Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 79)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Cendekia Utama Kudus

2598-4217, 2252-8865

2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 234
Author(s):  
Yuni Puji Widiastuti

ABSTRAK Air susu ibu merupakan nutrisi terbaik untuk bayi namun tidak semua ibu mampu memberikan ASI Eksklusive kepada bayinya. Pembatasan sosial selama pandemi virus corona (COVID-19) menimbulkan kekhawatiran dan stres bagi banyak orang tak terkecuali ibu menyusui. Selain itu adanya ancaman penularan virus membuat ibu merasa tidak nyaman dan stress sehingga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan produksi ASI. Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang upaya peningkatan kesehatan dan produksi ASI dimasa pandemic merupakan masalah mendasar yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusive yang berdampak terhadap kesehatan ibu dan bayi serta tumbuh kembang bayi disaat ini maupun dimasa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang upaya untuk menigkatkan kesehatan dan produksi ASI di masa pandemi. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional. Samppel sebanyak 57 responden yang diambil dengan tehnik concecutive sampling. Analisis data menggunakan statistic deskriptif yang menampilkan frekwensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hamper keseluruhan responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang upaya untuk mneingkatkan kesehatan yaitu sebanyak 46 responden (80,7%) dan hamper keseluruhan responden memiliki tingkat pengetahuan yang baikntentang upaya meningkatkan produksi ASI yaitu sebanyak 48 responden (84,2%). Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang upaya untuk meningkatkan kesehatan dan produksi ASI berada pada kategori Baik. Kata Kunci: Ibu menyusui, produksi ASI, tingkat pengetahuan, upaya untuk meningkatkan kesehatan, ABSTRACT Breastmilk is the best nutrition for babies but not all mothers are able to give exclusive breastfeeding to their babies. Social restrictions during the coronavirus (COVID-19) pandemic cause worry and stress for many people, including breastfeeding mothers. In addition, the threat of virus transmission makes mothers feel uncomfortable and stressed full and so that it affects health conditions and breastmilk production. Lack of knowledge of mothers and families about efforts to improve health and breastmilk production during a pandemic is a fundamental problem that can affect the success of exclusive breastfeeding which has an impact on the health of mothers and babies and the growth and development of babies now and in the future. This study aims to identify the level of knowledge of breastfeeding mothers about efforts to improve health and milk production during the pandemic. The design of this research is descriptive research with a cross-sectional approach. A sample of 57 respondents was taken using a consecutive sampling technique. Data analysis uses descriptive statistics that display the frequency and percentage. The results showed that almost all respondents had a good level of knowledge about efforts to improve health, as many as 46 respondents (80.7%) and almost all respondents had a good level of knowledge about efforts to increase breast milk production, as many as 48 respondents (84.2%). The conclusion of this study is that the level of knowledge of breastfeeding mothers about efforts to improve health and milk production is in the Good category. Keywords: Breastfeeding mothers, breastmilk production, level of knowledge, efforts to improve health 


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Nikmatul Khayati ◽  
Lusyana Nurhidayati ◽  
Sri Rejeki ◽  
Machmudah Machmudah ◽  
Eni Hidayati
Keyword(s):  

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit. Cakupan ASI Eksklusif di Desa Bakung sebesar 67,8% dari harapan pemerintah sebesar 80%. Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI Eksklusif pada bayi dengan cara pengelolaan ASI yang dapat diberikan saat ibu sedang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengetahuan dan keterampilan ibu bekerja dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Bakung Mijen Demak. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif teknik purposive sampling sebanyak 40 responden. Menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner tertutup yang berisikan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang ASI Eksklusif. Hasil dan kesimpulan penelitian ini menunjukan  pengetahuan ibu bekerja sebanyak 67,5% kategori baik dalam komponen waktu emerah, menyimpan serta mencairkan ASI dan keterampilan ibu bekerja sebanyak 45% kategori sedang dalam komponen memerah, menyimpan dan menyajikan ASI. Adanya pengetahuan dan keterampilan baik yang artinya ada kemampuan pengelolaan ASI menjadikan gizi bayi dapat terpenuhi. Saran untuk ibu tetap berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan berbagai sumber literasi dari internet, tenaga medis, dan teman berbagi pengalaman serta dukungan kepada sesame ibu bekerja dalam mengelola ASI.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Nur Chabibah ◽  
Rini Kristiyanti ◽  
Milatun Khanifah ◽  
Anis Sofiana

Indonesia produces one million tons of garbage per day. The impact on health is to become a breeding ground for organisms that cause disease, poison animals and plants that are consumed by humans. Therefore, high public awareness is needed in the joint responsibility in waste management. This responsibility will be formed if each individual has the knowledge, attitude and motivation in waste management. The research aims to determine the effect of knowledge, attitudes and motivation on sorting and processing waste. The study was observational analytic with cross-sectional approach, which analyzed factors of knowledge, attitudes and motivations that influenced the behavior of household organic waste sorting and processing. The population in this study were all family heads in 05 residents of Podo Village, Kedungwuni District, Pekalongan Regency. The sampling technique uses cluster random sampling, with a large sample of 57 households. Data collection using questionnaires with interview techniques. Analysis of the data in this study using chi square with the level of significance used in this test was p-value <0.05 on 95% confidence interventions. The results of statistical analysis there is the influence of knowledge on the behavior of household heads in conducting the behavior of waste sorting, (p-value = -0.048; CI -0.228 s.d -0.449). The influence of attitudes and on the behavior of family heads in conducting the behavior of waste sorting (p-value = 0.002; CI -0.423 to 0.076). Influence of motivation and on the behavior of household heads in conducting waste sorting behavior (p-value = 0.027; CI-0313 s.d 0.050). But there is no influence of knowledge on the behavior of family heads in conducting the behavior of waste management, (p-value = 0.174; CI-0.006 to 0.174). The influence of attitudes on the behavior of family heads in conducting the behavior of waste management, (p-value = 0.034; CI-0.007 to 0.257). The influence of motivation on the behavior of the head of the family in conducting the behavior of garbage processing, (p-value = 0.034; CI -0.257 to 0.007). It was concluded that there is an influence of knowledge, attitude and motivation about sorting and processing of rubbish on the behavior of sorting and processing of household waste.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 228
Author(s):  
Alfiatul Enia

Kecemasan merupakan sebuah bentuk ketidak beranian ditambah dengan kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas. Kecemasan yang dialami oleh masyarakat ini menimbulkan dampak yaitu kurang tidur, kesulitan untuk berkonsentrasi, sering lupa dan sering marah. Saat ini masyrakat mengalami kecemasan Akibat pemberitaan covid 19 yang menjadikan pola pikir menjadi tidak fokus dan sulit untuk berkonsentrasi. Terapi realitas mempunyai tujuan untuk membantu individu menjadi rasional dan memiliki mental yang sangat kuat selain itu terapi realitas secara umum agar klien menemukan jalan yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi realitas dengan media zoom meeting  untuk mengurangi kecemasan terhadap pembatasan aktivitas sosial dimasa pandemi covid-19. Pada pengumpulan data peneliti menggunakan teknik total sampling dengan memberikan pretest-posttes melalui google form. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di desa Jetak sejumlah 98 orang kemudian metode sampelnya adalah menggunakan metode total sampling. Jenis pengumpulan data pada penelitian ini adalah non empirik tahapan persiapan ini menggunakan quasi experimental design Analisa data dalam penelitian ini dialakukan uji Paired T-Test dengan membandingkan pre test dan post test setelah tindakan Terapi Realitas dibeikan menggunakan aplikasi zoom meeting kepada klien. Hasil uji paired test menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 <0.005 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian terapi realitas menggunakan zoom meeting. Maka dapat disimpulkan bahwa signifikan yang artinya ada perbedaan setelah dilakukan treatment terapi realitas.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Luluk Cahyanti ◽  
Jamaludin Jamaludin

Human Imunnodeficiency virus (HIV) yang berarti virus penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia. HIV adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh  manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Pasien HIV/AIDS mengalami  masalah psikososial karena  menghadapi penyakit serius, stigma sosial, penurunan kualitas hidup, masalah kesehatan mental, dan kesulitan tidur. Keadaan tersebut akan memperburuk masalah psikososial dan mengurangi kemampuan untuk mengatasi stres psikososial. Pasien HIV hampir 73 % mengalami masalah gangguan tidur. Kualitas tidur pada pasien HIV dapat diperbaiki dengan diberikan terapi farmakologis maupun non farmakologis. Terapi farmakologis yang sering dipakai adalah obat-obatan hipnosis. Sedangkan secara non farmakologi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas tidur adalah  mengontrol lingkungan  sekitar pasien, terapi kognitif, meningkatkan  kebersihan diri menjelang tidur, relaksasi otot progresive, dan mindfulness meditasi. Teknik mindfulness meditasi merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada masyarakat umumnya yang mengalami masalah kualitas tidur yang buruk 10-15%. Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko mood buruk dan stress, menurunnya daya pikir, dan permasalahan kondisi medis seperti penyakit kardiovaskuler serta menurunya daya imunitas tubuh dan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah bisa Meningkatkan meningkatkan kualitas tidur pasien HIV. Metode quasy  eksperimental  design  (eksperimen semu)  dengan rancangan Pretest Post  test Control Group Design. Hasil analisa statistik nilai p value pada seluruh uji beda < 0,05 yang menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol nilai p seluruhnya > 0.05.  kualitas tidur pasien HIV berbeda secara signifikan pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kesimpulan terjadi peningkatan kualitas tidur pada pasien HIV.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 254
Author(s):  
Icca Narayani Pramudaningsih ◽  
Eny Pujiati
Keyword(s):  

Pertambahan usia  pada usia lanjut, organ tubuh akan mengalami penurununan fungsi yang  diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai pelindung tubuh. Hal ini yang menyebabkan usia lanjut rentan rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Sars-Cov-2. Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19 pada lansia, baik risiko terjadinya infeksi virus Corona maupun risiko virus ini untuk menimbulkan gangguan yang parah, bahkan kematian. Berdasarkan data WHO jumlah kasus yang terkonfirmasi positif COVID – 19 sampai bulan April 2020 tercatat 3.024.059 pasien yang tersebar diseluruh dunia dengan usia 60 tahun keatas paling besar terinfeksi terkena COVID 19 bahkan di Eropa 955 kasus kematian didominasi oleh kelompok lansia. Lansia di Indonesia berdasarkan pola tempat tinggal dibagi menjadi lansia yang tinggal Bersama tiga generasi sebanyak 40,64% kemudian lansia yang tinggal Bersama keluarga sebesar 27,30% dan yang tinggal Bersama pasangannya sebesar 20,03% lansia yang tinggal sendiri dengan persentase mencapai 9,38 persen. . Perilaku keluarga mempunyai dampak yang sangat penting guna membantu keluarga itu sendiri dalam mengenali serta mengatasi permasalahan COVID-19 yang menjadi pandemi di masa kini. pentingnya Edukasi yang bertujuan untuk perubahan perilaku keluarga khususnya dengan lansia supaya dapat mencegah penyebaran COVID-19 pada lansia. Pendidikan kesehatan menggunakan media pendidikan sebagai alat saluran menyampaikan informasi kesehatan karena media alat tersebut mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat. Media atau alat edukasi tersebut seperti leaflet, poster dan booklet. Desain pada penelitian ini Quasy Experimental dengan rancangan quasi eksperimen, dengan desain One Group Pretest-Postest Design. Sampel dalam penelitian ini keluarga dengan lansia yang berjumlah 80 keluarga , mampu berkomunikasi dengan baik, mau menjadi responden dan merawat lansia secara langsung yang berada didalam wilayah Puskesmas Dersalam.. Analisa edukasi melalui media Booklet terhadap perilaku pencegahan penyebaran COVID-19 pada keluarga lansia  dengan uji statistik Wilcoxon signed ranks test dengan program SPSS 25.0 dengan tingkat kemaknaan p ? 0,05. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai pengetahuan  p value 0.000 atau p?0.05 yang berarti H1 diterima yaitu terdapat perbedaan pengetahuan  sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui Booklet. Penilaian Perilaku pada dengan nilai p value 0.000 atau p?0.05 yang berarti H1 diterima yaitu adanya perbedaan perilaku sebelum dan sesudah diberikannya edukasi melalui Booklet


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 217
Author(s):  
HERI PUSPITO
Keyword(s):  

Remaja penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan terhadap pelecehan dan kekerasan seksual. Penyandang disabilitas juga makhluk seksual yg perlu diperhatikan kesehatan reproduksinya. Pemda Bantul membuat Perda No.11 tahun 2015 untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran implementasi kebijakan, khususnya hak-hak kesehatan reproduksi pada remaja disabilitas SLB Negeri di Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pemilihan informan dengan purposive sampling, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Penelitian di lingkungan Pemerintahan Kab.Bantul, Juni-Juli 2019. Hasil penelitian menunjukkan implementasi Perda Bantul No.11 tahun 2015 belum berjalan baik, upaya pemenuhan hak-hak promotif dan preventif belum dicapai. Adanya pengaruh dari Isi Perda, Karakteristik dan kemampuan pelaksana, disposisi pelaksana, serta kondisi lingkungan menyebabkan implementasi menjadi tidak maksimal. Perlu adanya revisi pasal 29 dan 30, menetapkan juklak dan juknis, mengadakan penandatanganan komitmen pelaksana, meningkatkan keterampilan kespro tenaga kesehatan dan guru, serta pelibatan orangtua dalam Pendidikan kespro


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Roesalina Citra Dewi ◽  
Hidayatus Sya'dayah ◽  
Dhian Satya Rachmawati ◽  
Sri Suhardiningsih
Keyword(s):  
T Test ◽  

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru yang menyerang saluran pernapasan. Peningkatakan angka kejadian Covid-19 sebagian berasal dari klaster baru, yaitu klaster keluarga. Kemunculan klaster ini sangat berbahaya karena penularan telah masuk ke unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuan apakah terdapat perbedaan perilaku keluarga dalam pencegahan transmisi Covid-19 di wilayah urban dan rural di Jawa Timur. Desain penelitian menggunakan analitik komparatif. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga di Jawa Timur. Sampel penelitian sebanyak 393 responden, meliputi 282 responden di wilayah urban dan 111 di wilayah rural. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku keluarga. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner yang disebar menggunakan link google forms yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan Analisa uji beda Independent T-test. Berdasarkan analisis data menggunakan uji beda Independent T-test, pengetahuan keluarga di wilayah urban dengan wilayah rural tidak terdapat perbedaan dengan nilai ?=0,766, sikap keluarga di wilayah urban dengan wilayah rural terdapat perbedaan dengan nilai ?=0,007 dan tindakan keluarga wilayah urban dengan wilayah rural terdapat perbedaan dengan nilai dan ?=0,000. Pengetahuan dan sikap yang baik mempengaruhi tindakan. Sehingga, tindakan yang baik akan membentuk suatu perilaku keluarga dalam pencegahan transmisi Covid-19. Diharapkan keluarga selalu menerapkan protokol kesehatan, sehingga meminimalisir terjadi penularan Covid-19 di keluarga.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 210
Author(s):  
Sondang Ratnauli Sianturi ◽  
Yana Aprianingsih

HIV/AIDS merupakan isu global dengan prevalensi besar. Pengetahuan akan HIV/AIDS perlu dimiliki oleh masyarakat sehingga pencegahan dan penularan HIV/AIDS dapat ditangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubungan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi dengan pengetahuan masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS di RW 07 Desa Setia Asih. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah masyarakat RW07 yang sudah menikah dan berumur 24 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti, dengan jumlah responden sebanyak 160 warga. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square, Kendall’s Tau B dan C. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak (36,3%) responden usia yang berusia 26-35 tahun memiliki pengetahuan baik, pada jenis kelamin perempuan (36,9%) memiliki pengetahuan baik, pada pendidikan SMA (21,3%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan pada pekerjaan karyawan (20,6%) memiliki pengetahuan baik. Simpulan dari peneliti adalah tidak ada hubungan bemakna antara usia, jenis kelamin, pekerjaan,sumber informasi dengan pengetahuan, adanya hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan dengan nilai p=value 0,034 (p< 0,05). Pendidikan yang cukup dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga dapat berdampak pada perilaku yang sehat.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Fredrik Warwer
Keyword(s):  

ABSTRAK COVID-19 adalah infeksi pernafasan yang muncul pertama kali pada Desember 2019 di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina. Gejala utama COVID-19 seperti demam, batuk kering, kelelahan, mialgia, sesak napas, dan dyspnoea. Penularan SARS-CoV-2 dapat terjadi dari manusia ke manusia lain, terutama di antara anggota keluarga dan teman-teman yang berhubungan dekat dengan pasien dengan COVID-19 atau orang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tanpa gejala. COVID-19 telah menyebar luas dan dengan cepat, dari kota Wuhan, ke bagian lain dunia dan mengancam kehidupan banyak orang termasuk Indonesia. Edukasi tentang pandemi COVID-19 penting untuk dilakukan, termasuk pada warga Gereja. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengetahuan, sikap dan perilaku warga Jemaat. Penelitian ini dilakukan di Jemaat Smirna GKII Klasis Dofonsolo Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, dengan desain cross-sectional dengan teknik sampel purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek pengetahuan, sikap dan perilaku Jemaat menunjukkan hasil yang baik, terdapat perbedaan pada karakteristik pekerjaan untuk aspek pengetahuan dan karakteristik pendidikan untuk aspek sikap. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa anggota Jemaat Smirna GKII Klasis Dofonsolo Kabupaten Jayapura Provinsi Papua memiliki pemahaman yang baik terkait pandemi covid-19 dan menerapkan perubahan pola hidup bersih dan sehat pada masa pandemi. Kata Kunci: Jemaat GKII Smirna Papua, Pandemi Covid-19, Pengetahuan, Perilaku, Sikap


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document