tidak diberikan support selama aktifitas penambangan terus berlanjut sesuai kegunaannya. Untuk mensupport kebutuhan tersebut dengan cepat, maka dapat dilakukan dengan uji indeks. Yakni dengan uji beban titik, dimana Indeks franklin (Is) dapat mempresentasikan besarnya nilai kuat tekan dari sampel batuan yang diambil. Selain itu, uji beban titik merupakan metode alternatif yang digunakan untuk mengukur nilai kuat tekan menggantikan metode kuat tekan uniaksial terkait biaya dan waktu yang lebih efisien.Dari penelitian ini akan dihasilkan alat uji beban titik yang dirancang menurut International Society for Rock Mechanic (ISRM) vol.22-2 (1985), serta IS 8764 (1998) yang kemudian akan dilakukan pengujian sampel untuk mengetahui kehandalan alat yang dibuat dengan mengkorelasikan hasil dari uji beban titik dan uji kuat tekan uniaksial dengan batulanau sebagai sampel.Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai uji kuat tekan uniaksial dari 10 kali percobaan yang dilakukan pada batulanau yaitu berkisar 3,18 – 7,32 Mpa dan uji beban titik berkisar 0,3702 – 1,0387 Mpa dengan jumlah pengujian sampel total uji yaitu 20 kali percobaan, sehingga didapatkan nilai koefesien korelasi R2 = 0,938 dan didapatkan persamaan korelasi antara uji kuat tekan dan uji beban titik yaitu, sc = 4,6308(Is50) + 2,2965. Kata-kata kunci: Uji Beban Titik, Kuat Tekan Uniaksial, Batulanau