Journal of Nursing and Public Health
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

132
(FIVE YEARS 66)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Unived Press

2722-0613, 2338-7033

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 46-52
Author(s):  
FITRI RAASYIDAH ◽  
HERU LAKSONO ◽  
NADIA PUDIARIFANTI ◽  
SURYANTI SURYANTI
Keyword(s):  

Penjual nasi goreng merupakan salah satu profesi yang mempunyai waktu tidur yang kurang dikarenakan aktifitasnya di malam hari. Dengan aktifitas berjualannya rata- rata dari jam 17.00 s/d 03.00 membuat penjual tidak beristirahat pada malam hari dan merasa lelah sehingga waktu tidurnya berkurang. Di kota Bengkulu pada umumnya penjual nasi goreng bekerja hingga larut malam, sehingga rentan terhadap peningkatan gula darah, yang dapat berlanjut menjadi diabetes mellitus tipe 2. Normalnya kadar glukosa darah sewaktu yaitu kurang dari 200 mg/dL. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam tubuh menandakan penyakit Diabetes Mellitus. Tujuan dari penelitian ini diketahui Gambaran Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Penjual Nasi Goreng di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu Tahun 2019. Jenis Penelitian ini yang digunakan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu phenomena yang terjadi di kalangan masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah penjual nasi goreng di kecamatan singaran pati kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada calon responden dalam penelitian dan peneliti melakukan wawancara yang meliputi identitas responden. Didapatkan hasil kadar glukosa normal sebanyak 34 responden (97,2%) dan 1 responden (2,8%) kadar glukosanya abnormal. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil kadar glukosa hampir seluruh responden yaitu normal dengan jumlah 34 orang (97,2%) dan sebagian kecil responden abnormal dengan jumlah 1 orang (2,8%).


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 79-86
Author(s):  
SRI MULYATI

Permasalahan yang mengakibatkan penurunan produktifitas hasil panen tanaman sayuran salah satunya akan adanya keberadaan hama. Pemasalakan keberadaan hama masih terus terjadi dilahan pertanian, salah satunya pada lahan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pestisida alami kulit bawang merah terhadap pengendalian hama ulat tritip pada tanaman sayur sawi hijau. Jenis penelitian ini digunakan ekperimen murni dengan desain “Post test control group design” pecobaan terdiri dari 3 perlakuan konsentrasi pestisida alami kulit bawang merah (40%, 60% dan 90%), dan 1 perlakuan tanpa pestisida alami kulit bawang merah sebagai kontrol. Semua pelakuan disiapkan 3 pengulangan. Pengamatan hama pada tumbunhan sayur sawi hijau pada saat 13, 19 dan 25 hari setelah tanam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pestisida alami kulit bawang merah efektif terhadap pengendalian hama ulat tritip pada tanaman sayur sawi hijau. Kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pestisida alami baru dalam pembutaan pestisida alami karna tiding mengandung bahan kimia dan jauh lebih aman bagi lingkungan.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 37-45
Author(s):  
HAIDINA ALI

Deman Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor utama penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dilakukan dengan memutus mata rantai penularan. Insektisida hayati terbukti berpotensi mengendalikan vektor. Penelitian ini diketahuinya efektivitas ekstrak buah pinang muda (Areca catechu L.) terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp. Metode penelitian ini true eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Penelitian menunjukkan presentase rata-rata kematian larva pada konsentrasi 2000 ppm sebesar 39,2%, konsentrasi 3000 ppm sebesar 72%, konsentrasi 4000 ppm sebesar 84,8% dan konsentrasi 5000 ppm sebesar 100%. Hasil Uji One Way Anova diperoleh p-value = 0,000 (p = < 0,05) sehingga dinyatakan ada perbedaan signifikan pada jumlah larva yang mati pada berbagai konsentrasi dan hasil Uji Bonferroni diperoleh konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp pada konsentrasi 5000 ppm. Diharapkan penelitian selanjutnya menemukan formulasi buah pinang muda yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dimasyarakat.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 91-99
Author(s):  
TUTI ANGGRIANI UTAMA ◽  
DARA HIMALAYA ◽  
SUCI RAHMAWATI

Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam meningkatkan pola hidup sehat dan memerangi penyakit tidak menular dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk megevaluasi penerapan program GERMAS di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dengan 14 butir pertanyaan yang mewakili 3 fokus GERMAS. Sampel penelitian pada penelitian berjumlah 200 orang responden yang merupakan perwakilan kepala keluarga yang dipilih secara acak pada 9 kecamatan Kota Bengkulu. Pengambilan sampel menggunakan teknik aksidental sampling. Hasil analisa secara deskriptif menunjukkan bahwa 47% program GERMAS diterapkan sangat baik, 47% sangat baik, 39% cukup baik. 0,5% kurang baik dalam menerapkan program GERMAS. Peningkatan penerapan program GERMAS hendaknya dapat didukung dengan adanya program pemerintah terutama dalam memberikan pemeriksaan kesehatan yang terjangkau.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
NENGKE PUSPITA SARI ◽  
DENO HARMANTO

Pendahuluan: Diabetes mellitus suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia menimbulkan berbagai komplikasi akut serta kronik1. Salah satunya adalah penyakit arteri perifer (PAP). Pemeriksaan ankle brachial index (ABI) dengan teratur dapat mendeteksi dini adanya PAP. Sebanyak 85% diabetesi merupakan penderita diabetes mellitus tipe22. Relaksasi Otot Progresif adalah metode yang mampu memperlancar aliaran darah. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan one group pre-post test. Sebanyak 10 responden terlibat dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data informasi responden dikumpulkan melalui proses wawancara dan observasi. Sedangkan untuk mengetahui kadar gula darah dan ankle bracial Indeks diakukan pengecekan. Data dianalisis dengan metode uji t-dependent dengan α=0,05. Hasil dan Pembahasan: Terdapat perbedaan yang signifikan nilai kadar gula darah sebelum dan setelah dilakukan tindakan (pvalue 0,000). Sedangkan nilai ABI tidak memiliki perbedaan yang signifikan baik sebelum dan setelah tindakan (0,187) Kesimpulan: teknik relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan kadar gula darah, namun tidak dapat meningkatkan nilai ABI namun salah satu intervensi keperawatan mandiri.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
AGUNG SUTRIYAWAN ◽  
MATHEUS ABA ◽  
JULIUS HABIBI
Keyword(s):  

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama DBD memiliki pola hidup di daerah panas sehingga penyakit ini berkembang di perkotaan daripada di perdesaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan determinan epidemiologi dan kejadian DBD. Ini adalah studi kasus-kontrol. Jumlah sampel sebanyak 434 responden. Sampel kontrol diambil berdasarkan beberapa kriteria: 1) usia responden maksimal 5 tahun dari usia kelompok kasus, sampel kontrol yang dipilih adalah tetangga kelompok kasus. Data diperoleh berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner kepada responden. Faktor risiko dianalisis menggunakan uji chi-square, untuk menentukan besarnya risiko menggunakan Odds ratio (OR). Setelah itu, analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan regresi logistik ganda. Variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD adalah sikap (0,000), 2,9 (1,7-4,8), pemberantasan sarang nyamuk (0,001), 2,3 (1,4-3,8), penggunaan obat nyamuk (0,004), 2,0 (1,2-3,2), penggunaan kelambu (0,000), 2,7 (1,7-4,5), jentik nyamuk (0,000), 4,1 (2,5-6,7) , kepadatan hunian (0,043), 1,6 (1,0-2,6), pemantauan jentik berkala (0,006), 1,9 (1,2-3,1), fogging (0,001), 2,2 (1,3-3,7), larvasida (0,000), 2,5 (1,5-4,1), dan pendidikan DBD (0,000), 4,0 (2,4-6,6). Determinan epidemiologi yang paling dominan dari kejadian DBD adalah jentik nyamuk. Orang yang tinggal dirumah yang terdapat jentik nyamuk memiliki peluang 4,1 kali lipat untuk terjangkit DBD.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 87-90
Author(s):  
SUTRI YANI ◽  
LIZA PUTRI
Keyword(s):  

Pendahuluan: Minuman Keras banyak menimbulkan masalah. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk membuat larangan tentang minuman keras. Khususnya para remaja, sehingga dapat mengurangi penyimpangan pada remaja salah satunya minuman keras dengan menerapkan terapi thought stoppping. Thought stopping adalah suatu teknik yang digunakan untuk menyembuhkan pemikiran negatif yang merusak diri dengan mengatakan “STOP” dan mengganti negatif menjadi pikiran positif. Metode: Penelitian ini menggunakan quantitative dengan design quasai eksperemet. Sampel dalam penelitian ini adalah Remaja pecandu minuman keras. Hasil: Hasil didapatkan nilai P value = 0,001, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi thought stopping untuk mengatasi frekuensi remaja minum-minuman keras.Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan terapi thought stopping menghentikan pikiran negatif sangat efektif dalam merubah proses pikir pada remaja pecandu minuman keras.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
GLADIS AYU ◽  
MUSTAKIM MUSTAKIM ◽  
TRI HANDARI ◽  
ARUM ARIASIH
Keyword(s):  

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Dapat menyebabkan kematian. Kasus COVID diseluruh dunia hingga tanggal 5 Mei 2020 mencapai 3.517.345 kasus dengan kematian mencapai 243.401 jiwa. Implementasi pelayanan kesehatan selama masa pandemik COVID-19 harus diperhatikan agar tidak terjadi penularan COVID-19 di pelayanan kesehatan. Pengendalian bahaya transmisi COVID-19 di pelayanan kesehatan dengan menerapkan beberapa hirarki pengendalian bahaya, yaitu pengendalian teknis, pengendalian administratif dan alat pelindung diri. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden dalam penelitian yaitu 97 sampel. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner melalui sebaran angket dalam bentuk google form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 48,5% responden memiliki persepsi bahwa implementasi pengendalian teknis di pelayanan kesehatan kurang sesuai, sebagaian besar yaitu 55,7% memiliki persepsi bahwa implementasi pengendalian administratif dan alat pelindung diri di pelayanan kesehatan sudah sesuai. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa responden yang memiliki persepsi bahwa implementasi pengendalian teknis dipelayanan kesehatan kurang sesuai dan sebagian besar yang memiliki persepsi bahwa implementasi pengendalian administratif dan alat pelindung diri di pelayanan kesehatan sudah sesuai. Selain itu, saran bagi pelayanan kesehatan diharapkan dapat melaksanakan program pencegahan dan pengendalian infeksi secara konsisten sesuai dengan pedoman dan melakukan kontrol secara rutin.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 108-115
Author(s):  
YUSRAN FAUZI ◽  
FIKITRI MARYA SARI
Keyword(s):  

Tingginya angka kesakitan dan kematian penyakit diare disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan yang kurang memadai, keadaan gizi, keadaan demografis, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku masyarakat yang secara langsung atau tidak langsung yang mempengaruhi keadaan penyakit diare. Penyebab utama kematian karena diare adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis determinan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu dengan teknik total sampling dan diperoleh sampel sebanyak 67 orang ibu balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian responden (46,2%) dengan pengetahuan cukup, lebih dari sebagian responden (53,7%) dengan sikap unfavorable, hampir sebagian responden (47,8%) dengan status sosial ekonomi keluarga sejahtera dan lebih dari sebagian responden (56,7%) yang memiliki balita mengalami kejadian diare. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan status sosial ekonomi dengan kejadian diare. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi ibu khususnya tentang hubungan pengetahuan, sikap dan status sosial ekonomi dengan kejadian diare sehingga bisa melakukan pencegahan akan terjadinya diare pada balita sehingga bisa mengurangi angka kejadian diare.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 10-15
Author(s):  
AGUS WIDADA ◽  
MOH. GAZALI

Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengendalain nyamuk dewasa dan larva belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan. Pengendalian nyamuk Aedes aegypti perlu dilakukan dengan cara lain salah satunya adalah menghambat perkembangan telur nyamuk. Klorin sebagai salah satu bahan yang dapat menghambat perkembangan telur. karena terdapat klorin yang mampu mengoksidasi (membakar) telur nyamuk Aedes aegypt idengan merusak protein yang terdapat dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui perbedaan konsentrasi klorin terhadap daya tetas telur nyamuk Aedesaegypti. Jenis penelitian ini berupa penelitiandengan metode Eksperimen. Rancangan Penelitian ini adalah post test with control only design. Analisis yang digunakanadalahuji One Way Anova dan uji Benferonny. Hasil analisis Univariat menunjukkan bahwa kelompok kontrol jumlah telur yang tidak menetas adalah 2% dan pada konsentrasi 40 ppm jumlah telur yang tidak menetas 94%. Hasil uji Anova mennjukkan terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata jumlah telur yang tidak menetas pada berbagai macam variasi dosis klorin (p=0,000). Sedangkan dari hasil uji Benferonny menunjukan terdapat perbedaan jumah telur yang tidak menetas pada konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm (p=0,000). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dengan cara mengamplikasikan konsentrasi 20 ppm untuk menyemprot tempat perindukan nyamuk.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document