Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

42
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

2657-1390, 1979-469x

2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Marti Rustanti ◽  
Saifudin Zuhri

<p><strong>Latar Belakang:</strong> Akibat kehamilan akan menimbulkan Diastasis Recti Abdominal Muscle (DRAM) atau celah yang terbentuk oleh karena terpisahnya otot rectus abdominalis selama pembesaran rahim dan dan setelah melahirkan. DRAM dapat berpengaruh terhadap timbulnya berbagai kasus seperti nyeri punggung bawah, incontinensia urin, instabilitas panggul, sehingga perlu terapi dini. <strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini untuk mengetahui manfaat latihan otot perut terhadap DRAM.</p><p><strong>Metode:</strong> Desain penelitian quasi eksperimen dengan <em>two group pre and post test design</em>. Subjek penelitian adalah ibu pasca melahirkan normal yang terbagi menjadi dua kelompok secara acak. Kelompok perlakuan diberikan latihan otot perut selama 4 minggu. Data dianalisis dengan menggunakan uji <em>chi-square</em> digunakan untuk menguji hasil pengukuran.</p><p><strong>Hasil:</strong> Terdapat  perbedaan pengaruh antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol secara bermakna (p= 0,009; POR=0,714; CI 95%: 0,545-0,936). Latihan otot perut berkontribusi sebesar 41% dalam penutupan DRAM. <strong>Simpulan:</strong> Latihan otot perut (transversus abdominis) mampu mencegah insiden DRAM pada ibu pasca melahirkan. Ibu setelah melahirkan perlu melakukan latihan dengan mandiri atau dibimbing oleh tenaga kesehatan.</p>


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Reni Indriyani ◽  
Dewi Sri Sumardilah

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID">Latar belakang</span></strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID"> : Produk camilan (snack) yang mengandung tinggi kalsium jarang ditemui di masyarakat. Perlu alterantif snack tinggi kalsium untuk mencegah atau mengatasi masalah gizi, seperti stunting dan osteoporosis. </span><strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;" lang="IN">Tujuan</span></strong><strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US;">:</span></strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">M</span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID">emperoleh formula daun bayam </span><em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;" lang="IN">(</span></em><em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">a</span></em><em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-weight: bold;" lang="IN">maranthus hibrydus)</span></em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-weight: bold;" lang="IN"> dan </span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">r</span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-weight: bold;" lang="IN">umput </span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">l</span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-weight: bold;" lang="IN">aut <em>(</em></span><em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;">e</span></em><em><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-weight: bold;" lang="IN">ucheuma cottonii)</span></em><strong></strong><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID">terhadap kandungan kalsium produk nori. </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID"><strong>Metode</strong>: Eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 3 kali ulangan. </span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: IT;" lang="IT">Formula yang digunakan kombinasi daun bayam dan rumput laut yang dimodifikasi menjadi 9 formula, meliputi 10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, dan 10:90.</span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID"> Produk diolah dengan cara pengeringan. Pembuatan Nori dengan metode pengeringan yang dimodifikasi. Uji Produk nori <em>Organoleptik</em> oleh 25 </span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: IT;" lang="IT">Panelis terlatih. </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: IT;" lang="IT"><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian dari penilaian uji <em>Organoleptik</em> oleh Panelis yang paling disukai dari produk Nori adalah skala penilaian warna nori pada formula 9 (warna hijau tua), tekstur pada formulasi 8 (tektur produk kompak) sampai formulasi 9 (tektur sangat kompak). </span><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%; font-family: 'Times New Roman',serif; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-ansi-language: EN-ID;" lang="EN-ID">Penilaian Panelis pada skala aroma diperoleh formula terjadi <em>fluktuatif</em> dan meningkat tajam pada formula 9 (aroma khas bayam), penilian rasa paling disukai pada formula 5 dan tidak disukai formula 1. Penerimaan Panelis secara keseluruhan paling disukai pada formula 9 (warna hijau tua, aroma khas daun bayam dan rasa disukai pada formula 9 (tekture sangat kompak). Hasil uji kadar kalsium tertinggi diperoleh pada formula 9 (90:10) dengan kadar kalsium 1,83 mg. <strong>Simpulan:</strong> Produk nori yang terbaik dihasilkan dari formula daun bayam dan rumput laut (90:10) dengan nilai <em>Organoleptik</em> warna hijau tua, beraroma khas daun bayam, tektur sangat kompak, rasa disukai dan penerimaan keseluruhan disukai dengan kadar kalsium tertinggi.</span></p>


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Tarsikah Tarsikah

<p><strong>Latar Belakang:</strong> Kontrasepsi suntik <em>Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)</em>  merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita, namun banyak dari mereka tidak mengetahui efek jangka panjangnnya. Kandungan hormon progestine dalam kontrasepsi <em>DMPA</em> dapat menekan hormon estrogen sehingga vagina menjadi kering dan mengakibatkan gangguan seksual. <strong>Tujuan:</strong>  Mengetahui hubungan lama penggunaan suntik <em>DMPA</em> dengan gangguan seksual.</p><p><strong>Metode:</strong> Penelitian analitik  observasional dengan rancangan studi <em>cross sectional</em>. Sampel penelitian berjumlah 60 akseptor suntik <em>DMPA</em> yang dipilih secara <em>simple random sampling</em>. Variabel penelitian adalah lama penggunaan kontrasepsi suntik <em>DMPA</em> dan gangguan seksual. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner FSFI. Analisis data menggunakan <em>c</em><em>hi </em><em>s</em><em>quare</em> dengan tingkat kemaknaan 0.05.</p><p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan dari 26 responden dengan lama penggunaan kontrasepsi <em>Depo Medroxyprogesterone</em> ≥ 5 tahun semua (100%) mengalami gangguan seksual. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara lama penggunaan suntik <em>DMPA</em> dengan gangguan seksual (p=0.038). <strong>Simpulan:</strong> Lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA meningkatkan kejadian gangguan seksual pada akseptor. Akseptor DMPA agar <em>switching</em> menggunakan kontrasepsi hormonal dan bukan hormonal untuk mengurangi efek samping gangguan seksual.</p>


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Gangsar Indah Lestari ◽  
Muhamad Ridwan ◽  
Firda Fibrila

<p><strong>Background</strong>: The management of the perineum wound is not good to cause infections that affect the prolonged healing of perineum wounds. <strong>Purpose</strong>: Research aims to determine the effect of giving propolis on the length of healing of perineum wounds in postpartum mothers. <strong>Method</strong>: This study used a quasi-experimental design. The subject of the study was the postpartum mother who suffered perineum wounds. Sample cases as much as 39 and control samples as much as 39, the total samples of 79 postpartum mothers. Samples taken in the Non-Random sample in the form of Accidental sampling initiated a sample group of cases then sample control group according to criteria of inclusion and exclusion of research. Data analysis using T-Test (Paired T-Test). <strong>Result</strong>: Research shows the average degree of wound perineum in mothers group given propolis of 1.82 whereas in mothers who are not given propolis of 1.85. The average length of wound healing of perineum in mothers group given Propolis is 3.38 day while on a mother who is not given propolis of 1.85 and obtained p-value = 0.000 (≤ alpha 0.05). <strong>Conclusion</strong>: Perineum wound in postpartum mothers given propolis will be healed faster than those who are not given propolis. Midwives while giving care to the mother postpartum with perineum wounds can utilize propolis to accelerate the healing process while observing nutrition, personal hygiene, and consider the economic and ethical aspects.</p><p><strong>Latar belakang</strong>: Penatalaksanaan luka perineum tidak baik menyebakan infeksi yang berpengaruh terhadap lama penyembuhan luka perineum. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian propolis terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. <strong>Metode</strong>: Penelitian menggunakan rancangan <em>quasi eksperimen</em>. Subyek penelitian adalah ibu post partum yang mengalami luka perineum. Sampel kasus sebanyak 39 dan sampel kontrol sebanyak 39, total sampel 79 ibu postpartum. Sampel diambil secara <em>n</em><em>on </em><em>r</em><em>andom </em><em>s</em><em>ample </em>berupa <em>a</em><em>cidental sampling </em>dimulai sampel kelompok kasus lalu sampel kelompok kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analisis data mengunakan <em>T-</em><em>t</em><em>est</em> (<em>paired t-test</em>). <strong>Hasil</strong>: Penelitian menunjukkan rata-rata derajat luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis sebesar 1,82 sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85. Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis adalah 3,38 hari sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85 dan didapatkan p <em>value</em> = 0,000 (≤ alpha 0,05). <strong>Simpulan</strong>: Luka perineum pada ibu postpartum yang diberi propolis akan lebih cepat sembuh dibanding dengan yang tidak diberi propolis. Bidan saat memberikan asuhan pada ibu post partum dengan luka perineum bisa memanfaatkan propolis guna mempercepat proses penyembuhan dengan tetap memperhatikan  nutrisi, personal hygiene dan mempertimbangkan aspek ekonomis dan etika.</p>


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Mugiati Mugiati ◽  
Rosmadewi Rosmadewi

<p><strong>Abstracts                                                                                       </strong></p><p><strong>Background:</strong> Women of childbearing age tend to suffer from anemia due to women having menstruation every month and it becomes aggravated if iron intake from daily food is low. <strong>Purpose:</strong> This study aims to determine the effectiveness of pineapple in the absorption of iron to trigger an increase in hemoglobin levels in female workers of childbearing age. <strong>Methods:</strong> This study used a quasi-experimental design with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 90 people who were divided into 3 groups, the first group received 100 mg/day fresh pineapple intake for 30 days and Fe tablets once per week, group 2 got 100 mg/day pineapple intake without Fe tablets, the third group only got Fe alone. no pineapple added. Data analysis was univariate and bivariate to test the differences in 3 variables using the Independent T-Test statistical test. <strong>Results:</strong> The results showed that there was an increase in Hb levels before and after being given 100 gr fresh pineapple fruit and Fe tablet for 1 month of 0.98 gr/dl. There was a significant effect between before and after giving 100 gr of fresh pineapple fruit and Fe tablets and giving Fe tablets only (p-value 0.047). <strong>Conclusion:</strong> The consumption of pineapple in women of childbearing age and Fe tablets can increase hemoglobin levels when consumed regularly and regularly at a minimum dose of 100 g / day. Pineapple can be selected as a daily fruit intake to increase iron absorption.</p><p><strong>Abtraks<br /></strong></p><p><strong>Latar Belakang:</strong><strong> </strong>Wanita usia subur cenderung menderita anemia disebabkan wanita mengalami menstruasi setiap bulan dan menjadi diperberat jika asupan zat besi dari makanan sehari-hari rendah. <strong>Tujuan</strong><strong>:</strong> Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas buah nanas dalam penyerapan zat besi guna memicu kenaikan kadar haemoglobin pada pekerja wanita usia subur. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain <em>quasi eksperimental </em> dengan <em>p</em><em>re test and post test control group design</em>. Sampel penelitian berjumlah 90 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama mendapat asupan nanas segar 100 mg/hr selama 30 hari dan tablet Fe 1x/pekan, kelompok 2 mendapat asupan nanas 100 mg/hr tanpa  tablet Fe, kelompok ketiga hanya mendapat Fe saja tanpa tambahan nanas. Analisis data secara univariat dan bivariat untuk menguji perbedaan 3 variabel dengan menggunakan uji statistic <em>Independent T-Test</em>. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar Hb sebelum dan sesudah diberikan buah nanas segar 100 gr dan tablet Fe selama 1 bulan sebesar 0,98 gr/dl. Ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian buah nanas  segar 100 gr dan tablet Fe  maupun pemberian tablet Fe saja (<em>p-value</em> 0,047). <strong>Simpulan:</strong><strong> </strong>Konsumsi buah nanas pada wanita usia subur dan tablet Fe mampu peningkatan kadar haemoglobin bila dikonsumsi rutin dan teratur minimal dengan dosis 100 gr/hari.<strong> </strong>Nanas dapat dipilih sebagai asupan buah sehari-hari dalam meningkatkan absorbsi zat Fe. Anemia; Buah nanas; Zat besi; Wanita usia subur.<strong></strong></p>


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Sadiman Sadiman ◽  
Islamiyati Islamiyati

<strong>Latar Belakang:</strong> Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pelaksanaan pijat bayi oleh dukun bayi banyak yang tidak sesuai dengan teknik pijat bayi yang terdapat dalam pedoman pijat bayi menurut kesehatan. Dalam rangka meningkatkan sentuhan fisik seperti belaian, pelukan dan pijatan lembut yang akan meningkatkan  ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, namun para ibu sendiri tidak melakukan karena tidak memahami teknik pijat bayi tersebut. <strong>Tujuan:</strong> mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan, lama waktu tidur dan kelancaran buang air besar. <strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan <em>quasi experiment non equivalen control group design.</em> Sampel 46 ibu dengan bayinya diambil dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Analisis data dengan <em>dependen sampel t tes </em>dan  <em>independen sampel t test</em><em>. </em><strong>Hasil: </strong>Rata-rata berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,000. Rata-rata waktu tidur bayi dengan p value 0,000 dan  pada kelompok kontrol dengan p value 0,030. Rata-rata frekuensi BAB bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok perlakuan dengan p value 0,025 dan kelompok kontrol dengan p value 0,655. <strong>Simpulan: </strong>Pijat bayi efektif untuk meningkatkan  rata-rata berat badan bayi, rata-rata waktu tidur bayi, dan rata-rata frekuensi BAB bayi


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Marlinda Marlinda ◽  
Nur Fadhilah ◽  
Novilia Novilia
Keyword(s):  
P Value ◽  

<p><strong>Latar belakang:</strong> Peningkatan jumlah penderita kanker payudara mengalami trend peningkatan dari tahun ke tahaun di seluruh dunia, termasuk Indonesia.Salah satu pengobatan yang sering dilakukan adalah kemoterapi dengan berbagai efek samping yang penting mendapatkan perhatian. <strong>Tujuan:</strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi. <strong>Metode:</strong>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain <em>studycross sectional</em>. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 68 responden dengan teknik <em>accidental sampling</em>. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur dukungan keluarga dan motivasi pasien. Analisis data bivariatmenggunakan uji <em>chi-square</em>. <strong>Hasil:</strong>Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi (<em>p value</em> = 0,000; OR=8,758). <strong>Simpulan:</strong> Dukungan keluarga meningkatkan motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani selama kemoterapi untuk sembuh. Pentint upaya mengembangkan pelayanan kesehatan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi dalam peningkatan kualitas pelayanan, khususnya pemberian dukungan untuk memotivasi pasien yang menjalani kemoterapi dengan berbagai efek samping yang dihadapi.</p>


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Yuliawati Yuliawati

<p><strong>L</strong><strong>ata</strong><strong>r belakang: </strong>Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis, umum dialami ibu bersalin. Nyeri persalinan berlebihan, menyebabkan persalinan lama, dapat mengakibatkan kematian ibu. <strong>T</strong><strong>ujuan: </strong>Mengetahui efek kombinasi<em> </em><em>counterpressure</em><em> </em>dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking </em>terhadap penurunan rasa nyeri persalinan normal kala I fase aktif. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan studi <em>q</em><em>uasi </em><em>e</em><em>xperiment </em>dilaksanakan di BPM Trimurjo Lampung Tengah. Sampel berjumlah 30 ibu bersalinan normal diambil dengan <em>accidental sampling.</em> Kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>counterpressure</em> dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking </em>pada ibu kala I fase aktif. Pengukuran skala nyeri pre dan post intervensi menggunakan <em>numeric rating scale </em>(NRS) 0-10. Analsis bivariat menggunakan uji <em>t-test</em><em> dependent</em>.  <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian diperoleh sebelum intervensi rata-rata intensitas nyeri 5,60 dan setelah intervensi menjadi 4,10 (skala 0-10). <strong>Simpulan: </strong>Intervensi kombinasi <em>counterpressure</em> dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking</em> efektif menurunkan intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif. Kombinasi terapi <em>counterpressure </em>dan<em> </em><em>p</em><em>elvic rocking</em> dapat dijadikan salah satu modalitas dalam asuhan persalinan untuk menurunkan nyeri persalinan.</p>


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Yoga Tri Wijayanti ◽  
Sumiyati Sumiyati ◽  
Prasetyowati Prasetyowati

<p><strong>Latar belakang:</strong> Nyeri persalinan merupakan  kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan segmen bawah rahim yang menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan. Nyeri persalinan yang tidak diatasi menyebabkan partus lama dan asfiksia pada janin. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan. <strong></strong></p><p><strong>Metode:</strong> Rancangan penelitian menggunakan studi <em>cross sectional</em><em>. </em>Sampel berjumlah 32 responden dan diambil dengan teknik<em> </em><em>purposive sampling. </em>Variabel independen meliputi kecemasan, usia dan paritas, sedangkan variabel dependen nyeri persalinan. Pengumpulan data menggunakan alat kuesioner, <em>Zung Self-Rating Anxiety Scales </em>(ZSAC) untuk mengukur kecemasan dan lembar observasi <em>Numeric Rating Scale</em> (NRS)  (skala 0-10) untuk nyeri persalinan. Analisis bivariat menggunakan uji <em>chi square</em>.  <strong></strong></p><p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan terdapat 43,75% ibu bersalin merasakan kecemasan menghadapi persalinan. Studi memperoleh hasil ada hubungan kecemasan dengan nyeri persalinan kala I (<em>p</em> = 0,017; POR 7,5 CI 95%: 1,3-43,7). <strong></strong></p><p><strong>Simpulan</strong>: Kecemasan pada ibu bersalin meningkatkan persepsi nyeri persalinan kala I. Perlu upaya penurunan  atau menghilangkan kecemasan pada ibu bersalin dengan diberikan dukungan  oleh keluarga atau Bidan dan pemahaman cara merespon nyeri.</p><p><strong><em>Background:</em></strong><em> Labor pain is a combination of physical pain due to myometrial contraction accompanied by a stretch of the lower uterine segment that integrates with the psychological condition of the mother during labor. Untreated labor pain causes prolonged labor and asphyxia in the fetus. </em><strong><em>Purpose</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> The purpose of this study was to determine factors associated with labor pain. </em><strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Method</em></strong><strong><em>s</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> The study design used a cross-sectional study. The sample consisted of 32 respondents and was taken by purposive sampling technique. The independent variables include anxiety, age, and parity, while the dependent variable is labor pain. Data collection using a questionnaire tool, Zung Self-Rating Anxiety Scales (ZSAC) to measure anxiety and observation sheet Numeric Rating Scale (NRS) (scale 0-10) for labor pain. Bivariate analysis using the chi-square test. </em><strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Results:</em></strong><em> The results showed that 43.75% of mothers felt anxiety facing labor. The study found an association of anxiety with first stage labor pain (p = 0.017</em><em>; CI 95%: 1,3-43,7</em><em>). </em><strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Conclusion:</em></strong><em> Anxiety in labor increases the perception of labor pain in the first stage. It is necessary to reduce or eliminate anxiety in labor by giving support from the family or midwife and understanding how to respond to pain.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document