Neuroqueering interpersonal communication theory: listening to autistic object-orientations

2021 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 187-205
Author(s):  
Kristen L. Cole
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 122-136
Author(s):  
Dominic Pecoraro

Inspired by critical interpersonal communication scholarship and queer autoethnography, this piece depicts interpersonal interactions mute or challenge queer identity. I explore the nexus of interpersonal communication theory, identity work, and queer theory to contextualize coming out and coming into sexual minority status. This piece explores narratives in which the legitimacy of queerness is unaccepted, unassured, and undermined.


2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Chaterine Setiawan ◽  
Suzy Azeharie

This study discusses the communication between the child and the stepparent and use the theory that consists of communication theory, communication function, the purpose of communication, interpersonal communication, effective interpersonal communication, interpersonal communication role and function of interpersonal communication. This study used a qualitative method with descriptive qualitative approach. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data of the interviews with sources consisting of four children and one stepparent. While the secondary data obtained from other sources such as books and online data searches. The technique of collecting data using interviews, observation, literature review and data searches online. From this research it is known that children who learn about and understand the prospective stepparent before she married biological parents do relatively better than those who do not recognize his step prospective parents before marriage. It is also known that the interpersonal communication of children with stepparents dependent based on the character of the child and the stepparent respectively. Penelitian ini membahas tentang komunikasi antara anak dengan orang tua tiri dan menggunakan teori yang terdiri dari teori komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, komunikasi antarpribadi, komunikasi antarpribadi yang efektif, peranan komunikasi antarpribadi dan fungsi komunikasi antarpribadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan narasumber yang terdiri dari empat orang anak dan satu orang tua tiri. Sedangkan data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku dan sumber lain seperti penelusuran data online. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, kajian pustaka dan penelusuran data online. Dari penelitian ini diketahui bahwa anak yang mengetahui dan mengenal calon orang tua tiri sebelum menikah dengan orang tua kandungnya hubungannya relatif lebih baik dibandingkan anak yang tidak mengenal calon orang tua tirinya sebelum menikah. Selain itu juga diketahui bahwa komunikasi antarpribadi anak dengan orang tua tiri tergantung berdasarkan karakter dari anak dan orang tua tiri masing-masing.   


Koneksi ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 328
Author(s):  
Jovita Clarissa ◽  
H.H. Daniel Tamburian

Humans are social beings who need other individuals to group. In interacting with others, individuals will convey information and usually begin with an introduction relates to self disclosure, which is the type of individual communication disclosing information about himself is commonly concealed. Social media is a medium on the Internet that allows users to represent themselves, share, communicate with others and create virtual social ties. This research was intended to examine Instagram and Self Disclosure in an interpersonal communication perspective on the Santo Kristoforus II high school students to find out the activities of students on Instagram social media. Research based on Self-Disclosure theory, communication theory in the Digital Era, social media, and Instagram. Research uses a qualitative approach with case study methods. The results is that the self disclosure conducted by the informant is about daily activities, and the self disclosure is on Instagram involving several Self-Disclosure processes. In the process of Self-Disclosure, informants usually provide personal information such as feelings, thoughts and experiences, and they are also careful enough in uploading information to social mediaManusia disebut makhluk yang memerlukan seseorang untuk saling berhubungan timbal balik. Dalam berinteraksi dengan orang lain, individu akan menyampaikan berbagai informasi dan biasanya diawali dengan perkenalan mengenai dirinya, hal tersebut berkaitan dengan self disclosure, yakni jenis komunikasi individu mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri yang biasa disembunyikan. Media sosial saat ini digunakan penggunanya untuk berkomunikasi, membentuk relasi dengan orang lain secara virtual. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti Instagram dan Self Disclosure dalam Perspektif Komunikasi Antarpribadi terhadap Siswa-Siswi SMA Santo Kristoforus II untuk mengetahui aktivitas siswa-siswi di media sosial Instagram. Penelitian berlandaskan teori Self-Disclosure, Teori Komunikasi di Era Digital, Media Sosial, dan Instagram. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri yang dilakukan oleh informan berisi tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan, dan pengungkapan diri tersebut dilakukan dalam media sosial Instagram yang melibatkan beberapa proses pengungkapan diri. Dalam proses pengungkapan diri, informan biasanya memberikan informasi pribadi seperti perasaan, pikiran dan pengalaman. Dengan banyaknya informasi yang diberikan, tidak menutup kemungkinan mereka juga cukup berhati-hati dalam mengunggah informasi ke media sosial


2021 ◽  
Vol 4 (02) ◽  
pp. 221-233
Author(s):  
Riko Aji Pratama

Abstract  Couples of different religions are prone to conflicts related to issues, especially regarding beliefs. In interfaith marriages, the inner bond that exists between a man and a woman but of different religions gives rise to state and religious administrative obstacles as well as other non-administrative obstacles. The purpose of this study was to determine the communication process in building relationships between interfaith couples. This study uses interpersonal communication theory and social penetration theory. This research using qualitative descriptive methods and interviews to collect data. The data obtained is the result of in-depth interviews with 2 sources who have become husband and wife of different religions. The research process from data reduction, data presentation, then analyzed to draw conclusions. The results of this study explain that through the process intimate relations. Interpersonal communication processes that are intertwined become a means to build better and harmonious relationships. The process is influenced by the memory of each partner. In building relationships through interpersonal communication there are factors that influence relationships, such as two-way communication, openness, comfort, trust, and supportiveness is a way of maintaining relationships  Keywords: Communication Process; Different religion; Interpersonal Communication; Interfaith Couples  Abstrak Penelitian ini membahas tentang proses komunikasi dalam membangun relasi pasangan beda agama. Pasangan beda agama rentan adanya konflik yang berhubungan dengan permasalahan khususnya menyangkut keyakinan. Dalam perkawinan beda agama, ikatan batin yang terjalin antara seorang pria dan wanita tetapi berbeda agama sehingga memunculkan kendala administratif negara dan agama serta kendala non administratif lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi dalam membangun relasi pasangan beda agama. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi interpersonal, proses komunikasi dari pengenalan sampai dengan yang lebih intim pemetaan dari pengertian teori penetrasi sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan wawancara  untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara mendalam dengan 2 narasumber yang telah menjadi suami istri yang berbeda agama. Proses penelitian dari reduksi data, penyajian data, kemudian dianalisis untuk pengambilan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa melalui proses dari intim menuju ke lebih intim. Proses komunikasi interpersonal yang terjalin menjadi sarana untuk membangun relasi yang lebih baik dan harmonis. Proses komunikasi membangun relasi tidak semata-mata langsung dekat ada proses didalamnya. Proses tersebut dipengaruhi oleh memori dari masing-masing pasangan. Penelitian sebelumnya menjelaskan mengenai kecerdasan dalam berkomunikasi dalam perbedaan agama antar pegawai dalam suatu instansi untuk mengetahui strategi dalam berkomunikasi. Dalam membangun relasi melalui komunikasi interpersonal ada faktor-faktor yang memengaruhi relasi seperti komunikasi dua arah, keterbukaan, kenyamanan, sikap percaya, suportif dan mendukung adalah cara dalam pemeliharaan hubunganKata Kunci: Beda Agama; Komunikasi Interpersonal; Pasangan Suami Istri; Proses Komunikasi


Koneksi ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 358
Author(s):  
Vicky Finley Sutirta ◽  
Gregorius Genep Sukendro

Creativity is a person's ability to produce new compositions or anything that is a new foundation and previously unknown by the creator. Creativity is the ability to think to achieve varied and new results and the ability to be applied both in the fields of science, sports, literature and other fields of life can be used with creativity. Development of creativity to develop skills to combine creative power with experience, insight, and relationships with the environment for the better. Interpersonal communication theory that discusses the stages of interpersonal relationships, factors that influence interpersonal relationships. The purpose of interpersonal communication is to create motivation. This motivation is the ability of a coach in building the motivation of the players at Conan Futsal Academy. By using interpersonal communication, coaches use personal assistance to build players so they can help in training. The methodology in this study uses qualitative case study methods. Data collection obtained by interview, observation and literature study.Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi baru atau gagasan apa saja yang menjadi dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya. Kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk meraih hasil yang variatif dan baru serta memungkinkan untuk diaplikasikan baik dalam bidang keilmuan, keolahragaan, kesusastraan maupun bidang kehidupan yang lain dapat berkaitan dengan kreativitas. Pengembangan kreativitas proses untuk mengembangkan kemampuan untuk mengkombinasikan daya kreatif dengan pengalaman, wawasan, maupun hubungan dengan lingkungan menjadi lebih baik. Teori komunikasi interpersonal mencakup tahapan hubungan interpersonal, faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal. Tujuan komunikasi interpersonal tersebut untuk menciptakan motivasi. Motivasi ini merupakan kemampuan dari seorang pelatih dalam membangun motivasi para pemain yang ada di Conan Futsal Academy. Dengan menggunakan komunikasi interpersonal pelatih menggunakan pendekatan secara personal untuk membangun motivasi pemain agar dapat semangat dalam berlatih. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data yang didapat yaitu dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document