scholarly journals Kreativitas Seorang Pelatih dalam Membangun Motivasi Berlatih pada Pemain Futsal (Studi Kasus Conan Futsal Academy)

Koneksi ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 358
Author(s):  
Vicky Finley Sutirta ◽  
Gregorius Genep Sukendro

Creativity is a person's ability to produce new compositions or anything that is a new foundation and previously unknown by the creator. Creativity is the ability to think to achieve varied and new results and the ability to be applied both in the fields of science, sports, literature and other fields of life can be used with creativity. Development of creativity to develop skills to combine creative power with experience, insight, and relationships with the environment for the better. Interpersonal communication theory that discusses the stages of interpersonal relationships, factors that influence interpersonal relationships. The purpose of interpersonal communication is to create motivation. This motivation is the ability of a coach in building the motivation of the players at Conan Futsal Academy. By using interpersonal communication, coaches use personal assistance to build players so they can help in training. The methodology in this study uses qualitative case study methods. Data collection obtained by interview, observation and literature study.Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi baru atau gagasan apa saja yang menjadi dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya. Kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk meraih hasil yang variatif dan baru serta memungkinkan untuk diaplikasikan baik dalam bidang keilmuan, keolahragaan, kesusastraan maupun bidang kehidupan yang lain dapat berkaitan dengan kreativitas. Pengembangan kreativitas proses untuk mengembangkan kemampuan untuk mengkombinasikan daya kreatif dengan pengalaman, wawasan, maupun hubungan dengan lingkungan menjadi lebih baik. Teori komunikasi interpersonal mencakup tahapan hubungan interpersonal, faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal. Tujuan komunikasi interpersonal tersebut untuk menciptakan motivasi. Motivasi ini merupakan kemampuan dari seorang pelatih dalam membangun motivasi para pemain yang ada di Conan Futsal Academy. Dengan menggunakan komunikasi interpersonal pelatih menggunakan pendekatan secara personal untuk membangun motivasi pemain agar dapat semangat dalam berlatih. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data yang didapat yaitu dengan wawancara, observasi dan studi kepustakaan.

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 87-100
Author(s):  
Siti Nur Fadilah ◽  
Nasirudin F

Giving stimulus from educators in the form of giving appreciation and punishment will greatly affect the way of thinking and behavior of students in achieving the goals of character education that have been set. This study aims to describe the implementation of reward and punishment in shaping the character of students' discipline. This research uses a qualitative approach with the type of case study. Methods of data collection using interviews, observation and documentation. The validity of the data used source triangulation and technical triangulation. The results of this study indicate: (1) The implementation of rewards in shaping the discipline character of students is done by giving rewards in the form of praise and giving appreciation in the form of gifts. (2) The implementation of punishment in shaping the disciplinary character of students is carried out by giving gradual warnings, giving spontaneous warnings and written warning letters. (3) Evaluation of the implementation of rewards and punishments in shaping the character of students' discipline is using process evaluation, which is an assessment carried out during the learning process by observing the attitudes of students everyday when they are in the madrasa environment.. Keywords: Reward; Punishment; Discipline; Learners Pemberian stimulus dari pendidik berupa pemberian apresiasi dan hukuman akan sangat mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan karakter yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi reward dan punishment dalam membentuk karakter disiplin peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Implementasi reward dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik dilakukan dengan memberikan reward dalam bentuk pujian serta memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah. (2) Implementasi punishment dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik dilakukan dengan cara memberi peringatan secara bertahap, memberi teguran spontan dan surat peringatan tertulis. (3) Evaluasi implementasi reward dan punishment dalam membentuk karakter kedisiplinan peserta didik adalah menggunakan evaluasi proses, yaitu penilaian yang dilakukan di saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengamati dari sikap peserta didik sehari-hari ketika berada di lingkungan madrasah. Kata Kunci: Reward; Punishment; Disiplin; Peserta Didik


Koneksi ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Daniel Kurniawan Harijanto ◽  
Wulan Purnama Sari

Family is one of the important inner-structure institutions along with community and religion. Family is classified as a formal-primary social group. Each social group has perspectives which are determined by culture. Religion is one of culture’s elements. Different religions have differences in the inherited messages and thing(s) to believe. Interpersonal communication in a family with different religions between individuals becomes important. This research aims to know the interpersonal communication between a son/daughter and his/her parents whose parents have different religions. The theories used are attraction theory, family’s form, social penetration, characteristics of relationship and communication patterns in a family. Researchers use intrinsic case study methods for this research. This research’s content shows that religious differences between father and mother is not always a barrier for communication between family members. Similarities in passion, sex and religion can cause attraction in communication between family members. Openness cannot warrant that penetration reaches deep and personal conversations, but openness can determine the discussion result’s form between discussing individuals.Keluarga menjadi salah satu institusi inner-structure yang penting bagi manusia bersama dengan komunitas dan agama. Keluarga termasuk ke dalam kelompok sosial formal-primer. Setiap kelompok sosial memiliki cara pandang yang ditentukan oleh budaya. Agama menjadi salah satu elemen budaya. Agama yang berbeda memiliki perbedaan dalam pesan yang bertahan dan apa yang harus dipercayai. Komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan perbedaan agama antar individu menjadi penting. Penelitian ini bertujuan mengetahui komunikasi interpersonal antara anak dengan orangtuanya dimana terdapat perbedaan agama antara ayah dengan ibunya. Teori  yang digunakan antara lain teori tentang atraksi, bentuk keluarga, penetrasi sosial, karakteristik-karakteristik hubungan dan pola komunikasi dalam keluarga. Peneliti menggunakan metode studi kasus intrinsik. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan agama antara ayah dan ibu tidak selalu menjadi penghambat dalam komunikasi antarpribadi antar  anggota keluarga. Kesamaan minat, jenis kelamin dan agama dapat menimbulkan ketertarikan dalam komunikasi antar anggota keluarga. Keterbukaan tidak menjamin penetrasi mencapai percakapan yang dalam dan pribadi. Namun demikian, keterbukaan dapat menentukan bentuk hasil diskusi antar individu yang berdiskusi.


Koneksi ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 303
Author(s):  
Jessica Laurance ◽  
Riris Loisa

Basically, every family hopes to have family members healthy both physically and spiritually. That is not merely the hope of every parent, but a child who becomes a sister or a brother will also expect the same thing.  However, some families were blessed with a family member who has special needs. This study aims to investigate how interpersonal communication is established between siblings whom one of them is blessed with special needs. The main theory of this study is interpersonal communication theory which is supported by relational dialectics theory and affection exchange theory. The researcher used a descriptive qualitative approach and case study methods. The data was processed and analyzed according to the coding methods. The criteria for the selection of an informant are an older sibling who has a younger sibling with special needs that lives in the same house. The result of this study indicates that interpersonal communication is established by communicating face-to-face without medium, oldest siblings communicate by adjusting to the special needs of the younger siblings, younger siblings tend to communicate in the form of nonverbal communication, each informant experienced relational dialectics, and an exchange of affection is still possible.Pada dasarnya setiap keluarga berharap memiliki anggota keluarga yang sehat secara jasmani maupun rohani. Hal tersebut tidak hanya semata-mata harapan setiap orang tua saja, melainkan seorang anak yang menjadi kakak juga mengharapkan kehadiran adik yang sehat secara jasmani maupun rohani. Namun kenyataannya beberapa keluarga dianugerahi anggota keluarga yang berkebutuhan khusus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana komunikasi interpersonal yang terjalin antara kakak dengan adik kandung yang berkebutuhan khusus. Teori utama penelitian ini yaitu teori komunikasi antarpribadi yang didukung dengan teori dialektika relasional dan teori pertukaran kasih sayang. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan metode studi kasus. Teknik pengolahan dan analisis data adalah dengan pengodean. Kriteria pemilihan informan yaitu seorang kakak yang mempunyai adik kandung berkebutuhan khusus dan tinggal satu rumah dengan adiknya. Temuan penelitian ini adalah komunikasi interpersonal masih terjalin, komunikasi dilakukan dengan tatap muka tanpa medium, bentuk komunikasi kakak menyesuaikan kebutuhan adik, bentuk komunikasi adik umumnya berbentuk nonverbal, setiap informan mengalami dialektika relasional, dan pertukaran kasih sayang masih mungkin terjadi.


2020 ◽  
Vol 6 (10) ◽  
pp. 2143
Author(s):  
Amirul Taufiqulhakim ◽  
Achsania Hendratmi

The purpose of this study was to find out the process of applying the Musyarakah contract carried out by Basmalah Sidogiri in Pasuruan with its partners in opening new branches and investing as new members. This study uses qualitative methods using explanative case study methods. Primary data collection is conducted by interviews and direct observation to informants, they are Head of Marketing Division, Head of Finance Division, Basmalah Partners in Surabaya, and Investors. Secondary data collections are from journals, books, BPS, Web of Basmalah, and other literature.Keywords: Musyarakah Contract, Basmalah, Sidogiri


Author(s):  
Edmund J.Y. Pajarillo

Information and knowledge-seeking vary among users, including home care nurses. This research describes the social, cultural and behavioral dimensions of information and knowledge-seeking among home care nurses, using both survey and case study methods. Results provide better understanding and appreciation of nurses’ information behavior.La recherche d’information et de connaissances varie selon les usagers, y compris parmi les infirmiers et infirmières des soins à domicile. Cette recherche décrit les dimensions sociales, culturelles et comportementales de la recherche d’information et de connaissances parmi les infirmiers et infirmières des soins à domicile, en utilisant les méthodes de sondage et de l’étude de cas. Les résultats offrent une meilleure compréhension et connaissance du comportement informationnel des infirmiers et infirmières. 


FIKROTUNA ◽  
2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
MOCH. SYA’RONI HASAN

This study describe the implementation of Management developmenteducators at SMA Primaganda, Bulurejo Diwek, Jombang. The approach in thisstudy is a qualitative case study type. used data collection methods as well as therole of observation, interview and documentation. This study used a qualitativedescriptive approach. To check the validity of the data used extension study,perseverance observation, and triangulation. The analysis comes up with theconclusion that: (1). Development Planning educators: announcement held at thebeginning of the new academic year, the drafting team was formed educatorsdevelopment commission held hearings, the commission meeting is a forum forreviewing, memproduct and developed the concept of the development of educatorswho have been prepared. (2). The development of educators with activities ofinteraction with educators through formal and informal activities. Formalactivities in the development of educators, for example through mentoringactivities (tutorials), informally can be done through informal conversations in theroom as educators, yard madrassas and other places that are not resmi. (3).Problems encountered and solutions in the implementation of management effortspengembanagan educators (teachers) at SMA Primaganda include issues of timeand also there are many teachers who have not been able to use electronic means ofcomputer, the solution given is the clock supplied to the teacher to be able to learnwho helped by tutors.AbstrakPenelitian ini mendiskripsikan tentang pelaksanaan manajemenpengembangan pendidik (educators) di SMA Primagama, Bulurejo Diwek,Jombang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipepenelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian inimenggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk mengecek validitasdata, peneliti menggunakan studi ekstensi, observasi ketekunan, dantriangulasi. Berdasarkan analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa:(1). Perencanaan pengembangan pendidik: pengumuman diadakan padaawal tahun ajaran baru, tim perumus membentuk komisi pengembanganpendidik untuk melakukan rapat komisi, sidang komisi adalah forumuntuk mengkaji, menghasilkan dan mengembangkan konseppengembangan pendidik yang telah disiapkan. (2). Pengembanganpendidik dilakukan dengan kegiatan interaksi melalui kegiatan formal daninformal. kegiatan formal dalam pengembangan pendidik, misalnyamelalui kegiatan mentoring (tutorial), untuk kegiatan informal dilakukanmelalui percakapan informal di ruang guru, halaman madrasah dantempat-tempat lain yang tidak resmi. (3). Problematika dalam pelaksanaanmanajemen pengembanagan pendidik (guru) di SMA Primagandamencakup masalah waktu dan juga banyaknya guru yang belum mampumenggunakan media komputer dalam pembelajaran. Solusi dariproblematika tersebut adalah memberikan waktu kepada guru untukmempelajari media komputer yang dibantu oleh tutor.


2016 ◽  
Author(s):  
Derek Beach ◽  
Rasmus Pedersen

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document