TARBAWI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

57
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Islam Al Fithrah

2597-6672, 2252-5882

TARBAWI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 159-178
Author(s):  
Tuti Marlina

Buku teks sebagai sumber belajar akan dapat menjadi sumber masalah dalam pembelajaran jika terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan yang ada dalam buku teks pelajaran. Untuk itu perlu adanya telaah terlebih dulu agar siswa tidak menjadi korban atas ketidaklayakan buku pembelajaran yang digunakan. Adapun pada penelitin ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitin menunjukkan bahwa untuk menganalisis tingkat kelayakan buku pembelajaran, dapat mengacu dari berbagai teori tentang kelayakan buku dengan cara mengacu pada angket penilaian dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) kemudian disesuaikan dengan deskripsi penilaiannya. Sedangkan hasil analisis kelayakan buku teks pembelajaran Bahasa Arab yang diterbitkan oleh kemenag menunjukkan bahwa: 1) analisis kualitas/kelayakan isi pada setiap bab/materi pembelajaran sebagai berikut: a) materi ke-1 memperoleh nilai 80,5 dengan kategori “layak”, b) materi ke-2 memperoleh nilai 82,6 dengan kategori “layak”, c) materi ke-3 memperoleh nilai 86,8 dengan kategori sangat “layak”, d) materi ke-4 memperoleh nilai 82,1 dengan kategori “layak”, e) materi ke-5 memperoleh nilai 78,9 dengan kategori “layak”, f) materi ke-6 memperoleh nilai 80 dengan kategori “layak”, g) materi ke-7 memperoleh nilai 80,5 dengan ktegori “layak”, h) materi ke-8 memperoleh nilai 78,9 dengan kategori “layak”. 2) analisis kelayakan penyajian dengan nilai perolehan 55,3 dengan kategori “cukup layak”. 3) analisis kelayakan bahasa dengan nilai perolehan 83,8 dengan kategori “layak”. 4) analisis kelayakan kegrafikan dengan nilai perolehan 86,6 dengan kategori “sangat layak”.


TARBAWI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 143-158
Author(s):  
Onik Zakiyyah ◽  
Abdullah Abdullah

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji Penerapan pembelajaran Virtual dalam pemahaman siswa pada mapel PAI di SMK Antartika 1 Sidoarjo, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran Virtual di SMK Antartika 1 Sidoarjo, bagaimana pemahaman siswa pada pada mapel PAI di SMK Antartika 1 Sidoarjo, dan adakah pengaruh pembelajaran Virtual dalam pemahaman dan prestasi belajar siswa pada mapel PAI di SMK Antartika 1 Sidoarjo. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode angket, observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan rumus statistik, yaitu: rumus prosesntase dan rumus product moment.  Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Virtual di SMK Antartika 1 Sidoarjo dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan efektif dan efisien atau tergolong baik, karena hasil perhitungan prosentase menunjukkan antara 56%-100%. Dan  peningkatan prestasi siswa di SMK Antartika 1 Sidoarjo setelah diterapkan pembelajaran Virtual mengalami peningkatan dalam pencapaian hasil prestasi belajar siswa pada pada mapel PAI yang cukup, hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan prosentase pada peritem pertanyaan nilai yang diperoleh berada antara 56%-75% dengan kreteria tergolong cukup. Sedangkan dalam pengaruh pembelajaran Virtual di SMK Antartika 1 Sidoarjo mempunyai implikasi (dampak/pengaruh) yang positif terhadap peningkatan pemahaman siswa pada mapel PAI dalam katagori tinggi atau kuat. Hal ini, berdasarkan dari hasil penghitungan product moment, hasil yang di peroleh adalah 0,722 dan pada tabel interpretasi barada pada nilai r = 0,70 – 0,90 menunjukkan bahwa antara variabel X dan Y terdapat pengaruh yang kuat atau tinggi.  


TARBAWI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 129-140
Author(s):  
Mufidatul Amali R.L

Since early March, the Covid-19 outbreak has hit Indonesia. This epidemic became a pandemic almost all over the world. This pandemic has a major impact on all sectors of life. One sector that has felt the impact is the education sector. After the outbreak of the Covid-19 pandemic in Indonesia, the government issued a policy in the world of education, namely temporarily eliminating face-to-face learning and replaced with online learning from home. The purpose of this study was to determine the relationship between parenting styles and children's motivation during online learning at home. The research method used is library research. The data is obtained by searching and analyzing various research journals, digital books, digital documents, and several sources of information that are relevant to the research. During online learning at home, parenting patterns must be considered because parents replace the role of the teacher. Parenting style has a big effect on student motivation. Parenting that is in accordance with the child's personality can increase children's learning motivation.


TARBAWI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 97-114
Author(s):  
Anis Zulfi Amalia ◽  
Azza Agustina Rahma

Abstrak Koleksi digital berkembang sangat pesat dan mendominasi sebagian besar bidang kehidupan. Informasi yang tersebar luas membuat masyarakat, terutama pendidik dan peserta diidk, kesulitan mengenali informasi yang valid dan terpercaya. Sehingga perlu dilakukan pengkurasian informasi dari sumber-sumber yang terpercaya untuk menyaring informasi atau materi yang akan diberikan oleh guru kepada peserta didik. Kurasi digital mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan khususnya bagi guru dan dan peserta didik. Bagi pengajar, proses kurasi digital mampu memberikan sarana untuk mendukung pengajaran melalui ketelitian pengelolaan dan perakitan sumber belajar PAI, memfasilitasi kerjasama dan kolaborasi dalam suatu lembaga atau antar lembaga, memungkinkan pengajar untuk meningkatkan pekerjaan mereka melalui pemanfaatan pendekatan lintas disiplin dan menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang konsep dan topik dengan cara yang jarang tersedia di masa lalu, membantu guru dalam melampaui ruang kelas, menciptakan kemungkinan pelestarian untuk komunitas belajar di seluruh domain pembelajaran. Bagi peserta didik, Tugas kurasi digital yang direncanakan dengan cermat dapat membimbing siswa untuk secara bertahap menjadi terampil dalam kurasi konten digital, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan literasi multimedia.   Keywords: Kurasi Digital, Guru, Peserta Didik, Pendidikan Agama Islam   Abstract Digital collections are growing rapidly and dominate most areas of life. Information that is widely spread makes the society, especially teachers and students, difficult to recognize the valid and reliable information. Therefore, it is necessary to curate information from reliable sources to filter the information or material that will be provided by teachers to their students. Digital curation has an important role in educational field, especially for teachers and students. For teachers, digital curation process was able to provide a means to support learning pocess through careful management and assembly of Islamic education learning sources, facilitating cooperation and collaboration within an institution or between institutions, enabling teachers to improve their work through the use of a cross-diciplinary approach and create a broader understanding of concepts and topics in ways rarely availabele in the past, helping teachers transcend the classroom and creating preservation possibilities for learning communities across the learning domain. For students, digital curation assignment that carefully planned could guide students to gradually skilled in curating digital content, which in turn result in increased multimedia literacy.   Keywords: Digital curation, Teachers, Students, Islamic Education


TARBAWI ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 115-128
Author(s):  
Farah Kamilia, M. Choirunniam M. Irvan Prasetyo, M. Isman Farohi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan khususnya pada dunia pendidikan, terutama pada sistem Pendidikan Agama Islam yang memerlukan inovasi dalam meningkatkan pendidikan karakter di Sekolah Indonesia Den Haag. Inovasi pendidikan pada dasarnya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Inovasi dalam pendidikan masih diperlukan dalam upaya menghasilkan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan generasi yang memiliki kecerdasan nalar, emosional, dan spiritual. Dalam sistem pendidikan nasional PAI memiliki peranan yang penting sebagai pelajaran yang mengajarkan tentang nilai-nilai agama pada peserta didik dengan tujuan membentuk peserta didik bertingkahlaku baik dan tidak melanggar aturan agama.  Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah dengan menginovasikan sistem PAI untuk mengoptimalkan pembelajaran materi PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana cara peningkatan mutu pendidikan karakter peserta didik melalui inovasi sistem Pendidkan Agama Islam di SIDH Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penarapan inovasi sistem PAI di SIDH dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan cara mengajarkan nilai-nilai tentang pendidikan krakter meiputi penanaman toleransi antar siswa,menciptakan suasana lingkungan sekolah yang religius dan lain sebagainya.


TARBAWI ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 39-58
Author(s):  
Mahfud Ifendi

Kompetensi manajerial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer, selain kompetensi kepribadian, sosial, supervisi dan kewirausahaan. Keberadaannya sangat penting mengingat begitu besar peran seorang manajer yang memimpin dalam sebuah lembaga pendidikan demi kemajuan sebuah lembaga yang dipimpin. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana kompetensi manajerial mahasiswa prodi MPI STAI Sangatta Kutai Timur dalam kegiatan pengenalan lapangan pendidikan (PLP), serta mencari feed back atau umpan balik dari penyelenggaraan kegiatan ini untuk yang pertama kalinya agar dievaluasi untuk tahun berikutnya. Artikel ini merupakan penelitian lapangan, yang disajikan dengan cara deskriptif-kualitatif.  Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata nilai peserta PLP yang berjumlah 23 orang pada program studi MPI STAI Sangatta Kutai Timur adalah 87,48 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata ini jika disesuaikan dengan deskripsi nilai pada rentang pedoman penilaian akademik, maka berada di nomor 3 dengan kriteria A-. Rekomendasi untuk kegiatan berikutnya adalah maksimalisasi peran dosen pendamping lapangan (DPL) terkait dengan tupoksi apa saja yang harus dilakukan mahasiswa sebagai peserta PLP di lapangan agar lebih dapat merumuskan sebuah perencanaan dan melakukan evaluasi dengan lebih baik, perlunya penambahan waktu pelaksanaan PLP, serta pentingnya merumuskan kembali teknis secara keseluruhan kegiatan PLP ini.


TARBAWI ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 59-82
Author(s):  
Rifa Luthfiyah

Abstract The nation's character is a unique behavior that is reflected in a person. In this era, the character of the nation is experiencing a decline by various factors so as to form an uneducated generation, such as juvenile delinquency, brawls between students who create unrest in society and even fall into drug use. This character education is very necessary for the current generation of millennial Islam, because basically the millennial generation of Islam is the generation of national mobilizers who will become reformers and be the successors of leadership in the future. This study aims to (1), find out how the application of character education is appropriate for millennial Islamic generation, (2), find out the factors that influence the deterioration of character in millennial Islamic generation. This study uses qualitative methods with explanations from various literature studies and through information from respondents. Based on the results of the above research, the application of character education in this millennial generation can be practiced in the learning process, by integrating the learning process with the values ​​of character education in learning, such as religious, honest, tolerant, etc. It is hoped that the millennial generation of Islam will not only be able to understand theories, but will also be able to apply these values ​​in everyday life.Keywords: Implementation, Character Education, Millennial Generation.


TARBAWI ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 83-96
Author(s):  
Syamsudin Syamsudin

ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu komponen yang digunakan sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas krativitas guru dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi siswa. Seorang guru perlu memiliki daya kreativitas yang tinggi dalam proses belajar sehingga peserta didik dapat tertarik dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertempat di MI Roudlatul Ulum. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, penyajian data, serta menarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas yang dimiliki seorang guru adalah kreativitas produk dan kreativitas person. Kreativitas produk dalam proses pembelajaran matematika menggunakan media dengan bentuk yang konkret yang menghadirkan contoh dalam kehidupan nyata. Adapun kreativitas person yang dimiliki yaitu berkepribadian baik, cerdas, mempunyai ide-ide yang baru dalam proses belajar, ramah, pandai berkomunikasi, dan terampil menguasai kelas. Proses belajar pun dapat tercipta dengan menyenangkan dan nyaman bagi siswa untuk belajar. Hal tersebut membuat hasil belajar siswa di MI Roudlatul Ulum dalam pembelajaran meningkat.


TARBAWI ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 21-38
Author(s):  
Senata Adi Prasetia ◽  
Muhammad Fahmi

Tahun 2020 menjadi tahun kelabu bagi pendidikan Islam. Pandemi COVID-19 telah merombak tatanan pendidikan Islam yang berlangsung “nyaman” selama ini. Masa depan pendidikan Islam, madrasah dan pesantren yang tersebar se-antero Nusantara terancam mengalami lost education sehingga dikhawatirkan lost generation. Kebijakan Work From Home (WFH), social and physical distancing, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan sistem daring (online) turut meramaikan dinamika pendidikan Islam. Pembelajaran yang semula dilakukan secara luring beralih menjadi daring. Penerbitan SKB (surat keputusan bersama) empat menteri tentang penyelenggaran pembelajaran di awal tahun pelajaran 2020/2021, dan Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2791 Tahun 2020 tentang panduan kurikulum darurat bagi madrasah untuk mendukung pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 menjadi bukti untuk itu. Keputusan kementerian di atas mengindikasikan bahwa sudah waktunya reorientasi dan peran pendidikan Islam mulai mengakselerasi format pembelajarannya. Pengadaptasian semacam ini merupakan sebuah keharusan dalam menjawab tantangan pendidikan Islam di tengah pandemi. Reorientasi dan revitalisasi peran, serta tantangan pendidikan Islam adalah keniscayaan dalam merespons suasana pandemi Covid-19 dan era disrupsi teknologi 4.0. Artikel ini hendak mengeksplorasi bagaimana reorientasi, peran dan tantangan pendidikan Islam di tengah pandemi.


TARBAWI ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-20
Author(s):  
Ghoyatul Qoshwa ◽  
Evi Fatimatur Rusydiyah
Keyword(s):  

Profesionalisme guru dalam memanfaatkan teknologi menjadi tuntutan Guru pada Era digital. Mereka memiliki kewajibab dan tuntutan dalam meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Guru yang tidak professional dalam mengembangkan model pembelajaran karena mereka tidak menguasi teknologi maka tidak dapat memperbaiki mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Penelitian in menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana profesionalisme guru dalam menggunakan teknologi di MA Bustanul Ulum. Hasil penelitian ini menemukan bahwa profesionalisme guru dalam menggunakan teknologi pada pembelajaran masih terbatas dengan memanfaatkan power point, mencari melalui internet untuk pengayaan referensi, dan memanfaatkan google formulir untuk peniliaan. Oleh Karena itu terdapat dua hal utama tentang kemampuan professionalisme berkelanjutan yang ditemukan juga dalam penelitian ini. Kedua tersebut adalah pertama, pendidik mengimplementasikan media mengajar atau visual audio (contohnya TIK) untuk membangkitkan motivasi belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar mengajar. Kedua, pendidik bisa menggunakan TIK dalam berinteraksi dan pembelajaran PKB (Pengembangan Keprofesionalisme Berkelanjutan).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document