Measurement of Polarization Resistances of LSCF/YSZ/LSCF Symmetrical Cell Using Alternating Current (AC) and Direct Current (DC) Techniques

2021 ◽  
Vol MA2021-02 (42) ◽  
pp. 1294-1294
Author(s):  
Chong Lei ◽  
Michael Simpson ◽  
Anil Virkar
1962 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 223-233 ◽  
Author(s):  
Bernard Lown ◽  
Jose Neuman ◽  
Raghavan Amarasingham ◽  
Barouh V. Berkovits

1994 ◽  
Vol 04 (04) ◽  
pp. 501-516 ◽  
Author(s):  
BOGDAN T. FIJALKOWSKI ◽  
JAN W. KROSNICKI

Concepts of the electronically-controlled electromechanical/mechanoelectrical Steer-, Autodrive- and Autoabsorbable Wheels (SA2W) with their brushless Alternating Current-to-Alternating Current (AC-AC), Alternating Current-to-Direct Current-Alternating Current (AC-DC-AC) and/or Direct Current-to-Alternating Current (DC-AC)/Alternating Current-to-Direct Current (AC-DC) macroelectronic converter commutator (macro-commutator) wheel-hub motors/generators with the Application Specific Integrated Matrixer (ASIM) macroelectronic converter commutators (ASIM macrocommutators) and Application Specific Integrated Circuit (ASIC) microelectronic Neuro-Fuzzy (NF) computer (processor) controllers (ASIC NF microcontrollers) for environmentally-friendly tri-mode supercars (advanced ultralight hybrids) have been conceived by the first author and designed by both authors with the Cracow University of Technology’s Automotive Mechatronics Research and Development (R&D) Team. These electromechanical/mechanoelectrical wheel-hub motors/generators, respectively, for instance, can be composed of the outer rotor with the Interior Permanent Magnet (IPM) poles and the inner stator that has the three-phase armature winding. The macroelectronic converter commutator establishes the AC-AC cycloconverter, AC-DC rectifier-DC-AC inverter and/or DC-AC inverter/AC-DC rectifier ASIM macrocommutator. The microelectronic NF computer (processor) controller establishes the ASIC microcomputer-based NF microcontroller. By adopting continuous semiconductor bipolar electrical valves in the high-power ASIM, it has been able to increase the commutation (switching) frequency and reduce harmonic losses of the electromechanical/mechanoelectrical wheel-hub motors/generators, respectively.


2013 ◽  
Vol 233 ◽  
pp. 49-56 ◽  
Author(s):  
Qiang Chen ◽  
Luis Cordero-Arias ◽  
Judith A. Roether ◽  
Sandra Cabanas-Polo ◽  
Sannakaisa Virtanen ◽  
...  

Teknomekanik ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 56-61
Author(s):  
Zetri Firmanda ◽  
Abdul Aziz ◽  
Bulkia Rahim

The purpose of this study was to determine the effect of alternating current (AC) and direct current (DC) on the bend testing results of low carbon steel welding joints. The results of this study are expected to determine the cracks that occur from the root bend and face bend testings in the AC and DC welding process. This study used experimental method, where the research was done by giving AC and direct polarity DC (DC-) SMAW welding treatments. The material used in this research was low carbon steel plate DIN 17100 Grade ST 44, thickness 10 with E7016 electrode type. The process of welding joints used a single V seam, strong current of 90A, and the welding position of 1G. The testing of welding joints was carried out by bend testing using the standard acceptance of AWS D1.1 root bend and face bend testing results. The results of the bend testing showed that the AC welding root bend test specimen held no cracks while the DC welding root bend test held cracks with incompelete penetration and open crack defects. On the contrary, the AC welding face bend test had open crack defects and in the DC welding face bend test was found a crack. Thus, there was a difference in the crack resistance of the welding joint from the types of current used through the root bend test and face bend test. Therefore, it can be summarized that AC welding is better for root welding and DC welding is good for capping welding.


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Zilman Syarif ◽  
Mochammad Ali ◽  
Aris Sumule

Sinar matahari yang sangat melimpah di Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki dampakyang dirasakan di perairan NTT adalah suhu dan temperatur udara pada siang hari mencapai34 derajat celsius, suhu panas sangat dirasakan terutama di Kupang, pada siang hari tepatpukul 12.00 WITA, temperatur udara di sebagian besar wilayah NTT seperti Kupang dansekitarnya mencapai 34 derajat Celsius. Kondisi tersebut berbeda dengan hari-hari biasanya dimana temperatur minimum NTT 32-33 derajat Celsius, kondisi alam ini (suhu naik hingga 34-35 derajat celsius) terjadi karena matahari berada di titik kulminasi atau tepat di atas KotaKupang.Kondisi suhu panas yang dirasakan di Kupang selama ini dapat dimanfaatkan sebagaipembangkit tenaga listrik, hal ini telah dibuktikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Kupang NusaTenggara Timur (NTT) yaitu dengan memanfaatkan solar cell untuk lampu jalan yang terbuktimampu menghemat pembayaran tagihan listrik untuk lampu jalan sebesar Rp.1 miliar per bulan.Penghematan ini diperoleh setelah dipasang 541 unit lampu jalan di Kupang denganmenggunakan panel surya dari jenis lampu LED (laigth emmiting diode) dengan daya 23-35watt .(detikfinance, 14/6/2011).Kendaraan Motor Listrik yang dijalankan dengan tenaga listrik DC (direct current)menggunakan accu (baterai) sebagai sumbernya yang diperoleh dari hasil pengisian melaluilistrik AC (alternating current) yang telah disearahkan dan atau dari panel surya (Solar Cell)atau tenaga matahari. Panel surya merupakan komponen yang sangat penting karena dapatmengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudian disimpan di dalam baterai.Selanjutnya digunakan untuk menggerakkan motor DC yang terhubung dengan sistem penggerakroda berupa kombinasi geer, sistem penggerak ini akan memberikan daya gerak yangmenggerakkan kendaraan solar cel ini yang bergantung pada beberapa hal seperti kecepatanmotor, putaran penggerak, berat kendaraan dan lain-lain.Tujuan jangka panjangnya adalah : 1) Untuk menyediakan kendaraan yang tidakmemerlukan bahan bakar minyak dan bersih dari polusi karena menggunakan listrik DC dantenaga matahari melimpah di NTT terutama untuk kendaraan yang dapat diantar-pulaukanmengingat NTT terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar dan tidak semua pulau memiliki pangkalanbahan bakar minyak; 2) Aplikasi penggunaan panel solar cell dapat dikembangkan lagi sepertiuntuk pengairan pada lahan yang kesulitan air dimusim kemarau yaitu dengan membuat pompaair bertenaga matahari dan kemanfaatan lainya.Tujuan Khusus :Berdasarkan fenomena di atas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1) Untuk membuatmodel Kendaraan Motor Listrik (kendaraan) dengan tenaga solar cell; 2) Untuk merancangpenggunaan solar cell sebagai sumber daya untuk Kendaraan Motor Listrik DC; 3) Untukmengevaluasi penggunaan motor dan sistim geer yang sesuai dan aman. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan penelitian secara bertahap selama 2 (dua)tahun dengan rincian sebagai berikut :Tahun I : Perancangan Kendaraan Motor Listrik (Kendaraan) dengan tenaga listrik DC(direct current) dan sistem transmisi geer mekanik. Penelitian Tahun I terdiri dari dua tahap,yaitu Tahap (1) Perancangan dan pembuatan rangka Kendaraan Motor Listrik dengan penggerakmekanik dan motor listrik DC. Dan Tahap (2) Uji kelayakan jalan (jarak tempuh) dan kecepatanserta kemampuan motor DC Pada Penelitian Tahap I Dengan sistem pengaturan kecepatan.Tahun II : Perancangan Kendaraan Motor Listrik (Kendaraan) dengan tenaga listrik DC(direct current) dari Solar Cell dan penyesuaian sistem transmisi geer mekanik. PenelitianTahun II juga terdiri dari dua tahap, yaitu Tahap (1) Perancangan dan pemasangan Solar Cellrangka Kendaraan Motor Listrik dengan penggerak mekanik yang disesuaikan dengan sistemtransmisi geer mekanik terhadap motor listrik DC yang digunakan. Dan Tahap (2) Uji kelayakanjalan (jarak tempuh) dan kecepatan serta kemampuan motor DC dengan sumber Solar CellPada Penelitian Tahap I Dengan menggunakan sistem pengaturan kecepatan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document