PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

44
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By UNS Solo

2620-9969, 2303-3746

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Tri Puji Pangesti ◽  
Wartini Wartini ◽  
Triyanta Triyanta

<p><strong>Background:</strong> Rats are reservoirs of several diseases that leptospirosis, plague, tularamia, scrub typhes, rat bite fever / Ret Bites Fever (Santoso 2010). Leptospirosis is a disease caused by infection with Leptospira bacteria that attack animals and humans and can live in fresh water for about 1 month. The purpose of this study was to determine differences in the participation of Women in mice using live trapp arrest in the district of Klaten Regency Trucuk 2015.</p><p><strong>Method:</strong> This research is a quasi-experimental study (quasi experiment). This study uses a design approach posttest only control group and an analytic study. The sampling technique used in this research is purposive sampling with 100 respondents. Instruments using live trapp and Table Reports, Catching Mice, data were analyzed using univariate and bivariate (using the Mann-Whitney test with α = 0.05).</p><p><strong>Results:</strong> Results catches mice in the experimental group as much as 54 % and 32 % and a comparison group of mice density in the District of Klaten regency Trucuk 43 % . Bivariate analysis produces p-value = 0.002 .</p><p><strong>Conclusions</strong>: This study No different from the number of rats caught (p &lt;0.05), with the participation of mothers in installing the live trap. Suggestion given to the District Government is seeking and coordinating Trucuk mother to jointly perform leptospirosis disease prevention through the installation of live trapp and motivate mother to escape from endemic regions leptospirosis.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Fresthy Astrika Yunita ◽  
Hardiningsih Hardiningsih ◽  
Agus Eka Nurma Yuneta ◽  
Endang Sutisna Sulaeman ◽  
Yeremia Rante Ada'

<p><strong>Latar Belakang</strong> : Pada usia remaja pelajar lebih mementingkan penampilan fisik. Remaja putri termasuk kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan terobsesi ingin memiliki penampilan fisik yang menarik dengan melakukan cara yang salah diantaranya melakukan diet ketat, latihan keras dan asupan makan yang buruk sehingga hal ini menjadi penyebab umum masalah gizi pada remaja dan dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang.</p><p><strong>Tujuan penelitian</strong>:Untuk mengetahui pola diet remaja, mengetahui status gizi remaja dan untuk menganalisis hubungan pola diet remaja dengan status gizi.</p><p><strong>Subjek dan </strong><strong>Metode penelitian</strong>: Jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian <em>cross sectional </em>yaitu<em> </em>untuk mengetahui hubungan pola diet remaja dengan status gizi. Penelitian dilakukan di SMP 18 Surakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri di SMP 18 Surakarta .Teknik pencuplikan sampel menggunakan <em>simple random sampling, </em>jumlah sampel sebanyak 30 remaja putri. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik <em>Kolmogorov-spirnov</em><em>.</em></p><p><strong>Hasil P</strong><strong>enelitian :</strong> Mayoritas remaja putri di SMP 18 Surakarta melakukan diet yaitu sebesar 60% (16 responden), serta mayoritas remaja putri di SMP 18 Surakarta mengalami status gizi kurus yaitu sebesar 50% (15 responden). Dari hasil uji statistik uji <em>kolmogorov-spirnov</em> diperoleh nilai p = 0.023 yang berarti terdapat hubungan pola diet remaja dengan status gizi.</p><p><strong>Kesimpulan</strong> : Terdapat hubungan antara pola diet remaja dengan status gizi</p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Hardiningsih Hardiningsih ◽  
Fresthy Astrika Yunita ◽  
Agus Eka Nurma Yuneta
Keyword(s):  

<p><strong>Latar Belakang:</strong> <em>Continuity of Care</em> (CoC) merupakan layanan kebidanan melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, persalinan, nifas dan keluarga berencana. Bidan sebagai subsistem sumber daya manusia menjadi salah satu ujung tombak yang berperan langsung pada percepatan  penurunan angka kematian ibu dan atau angka kematian bayi. Tujuan Penelitian :<strong> </strong>menganalisis impelementasi metode <em>Continuity of Care</em> (CoC) di Program Studi D III Kebidanan UNS.</p><p><strong>Subjek dan Metode </strong><strong>:</strong> Desain penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Prodi D III Kebidanan UNS mulai bulan April 2019. Informan terdiri dari dosen koordinator CoC, pembimbing institusi, pembimbing lahan dan mahasiswa serta klien. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kajian dokumen dan observasi partisipasi.  Analisis data menggunakan model interaktif</p><p><strong>Hasil penelitian :</strong> Implementasi metode CoC pada LTA ini mahasiswa dapat menunjukkan kompetensinya kepada klien melalui pelaksanaan asuhan kebidanan. Pasien merasa puas dengan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pelaksanaan LTA dengan metode CoC ini memberikan dampak yang positif bagi institusi pendidikan, klien serta untuk mahasiswa dapat memberikan pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan.</p><p><strong>Kesimpulan :</strong> Implementasi LTA dengan metode CoC di Prodi D III Kebidanan sudah terlaksana denga baik.</p><p> </p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Pande Putu Novi Ekajayanti ◽  
Pande Putu Indah Purnamayanthi

<p><strong>Background:</strong> Adolescence is a transition period in the span of human life that connects childhood and adulthood. One disorder experienced by adolescents is stress. At this time, there are many facts that reveal the relationship between stress and menstrual changes that are a health problem for women. This correlational study aims to determine the relationship of stress levels to changes in menstrual patterns in teenagers.</p><p><strong>Subjects and Method:</strong> The study used a cross sectional research design. The subjects of the study were all 92 class IX young women in SMP Negeri 2 Denpasar. The sampling technique was purposive sampling. Data collection using a questionnaire. Statistical analysis using the Chi-Square Test.</p><p><strong>Results:</strong> The results showed that there was a relationship between stress levels and changes in menstrual patterns in teenagers with p (value) of 0.01 and α = 0.05.</p><p><strong>Conclusion:</strong> There is a relation between stress levels and changes in menstrual patterns.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Niken Bayu Argaheni

<p><strong>Background</strong>: Learning online and working from home for educators is a change that must be made by lecturers to continue teaching students. Distance education has the aim of improving the quality of education and the relevance of education as well as increasing the equitable access and expansion of education. Distance Education that is carried out with good quality assurance and in accordance with the needs of stakeholders is one mechanism for expanding access to quality higher education that is expected.</p><p><strong>Method</strong>: Systematic review using a database: Google Scholar. Search results that fulfill the criteria are then analyzed by article.</p><p><strong>Results</strong>: Online learning has several impacts on students, namely (1) Online Learning Still Confuses Students (2) Students become passive, less creative and productive, (3) The accumulation of information / concepts on students is less useful, (4) Students Experiencing Stress, (5) Improvement of Student Language Literacy Ability.</p><p><strong>Conclusion</strong>: At present, the spread of Covid-19 still shows an upward trend so that education practitioners and stakeholders can continue to survive and innovate in implementing learning. This is because good learning is able to invite students' interest and attention.</p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Atika Rakhmahayu ◽  
Evi Rokhayati ◽  
Erindra Budi Cahyanto
Keyword(s):  

<p><strong>Latar belakang:</strong> Reflek <em>sucking </em>merupakan salah satu reflek dasar bayi baru lahir yang dikoordinasikan oleh sistem saraf kranialis dan jaringan di sekitar wajah dan mulut. Asfiksia neonatorum sebagai kondisi patologis pada bayi baru lahir yang menimbulkan keadaan hipoksia dan iskemia jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek <em>sucking</em> pada bayi baru lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.</p><p><strong>Subjek dan Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Teknik <em>sampling</em> menggunakan <em>accidental</em> <em>sampling</em>. Besar sampel adalah 38 bayi baru lahir usia 0 hari yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan data rekam medik dan lembar observasi daya reflek <em>sucking</em>. Uji statistik menggunakan uji <em>Mann Whitney.</em></p><p><strong>Hasil:</strong> Rerata daya reflek <em>sucking</em> untuk kelompok tidak asfiksia adalah 8, sedangkan rerata daya reflek <em>sucking</em> untuk kelompok dengan asfiksia adalah 6. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji statistik <em>Mann Whitney</em> diperoleh nilai <em>p</em>=0.001.</p><strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat hubungan yang signifikan antara asfiksia neonatorum dengan daya reflek <em>sucking</em> pada bayi baru lahir di Kabupaten Karanganyar.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Agus Eka Nurma Yuneta ◽  
Hardiningsih Hardiningsih ◽  
Fresthy Astrika Yunita ◽  
Endang Sutisna Sulaeman
Keyword(s):  

<p><strong>Latar belakang</strong>: Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. WHO menyatakan, di Asia pada tahun 2025 jumlah wanita yang berusia lanjut akan meningkat dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. 18% di Cina dan 10% perempuan di Jepang dan Indonesia 40% merasa hot flashes saat menghadapi menopause.</p><p><strong>Tujuan pengabdian</strong>: Memberikan Penyuluhan Persiapan Menghadapi Menopause kepada para ibu ibu tentang bagaimana gejala dan cara menghadapi menopause.</p><p>Metode pengabdian : Persiapan Menghadapi Menopause ini dilakukan melalui koordinasi dengan bidan wilayah, masyarakat dan personil yang terlibat dalam kegiatan untuk selanjutnya melakukan penyuluhan persiapan menghadapi menopause ibu-ibu desa Wonorejo kabupaten Karanganyar</p><p><strong>Hasil pengabdian</strong>: Telah dilakukan penyuluhan persiapan menghadapi menopause.</p><p><strong>Kesimpulan dan saran</strong>: Kegiatan penyuluhan tentang persiapan menghadapi menopause telah dilakukan.di Gedung pertemuan Wonorejo. Warga sangat antusias mengikutinta dan sebaiknya tenaga kesehatan dapat melakukan penyuluhan rutin pada ibu ibu premenopause, menopause dan di harapkan setelah mendapat penyuluhan dapat memahami persiapan menghadapi menopause.</p><p> </p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Yusuf Bachtiyar Lobis ◽  
Dwi Ariyanto ◽  
Warsini Warsini
Keyword(s):  
T Test ◽  

<p>Latar Belakang: Proses pengawasan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perilaku kepatuhan terhadap penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja di tempat kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengawasan terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri di PT Jamu Air Mancur Palur.<br />Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi adalah seluruh pekerja PT Jamu Air Mancur Palur sebanyak 345 orang. Sampel kasus 78 orang. Analisis data menggunakan uji paired sample t test dengan taraf signifikan 95%.<br />Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara pengawasan terhadap kepatuhan penggunaan APD di PT JAM Palur dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 &lt; 0,05.<br />Kesimpulan: Ada pengaruh antara pengawasan terhadap kepatuhan penggunaan APD di PT JAM Palur. Pihak PT JAM Palur diharapkan bisa meningkatkan, memperketat dan menyiapkan petugas khusus pengawasan penggunaan APD pada pekerja.<br /><br /></p>


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Juanda Syafita Sari ◽  
Fitria Fitria ◽  
Esitra Esitra

<p>Latar Belakang: Masalah utama zat besi pada kehamilan adalah kepatuhan, karena perempuan sering gagal untuk mengambil suplemen secara teratur seperti anjuran tenaga kesehatan karena faktor bervariasi dan ini diduga menjadi potensi untuk meningkatkan prevalensi tinggi anemia pada ibu hamil. Tujuan dari systematic review ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi zat besi.<br />Metode: Studi apprasial menggunakan Joana Briggs Institute (JBI), dan metode sintesis menggunakan modifikasi PEOS.<br />Hasil: Hasil dari lima jurnal yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi suplemen zat besi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sosio ekonomi, dan kunjungan ANC.<br />Simpulan: Terdapat hubungan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dengan usia, pendidikan, pengetahuan, kunjungan ANC, pekerjaan paritas, dan paritas. Faktor yang paling berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe adalah frekuensi ANC.<br /><br /></p>


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Fresthy Astrika Yunita ◽  
Sri Anggarini Parwatiningsih ◽  
Mrs Hardiningsih ◽  
Agus Eka Nurma Yuneta ◽  
M.Nur Dewi Kartikasari ◽  
...  

<p><strong>Latar belakang:</strong> Kejadian anemia yang paling banyak terjadi pada remaja putri yaitu anemia defisiensi besi, anemia disebabkan karena kebutuhan zat besi meningkat tinggi pada masa pertumbuhan dan remaja putri juga mengalami haid setiap bulannya. Hal ini diperkuat dengan kejadian anemia pada remaja putri menurut Riskesdas tahun 2016 yaitu sebesar 22,7%. Masalah anemia pada remaja putri akan mengakibatkan perkembangan motorik, mental dan kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar dan tingkat kebugaran, tidak tercapainya tinggi badan maksimal, kontribusi yang negatif pada masa kehamilan kelak, yang menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kesakitan dan kematian pada ibu dan anak</p><p><strong>Tujuan penelitian:</strong> Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang konsumsi zat besi dengan kejadian anemia di SMP 18 Surakarta.</p><p><strong>Metode </strong><strong>penelitian:</strong> Desain penelitian adalah <em>cross sectional</em> untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang konsumsi zat besi dengan kejadian anemia. Penelitian dilakukan di SMP 18 Surakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putri di SMP 18 Surakarta. Teknik pencuplikan sampel menggunakan <em>simple random sampling</em>. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik <em>chi square.</em></p><p><strong>Hasil penelitian:</strong> Dalam penelitian ini mayoritas responden yang diteliti memiliki pengetahuan tinggi terhadap konsumsi zat besi (66.67%) dan lebih dari seperempat total responden mengalami anemia (26.67%). Selanjutnya, terdapat hubungan pengetahuan konsumsi zat besi terhadap kejadian anemia dengan nilai p&lt;0.04. Responden yang memiliki pengetahuan rendah tentang konsumsi zat besi memiliki risiko anemia lebih besar 13.5 kali.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong> Mayoritas responden yang diteliti memiliki pengetahuan tinggi terhadap konsumsi zat besi dan lebih dari seperempat total responden mengalami anemia. Selanjutnya, terdapat hubungan pengetahuan konsumsi zat besi terhadap kejadian anemia.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document