Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STAI Diniyah Pekanbaru

2722-2314, 2088-0871

Author(s):  
Tian Wahyudi

Artikel ini mengkaji bagaimana penguatan literasi digital mengacu kepada konsep Ulul Albab. Melalui pengkajian terhadap berbagai literatur yang relevan dengan topik pembahasan, artikel ini bertujuan untuk mengkaji komponen-komponen utama ulul albab  dan menjadikannya sebagai kerangka bagi penguatan literasi digital generasi muda muslim. Komponen-komponen tersebut yaitu dzikir, pikir, dan amal shaleh. Melalui penguatan pada tiga komponen tersebut generasi muda muslim mampu mengoptimalkan media digital sebagai sarana pengembangan diri dan dapat berkontribusi bagi kemaslahatan umat dan masyarakat secara umum. Meningkatkan dzikrullah hakikatnya adalah membangun dan meningkatkan kesadaran seorang muslim akan visi dan misi hidupnya bahwa kehidupan dunia harusnya menjadi bekal untuk mendapatkan kebaikan Akhirat. Dalam berbagai keadaan dan aktivitas, dia selalu sadar bahwa segala perbuatan yang dilakukan-sekecil apapun memiliki konsekwensi bagi kehidupannya di masa depan. Demikian pula saat bermedia digital, dia akan mengoptimalkan sarana digital untuk kebaikan dan menghindari berbagai sikap dan prilaku yang buruk, yang bertentangan dengan syariat Islam. Sementara untuk penguatan dari aspek pikir yaitu dengan menguatkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menjadikan media digital sebagai sarana peningkatan wawasan dan keterampilan. Adapun amal shaleh,  sejatinya tidak terlepas dari aspek dzikir dan pikir. Semakin baik kualitas dzikir dan pikirnya, maka hal tersebut akan mendorong kepada kualitas amalnya juga. Media digital dapat menjadi sarana dalam melakukan berbagai kebaikan yang berlandaskan syariat yaitu dengan: (1) menebarkan ilmu yang bermanfaat; (2) menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran; (3) memprodukasi berbagai media atau konten digital yang positif-edukatif dan Islami; (4) menguatkan silaturrahim dan ukhuwwah Islamiyyah, serta (5) menjaga akhlak dalam bermedia sosial.


Author(s):  
Sri Wahyuni ◽  
Amril M ◽  
Abu Bakar

Riset ini bertujuan buat mengenali kurikulum PAI serta problema warga agraris serta implementasinya dalam pendidikan. Tata cara yang digunakan dalam penataan makalah ini merupakan tata cara kajian pustaka, yang itu penulis mengumpulkan bermacam sumber ataupun reverensi yang relevan dengan modul yang di sajikan dan kemudian dilakukan pengkajian terhadap materi tersebut lebih lanjut. Tata cara pengumpulan data yang di gunakan ialah novel dan setiap hari. Hasil dalam kajian makalah ini merupakan kurikulum PAI serta problema masyarakat agraris serta implementasinya dalam pendidikan ada relevansi antara kurikulum pai dengan problema warga agraris yang bisa diimplementasikan pada pendidikan dengan memakai tata cara penanaman nilai yang terdiri dari penanaman nilai moral, etika ataupun akhlak.


Author(s):  
Ana Maritsa ◽  
Unik Hanifah Salsabila ◽  
Muhammad Wafiq ◽  
Putri Rahma Anindya ◽  
Muhammad Azhar Ma’shum

Pengaruh Teknologi bagi Pendidikan. Seiring berjalannya waktu teknologi dalam dunia pendidikan mengalami berbagai perkembangan, dimana segala hal sudah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala pekerjaannya, termasuk dalam dunia Pendidikan seperti sekarang semakin banyaknya sekolah menengah kejuruan yang di bangun itu menjadi bukti bahwa teknologi pendidikan yang ada di Indonesia semakin lama semakin maju, karena sekolah kejuruan mengunakan alat dan media dalam melakukan pembelajaran yang di lakukan disekolah. Teknologi menjadi sebuah alat pendukung yang digunakan dalam pendidikan untuk mempermudah guru dalam mengajar peserta didik dengan hasil yang ingin dicapai. Di masa seperti saat ini sering kita temui adanya penggunaan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengajar atau pelajar atau mahasiswa untuk belajar. Namun dalam perkembangan teknologi yang modern ini juga bisa saja tidak hanya berdampak positif bagi pendidikan, tetapi juga membawa dampak negatif pada perubahan perilaku yang di lakukan oleh peserta didik yang bisa merusak norma, aturan pendidikan, dan moral dalam kehidupan sosial.


Author(s):  
Nurhayati Hsy ◽  
Suherman. S

Metode pembinaan akhlak menurut Ibnu Qayyim Al- Jauzi adalah merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari, yang mana di dalam sistem informasi kehidupan yang serba globalisasi ini banyaknya terjadi berbagai dekadensi moral di dalam masyarakat. Untuk konsep pembinaan akhlak Ibnu Qayyim Al- Jauzi dengan menelaah serta menganalisa dalam membentuk manusia yang seimbang  (Tawazun ) dalam pengertian adanya keseimbangan fikriyah,  ruhiyah dan jasadiyah yang beliau Ibnu qayyyim Al-Jauzi di dasarkan  dari Al-qur’an dan Hadist. Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengemukakan bahwa dalam rangka menuju kesempurnaan akhlak diperlukan metode pembinaan melalui pengosongan dan menghiasi diri, mengaktifkan anak dalam berbuat baik, pelatihan  dan pembiasaan, memberi gambaran  yang buruk tentang akhlak  yang tercela dan menunjukkan sikap keteladanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara mendalam bagaimana metode pembinaan akhlak menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi dan Menggali pemikiran akhlak Ibnu Qayyim Al-Jauzi


Author(s):  
Ade Suhartini ◽  
Erma Juliarsih ◽  
Mira Misissaifi

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari biaya produksi dan harga terhadap pendapatan budi daya tambak udang pada koperasi produksi generasi mandiri desa teluk pambang. Jenis data dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan menganalis laporan laba rugi koperasi produksi generasi mandiri desa teluk pambang kecamatan Bantan per triwulan selama dua tahun untuk periode 2017 sampai dengan 2018. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linear berganda. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah biaya produksi dan harga sebagai variabel independen, dan pendapatan budi daya tambak udang sebagai variabel dependen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan SPSS Versi 22.00. Penelitian ini menguji apakah sebenarnya biaya produksi dan harga mempunyai pengaruh signifikan terhadap pendapatan budi daya tambak udang Adapun hasil dari penelitian ini adalah yang pertama, biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan budi daya tambak udang dengan sumbangan pengaruh yang diberikan sebesar 94,7%. Yang kedua harga tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan budi daya tambak udang. kemudian biaya produksi (X1) dan harga (X2) secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan budi daya tambak udang (Y), dengan total pengaruh yang diberikan sebesar 95.7%.


Author(s):  
Imam Farih ◽  
Munzir Hitami ◽  
Abu Anwar
Keyword(s):  

Paradigma dikotomi keilmuan adalah paradigma yang memberi ruang pemisahan, perbedaan dan pertentangan antara “ilmu-ilmu agama” dan “ilmu-ilmu non agama (ilmu umum)”. Istilah-istilah dikursus ini beberapa diantaranya adalah “sekolah umum/ilmu umum” dan “sekolah agama/ilmu agama/pesantren”, penelitian ini akan membahas tentang hakikat ilmu, hikmah, dan ayat dalam perspektif Al-qur’an, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif melalui kajian kepustakaan (library research), hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat ilmu sangatlah utuh dan terintegrasi yakni  jalan untuk mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan di dunia dan ahirat yang diperoleh melalui proses iktisabi (usaha dengan sungguh-sungguh) dengan cara berfikir yang mendalam tentang ayat ayat Allah SWT (Qauliyah dan kauniyyah) sehingga menimbulkan keimanan dan kesaksian terhadap keesaan Allah SWT. Hakikat hikmah adalah dorongan hati yang kuat untuk melakukan implementasi ilmu dalam kehidupan sehari-hari yakni dengan amal shaleh. Sedangkan hakikat ayat adalah sumber pelajaran/ ibrah bagi manusia yang terdiri dari ayat ayat tertulis(qauliyyah) maupun tentang alam (kauniyyah).


Author(s):  
Muhammad Erwin Soaduan Pohan

National development seeks to achieve fairly high economic growth, the ultimate goal of which will be to improve the quality of life and welfare for the entire community. Economic growth is interrelated with the process of increasing the production of goods and services in people's economic activities. In other words, growth is a single-dimensional development and is assessed by increasing production output and increasing income. This shows an increase in national income which is reflected by the total number of Gross Domestic Product (GDP). Indonesia, as a developing country, is in the midst of carrying out planned and gradual development, without neglecting the efforts of equity and stability in the face of the Covid-19 pandemic, which has made a number of sources of funds used to maintain public health so that for development and equitable distribution of the people's economy, the government is expected to recover immediately. People's economy slumped. Economic growth is a long-term economic problem and is a fundamental phenomenon in every country today. The process of economic growth has parameters with measurements through GNP, foreign exchange reserves, the balance of payments balance, and others. However, Islam commands humans to uphold justice in all issues related to muamalah, including economic justice. Zakat is one of the pillars in reducing the gap between the rich and the poor. QS At Taubah 60 explains that humans are entitled to receive zakat, the first 4 parties are high priority and the second 4 parties are low priority. Through the Amil Zakat Agency as an official government institution, the portrait of economic inequality can be reduced from year to year. This agency has become a reference for the international community as an innovative and massive agency or institution in helping the people.


Author(s):  
Bainar Bainar ◽  
Taufik Helmi

Competency standards for graduates of Madrasah Aliyah graduates are criteria regarding the level of ability regarding the attitudes that students must achieve after completing their studies at Madrasah Aliyah, namely having behavior that reflects the divinity of a believer and has noble character towards others and the universe environment, thus this attitude standard aims to produce graduates who have healthy hearts (qolbun salim) so that their lives are happy in this world and the hereafter. Humans are born into this world in a state of not knowing anything, in order to know something, Allah gave humans the potential in the form of hearing, sight and heart so that they can be educated to become human beings who have qolbun salim obedient to Allah and His messenger. But that hope is difficult to achieve because humans have been plagued with liver disease that needs to be treated. This after research is relevant to the opinion of Ibn Qayyim Al-Jauziah about liver disease drugs.


Author(s):  
Farid Setiawan ◽  
Wildan Taufiq ◽  
Ayu Puji Lestari ◽  
Risma Ardianti Restianty ◽  
Lailli Irna Sari

The role of character education in shaping student character is as a counterweight to cognitive skills for students. The implementation of character education itself has been reflected in Rasullullah SAW. In the person of the Apostle who contains great and noble values. Therefore the important role of teachers, school principals, and parents in building the character of students is needed. Teachers and parents must collaborate in instilling the character values of students so that later the character education received by children will be in accordance with what must be taught. Cultivating character education is very important for students so that in the future they can find out how good deeds are done and not good to use. Juvenile delinquency at this time is triggered because of being influenced by the circle of friends he follows, which causes them to be easily influenced by invitation from friends who they think are appropriate examples. This research was conducted to analyze the character education policy in minimizing juvenile delinquency.


Author(s):  
Jeudi Aneigia Branchais ◽  
Agus Machfud Fauzi

Da'wah is an activity that is needed by Muslims, it is a means of conveying Islamic teachings. During the current COVID-19 (Coronavirus Disease) pandemic, da'wah activities have undergone a massive evolution in the public space. This condition is a challenge for da'I and mad'u. This implication is also experienced by followers of the salafi movement. The implementation of preaching, which was originally cultured face to face, changed to screen which massively demanded rapid adaptation. This study aims to explore the symptoms of the salafi da'wah phenomenon carried out online during the COVID-19 pandemic. Through a phenomenological approach, this study investigates pure symptoms that are independent of the intervention. Using qualitative methods, it is known that the salafi movement makes use of information technology in preaching activities. The salafi movement applies the concept of e-da'wah, namely using WhatsApp lectures, zoom, google meet, streaming youtube, podcast, clubhouse, Twitter, telegram, and others. Not only in the da'wah program, this activity is also carried out in the Al-Qur'an tahfidz program and joint charity.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document