Newton-Maxwell Journal of Physics
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By UNIB Press

2775-5894

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 22-26
Author(s):  
Purwanto Purwanto ◽  
Arif Rakhman Suharso ◽  
Fajar Sari Kurniawan

Morphological and functional group analysis was carried out to study the appearance of micro and molecular structures contained in sisal fibers before and after chemical scouring and bleaching treatment. The scouring and bleaching process lasts for 1 hour with continuous stirring using a magnetic stirrer. Scouring was carried out with 6% NaOH solution while Bleaching was carried out with a solution of 10 g / L NaOH and 100 ml / L H2O2. Scanning Electron Microscopy (SEM) was used to identify the surface appearance and diameter of the fibers before and after the scouring and bleaching processes. Fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy is used to identify functional groups in fibers. The Bleaching  process shows that the functional groups identified are the same as those of pure cellulose or alpha cellulose, namely -CH2, C-O, C = C, -CH3, C?C, and -OH, C-H. Sisal fibers with a diameter between 100 - 150 µm break down (fibrillate) into smaller fibers after the scouring (diameter: ?12 µm) and bleaching (diameter: ?7µm) processes. Thus, scouring and bleaching have caused significant changes in the morphological and microstructure of the fiber surface and also the functional groups that the sisal fiber has after the bleaching process is the same as pure fiber.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Lizalidiawati Lizalidiawati ◽  
Erma Juniarti ◽  
Budi Harlianto

PLTU Teluk Sepang Bengkulu City produces heat waste dumped back into the sea which affects the quality of the water so that it has a negative impact on marine life. This study aimed to identify the quality of the water around PLTU Teluk Sepang Bengkulu City based on the physical and chemical parameters. The method used was direct measurement at the research location which is carried out at 12 measurement points,i.e 4 points around the outlet area, and 8 points in the off-shore area. The measurement result was compared with seawater quality standard for marine biota based on the Minister of Environment Decree No. 51 of 2004 and was validated by analysis of sea water quality before the PLTU had operated. The result showed that the some parameters met the quality standards for marine biota included DO of 5.62-7.82, pH and turbidity in the offshore area with each value of 7.24-7.86 and 1.68-4.846 NTU. Meanwhile, the parameters which did not meet quality standards include a temperature of 30.62-36 ºC, a salinity of 26.6-30 ‰,  pH and turbidity around the outlet area with each value of  6.7-6.88 and 23.25-146.8 NTU. Based on the validation result, it showed that heat waste had a very significant effect on the physical and chemical parameters of the waters, especially on temperature, pH, and turbidity.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17-21
Author(s):  
Al Barra Harahap
Keyword(s):  

Tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda dua termasuk dalam kategori kasus yang tinggi ditangan kepolisian, jumlah kasus juga meningkat di masa pandemi covid-19 ini. Kendaraan bermotor roda dua sendiri sangat rentan dicuri dengan merusak lubang kunci motor. Oleh sebab itu, dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk merancang dan membangun alat pelacak dan pengaman kendaraan bermotor yang mudah dan murah. Alat yang dibuat berbasis mikrokontroler Arduino UNO dengan menggunakan modul SIM900 untuk komunikasi dengan pengguna. Sehingga, apabila terjadi pencurian, pengguna cukup mengirimkan SMS ke alat untuk mengaktifkan fitur GPS, alarm dan pemutusan daya listrik di kendaraan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 11-16
Author(s):  
Melany Febrina ◽  
Eko Satria ◽  
Mitra Djamal

In preliminary research, a system for detecting the flow rate of the gas mixture (N2 and CO2) has been successfully built using acoustic measurements. This detector consists of a speaker as a transmitter of ultrasonic waves, and 3 microphones as a receiver of the ultrasonic waves. The quantity measured in this detection system test is the phase difference of the ultrasonic waves captured by the left and right microphones. The flow rate of the gas mixture will affect the phase difference value between the left and right microphones. With the increase of the flow rate of the gas mixture, the phase difference between the two microphones will increase. The flowrate range tested was between 0 and 0.8 l/min, with a concentration of 20% CO2 in the gas mixture of N2 and CO2. In testing this detection system, the absolute error is 2,4 10-2 l/min.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Eko Satria ◽  
Hendro Hendro ◽  
Yusaku Fujii ◽  
Mitra Djamal

Levitation Mass Method (LMM) is the method as a material tester to evaluate the mechanical response of general objects against impact forces. In this method, a mass is made to collide with material to be tested and the impulse, i.e. the time integration of the impact force, is measured highly accurately as a change in momentum of the mass. To realize linear motion with sufficiently small friction acting on the mass, a pneumatic linear bearing is used. The inertial force acting on the mass is calculated from the velocity of the mass. The velocity is determined, highly accurately by means of measuring the Doppler shift frequency of a laser light beam reflected on the mass using an optical interferometer. To determine the Doppler frequency shift for LMM data processing, the method for estimating the frequency is necessary. Several methods have been developed to estimate the frequency for the LMM data processing with high accuracy, i.e. Zero-Crossing Average Method (ZAM), Zero-Crossing Fitting Method (ZFM), Sine Wave Fitting, and Zero-crossing Sine Wave Fitting. All methods realized using the zero-crossing point of the waveform obtained from the digitizer. A better method to estimate frequency on the digitized waveform will enable higher precision for a more accurate result. In this research, a new method that can improve the accuracy has been developed. The program was developed using data segmentation to obtain the frequency of the digitized waveforms. The developed program has the smallest error ( 1,98 X 10^-10 for N= 200) compare to other methods (2,31 X 10-3 for ZAM; 1,10X10-3 for ZFM; and 8,69 X10-4 for Zero-crossing Sine Wave Fitting).


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Sri Endang Wahyuni ◽  
Fita Widiyatun ◽  
Didik Nur Huda

Baterai merupakan salah satu sumber energi listrik yang sangat banyak penggunaanya. Khususnya dalam menyokong aktivitas sehari-hari seperti alat-alat elektronik, penerangan, jam, mainan dan peralatan lainnya. Baterai yang saat ini ada dipasaran mengandung logam berat sehingga limbahnya berbahaya bagi lingkungan. Berbagai jenis energi listrik alternatif telah berkembang untuk mencari baterai yang ramah lingkungan di antaranya biobaterai. Penelitian mengenai bahan biobaterai dari jahe bertujuan untuk melihat potensi listrik alam pada Jahe. Metode yang digunakan adalah pengukuran langsung nilai tegangan dan arus menggunakan multimeter. Tiga jenis jahe yang digunakan yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Selain itu dilakukan variasi massa pada jahe sebesar 100 gram, 200 gram, dan 300 gram untuk melihat pengaruh terhadap nilai tegangan, arus dan daya maksimum yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin bertambahnya massa jahe maka bertambah pula daya listrik yang dihasilkan. Dari ketiga jenis jahe diperoleh nilai daya tertinggi yaitu pada jahe gajah dengan massa 300 gram sebesar 1,841 x 10-2 Watt dengan tegangan sebesar 0,46 Volt dan arus 4 x 10-5 A. Dari ketiga jahe yang dianalisis memiliki potensi adanya tegangan dan arus listrik, sehingga dapat dikembangkan sebagai bio baterai


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Delia Septi Evani Mukazairo ◽  
Refrizon Refrizon ◽  
Nanang Sugianto

Sebaran zona mineralisasi emas menjadi permasalahan yang serius bagi penambang tradisional emas di Desa Tambang Sawah Kabupaten Lebong. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sebaran zona mineralisasi emas di Desa Tambang Sawah Kecamatan Lebong Utara yang didasarkan pada anomali magnetik yang memiliki hubungan fisis terhadap mineralisasi emas. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) yang terdiri dari 165 titik pengukuran. Koreksi IGRF (International Geomagnetics Reference Field) dan koreksi variasi harian dilakukan untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali magnetik tinggi berada pada nilai 238,4 nT sampai 533,3 nT. Anomali magnetik tinggi teridentifikasi pada bagian barat laut dan timur daerah penelitian. Anomali rendah menyebar dari arah barat hingga arah timur dengan rentang nilai anomali magnetik -503 nT hingga -19 nT. Nilai intensitas anomali magnetik rendah yang bernilai -503,2 nT hingga 102,4 nT diduga sebagai zona pembentukan mineral emas. Berdasarkan sebaran nilai anomali magnetik, zona mineralisasi emas di daerah Tambang Sawah merupakan mineralisasi emas sulfidasi rendah yang berhubungan dengan geothermal yang ada disekitarnya.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Parjuangan Simbolon ◽  
Refrizon Refrizon ◽  
Nanang Sugianto

Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu daerah yang berada di ring of fire Pacific sehingga memiliki potensi geothermal yang cukup potensial untuk menghasilkan energi terbarukan agar dapat dipergunakan untuk daya penyuplai listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sebaran anomali magnetik daerah yang diduga sebagai distribusi dan reservoir panas bumi Kepahiang secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) yang tersebar di 143 titik pengukuran. Nilai anomali total yang tinggi dari hasil pengukuran dominan berada di bagian timur, tenggara, selatan, barat daya dan barat daerah penelitian dengan nilai 0 nT sampai 1500 nT, sedangkan pada bagian barat laut, utara dan timur laut di dominasianomali total rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT. Pada peta sebaran intensitas anomali magnetik total dominan bernilai rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT yang berarti daerah tersebut dipengaruhi oleh panas bumi. Sedangkan nilai anomali magnetik di sekitar Sesar Musi dominan tidak dipengaruhi oleh panas bumi karena bernilai tinggi yaitu 0 nT sampai 600 nT. Pada daaerah mata air panas sumber aliran berasal dari barat laut dengan nilai 0 nT sampai 300 nT


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Subhan Arif ◽  
Pamela Felita Adibrata ◽  
Nurul Dzakiya

Keragaman karakteristik endapan sedimen berdasarkan perbedaan proses geomorfologinya memiliki tantangan dalam dunia eksplorasi yang berkaitan dengan batuan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tekstur endapan sedimen berdasarkan perbedaan proses geomorfologi yang bekerja untuk menjadi sebuah analog. Metode yang digunakan dengan pengumpulan data lapangan, serta tahap pengolahan data berupa analisis granulometri di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel endapan pasir yang diambil pada daerah gumuk pasir memiliki rata-rata bentuk butir yang lebih menyerupai bentuk bola, kebundaran yang lebih membundar, ukuran butir yang lebih halus, sortasi yang lebih baik dan kedewasaan yang tingkatannya lebih dewasa dibandingkan dengan sampel endapan pasir pada daerah pasang surut


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Radhitya Adzan Hidayah ◽  
Heru Dwiriawan Sutoyo ◽  
Nurul Dzakiya ◽  
Yoga Ady Saputra

Daerah Kabupaten Pacitan, areanya termasuk di dalam pegunungan selatan Jawa Timur, kaya akan kandungan mineral tembaga dan logam lainnya. Area berada di Kecamatan Ngadirojo, konsesi perusahaan PT.Gemilang Limpah Internusa, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan tembaga, dimana dalam produksinya menghasilkan Air Asam Tambang yang berpotensi mencemari sungai warga karena tambang ini terletak di hulu sungai. Menurut asal usul dan genesa, terbentuknya mineral logam, termasuk tembaga di dalamnya, terjadi karena proses hydrothermal di dalam permukaan bumi. Situasi ini yang menjadi sebab kegiatan eksploitasi terhadap mineral tersebut dan penyertanya menimbulkan adanya dampak perubahan kondisi lingkungan. Eksploitasi ataupun pengambilan material tersebut juga membuat kualitas dari air tanah sekitar memburuk. Saat ini perusahaan masih menggunakan metode cara lama, dengan menggunakan serbuk kapur tohor dalam mengikat polutan/limbah yang muncul. Metode elektrokoagulasi merupakan salah satu metode alternatif dalam mengelola air asam tambang, sehingga diharapkan tingkat kerusakan lingkungan dengan metode ini bisa menurunkan tingkat pencemaran dengan lebih baik. Dari beberapa percobaan, dengan waktu tertentu, semakin lama waktu aliran listrik, semakin baik tingkat penjernihan air asam tambang. Sehingga waktu yang diperlukan bisa dipercepat sebelum air masuk ke sungai. Elektrokoagulasi juga dapat sebagai alternative cara yang lebih efisien dan cepat  untuk menetralkan air asam tambang selain dengan kapur tohor


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document