Indonesian Journal of Spatial Planning
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

26
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Semarang

2723-0619

2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Nabilla Dina Adharina

<p><em>Keterkaitan antara kewirausahaan dan produktivitas inovasi pada suatu daerah dengan pertumbuhan ekonomi telah mendorong banyak penelitian yang menunjukan bahwa inovasi dan kewirausahaan berkembang pada ekosistem tertentu. Dengan</em><em> menggunakan analisis kluster,</em><em> </em><em>artikel ini membuat</em><em> tipologi ekosistem inovasi dan kewirausahaan pada kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan </em><em>atribut-atribut</em><em> yang mencerminkan produktivitas inovasi dan kewirausahaan, artikel ini menunjukan bahwa di Provinsi Jawa Barat hanya Kota Bandung yang memiliki ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang baik jika dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya. Selain itu, artikel ini mendapatkan bahwa aglomerasi perkotaan juga dapat menjadi penentu ekosistem inovasi dan kewirausahaan. Temuan dalam artikel ini dapat menjadi wawasan baru terutama dalam menyusun kebijakan terkait kewirausahaan dalam mendorong perekonomian baik lokal dan regional. </em></p>


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Hendrianto Sundaro ◽  
Eva Yuliani

<p>Kampung Jawi merupakan salah satu desa wisata yang bertemakan kebudayaan jawa yang bertujuan untuk menjaga nilai-nilai masyarakat dan pelestarian kebudayaan jawa.  Dengan luas wilayah 24 Ha, Kampung Jawi yang berada di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang menyimpan banyak potensi daya tarik wisata dengan mengupayakan pemenuhan kebutuhan kepariwisataan. Namun demikian, upaya tersebut harus diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan sehingga pariwisata dapat berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji bagaimana kesiapan masyarakat Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang dalam melakukan pemenuhan kebutuhan kepariwisataan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap dan respon dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan yaitu atraksi, akomodasi, aksesbilitas, fasilitas wisata dan layanan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis <em>community readiness model  </em>dan <em>Analysis Hierarki P</em><em>oses (AHP). </em>Dari hasil perhitungan analisis <em>community readines model</em> diperoleh informasi tingkat kesiapan masyarakat dari segi pengetahuan yakni komponen atraksi mendapat nilai terbesar untuk dikembangkan yaitu 30,7%. Untuk segi sikap, komponen atraksi juga mendapat nilai prioritas utama untuk dikembangkan yaitu 27% dan dari segi respon, komponen aksesbilitas memiliki nilai tertinggi untuk dikembangkan yaitu sebesar 26,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kampung jawi menganggap komponen atraksi memiliki peranan penting untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata selain itu komponen aksesbilitas juga dianggap penting untuk menambah daya tarik wisata. Sedangkan dari hasil perhitungan terhadap posisi kesiapan masyarakat<em> </em> diperoleh informasi kesiapan masyarkat kampung jawi dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan berada pada posisi <em>preparation</em> yang artinya masyarakat Kampung Jawi mulai mengorganisir diri dengan melakukan perencanaan-perencanaan untuk pengembangan wisata di Kampung Jawi. Dari hasil perhitungan <em>analisis hierarki proses </em>(AHP) diperoleh informasi bahwa untuk kriteria pengetahuan,  atraksi dan aksesbilitas mendapat nilai prioritas tertinggi untuk dikembangkan yaitu masing-masing sebesar 30,7%. Pada kriteria sikap atraksi juga mendapat nilai prioritas tertinggi yaitu 27% sedangkan pada kriteria respon aksesbilitas menjadi prioritas utama yaitu sebesar 26,6%,</p>


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Wahjoerini Wahjoerini ◽  
Andarina Aji Pamurti

<em>Kebijakan mengenai kepemilikan kendaraan bermotor disertai dengan kepemilikan garasi telah tertuang Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 140. Namun karena berbagai kendala, peraturan yang terbit pada tahun 2014 belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi jumlah kendaraan bermotor. Satu diantara metode yang sangat berguna dalam kajian kebijakan adalah Institutional Analysis Development (IAD) yang dikembangkan oleh Elinor Ostrom pada tahun 1994. kebijakan terkait kepemilikan garasi bagi pemilik kendaraan bermotor khusus nya mobil terdapat tumpang tindih dengan kebijakan yang kedudukannnya diatasnya yang saling terkait. kemungkinan terjadinya konflik kepentingan antar stakeholder terkait implementasi sementara itu jika dirinci lebih lanjut, terdapat kemungkinan konflik kepentingan dan potensi yang dapat dikembangkan melalui interaksi antar stakeholder. Masalah yang ada berakar dari ketiadaan aturan teknis dan kurangnya koordinasi antar sektor pemerintahan baik dalam skala nasional maupun lokal (provinsi). Kedua akar masalah tersebut menghasilkan permasalahan yang terjadi saat ini seperti perbedaan peraturan dan kepentingan antar Lembaga. Kemudian belum adanya mekanisme kontrol perizinan dan pengawasan yang terstruktur dan terintegrasi antar Lembaga. </em>


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Ainurrahmi Novianti ◽  
Tia Adelia Suryani

<em><span lang="EN-US">Pendidikan anak usia sekolah dasar merupakan hal penting dalam tumbuh kembangnya. Suatu kota yang baik harus dapat menyediakan sarana Pendidikan yang layak. Salah satu kebijakan terbaru yang diterapkan oleh Pemerintah adalah system Zonasi. Kota Bandung terdiri dari 4 (empat) zonasi, yaitu Zona A, Zona B, Zona C, dan Zona D. Kecamatan Batununggal termasuk dalam Zona C. Semenjak adanya aturan zonasi sekolah, beberapa permasalahan mulai bermunculan. Evaluasi sarana Pendidikan sekolah dasar menjadi penting untuk diteliti agar dapat mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul di kemudian hari. Sarana Pendidikan SD di Kecamatan Batununggal dievaluasi berdasarkan jangkauan pelayanan dan aksesibilitasnya. Aksesibilitas yang dimaksud berupa kondisi fasilitas pejalan kaki, keberadaan zebra cross, dan rute angkutan umum yang ada di masing-masing sekolah. Metode yang digunakan adalah dengan analisis spasial buffering serta observasi kondisi eksisting Hasil penelitian menunjukkan seluruh SD yang ada di Kecamatan Batununggal sudah mampu melayani daerah sekitar bahkan hingga keluar Kecamatan. Terdapat 3 (tiga) SD yang memiliki fasilitas jalur pejalan kaki dan 3 (tiga) sekolah yang memiliki zebra cross sebagai sarana menyeberang jalan. Rute angkutan umum telah melayani semua zona pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) dengan 6 (enam) trayek yang tersedia di Kecamatan Batununggal, namun untuk zona sekolah yang berada di area permukiman, menjangkaunya harus berjalan kaki atau menggunakan kendaraan pribadi.</span></em>


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Fatimah Ratna Nur Irsyad ◽  
Cahyono Susetyo ◽  
Siti Nurlaela
Keyword(s):  

<p><em>Kelurahan Lakarsantri merupakan salah satu wilayah dengan risiko dan kerentanan sedang saat terjadi gempa bumi karena kedekatan dengan patahan Surabaya yang masih aktif. Sebagai langkah mitigasi penentuan titik kumpul sementara diperlukan untuk meminimalisisr dampak pada saat bencana. Bangunan publik dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dlaam menjadi titik kumpul sementara. Dari hasil weighted overlay yang dilakukan, mendapatkan hasil bahwa bangunan publik yang dapat digunakan sebagai titik kumpul sementara di Kelurahan Lakarsantri adalah Posko Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Kantor Kecamatan Lakarsantri, Kantor Kelurahan Lakarsantri, SD Negeri Lakarsantri 3 dan Masjid At-Taufiq.</em></p>


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Agus Sarwo Edy Sudrajat ◽  
Nella Ardiantanti Siregar

<p class="Abstract"><em>Over time, The number of IKMs which continued to increase and were not accompanied by data collection was what ultimately caused problems. The lack of awareness to register a business that is owned is still one of the causes. In fact, this is very important to do. Seeing the above phenomenon makes us aware of the importance of data collection on IKM, especially those in Jepara District, Jepara Regency. This research method uses a qualitative approaches. The analysis technique used is descriptive analysis and normative analysis. The process of validation and data collection is based on the indocators contained in the querstionnaire. 9 indicators in data collection, namely IKM business actors, Business Permits, Type Of Industry, KBLI, Number Of Workers, Raw Materials, Working Capital, Production Capacity, and Investment. The final result of the activity is a data master document for IKM in Jepara District which is compiled in order to support the smooth implementation of goods / services procurement. </em></p><p class="Abstract"> </p>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Andarina Aji Pamurti

<div><table cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p><em>The construction of toll roads has a positive impact to facilitate the mobility rate of the community. But the construction of toll roads also has a negative impact on the residential area around the toll road, namely air pollution due to the burning of vehicle fuel. PM2.5 and PM10 air particles are particles that damage the working system of the lungs. The health of the environment where settled is an important support that affects health, especially in the era of pandemic covid. Air particle measurement using portable PM2.5 and PM10 Air Quality Tester Detector. The daily average level of PM2.5 particles in residential areas around Semarang's Kedungmundu toll road is 65.44 μg/Nm³, while the PM10 particle content is 95.2 μg/Nm³. PM2.5 levels exceed the standards of the National Ambient Air Quality Standard (BMUA), The WHO Air Quality Guidline and Ambient Air Quality Standards (USEPA). For PM10 exceeds WHO standard. In addition to air pollution, another impact is that these residential areas have noise. The daily average noise value when measuring the sampling time is 62.23 dB, this value is exceeding the standard threshold of the Regulation of the Minister of Environment for residential areas. So the residential area around Kedungmundu Semarang toll road is less feasible for health when viewed from the value of PM 2.5 and PM10 as well as noise. This study aims to determine the level of PM2.5 and PM10 particles as well as noise in residential areas around the Kedungmundu Semarang toll road. Once the measurement results are obtained, it will be used as a reference for planners to provide solutions for settlements that have an impact due to toll road construction activities with dense vehicle intensity.</em></p></td></tr></tbody></table></div>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Rizqy Ridho Prakasa ◽  
Marzuqotul Ilmiyah

<p><em>Pengembangan potensi daerah irigasi merupakan suatu bagian tindak lanjut terhadap adanya suatu potensi yang terdapat di daerah irigasi. Pengembangan potensi bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di sekeliling masyarakat dengan menggunakan teknologi yang relevan dengan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta mengurangi kesenjangan antar wilayah. Identifikasi pengembangan potensi Daerah Irigasi Kabupaten Pati yang mengembangkan potensi Daerah Irigasi Lenggi sebagai aspek lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat berguna untuk menambah perekonomian petani atau masyarakat sekitar. Pembahasan ini disusun dengan melihat dari sudut pandang praktikan dalam suatu instansi dengan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan teori terkait. Praktikan melihat dari sudut pandang substansi dalam Identifikasi pengembangan potensi Daerah Irigasi Kabupaten Pati. Substansi yang akan dijelaskan yakni mengenai konsep Perencanaan Partisipatif, yang nantinya diterapkan pada penyusunan rencana pengembangan potensi pada Daerah Irigasi Lenggi dalam Identifikasi Pengembangan Potensi Daerah Irigasi Lenggi.</em></p>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Boby Rahman ◽  
Muhammad Sidiq Aryanto

<h1><em>ABSTRAK </em></h1><p><em>Sungai Silugonggo merupakan salah satu sungai di Kabupaten Pati Kecamatan Juwana yang memiliki aktivitas sungai yang padat. Salah satu aktivitas Sungai Silugonggo adalah parkir kapal yang berjejer hingga muara laut. Aktivitas parkir kapal ini memiliki potensi untuk dapat mencemari sungai. Sehingga dianalisis variabel parkir kapal apa yang secara determinan dapat memberikan pengaruh terhadap pencemaran sungai. Dengan metodologi kuantitatif dan Teknik analisis determinan, maka didapatkan bahwa variabel lama waktu parkir kapal dan lama parkir berdasarkan ukuran kapal mempunyai pengaruh terhadap tingkat pencemaran sungai.</em></p><p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><em> : Parkir kapal, Analisis Determinan, Pencemaran Sungai</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><em> </em></p><p><em>Silugonggo River is one of the rivers in Pati District, Juwana District, which has dense river activity. One of the activities of the Silugonggo River is parking the boats that line the mouth of the sea. This boat parking activity has the potential to pollute the river. So that the ship parking analysis variable can determinedly have an influence on river pollution. With quantitative methodology and determinant analysis techniques, it is found that the variables of ship parking time and length of time are determined based on the size of the ship which affects the level of river pollution.</em></p><p><em>Keywords: ship parking, determinant analysis, river pollution</em><em></em></p>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Imam Rofii

<p><em>Perkembangan fisik kota terkadang melewati batas-batas administrasi kota itu sendiri. Ukuran kota yang mengalami sprawl terus membesar hingga pada suatu saat seolah-olah menyatu dengan kota-kota di sekitarnya sehingga menjadikan dua atau lebih kawasan yang secara administrasi berbeda (terpisah) jadi satu kesatuan kenampakan kekotaan (kota metropolitan) dengan bentuk dan fungsi-fungsi bangunan yang berkarakteristik kota. Kota Malang telah berkembang menjadi pusat aktifitas sehingga meningkatkan kebutuhan akan lahan. keterbatasan lahan di dalam Kota Malang menyebabkankan terjadinya perkembangan kota menjalar kewilayah-wilayah lain disekitarnya. Kabupaten Malang sebagai salah satu wilayah yang berbatasan dengan Kota Malang menerima dampaknya. pada umumnya keberadaan Urban Sprawl di suatu wilayah di tandai dengan munculnya permukiman di pinggiran kota, demikian pula yang terjadi di Kabupaten Malang<strong></strong></em></p><p><em>T</em><em>u</em><em>j</em><em>u</em><em>an penelitian ini adalah untuk membangun model perubahan penggunaan lahan dan perkembangan Urban Sprawl di Kawasan peri urban Kota Malang. Dengan menggunakan pendekatan Model IDRISI SELVA - Land Use change Modeller. </em></p><p><em>P</em><em>ada kurun waktu 2004-2014 perubahan penggunaan lahan di Kawasan Kota Malang didominasi oleh peningkatan penggunaan lahan terbangun. Selama  10  (sepuluh) tahun lahan terbangun bertambah sebesar 45% untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk sebesar 6.877,60 jiwa. Dari pola perubahan tersebut di prediksi bahwa kebutuhan lahan untuk lahan terbangun pada tahun 2030 adalah sebesar 208.91 ha untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk pada tahun 2030 sebesar 1.326.56 jiwa, faktor pendorong perubahan lahan yang paling mempengaruhi adalah faktor jarak terhadap bangunan dengan nilai 40%. Model yang dibangun dengan pendekatan Land Use change Modeller sangat baik dan dapat digunakan karena memiliki tingkat validasi 83.42% sehingga model yang di bangun dapat digunakan sebagai basis prediksi perubahan lahan di tahun 2030. Perubahan penggunaan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun di tahun 2004-2014 sebesar 45% diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk rata-rata sebesar 1,25% hal ini mengindikasikan fenomena Urban Sprawl dan perubahan penggunaan lahan non terbangun menjadi terbangun. hasil prediksi tahun 2030 sebesar 61% dengan prediksi pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 1.78% hal ini mengindikasikan terjadi fenome urban Sprawl.</em></p><p><em> </em></p><p> </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document