scholarly journals Stress fracture and premenstrual syndrome in Japanese adolescent athletes: a cross-sectional study

BMJ Open ◽  
2016 ◽  
Vol 6 (10) ◽  
pp. e013103 ◽  
Author(s):  
Takashi Takeda ◽  
Yoko Imoto ◽  
Hiroyo Nagasawa ◽  
Atsuko Takeshita ◽  
Masami Shiina
2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Dia Rianti

Pendahuluan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dan merupakan masalah utama dalam masyarakat adalah gangguan menstruasi. Gangguan ini sering merupakan sumber kecemasan bagi wanita. Gangguan yang sering terjadi antara lain siklus menstruasi yang tidak teratur, gangguan volume menstruasi baik perdarahan yang lama atau abnormal, gangguan nyeri atau dismenorrhea, atau sindroma pramenstruasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis  Tingkat  kecemasan dan Kadar Kortisol pada wanita usia reproduksi sehat terhadap kejadian Premenstrual Syndrom pada mahasiswi DIV Kebidanan STIKes Mega Rezky MakassarMetode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study. Pengambilan Sampel sebanyak 40 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan observasi. Penelitian dilaksanakan pada 01 Juni sampai dengan 14 Juli 2017 di STIKes Mega Rezky Makassar untuk mendapatkan data PMS dan Cemasnya sedangkan untuk data kortisolnya di Laboratorium Universitas Hasanuddin MakassarHasil penelitian menunjukan bahwa Kecemasan dan kadar kortisol mempengaruhi terjadinya Pre menstrual Syndrom dengan nilai Sig Model 0.00 < 0.05, dari kedua variabel tersebut kortisol merupakan penyebab langsung terjadinya Pre menstrual syndrom dengan nilai OR 2.530 yang berarti kortisol yang tidak normal memiliki kecenderungan 2.5 kali lipat mengalami Pre menstrual syndrom dibanding kortisol yang normal.Kesimpulan kecemasan dan kadar kortisol mempengaruhi terjadinya premenstrual syndrome, dari kedua variabel tersebut kortisol merupakan penyebab langsung terjadinya premenstrual syndrome. Perlunya pendidikan kesehatan tentang pre menstrual syndrome pada mahasiswi melalui pendekatan teori ataupun praktek yang lebih komprhensif selain itu penelitian ini memiliki beberapa keterbatasn dalam pelaksanaannya, tidak ditemukannya hubungan yang positif antara kecemasan yang dialami subjek penelitian dengan premenstrual syndrome.


2021 ◽  
Vol 11 (6) ◽  
pp. 107-112
Author(s):  
Yosra Elhussein IBRAHIM ◽  
Soheir Mahmoud ELKOSERY ◽  
Mohamed Fawzy ABO ELAININ ◽  
Afaf Mohamed Mahmoud BOTLA

2008 ◽  
Vol 69 (4) ◽  
pp. 628-633 ◽  
Author(s):  
Karla Christo ◽  
Jennalee Cord ◽  
Nara Mendes ◽  
Karen K. Miller ◽  
Mark A. Goldstein ◽  
...  

2022 ◽  
Vol 40 ◽  
Author(s):  
Flávio Diniz Capanema ◽  
Joel Alves Lamounier ◽  
José Geraldo Leite Ribeiro ◽  
Cláudio Olívio Vilela Lima ◽  
Alan Rodrigues de Almeida Paiva ◽  
...  

ABSTRACT Objective: To assess the association between anemia and nutritional aspects in adolescent athletes from a large sport club. Methods: This is a cross-sectional study, involving 298 athletes aged between 10 and 17 years, submitted to measurement of skin folds, weight and height, and collection of capillary blood in duplicate to determine hemoglobin values. It was carried out in a random sample composed of athletes from eight sport modalities. Results: Regarding nutritional status, 10.1% of athletes were overweight based on body mass index and 70 (23.5%) athletes had a percentage of body fat classified as high or very high. The prevalence of anemia was 16.4%, being more prevalent in judo (37.1%), basketball (34%) and futsal (20.5%) athletes. Low hemoglobin levels were significantly associated with shorter stature (p=0.006). Conclusions: There was a significant association between anemia and short stature, suggesting that the athlete's height-weight development may be affected in suboptimal conditions of oxygen distribution.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document