scholarly journals SBAR Communication (Situation, Background, Assessment, Recomendation) On Attitude And Nursing Behavior In Improving Patient Safety

2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 163-168
Author(s):  
Sukesih Sukesih ◽  
Umi Faridah

AbstrakBackground:Sikap dan perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus menerapkan keselamatan pasien, perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien. salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien yaitu dengan komunikasi efektif salah satu metode komunikasi yang efektif saat serah terima adalah komunikasi SBAR. Komunikasi SBAR (Situation, Backgroud, Assesment, Recomendation) merupakan alatinformasiyang menyediakan metode terstruktur dan formal dari komunikasi antara staf, SBAR memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan staf untuk menyusun dan menyampaikan informasi penting, meningkatkan keselamatan pasien dengan mengurangi kesalahan yang terjadi selama tindakan.Purpose:Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi SBAR terhadap sikap dan perilaku perawat dalam meningkatkan keselamatan pasien.Methods:Jenis penelitian yang digunakan quasi experiment dengan desain yang digunakan pre-posttest with control group design, hasil penelitian diolah dengan uji paired sample t test untuk sampel yang berhubungan dan independent samples t test untuk sample yang tidak berhubungan, instrument komunikasi SBAR menggunakan observasi, instrument sikap dan perilaku perawat menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap kelas 3 yaitu ruang gading 1, gading 2, flamboyan, dahlia RSUD RAA Soewondo Pati sebanyak 48 perawat, tehnik sampling dalam penelitian adalah total sampling jumlah sampel 48 perawat terbagi menjadi kelompok intervensi diruang gading 1, gading 2 sebanyak 24 perawat, kelompok kontrol diruang flamboyan, ruang dahlia sebanyak 24 perawat.Results: Terdapat perbedaan yang bermakna sikap perawat sesudah diberikan pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,103 (uji paired sample t test). Terdapat perbedaan yang bermakna perilaku perawat sesudah diberikan pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,198 (uji paired sample t test).  Conclusion: Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi SBAR dapat meningkatkan sikap dan perilaku perawat dalam meningkatkan keselamatan pasien. Keywords:  Komunikasi SBAR; Sikap dan Perilaku Perawat; Keselamatan pasien               

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Benedikta Meriana

Jajanan memiliki risiko penyebab terjadinya keracunan pangan. Salah satu usaha untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman adalah dengan promosi keamanan pangan kepada anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui komik sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian pre-test post-test with control group design. Uji hipotesis menggunakan uji paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperiment. Selisih peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu sebanyak 15,89 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan Selisih peningkatan nilai sikap pada kelompok eksperiment lebih besar yaitu 16,63 poin. Berdasarkan analisa statistik pada pengetahuan dan sikap didapatkan p value= 0,000<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu media komik terbukti dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap anak tentang pemilihan makanan jajanan sehat.


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Atik Purwandari ◽  
Freike Lumy ◽  
Anggreani Dalema

Latar Belakang: Pada tahun 2017 terdapat 961 (100%) ibu hamil dan 154 (16%) diantaranya mengalami anemia, sedangkan pada tahun 2018 terdapat 179 ibu hamil dan yang mengalami anemia 26 (14,5%) ibu hamil. Pada bulan Januari-Februari 2019 terdapat 314 ibu hamil dan yang mengalami anemia yaitu sebanyak 30 ibu hamil (22,3%). Data menujukkan ada peningkatan kasus anemia ibu hamil di Puskesmas Tuminting. Tujuan: Mengetahui Perbedaan Pemanfaatan Jambu Biji Merah dan Pisang Ambon Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu hamil di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Metode: Metode penelitian yang di gunakan adalah Quasi Experiment dengan rancangan pretest dan posttest control group design. Ibu hamil yang dijadikan sebagai sampel yaitu 22 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari lembar observasi pemberian jus jambu biji merah dan pisang ambon, lembar observasi kadar haemoglobin dan alat pemeriksaan haemoglobin. Data kemudian di analisis dengan Independent Sampel T-test. Hasil Penelitian: Menggunakan Uji Paired Sampel T-test nilai mean pada kelompok perlakuan pretest 9,1 dan posttets 9,5dan pada kelompok kontrol pretest 8,7 dan posttest 8,9. Nilai p- Value= 0,001<0,05 Kesimpulan: Ada pengaruh perbedaan pemanfaatan jambu biji merah dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar haemoglobin ibu hamil di puskesmas Tuminting kota Manado.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 61-69
Author(s):  
Tamrin Tamrin ◽  
Tri Sakti Widyaningsih ◽  
Windiyastuti Windiyastuti

Latar Belakang: Adanya pergeseran pola penyakit dari penyakit yang menular menjadi penyakit tidak menular salah satunya adalah diabetes melitus. Di Indonesia diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke dan jantung koroner, hampir 85 sampai 90% orang dengan diabetes tipe 2 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi. Metode: Penelitian quasi experiment dengan desaign pre test dan post-test without control group design. Pengambilan sampel 36 responden, kemudian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebelum diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi yaitu 176,25 mg/dl, sedangkan setelah diberikan terapi dzikir rerata kadar gula darah sewaktu pada lansia diabetesi 163,55 mg/dl. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa nilai P value sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kesimpulan: Ada pengaruh terapi dzikir terhadap kadar gula darah pada lansia Diabetesi di Wilayah Kerja Puskesmas Lebdosari Semarang. Setelah mengetahui manfaat terapi dzikir diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan secara mandiri terutama bagi mereka yang terkena diabetes.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Dian Indriani ◽  
Liyanovitasari Liyanovitasari

Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Analisis data menggunakan uji statistic t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan  tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan dengan nilai p-value 0,012, (p ? ? 0,05) dan ada ada peningkatan sikap tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (nilai p-value 0,001, (p ? ? 0,05). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja disarankan mendapatkan pendidikan kesehatan (Lawan Roma) untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi Kata Kunci :    Kesehatan Reproduksi, Pendidikan Kesehatan Lawan Roma, Pengetahuan, Sikap, Remaja.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Muslim ◽  
Fitri Arofiati

Latar belakang : Tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Jika tidak ditangani secara baik dan benar akan mengakibatkan komplikasi. Salah satu tindakan terapi komplementer untuk tekanan darah tinggi adalah dengan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh latihan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas terhadap tekanan darah sistole dan diastole serta denyut nadi pada pasien hipertensi. Metode : Desain menggunakan quasy experiment pre dan post test with control group design. Penelitian ini dilakukan di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dengan sampel 36 responden. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. dan uji homogenitas dan normalitas (levene test dan kolomogorov smirnov) serta analisa bivariate menggunakan paired sample t test dan independent sample t test untuk uji beda mean dua kelompok. Hasil : Terdapat penurunan nilai rerata mean tekanan darah systole, diastole, dan denyut nadi secara signifikan pada kelompok pemberian terapi nafas dalam dan spiritual dengan p Value < 0.05, kecuali pada kelompok kontrol; bahwa perubahan systole dan dan denyut nadi tidak ada perubahan secara signifikan, sedangkan mean diastole terjadi perubahan secara signifikan. Hasil uji indpendent t-test didapatkan data bahwa perubahan penurunan mean systole, diastole dan denyut nadi antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol secara signifikan berbeda. Kesimpulan : Latihan terapi nafas dalam dan terapi spiritualitas berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah sistole dan diastole serta denyut nadi pada pasien hipertensi.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Rulfia Desi Maria, S.SiT, M.Keb ◽  
Ayu Devi

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin < 11 gr% pada Trimester satu dan tiga, atau < 10,5 gr% pada trimester dua. Adapun dampak pada ibu hamil dengan anemia bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan gangguan pada proses persalinan gangguan pada masa nifas, dan gangguan pada janin. Salah satu cara mengatasi anemia yaitu dengan cara pemberian tablet Fe, selain itu alternatif lain untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia dengan mengkonsumsi rebusan daun pucuk labu kuning yang mengandung zat besi yang berguna untuk mengatasi anemia. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui hubungan pemberian rebusan daun pucuk labu kuning terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil TM III di wilayah kerja Puskesmas Plus Mandiangin . Jenis Penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain Pretest-posttest Control Group Design. Sampel menggunakan Total Sampling yang berjumlah 14 orang. Pada uji Independent Sample T-test didapatkan hasil P-Value = 0,037 dimana P-Value< 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil TM III. Dengan hasil penelitian ini diharapkan rebusan daun pucuk labu kuning dapat menjadi salah satu obat non farmakologi dalam meningkatkan kadar hemoglobin bila di konsumsi secara rutin.


2016 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Indra Gunawan

Kehidupan sebagai seorang narapidana merupakan stresor yang sangat berat. Menjalani kehidupan yang tidak bebas, perasaan malu, sanksi sosial memperburuk dan mengintensifkan stresor sebelumnya. Mengingat peran lapas sebagai tempat pembinaan maka hal tersebut harus segera ditangani guna mengoptimalkan fungsi dan tujuan lapas itu sendiri. Pelatihan kaligrafi hadir sebagai religious and spiritual therapy melalui teaching spiritual concept yang dimediasi art therapy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa berpengaruhnya pelatihan kaligrafi terhadap tingkat stress narapidana di lapas kelas II B Cilacap. Subjek penelitian ini adalah warga binaan lapas sejumlah 40 orang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiment dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Instrument pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, skala stress, dan angket terbuka. Analisis data menggunakan Uji Independent Sample T-Test dan uji Paired Sample T-Test. Hasil uji Independent Sample T-Test memperoleh nilai Sig. 2-tailed = 0.013. Nilai Sig. 2-tailed &lt; α dengan α = 0.05. Hal ini menunjukan bahwa adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperiment atau adanya pengaruh kaligrafi terhadap tingkat stress narapidana. Hasil uji Paired Sample T-Test menunjukan nilai Sig. (2-tailed) = 0.000. Artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan sebab nilai p value 0.000 &lt; 0,05 (95 % kepercayaan). Hal ini menunjukan adanya perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok eksperiment.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Sadiman Sadiman ◽  
Islamiyati Islamiyati

<strong>Latar Belakang:</strong> Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik pijat bayi yang terdapat dalam pedoman pijat bayi menurut kesehatan. Dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan  ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, namun para ibu sendiri tidak melakukan karena tidak memahami teknik pijat bayi tersebut. <strong>Tujuan:</strong> mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan, lama waktu tidur dan kelancaran buang air besar. <strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan <em>quasi experiment non equivalen control group design.</em> Sampel 46 ibu dengan bayinya diambil dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Analisis data dengan <em>dependen sampel t tes </em>dan  <em>independen sampel t test</em><em>. </em><strong>Hasil: </strong>Rata-rata berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,000. Rata-rata waktu tidur bayi dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,030. Rata-rata frekuensi BAB bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,025 dan kelompok kontrol dengan p value 0,655. <strong>Simpulan: </strong>Pijat bayi efektif untuk meningkatkan  rata-rata berat badan bayi, rata-rata waktu tidur bayi, dan rata-rata frekuensi BAB bayi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document