Peralatan industri dari baja karbon yang berkontak langsung dengan lingkungan lama kelamaan akan terkorosi. Laju korosi dapat diperlambat menggunakan inhibitor organik senyawa tanin dari pohon akasia. Tanin diperoleh dari proses ekstraksi menggunakan metanol dan etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pelarut terbaik dalam proses ekstraksi kulit kayu akasia berdasarkan kandungan tanin terbesar serta mempelajari pengaruh tanin sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam media korosif melalui metode pengurangan berat. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi pada suhu ruang selama dua jam dengan perbandingan padatan:pelarut adalah 1:10. Pelarut yang digunakan adalah etanol dan metanol. Ekstrak dievaporasi dalam rotary evaporator pada suhu 50 oC, tekanan 100 mbar hingga membentuk pasta. Ekstrak kulit kayu ditambahkan sebagai inhibitor dalam media korosif H2SO4 0,5 M; HCl 0,5 M; air laut, dan air tanah dengan penambahan konsentrasi inhibitor sebesar 4%, 6% dan 8% (b/v). Perendaman dilakukan selama 12, 24, 36, 48, 60 dan 72 jam. Metanol merupakan pelarut yang lebih baik daripada etanol dengan perolehan yield 4,57% dan konsentrasi tanin sebesar 2,768 ppm. Tanin dalam ekstrak kulit kayu akasia cocok digunakan sebagai inhibitor korosi pada media asam seperti H2SO4 0,5 M dan HCl 0,5 M dengan perolehan efisiensi tertinggi secara berturut-turut adalah 81,20 % dan 53,06%.Carbon steel in industrial equipment which direct contact with the environment will eventually be corroded. The rate of corrosion could be slowed by organic inhibitors of tannin compounds contained from acacia trees. Tannins were obtained from the extraction process using methanol and ethanol. The aims of this research were to determine the best solvent in the extraction process of acacia bark based on the largest tannin content and to study the effect of tannin as a corrosion inhibitor on carbon steel in the corrosive media through weight reduction methods. The extraction process used maceration at room temperature for two hours with a solid:solvent ratio of 1:10. The solvents were ethanol and methanol. The extract was evaporated in a rotary evaporator at 50 oC, 100 mbar became a paste form. Bark extract was added as an inhibitor in 0.5 M H2SO4 corrosive media; HCl 0.5 M; sea water, and tap water with the addition of inhibitor concentrations of 4%, 6% and 8% (w /v). Immersion was carried out for 12, 24, 36, 48, 60 and 72 hours. Methanol was a better solvent than ethanol with a yield of 4.57% and tannin concentration of 2.768 ppm. Tannin in acacia bark extract is suitable to be used as a corrosion inhibitor in acidic media such as H2SO4 0.5 M and 0.5 M HCl with the highest efficiency gains are 81.20% and 53.06%, respectively.