Jurnal Pengembangan Energi Nuklir
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

96
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By National Atomic Energy Agency Of Indonesia (Batan)

2502-9479, 1410-9816

2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Elin Yusibani ◽  
Hidayatun Nisa ◽  
Rajibussalim Rajibussalim

Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan distribusi temperatur dengan variasi radius channel garam dan temperatur masukan pada teras Molten Salt Breeder Reactor (MSBR). Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan perangkat lunak Ansys Fluent digunakan pada simulasi ini untuk sebuah sel moderator. Variasi radius channel garam adalah 0,0108 m; 0,0208; dan 0,0308 m dengan panjang moderator 3,96 m. Variasi temperatur masukan adalah 809 K, 839 K, 859 K, dan 909 K. Hasil simulasi pada variasi radius menunjukkan bahwa dengan pertambahan sebesar 0,01 m memberikan kenaikan suhu sebesar 8 - 23 K pada temperatur masukan konstan. Perubahan terhadap temperatur masukan, diperoleh kenaikan temperatur keluaran antara 1 - 10 K, pada radius channel garam yang konstan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi temperatur dalam teras MSBR akan meningkat jika radius channel garam diperkecil atau temperatur masukan dinaikkan.


2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Eko Rudi Iswanto ◽  
Theo Alvin Ryanto ◽  
Hadi Suntoko

Karakteristik gerakan tanah akibat gempabumi dipengaruhi oleh variasi nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Ketersediaan nilai Vs suatu daerah belum tentu lengkap dan siap, hal ini disebabkan oleh penyelidikan langsung guna memperoleh nilai Vs memerlukan waktu relatif lama dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu juga dipengaruhi oleh tingkat keterjangkauan suatu daerah pengujian. Berbeda halnya dengan data jumlah pukulan (N) dari uji Standard Penetration Test (NSPT) yang lebih banyak tersedia. Dewasa ini telah banyak dilakukan penelitian persamaan korelasi nilai Vs dari data NSPT, meskipun demikian tingkat keandalan antara satu dengan lainnya tidaklah sama. Studi ini bertujuan mengembangkan korelasi yang reliabel antara Vs dan NSPT untuk kategori semua jenis tanah. Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis data hasil pengujian geofisika dan geoteknik kemudian melakukan analisis regresi non-linear. Dari hasil perhitungan diperoleh korelasi Vs = 98,759NSPT0,3101 untuk kategori semua jenis tanah di area pulau nuklir Tapak RDE, Serpong. Korelasi ini mampu memprediksi Vs dengan cukup baik dan cepat, tanpa harus melakukan pengukuran yang memerlukan biaya lebih banyak dan waktu lebih lama.


2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Dian Mukanthi ◽  
Afghani Jayuska ◽  
Murdahayu Makmur ◽  
Nora Idiawati

KAJIAN KUALITAS AIR LAUT DAN DOSIS CESIUM 137 PADA BIOTA DI PANTAI GOSONG, KALIMANTAN BARAT SEBAGAI CALON TAPAK PLTN. Kondisi awal lingkungan di Pantai Gosong sebagai calon tapak PLTN di Kalimantan Barat sebelum pembangunan dan pengoperasian PLTN penting untuk dilakukan. Salah satu deskripsi lingkungan yang diperlukan namun belum tersedia adalah data radionuklida Cs-137 dan besarnya dosis radiasi Cs-137 terhadap biota laut di perairan laut Pantai Gosong. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas air termasuk konsentrasi radionuklida Cs-137 di perairan Pantai Gosong dan dosis radiasi Cs-137 terhadap biota lautnya. Penentuan lokasi penelitian didasarkan dengan metode purposive sampling. Metode penelitian meliputi pengendapan Cs-137, pemisahan, pengeringan dan pencacahan dengan spectrometer gamma. Selanjutnya dilakukan simulasi  dosis radiasi terhadap biota laut menggunakan perangkat lunak Erica Tools. Parameter kualitas air lainnya diukur menggunakan Water Qulity Mater. Hasil pengukuran empat parameter yang diukur seperti pH, suhu, salinitas dan TDS mempunyai nilai yang serupa dengan penelitian lain pada lokasi yang berdekatan dan tidak terjadi perubahan kualitas lingkungan. Dari aspek radioekologi yang diwakili olah nuklida Cs-137, didapatkan bahwa aktivitasnya di perairan Pantai Gosong hampir sama nilainya dengan penelitian serupa di perairan Indonesia yang sumbernya berasal dari  fallout. Dosis radiasi Cs-137 pada biota laut yang berada di perairan Pantai Gosong lebih rendah dari tingkat dosis skrining level.


2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Hadi - Suntoko ◽  
Sunarko Sunarko ◽  
Heni Susiati ◽  
Slamet Suryanto ◽  
Eko Rudi Iswanto ◽  
...  

Pantai Gosong tergolong pantai yang memiliki kedalaman cukup dangkal dibanding dengan pantai sekitarnya, dibuktikan dengan kekeruhan air laut berwarna coklat muda. Proses yang dominan terjadi di pantai, salah satunya adalah pengendapan akibat abrasi terhadap pantai yang memiliki satuan batuan sedimen berupa batupasir dan alluvial. Melalui survei karakteristik pantai menggunakan metode diskripsi, dan analisis dengan tujuan mendapatkan informasi proses yang terjadi di pantai akibat adanya gelombang/ombak laut yang dipengaruhi oleh musim, angin, gelombang, morfologi dan meterial penyusun pantai (proses geologi) diharapkan dapat memperoleh informasi terkait dengan dinamika pantai. Hasil pengamatan, pengukuran dan konfirmasi lapangan terhadap material penyusun pantai menunjukkan bahwa pantai Gosong didominasi oleh batuan beku dan sebagian tersusun oleh batuan sedimen berupa batu pasir, hasil pengendapan batuan lain melalui media air laut dan kemudian diendapkan. Endapan teratas berupa alluvial dengan kemiringan lereng pantai antara (3 – 15°), dan prosesabrasi yang secara intensif terjadi di wilayah pesisir dari Kota Singkawang, hingga Pantai Gosong ditandai dengan terbentuknya gawir abrasi setinggi ± 1,5 m. Upaya penanggulangan abrasi telah dilakukan oleh pemerintah memanaatkan pohon mangrov dan membuat pemecah gelombang


2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Rifqa Fikriya Rahasri ◽  
Asril Pramutadi Andi Mustari ◽  
Anni Nuril Hidayati

The very complex structure of nuclear reactors is one aspect of the cause of severe accidents in nuclear reactors. To prevent serious accidents, analysis is needed on the reactor design before the reactor is built. Reactor accident analysis can be done using the Moving Particle Semi-Implicit method. The Moving Particle Semi-Implicit method is excellent in simulating the movement of liquid fuel in a reactor because it can analyze the free surface flow of an incompressible liquid without using a mesh grid. Simulations were carried out using three types of fluids with different viscosities and densities such as water, oil, and wax. The simulation results show that the water takes the fastest time to drain all the particles and the oil takes the longest time. From the simulation results, it can be determined that the kinematic viscosity of a liquid affects its flow velocity.


2021 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
Author(s):  
Putu Brahmanda Sudarsana ◽  
Wayan Nata Septiadi ◽  
Mulya Juarsa

SMART (System-Integrated Advanced Modular Reactor) merupakan desain reaktor multifungsi Generasi III+ tipe SMR (Small Modular Reactor) yang dikembangkan oleh KAERI (Korean Atomic Energy Research Institute) dengan kapabilitas produksi listrik 107 MWe dan energi termal 365 MWt. Sistem SMART meliputi berbagai fitur keselamatan untuk mengatasi LOCA (Loss of Coolant Accident) dan skenario kecelakaan lainnya. Salah satu dari fitur tersebut adalah Passive Residual Heat Removal System (PRHRS) atau sistem pembuang sisa panas pasif yang bekerja tanpa membutuhkan sumber daya elektrik. Sistem ini bekerja sesuai dengan prinsip sirkulasi alam sehingga bergantung pada aspek termal, tekanan, dan pengaruhnya terhadap aliran massa. Ketiga aspek tersebut dapat mempengaruhi kapabilitas pembuangan panas pada sistem. Data performa PRHRS reaktor SMART pada beberapa kondisi kecelakaan yang diperoleh melalui studi eksperimental maupun simulasi termohidrolika dianalisis pada kajian ini. Hasil analisis menunjukkan unjuk kerja pembuangan sisa panas yang baik oleh PRHRS SMART dengan waktu aktuasi yang tepat dan pendinginan yang stabil. Dengan kapabilitas multifungsi dan kemampuan pendinginan yang baik pada berbagai skenario kecelakaan, SMART memiliki potensi tinggi untuk kelak diterapkan di Indonesia.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Heri - Priyanto ◽  
Mudjiono - Mudjiono ◽  
Sutarto - Yosomulyono

Lahan yang diusulkan untuk PLTN kemungkinan tidak sesuai, sehingga studi kesesuaian tataguna lahan dan air untuk penetapan tapak prototipe PLTN perlu dilakukan. Penggunaan citra satelit sebagai salah satu jenis data hasil penginderaan jauh telah banyak dilakukan dalam analisis kesesuaian lahan atau tataguna lahan. Sebagai langkah awal yang penting untuk mempersiapkan citra satelit resolusi tinggi (CSRT) seperti citra pleiades 1A yang digunakan pada penelitian ini adalah proses Koreksi Geometrik dengan data masukan utama adalah koordinat GCP hasil survei dan pengukuran di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan) citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografis. Pengolahan data CSRT menggunakan beberapa metode, yaitu assemble, mosaik, dan pansharp serta koreksi geometrik on-screen. Uji akurasi proses pengolahan data CSRT menggunakan persamaan root mean square error (RMSE) atau circular error. Data raster terkoreksi geometrik yang dihasilkan memiliki RMSE sebesar 1,53 serta ketelitian geometrik horisontal sebesar 2,32, sehingga dapat memenuhi standar untuk digunakan dalam pembuatan peta dasar tataguna lahan dengan skala 1:5000.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Ari Nugroho ◽  
Eko Kusratmoko ◽  
Tito L. Indra

PREFERRED SITE SELECTION USING GIS AND AHP: CASE STUDY IN BANGKA ISLAND NPP SITE. Industrial growth affects the increasing demand for electricity in various places, this also occurs on the island of Bangka. So far, electricity supply has only been obtained from fossil fuel power plants with inadequate capacity, unstable flow and depending on fuel supplies from outside the island. For this reason, it is necessary to build a Nuclear Power Plant (PLTN) which is believed to be reliable and able to overcome these problems. In order to prepare a safe and economical nuclear power plant site, influential parameters such as population density, cooling system, land clearing, cut and fill, and granite for the foundation have been analyzed. The novelty of this analysis lies in 2 methods which gradually used before come up with a final decision, namely spatial analysis and pairwise comparison using Geographic Information Systems (GIS) and Analytical Hierarchy Process (AHP), respectively. The scope of study area is based on the site vicinity (1:5.000) scale, located in the districts of West and South Bangka. The siting process refers to the rules set by the International Atomic Energy Agency (IAEA). Based on the final results of the analysis using the expert choice program, the numerical weights for West Bangka and South Bangka were 0.709 and 0.291, respectively, with a consistency value of 0.03.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Ruslan Ruslan

STATUS PEMANFAATAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) mentargetkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada tahun 2050. Pada tahun 2019 realisasi pemanfaatan EBT baru mencapai 9,15% atau baru mencapai 39,8% dibandingkan dengan target pada tahun 2025. Sementara itu di dalam KEN energi nuklir ditetapkan sebagai pilihan terakhir dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status pengembangan EBT di Indonesia dikaitkan dengan pencapain target yang telah ditetapkan dalam KEN dan opsi pemanfaatan energi nuklir dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi referensi atas data sekunder dari bahan pustaka/publikasi/dokumentasi, untuk selanjutnya dilakukan komparasi terkait studi yang dilakukan tersebut dan dilakukan analisa kuantitatif dan kualitatif atas beberapa indikator atau parameter yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan realisasi penyediaan energi primer, pemanfaatan EBT dan penyediaan pembangkit tenaga listrik sampai dengan tahun 2019 masih lebih rendah daripada yang ditargetkan. Untuk mencapai target yang ditetapkan dalam KEN pada tahun 2025 dan 2050 perlu ada perbaikan arah kebijakan dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Energi nuklir diperkirakan bisa dimanfaatkan setelah tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca.


2021 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Rahayu Kusumastuti Kusumastuti ◽  
Dedy Haryanto ◽  
Giarno Giarno ◽  
Bambang Heru ◽  
Ainur Rosidi ◽  
...  

RANCANG BANGUN HEATER ELEMENT SEGMENT PADA RANGKAIAN SISTEM REACTOR CAVITY COOLING RDNK. Proses pendinginan secara pasif menjadi perhatian khusus sejak kecelakaan PLTN Fukushima dan TMI-2, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh gagalnya sistem pendingin aktif dimana pompa tidak berfungsi. Kemudian, aliran sirkulasi alam sebagai prinsip kerja sistem pendingin pasif juga digunakan pada model pendinginan di celah antara dinding luar Reactor Pressure Vessel (RPV) reactor High Temperature Gass Cooled Reactor (HTGR) dan beton penopang RPV. Riset terkait reactor cavity cooling system berbasis pendingin pasif dilakukan dengan membuat Untai Uji Reactor Cavity Cooling System-Reaktor Daya Non Komersial (RCCS-RDNK), namun saat dilakukan komisioning fungsi pemanasannya tidak optimal, temperatur yang ingin dicapai yaitu 300oC – 400oC pada permukaan simulator RPV HTGR tidak tercapai, sehingga dilakukan modifikasi pada sistem pemanas dengan heater element segments (HES) berbasis proses radiasi. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis pada pengujian pemanasan HES hasil konstruksi hingga mencapai temperatur optimal. Metode eksperimen dilakukan dengan menghidupkan heater dan merekam perubahan temperatur pada titik pengukuran di bagian permukaan insulator brick (BRICK), permukaan dalam RPV (RPVD), permukaan luar RPV (RPVL) dan udara luar. Hasil pengujian menunjukkan, secara umum capaian maksimal temperatur pada bagian permukaan RPV sekitar 400oC, dengan temperatur permukaan brick sekitar 700oC. Hal ini menunjukkan bahwa, konstruksi pemanas HES dapat beroperasi optimal dan memenuhi kriteria simulasi pendingin pada RCCS HTGR.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document