WARTA ARDHIA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

224
(FIVE YEARS 18)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Badan Litbang Perhubungan

2528-4045, 0215-9066

WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 84-95
Author(s):  
Dina Yuliana ◽  
Kristiono Setyadi ◽  
Pribadi Asih

PT Angkasa Pura II manages Kualanamu Medan Airport. Kualanamu Airport has been develop airport digital facilities. The development of facility technology has aim to improve services for passengers and efficiency of airport operations. This research aims to identify passengers experience in order to improve services through digitizing airport facilities. The research method used descriptive analysis, multiple response analysis and crosstab (cross tabulation). The results has been show that Kualanamu Airport is smart (71.42%). Passengers need technological innovation and realtime facilities to help them in airport. Technological innovation required ie facilities for monitoring baggage and online reservations (74%), applications for shopping / restaurant / entertainmentat airports (73%), customs (70%), vehicle parking (69%) and check in (66%). Realtime Facility required ie facility for check-in (71%), flight schedules and monitoring of baggage movements (64%), airport information facilitiy and boarding gates (63%), vehicle parking at the airport (58%) and customs (54%).


WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 96-109
Author(s):  
Agus Santoso

Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dunia. Salah satu industri yang cukup terdampak oleh adanya pandemi Covid 19 ini adalah industri penerbangan. PT Angkasa Pura II merupakan salah satu perusahaan penerbangan pengelola Airport yang terdampak Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Covid 19 pada perusahaan penerbangan Angkasa Pura II untuk selanjutnya mencari metode survival terbaik demi mengangkat kembali pendapatan perusahaan dan mengatasi kerugian perusahaan akibat adanya pandemi Covid – 19. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder terkait jumlah trafik penerbangan di Bandara Soekarno Hatta serta data pendapatan PT Angkasa Pura II dari bisnis aero dan non aero di Bandara Soekarno Hatta. Data dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, teknik forecasting, teknik analisis regresi dan analisis SWOT sampai ditemukan solusi – solusi yang memungkinkan perusahaan bangkit dari keterperukan akibat pandemi Covid – 19. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, terdapat 2 komponen yang paling memungkinkan dikembangkan di era pandemi ini, yaitu komponen Cargo dan F&B tenant. Selain itu perusahaan juga masih dapat meningkatkan komponen Ground Handling, Aircraft Maintenance Catering and Cleaning, dan Utilites sebagai tambahan masukan pendapatan di era pandemi.


WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 71-83
Author(s):  
Prasadja Ricardianto ◽  
Dwiananda Alif Wicaksana ◽  
Vica Nuryani Harahap ◽  
Aditya Wardhana
Keyword(s):  

Tujuan penelitian untuk menganalisis formulasi strategi yang tepat untuk dapat digunakan meningkatkan jumlah Seat Load Factor penerbangan Garuda Indonesia rute Surabaya-Lombok. Beberapa permasalahan seperti, belum tercapainya tingkat tingkat keterisian jumlah penumpang secara maksimal, adanya maskapai lain yang memiliki frekuensi lebih banyak untuk rute penerbangan yang sama yaitu Surabaya – Lombok serta harga tiket yang dimiliki oleh maskapai lain lebih kompetitif dan lebih terjangkau. Dalam penelitian ini, metode penelitian menggunakan analisis SWOT dengan pendekatan melalui Diagram Cartesius, Matrik Internal Eksternal dan Matrik SWOT. Dari hasil perhitungan Matriks IE, posisi perusahaan berada pada kuadran II yang artinya posisi tumbuh dan berkembang, dengan total skor internal sebesar 2,87 dan total skor eksternal sebesar 3,19 sehingga strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penetrasi pasar, dan pengembangan produk. Dari hasil analisis SWOT menggunakan tabel IFE dan EFE diperoleh hasil selisih faktor internal sebesar 1,54 dan faktor eksternal 0,57. Kesimpulan dari penelitian dari diagram SWOT adalah posisi perusahaan berada pada kuadran I yang artinya perusahaan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar sehingga pada matriks SWOT strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah matriks SO. Temuan yang dihasilkan, Garuda Indonesia harus dapat memanfaatkan seluruh peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang telah dimiliki oleh perusahaan.


WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 122-132
Author(s):  
Martolis tolis Jasani ◽  
Nanang Ruhyat ◽  
Mohammad Ihsan

Penanganan penumpang di bandar udara selain dilakukan di terminal penumpang juga dilakukan pada sisi udara, terutama pada remote area dimana proses penanganan penumpang terdapat unnecessary movement yang berisiko terjadinya insiden seperti kebakaran bus atau tabrakan bus, ketidak-efisienan penggunaan waktu dan biaya operasional, kesalahan penjemputan dan ketidak tepatan pelayanan. Seiring dengan kemajuan teknologi infrastruktur kebandarudaraan dimungkinkan untuk pengembangan under ground terminal berupa terminal dan akses bawah tanah dari terminal ke pesawat atau sebaliknya. Pengembangan teknologi mekanikal memerlukan konsumsi energi sebagai penunjang peralatan mekanikal tersebut berupa escalator atau travelator yang melalui trowongan. Akses bawah tanah ini juga dapat dimanfaatkan untuk smart baggage handling system, peralatan lain yang memerlukan energi yang terbesar adalah sistem pendingin. Total kebutuhan daya untuk sistem pendingin pada Terminal 3 saja saat ini adalah 12511.4 kW atau sekitar 12.5 MW. Dengan melakukan pendekatan kedalaman tanah yang berfungsi sebagai media pendingin dengan luasan terminal yang dianggap sama maka hasil simulasi perhitungan menunujukkan penurunan daya sebesar 37% sehingga total daya untuk pendinginan menjadi 7882.4 kW atau energi dapat ditekan sebesar 4629 kW. simulasi total daya pada under ground terminal dari semua peralatan mekanikal dan peralatan pendingin sebesar 14144,4 kW


WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 133-146
Author(s):  
Maryati Karma

Pemeliharaan landasan wajib dilakukan dengan metode analisis kerusakan pada setiap luasan landasan, apabila mencapai tingkat kerusakan lebih dari 50% harus segera dilakukan perbaikan landasan Observasi atau pengamatan tentang sistem manajemen pemeliharaan perkerasan landasan bandara dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, pada beberapa lokasi dan mengacu pada pengalaman yang pernah dilakukan pada bandara.. Berbagai jenis material dapat digunakan untuk memperbaiki tipe kerusakan permukaan landasan tersebut. Dari pengamatan kemudian dilakukan analisa kerusakan yang terjadi pada beberapa bandara ditemukan berbagai kriteria tipe kerusakan, yang berbeda (rutting, disintegration, cracking, distorsion, dsb) sehingga berbeda pula cara perbaikannya. Artikel ini disusun dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan oleh para kepala bandara dan para teknisi landasan di seluruh Indonesia guna mendapatkan panduan atau contoh dalam melaksanakan perbaikan fasilitas landasan secara efisien dan memenuhi kaidah-kaidah persyaratan teknis standar Internasional (ICAO). Manager bandara dan para teknisi bertanggung jawab terhadap operasi dan pemeliharaan bandara secara berkelanjutan untuk menghadapi kerusakan konstruksi landasan


WARTA ARDHIA ◽  
2021 ◽  
Vol 46 (2) ◽  
pp. 110-121
Author(s):  
Minda Mora ◽  
Susanti Susanti

Pesawat udara mengeluarkan emisi gas di setiap fase penerbangan, khususnya pada fase taxi-out. Makalah ini bertujuan untuk menghitung emisi gas pesawat udara pada saat taxi-out dengan menggunakan data operasional harian aktual pesawat udara di Bandar Udara Soekarno-Hatta dan melakukan evaluasi potensi pengurangan emisi apabila fase taxi-out dilakukan dengan strategi operasi satu mesin pesawat udara mati. Emisi gas pesawat udara dihitung dengan menggunakan metode hybrid berdasarkan formula yang direferensikan dalam International Civil Aviation Organization Airport Air Quality Manual. Perhitungan emisi gas pesawat udara dilakukan pada setiap penerbangan domestik, internasional dan kargo di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada bulan Januari sampai dengan Juli tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dengan operasi satu mesin mati memberikan potensi pengurangan emisi gas pesawat udara sebesar 37% s.d 40%.


WARTA ARDHIA ◽  
2020 ◽  
Vol 46 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Ok Yoga Syah Putra ◽  
Sarinah Sihombing ◽  
Chaidir Tasran

WARTA ARDHIA ◽  
2020 ◽  
Vol 46 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Afen Sena

Abstract—In a dynamic and rapidly changing environment, innovation is the crucial factor for organizational success. Innovations that are needed primarily are innovations at the individual level or innovative behavior, which is a source of innovation at the organization level. This study aims to investigate the factors that influence the flight instructor's innovative behavior at flight schools in Indonesia, mainly based on organizational culture, job satisfaction, and professional commitment. The study used a quantitative approach with a survey method with a sample of 98 flight instructors taken through simple random sampling. Data collection is using a questionnaire with a five-point Likert scale and data analysis using path analysis. The findings in the study indicate that organizational culture, job satisfaction, and professional commitment have a positive direct effect on innovative behavior. Organizational culture is also indicating to have a positive direct effect on job satisfaction and professional commitment. Other findings show that job satisfaction does not directly effect on professional commitment. Based on the results of this study, the factors of organizational culture, job satisfaction, and professional commitment must be positioned as a strategic factor in the process of organizational management at flight schools in order to obtain sufficient attention. These three factors must also be continuously improved to strengthen innovative behavior among flight instructors.


WARTA ARDHIA ◽  
2020 ◽  
Vol 46 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Benny Lala Sembiring

Sektor transportasi udara merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kegiatan perekonomian di suatu negara. untuk mencapai hal tersebut negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN (Association of South East Asian Nation) sepakat untuk menjalankan kebijakan liberalisasi transportasi udara atau lebih dikenal dengan ASEAN Single Aviation Market (ASAM) atau ASEAN Open Skies. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah meliberalisasi akses pasar dengan mengendurkan hambatan kebebasan transportasi udara (freedom of air) yang ke-3, ke-4 dan ke-5 antar negara-negara anggota ASEAN. Studi ini secara spesifik bertujuan untuk menghitung akibat dari kesepakatan ASEAN Single Aviation Market terhadap volume penumpang internasional dan maskapai penerbangan (low-cost carrier/LCC dan full-service carrier/FSC). Studi ini menggunakan data lalu lintas penumpang dan pesawat yang diperoleh dari OAG (official airline guide) yaitu data lalu lintas udara dengan rute kedatangan dan keberangkatan 30 bandara utama internasional di Asia Timur dan Asia Tenggara, pada periode waktu tahun 2010, 2015 dan 2017). Metode penelitian yang digunakan pada studi ini menggunakan DID (Difference in Differences) fixed effects, dengan jumlah observasi sebanyak 232,437 OD city pair (Origin-destination city pair). Hasil dari studi menunjukkan bahwa kesepakatan ASEAN Open Skies berdampak positif terhadap lalu lintas penumpang dan pesawat, yaitu total penumpang internasional, penumpang LCC, maskapai LCC, dan maskapai FSC pada rute antar-kota di Asia Tenggara, baik rute kedatangan maupun keberangkatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yang terkait dengan industri penerbangan khususnya tentang liberalisasi transportasi udara.


WARTA ARDHIA ◽  
2020 ◽  
Vol 46 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Mailinda Eka Yuniza ◽  
Muhammad Jibril ◽  
Aicha Grade Rebecca

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document