Indonesian Sugar Research Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

2798-5415, 2775-2100

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 106-113
Author(s):  
Opal Priya Wening

Near infrared spectroscopy (NIRS) merupakan metode alternatif untuk menganalisa parameter sampel yang lebih cepat. Pada penelitian ini, NIRS akan digunakan sebagai penentuan kualitas gula kristal putih (GKP) dengan parameter penting seperti pol, warna, susut pengeringan, dan berat jenis butiran. Sampel gula yang digunakan berasal dari laboratorium P3GI. Instrumen NIRS menggunakan FOSS XDS rapid content analysis, kemudian model yang dibangun menggunakan metode kalibrasi partial least square (PLS). Hasil NIRS dievaluasi dengan standar: nilai korelasi R2 dan r2 yang mendekati 1, error SEC yang rendah, dan rasio RPD yang tinggi. Penelitian menghasilkan nilai untuk pol (%): R2 = 0,970, SEC = 0,023, r2 = 0,496, RPD = 1,152; warna (IU):  R2 = 0,970, SEC = 12,305, r2 = 0,757, RPD = 1,529; susut pengeringan (%): R2 = 0,973, SEC = 0,004, r2 = 0,789, RPD = 1,601; dan berat jenis butiran (mm): R2 = 0,954, SEC = 0,038, r2 = 0,407, RPD = 0,997. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut metode NIRS berpotensi sebagai analisa kualitas gula kristal putih dengan model yang dibangun tergolong sebagai pendahuluan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 67-77
Author(s):  
Danang Permadhi ◽  
Trikuntari Dianpratiwi
Keyword(s):  

Penurunan luas lahan tebu rakyat (TR) di wilayah kerja PG Gempolkrep mengindikasikan minat petani dalam berusahatani tebu menurun. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi minat petani dalam berusahatani tebu. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari 77 petani tebu dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu software SPSS 16. Data sekunder diperoleh dari Kementerian Pertanian, PTPN X dan PG Gempolkrep. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi minat petani dalam berusahatani tebu adalah penguasaan lahan, pendapatan berusahatani tebu, peran petugas PG, peran KPTR dan peran dinas terkait. Nilai determinasi R Square sebesar 0,562 menunjukkan bahwa variabel X (independent variable)  dapat menjelaskan variabel Y (dependent variable) sebesar 56,2%, sedangkan sisanya 43,8% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 78-88
Author(s):  
Simping Yuliatun ◽  
Triantarti Triantarti

Biomassa sorgum manis yang berupa daun sorgum berpotensi sebagai pakan ternak yang melimpah saat panen. Pembuatan silase daun sorgum merupakan upaya mendapatkan pakan yang tersedia sepanjang musim dengan cara diawetkan melalui proses ensilasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas dan nilai nutrisi silase daun sorgum manis. Pembuatan silase daun sorgum menggunakan bakteri Lactobacillus plantarum dengan perlakuan penambahan tetes dan urea. Contoh sebelum dan sesudah ensilasi dianalisis pH, acid detergent fiber (ADF), neutral detergent fiber (NDF), selulosa, lignin,  kadar air, kadar N dan kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan ensilasi dapat menurunkan pH silase daun sorgum dengan penurunan pH antara 0,13 - 1,33 poin. Kualitas silase daun sorgum tergolong sedang hingga sangat baik dengan nilai FN 56- 92. Nutrisi silase daun sorgum berdasar kandungan protein yang tersedia termasuk kelompok kualitas cukup dan sedang yaitu berkisar antara 8-12%. Nilai nutrisi silase daun sorgum berdasar kandungan serat yang sulit dicerna (ADF), total serat yang dapat dicerna (TDN) dan energi metabolisme pakan (ME)  termasuk dalam kelompok kualitas baik hingga sangat baik dengan nilai ADF kurang dari 37%, TDN lebih dari 54%, dan ME lebih dari 0,94 Mkal/lb.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 89-94
Author(s):  
Vivin Diana Putri ◽  
Etik M Achadian

The white fly explosion might be occurred on the flooded fields and lack of nitrogen fertilizer. Some control methods have to be conducted to prevent further losses. The use of biopesticide was known to be easier, cheaper and environmental friendly control methods. Therefore the aim of this experiment was determining the effect of white champa leaf extract (Plumeria acuminata) as a biopesticide on sugarcane white fly eclosion (Aleurolobus barodensis). Experiment was conducted in the laboratory, using a completely randomized design with 6 treatments of P. acuminata leaf extract concentrations, that were 0% (control), 10%, 20%, 30%, 40% and 50%, and was replicated 4 times. The results showed that P. acuminata leaf extract could be used to control sugarcane white fly. The effective leaf extract concentration was 40%. The results also proved that P. acuminata leaf extract killed the white fly pupae instead of delaying their eclosion.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 95-105
Author(s):  
Wiwit Wicaksono Jati ◽  
Etik Mar’ati Achadian ◽  
Dendi Juliadi ◽  
Lilik Koesmihartono Putra

Serangan hama uret Lepidiota stigma F. dapat menyebabkan kehilangan hasil tebu mencapai 30%, dan pada serangan berat dapat menyebabkan gagal panen.  Pengendalian hama dengan aplikasi insektisida sintetik secara terus menerus berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem antara lain pencemaran lingkungan. Pengendalian secara biologis dengan jamur entomopatogenik merupakan alternatif teknik pengendalian yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan 5 isolat jamur Metarhizium anisopliae yang diperoleh dari beberapa instansi untuk pengembangan agen hayati hama uret di wilayah Purworejo.  Penelitian uji efikasi dilakukan dalam 2 tahap. Uji efikasi tahap 1 dilakukan pada 5 isolat  terhadap uret dari Purworejo. Adapun uji efikasi tahap 2 dilakukan pada 2 isolat terpilih dengan penyetaraan kerapatan spora. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat 2 isolat yang mampu menyebabkan kematian hama uret yaitu isolat M1 dan M5. Isolat M5 menunjukkan hasil uji efikasi tahap pertama yang lebih tinggi dibandingkan isolat lainnya. Hasil uji efikasi tahap 2 antara isolat jamur M. anisopliae M1 dan M5, keduanya efektif untuk mengendalikan hama uret L. stigma.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-18
Author(s):  
Nader Sallam ◽  
Etik Mar'ati Achadian ◽  
Ari Kristini ◽  
Rob Magarey ◽  
Emily Deomano

We conducted monthly monitoring of lepidopterous moth borers in four sugarcane fields in Java, Indonesia, from May 2009 to May 2011. Fields sampled belonged to Pesantren Baru, Jombang Baru, Gondang Baru and Subang sugar factories. Three main moth borer species were found to inflict damage to sugarcane plantations in all regions, and these are the stalk borers Chilo sacchariphagus (Bojer) and Chilo auricilius Dudgeon and the top borer Scirpophaga excerptalis (Walker). Tetramoera (Eucosma) schistaceana (Snellen) was also encountered but only caused minor damage. Borer populations increased with plant age and reached a peak around January – May in most cases, with the onset of rainfall triggering population rise. All borers coexisted in the same plant with no evidence of competition between the two stalk borers (C. sacchariphagus and C. auricilius) over their specific feeding location (internode) or between the two stalk borers and the top borer (S. excerptalis) over the same plant. This suggests that an infestation by one species does not make the plant less desirable to be colonised by another. Parasitism rates by natural enemies were very low which reflects the challenges facing biological control efforts in Java. Knowledge generated through this project will improve our understanding of borer dynamics in South East Asia and will enhance our preparedness for potential introduction by any of these pests into Australia


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 32-45
Author(s):  
Arinta Rury Puspitasari ◽  
Aris Lukito

Dalam mencapai swasembada gula, perlu diupayakan peningkatan produktivitas tebu. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penggunaan biostimulan, mikoriza serta asam humat. Pemberian biostimulan, asam humat dan mikoriza diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Tujuan dari percobaan adalah mendapatkan perlakuan terbaik dari penggunaan biostimulan, mikoriza, asam humat dengan mengkombinasikan beberapa dosis pemupukan. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, mulai bulan Oktober 2018 sampai dengan Oktober 2019. Perlakuan merupakan kombinasi biostimulan, mikoriza, asam humat dan dosis perlakuan dengan jumlah perlakuan sebanyak 8, serta 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, pertumbuhan tanaman dan produksi tebu maupun gula tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Namun, terdapat kecenderungan dengan perlakuan asam humat dan dosis pupuk 75%; perlakuan biostimulan sebanyak 3 kali dengan dosis pupuk 100% baik disemprot maupun direndam memberikan hasil yang lebih baik dengan produktivitas tebu 108,94 - 112,67 ton/ha serta hablur gula 13,93 - 14,13 ton/ha. Bila dibandingkan dengan perlakuan standar (hanya penggunaan pupuk anorganik dosis 100%), terdapat peningkatan hablur gula sebesar 4,60-6,17% dengan perlakuan asam humat dan biostimulan. Sementara, pemberian mikoriza belum memberikan hasil optimum yang diduga karena kondisi lahan yang cukup air.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 46-58
Author(s):  
Cahya Nurcahya ◽  
Wiwit Budi Widyasari ◽  
Nurika Aini Yuniasari ◽  
Sylvia Lindawati

Salah satu kriteria dalam menentukan varietas tebu unggul adalah memiliki hasil tebu serta stabilitas yang tinggi. Hambatan dalam menentukan varietas unggul tebu adalah besarnya pengaruh interaksi genetik x lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas genetik hasil tebu pada beberapa varietas harapan tebu. Penelitian dilakukan di 4 lokasi yaitu Jatiroto, Malang, Pasuruan dan Madura pada masa tanam (MT) 2016/2017 dan MT 2017/2018. Pada penelitian ini digunakan 14 varietas unggul harapan dan 2 varietas unggul bina sebagai kontrol. Rancangan percobaan berupa rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan terdiri dari 6 juring panjang 6 meter. Hasil tebu digunakan untuk menilai stabilitas varietas yang diuji menggunakan metode AMMI (Additive Main Effects and Multiplicative Interaction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% keragaman dipengaruhi oleh lingkungan, 16,4% genotipe dan 13,2% interaksi genotipe x lingkungan. Hasil analisis AMMI menunjukkan PC1 sebagai komponen utama interaksi yang nyata dengan kontribusi mencapai 64,5 % dari total keragaman interaksi genotipe x lingkungan. Penilaian stabilitas berdasarkan nilai absolut PC1 dan biplot AMMI1 menunjukkan varietas G8, G1 dan G10 memiliki peringkat stabilitas paling tinggi namun hasil tebu yang rendah. Varietas G4 beradaptasi baik pada lokasi Jatiroto dan Malang. Varietas G6, G7, G11 dan G14 memiliki potensi hasil tebu dan stabilitas tinggi sehingga berpotensi untuk dilepas sebagai varietas unggul baru.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-31
Author(s):  
Wiwit Wicaksono Jati ◽  
Ari Kristini ◽  
Lilik Koesmihartono Putra

Salah satu penyakit penting terbawa benih adalah penyakit pembuluh yang disebabkan bakteri Leifsonia xyli sub sp xyli.  Perlakuan LHWT dapat mengendalikan penyakit tersebut tetapi menyebabkan penurunan perkecambahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh LHWT terhadap perkecambahan beberapa varietas tebu bina dan produksi benih tebu varieta bina. Penelitian dilakukan pada tahun 2015, di P3GI Pasuruan Jawa Timur. Bahan yang digunakan yaitu benih tebu 5 varietas, fungisida benomil 0,6 gram/liter, urea 3,6 gram/liter. Peralatan yang digunakan yaitu water tank, termometer, waring, drum atau ember besar. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi. Petak utama terdiri dari 5 varietas yaitu PSDK 923, Bululawang, VMC 76-16, PSJK 922, PS 862. Anak petak terdiri dari 6 perlakuan yaitu kontrol benih bagal mata 1 dan mata 2, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2, perawatan air panas suhu 50 0C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, dan perawatan air panas suhu 500C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pre treatment pada suhu 50 0C 10 menit yang diikuti LHWT dengan perendaman dalam larutan fungisida dan urea 20 menit pada benih tebu bagal mata 1 dan 2 dapat mengurangi penurunan perkecambahan dan pertumbuhan tebu lebih baik dibandingkan dengan post treatment tunggal. LHWT yang diikuti pre treatmen dapat meningkatkan produktivitas benih tebu dibandingkan LHWT tanpa pre treatmen.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Deva Andika Wiratmoko ◽  
Agus Supriyanto ◽  
Karyadi Karyadi ◽  
Etik Mar'ati Achadian
Keyword(s):  

Hama uret Lepidiota stigma F. merupakan hama penting pada pertanaman tebu di lahan kering (tegalan). Survei terakhir yang dilakukan P3GI menunjukkan lebih dari 18 pabrik gula di Jawa yang bermasalah dengan uret. Pengendalian terpadu merupakan cara pengendalian yang dianjurkan. Monitoring populasi hama dengan light trap sangat membantu tindakan pengendalian lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan light trap untuk monitoring dan memusnahkan kumbang L. stigma telah dilakukan di kebun Mumbul, Jember pada musim tanam 2019/2020. Hasil pengamatan menunjukkan kumbang betina lebih banyak tertangkap dan ± 96,27% kumbang betina tertangkap mengandung telur yang siap diletakkan dalam ovariumnya. Puncak penerbangan kumbang L. stigma terjadi ± 3 minggu setelah hujan deras yang pertama turun di kebun Mumbul. Adapun penerbangan harian kumbang lebih banyak terjadi antara pukul 18.00-19.00 WIB.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document