Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

79
(FIVE YEARS 50)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lppm Syedza Saintika

2540-9611, 2087-8508

2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 300
Author(s):  
Ropendi Pardede
Keyword(s):  

Resume medis dan keakuratan kode diagnosa adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari klaim BPJS rawat inap. Jumlah pending klaim BPJS rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang per bulan berkisar 170 berkas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa klaim BPJS rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi wawancara. Informan berjumlah 9 orang. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam (Indepth Interview), observasi lapangan dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan komponen input menunjukan tenaga pengisian resume medis adalah dokter residen, tenaga coder adalah lulusan D3 Rekam, sarana dan prasarana untuk kelengkapan resume medis masih kurang, sedangkan untuk pengkodean sudah mencukupi, SOP secara tertulis sudah ada namun tidak tersebar di semua bagian. Untuk komponen proses kelengkapan resume medis masih ada kekurangan, untuk pengkodean masih ada tenaga coder yang melakukan pengkodean tanpa merujuk ICD 10 dan ICD 9 CM. Validasi resume medis dan validasi kode diagnosa dilakukan oleh case manager. Analisis Kelengkapan Resume Medis dan Keakuratan Kode Diagnosa di RSUP Dr. M. Djamil Padang belum terlaksana berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang YR.01.01/XVI.I/204/2018 dan PMK no 76 tahun 2016. Diharapkan RSUP Dr. M. Djamil Padang dapat memperhatikan dokter dan coder mulai dari kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku, agar kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa bisa tercapai sesuai harapan.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Ilma Nuria Sulrieni ◽  
Fadrinul Huda ◽  
Rafil Haryanto

Rekam medis adalah kompilasi fakta-fakta sejarah kehidupan dan kesehatan pasien, termasuk penyakit lama dan sekarang serta pengobatannya ditulis oleh profesional kesehatan yang ikut mengasuh pasien. Statistik asuhan kesehatan merupakan salah satu indikator di rumah sakit dalam melihat perkembangan rumah sakit. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan di RS Bhayangkara Padang periode 01 April-31 Mei 2018 dengan jumlah pasien sebanyak 257 orang. Pengolahan data menggunakan komputer dengan program aplikasi Microsoft Excel. Selanjutnya data dianalisis dan hasil statistik asuhan kesehatan disajikan dalam bentuk grafik Barber Johnson . Pengelompokkan diagnosis utama berdasarkan ICD-10 didapatkan diagnosis utama terbanyak Supervision Of Other High-Risk Pregnancies dengan kode Z35.9 sebanyak 41 pasien. Distribusi frekuensi diagnosis paling tinggi adalah Bab XV (Pregnancy, childbirth and the puerperium) sebanyak 42,86% dengan jumlah 105 pasien. Prosedur terbanyak yang dilakukan adalah Caesarean Section(SC) dengan kode prosedur 74.99 sebanyak 123 pasien. Diagnosis utama menurut kode DTD (Daftar Tabulasi Dasar) terbanyak adalah diagnosis Pengawasan kehamilan dengan risiko tinggi dengan kode DTD 294.1 sebanyak 42 pasien. Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh BOR adalah 46,58%. Berarti BOR berada pada angka tidak efisien, karena angka efisiennya 60–85%, BTR sebesar 5 kali. Nilai BTR ini tidak efisien karena nilai efisiennya BTR adalah 40–50 kali, TI sebesar 18 hari. Berarti TI tidak efisien, karena angka efisiennya TI yaitu 1–3 hari, dan ALOS adalah 3 hari. Artinya ALOS berada pada daerah yang tidak efisien karena angka efisiennya 6–9 hari.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Vera Sesrianty ◽  
Herlina Bahari Harahap ◽  
Dia Resti DND
Keyword(s):  

Keselamatan pasien merupakan sistem yang dibentuk oleh rumah sakit untuk mencegah dan mengurangi kesalahan dalam perawatan pasien. Salah satu standar dari sasaran keselamatan pasien adalah pengurangan risiko pasien jatuh. Tingkat pengetahuan dan supervisi sangat berperan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berhubungan pengetahuan perawat dan supervisi dengan penerapan sasaran keselamatan pasien (pengurangan risiko pasien jatuh) di Instalasi Rawat Inap C Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel ada 43 perawat dengan teknik total sampling. Hasil uji univariat didapat kan hasil sebanyak 24 perawat (55,8 %) memiliki tingkat pengetahuan cukup, 28 perawat (65,1%) dengan supervisi cukup, dan 34 (79,1%) menyatakan penerapan pengurangan resiko pasien jatuh dalam kategori baik. Data diolah dan dianalisa menggunakan uji chi-square dimana terdapat hubungan yang bermakna anatara pengetahuan (p=0,002) dan supervisi (p=0,001) dengan penerapan pengurangan risiko pasien jatuh, diharapkan kepada perawat untuk meningkatkan pengetahuan dalam penerapan sasaran keselamatan pasien khusunya pengurangan risiko pasien jatuh, dan kepada rumah sakit agar meningkatkan sosialisasi dan supervisi kepada seluruh perawat agar penerapan sasaran keselamatan pasien dapat lebih baik.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 16
Author(s):  
Dia Resti Dewi Nanda Demur

Jumlah pasien yang mendapatkan terapi infus diperkirakan sekitar 25 juta pasien per tahun di Inggris, dan mereka telah dipasang berbagai bentuk alat akses intravena selama perawatannya(Wayunah, Nurachmah, & Mulyono, 2013) . Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasangan infus di Ruang Rawat Inap Interne. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 63 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 6 sampai 19 Februari 2018. Hasil penelitian lebih dari separoh yaitu 39 responden (61,9%) usia dewasa madya , 45 responden (71,4%) berjenis kelamin perempuan, 37 responden (58,7%) pendidikan SMP dan 34 responden (54,0%) yang bekerja, lebih dari separoh 30 responden (47,6%) memiliki tingkat kecemasan ringan dan 33 responden (52,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Analisa bivariat ada hubungan usia dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasang infus diperoleh nilai (p value = 0,008), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasang infus diperoleh nilai (p value = 0,086), tidak ada hubungan pendidikan dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasang infus diperoleh nilai (p value = 0,140), ada hubungan pekerjaan dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasang infus diperoleh nilai (p value = 0,000). Saran bagi Rumah Sakit untuk dapat meningkatkan karakteristik dengan tingkat kecemasan pada pasien terpasang infus dan dapat dijadikan landasan dalam melakukan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan perawat.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Ratna Indah Sari Dewi ◽  
H Harmawati ◽  
Yeni Oknita
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Sebanyak 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas, 6% pada usia kurang dari 40 tahun. Indonesia sebanyak 28,7% mengalami kanker payudara. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini yaitu dengan cara pemeriksaan SADARI. Masih banyaknya remaja putri yang belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi, khususnya pengetahuan praktek SADARI, (Word Health Organization). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui  Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas I SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian menggunakan desain penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMA N 1 Sutera kelas I berjumlah 202 orang dengan sampel 41 orang. Data dianalisa secara univariat menggunakan tabel rata-rata dan bivariat dengan uji T-test dependent (α = 0,05). Rata-rata pengetahuan siswi tentang SADARI sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan mean 5,34, standar deviasi 1,543. Rata-rata pengetahuan siswi tentang SADARI sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan mean 7,39, standar deviasi 1,447. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang SADARI di SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018 (p value = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan mempengaruhi pengetahuan siswi tentang SADARI. Diharapkan pihak sekolah dapat mengaktifkan lagi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dan mengundang tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatah khususnya tentang SADARI.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Doni Damara ◽  
Chamy Rahmatiqa
Keyword(s):  

Hasil observasi awal di bagian rekam medis Klinik Medika Saintika Padang diketaahui jumlah tenaga rekam medis sebanyak 2 orang, 2 oarang tersebut ditempatkan dibagian administrasi atau pendaftaran pasien sedangkan dibagian filling tidak ada tenaga tetap sehingga bisa dilakukan analisis beban kerja tenaga filling rekam medis. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan obsevasional analitik Populasi dalam penelitian ini adalah banyaknya rekam medis yang disiapkan dengan accidental sampling dari rata-rata setiap hari sebanyak 32 berkas rekam medis dengan mengguakan analisis data metode workload analysis (analisis beban kerja). Dari hasil hitung jam kerja efektif Klinik Medika Saintika Padang adalah 3,92 jam/hari (14104 detik) dan waktu menyelasaikan semua tugas dibagian filling telah sesuai hanya saja pada bagian filling tidak ada tenaga kerja tetap. Pekerjaan dibagian filling sementara waktu dibantu oleh tenaga administrasi atau pendaftaran, sehingga dari hasil hitungan jumlah kebutuhan tenaga kerja rekam medis dibagian filling Klinik Medika Saintika Padang adalah 1 orang. Pihak klinik harus memperhatikan tenaga kerja dan perlunya struktur organisasi untuk memperjelas memperjelas tanggung jawab, uraian tugas serta kedudukan seorang pegawai, sehingga akan terpenuhi pegawai tetap dibagian filling rekam medis untuk mempertahankan beban kerja dan terbentuknya manajemen waktu yang tepat agar jam kerja efektif dapat dipertahankan


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
W Wardah ◽  
Katarina Tampubolon
Keyword(s):  

Perawat  memegang peranan penting   menghadapi masalah kesehatan pasien selama 24 jam. Banyaknya tanggung jawab dan tuntutan yang harus dijalani oleh perawat mengakibatkan profesi perawat rentan mengalami burnout terhadap pekerjaannya. Burnout pada perawat terjadi akibat beban kerja yang tinggi, tingkat ketergantungan pasien terhadap perawat, banyaknya pasien dan kurangnya tenaga perawat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Burnout perawat di RS Santa Maria Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 156 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara persepsi beban kerja (p=0,009) dan area rawat (p= 0,000) dengan kejadian Burnout di RS Santa Maria Pekanbaru. Tidak ada hubungan antara stres kerja (p= 0,387) dengan kejadian Burnout perawat di RS Santa Maria Pekanbaru. Penelitian ini merekomendasikan rumah sakit untuk  dapat membuat kebijakan yang tepat dalam mengatasi burnout perawat demi meningkatkan kinerja perawat sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan  


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Yola Yolanda ◽  
Khatijah Binti Abdullah ◽  
Ira Erwina

Keluarga yang merawat anak autis tidak terlepas dari kondisi stres, depresi, cemas, dan tekanan lain yang dialami selama mengasuh anak. Kondisi tersebut juga mempengaruhi kemampuan keluarga dalam mengasuh anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga yang merawat anak autis di kota Padang tahun 2016. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah 301 keluarga yang memiliki anak autis di seluruh SLB kota Padang dan sampel sebanyak 172 orang. Pengumpulan data pada tanggal 25 Mei– 8 Juni 2016. Tekhnik pengambilan sampel dengan Proporsional Stratified  Random sampling. Instrument penelitian dukungan sosial menggunakan MSPSS dan beban keluarga menggunakan instrument ZBI. Uji statistik Chi-square membuktikan adanya hubungan bermakna antara dukungan sosial dan pendidikan dengan beban keluarga yang merawat anak autis. Faktor yang paling berhubungan dengan beban keluarga adalah dukungan sosial dan pendidikan. Diharapkan sekolah khusus anak autis di kota Padang lebih memotivasi keluarga untuk hadir di kegiatan Parenting Sosial Support setiap bulannya, mencari informasi lewat media online yang terpercaya karena dengan adanya berbagi pengalaman dalam pengasuhan anak autis dapat mengurangi beban dalam merawat anak autis, dan perawat jiwa berperan dalam deteksi masalah psikososial dan kejiwaan dalam keluarga merawat anak autis di sekolah autis, memberikan Family Psiko Edukasi (FPE), dan Terapi Supportif Kelompok .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document