scholarly journals PENGUATAN KAPASITAS PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DESA

Author(s):  
Arifuddin Arifuddin ◽  
La Ode Anto ◽  
Syamsir Nur ◽  
Nitri Mirosea

Pandemi global membawa perubahan tatanan pada sektor perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Kecamatan Konda (Sulawesi Tenggara) merupakan sentra UMKM disektor perdagangan hasil tanaman pangan, perkebunan serta industri olahan bahan makanan (BPS Konawe Selatan, 2019). Daerah ini merupakan rantai nilai utama dalam penyediaan bahan pangan, artinya warga desa yang berkarakter semi-urban sangat rawan dalam rantai penyebaran virus. Ruang intervensi pemerintah daerah hingga di level desa dalam pencegahan dan penanganan dampak Covid-19 dilakukan melalui refocusing dan realokasi anggaran termasuk dana desa. Tujuan dan output kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu menyusun rencana pembangunan desa yang mengintegrasikan risiko ekonomi (kelangsungan usaha masyarakat desa) akibat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah Participatory Learning and Action. Hasil analisis situasi sosial melalui metode survei lapangan terdapat keterbatasan kemampuan aparatur desa menyusun rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) serta anggaran  pendapatan desa (APBDes) dalam upaya memitigasi risiko bencana dalam kondisi pandemi Covid-19. Fokus pembangunan desa pada infrastruktur seperti pengerasan jalan dan duiker sedangkan fasilitas kesehatan masih minim. Kegiatan dilakukan melalui knowledge sharing dan pelatihan penyusunan rencana anggaran pembangunan desa yang diikuti oleh aparatur dari 15 desa.

2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Sukendar Alwi ◽  
Marthalena Marthalena ◽  
Hasuri Hasuri

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bimbingan  dan  pelatihan sosialisasi  inovasi teknologi pengembangan demplot  budidaya pangan lokal ubi ungu sebagai pangan lokal, edukasi  tentang  kegiatan desain produk aneka olahan pangan local, Training pengembangan usaha industri pangan lokal seperti pengetahuan teknologi pengolahan ubi ungu, analisis usaha pangan lokal dan keamanan pangan dan Knowledge Sharing penataan tata kelola administrasi dan manajemen kelembagaan kelompok tani seperti penataan buku administrasi dan kelembagaan. Metode kegiatan yang digunakan adalah Participatory Learning And Action. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ; anggota kelompok tani memiliki respon dan antusias yang sangat besar terutama dalam proses pelatihan walaupun dengan segala keterbatasan yang dimiliki, tingkat keberhasilan pencapaian kegiatan  bimbingan  dan  pelatihan sosialisasi  inovasi teknologi pengembangan demplot  budidaya pangan lokal ubi ungu sebagai pangan lokal berada pada kategoti very good atau skala 70-85%, kegiatan pengabdian masyarakat masyarakat tentang edukasi  dan Training pengembangan usaha industri pangan lokal serta Knowledge Sharing penataan tata kelola administrasi dan manajemen kelembagaan kelompok tani seperti penataan buku administrasi dan kelembagaan berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Rina Oktaviyanthi ◽  
Eva Safaah ◽  
Ria Noviana Agus

Perkembangan ICT pada sektor pendidikan memberikan peluang baru, pengaruh baik dan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas pada proses kegiatan belajar mengajar siswa termasuk pembelajaran matematika. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru sebagai pemegang sentral dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk itu mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme pedagogis guru dalam mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran merupakan upaya yang mutlak dilakukan. Fokus utama program pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan baik secara teori maupun praktik dalam pengembangan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software yang bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan keterampilan guru matematika khususnya pada jenjang SMP dan MTS di sekolah swasta Kecamatan Taktakan Kota Serang. Target khusus program pengabdian ini yaitu perbaikan kualitas pembelajaran, peningkatan kompetensi pedagogik dan pengembangan profesionalisme guru matematika SMP dan MTS swasta. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode Apprenticeship Participatory Learning and Action. Tahap inti dalam program pengabdian ini melibatkan guru matematika SMP dan MTS swasta secara langsung sebagai peserta yang mengikuti serangkaian kegiatan yaitu (1) knowledge sharing penggunaan ICT dalam proses KBM matematika, (2) sosialisasi urgensi menggunakan bahan ajar berbantuan ICT dalam pembelajaran matematika dan pengenalan Mathematics Education Software, (3) eksplorasi Mathematics Education Software dan implementasinya pada pembuatan bahan ajar, dan (4) praktik pembuatan dan penyusunan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software. Secara umum perolehan data ditemukan bahwa kegiatan ini memberikan pengaruh baik dan respon positif dari guru-guru dalam mengembangkan bahan ajar matematika berbantuan Mathematics Education Software.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 205979912098777
Author(s):  
Su Aw ◽  
Gerald CH Koh ◽  
Yeon Ju Oh ◽  
Mee Lian Wong ◽  
Hubertus JM Vrijhoef ◽  
...  

Geospatial-qualitative methods, which combine both observation and interpretative accounts during data collection through extended exposure and movement in place, have been increasingly used to explore “person–place” interactions and assess communities of place. Despite their increased use, there is a lack of reflexive discussion on how they differ in capturing person–place interactions and ways to combine them. Drawing on our experiences using three related methods—Photovoice, Walking through Spaces, and interactive Participatory Learning and Action exercise-led community focus groups—we compared the methodological advantages that each method brings to the construction of “place” and in exploring person–place interactions among the community of older adults living in a neighborhood of Singapore for a neighborhood assessment. We then illustrated how using a Focus–Expand–Compare approach for methodological triangulation can add value in generating greater depth and breadth of perspectives on a topic of interest explored for intervention development.


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 257-265
Author(s):  
Fransiskus Panca Juniawan ◽  
Marini Marini ◽  
Dwi Yuny Sylfania ◽  
Fernandy Ricardo Antonius ◽  
Sandy Gautama

Abstrak: Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Nasional merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan keterampilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga nanti menjadi salah satu penentu kelulusan siswa. Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan UKK Nasional, SMK PGRI Pangkalpinang memberikan pelatihan yang berfokus pada peningkatan motivasi dan skill siswa dalam bidang multimedia. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan metode Participatory Learning and Action (PLA) dimana partisipasi aktif dari siswa sangat diharapkan. Hal ini sesuai dengan fungsi PLA yang mengutamakan partisipasi, yang dapat berupa diskusi. Nantinya hasil diskusi inilah yang dijadikan acuan sebagai materi pengajaran kepada peserta. Kegiatan terdiri dari tahapan pra kegiatan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan tahapan evaluasi kegiatan. Tugas berupa simulasi UKK Nasional juga diberikan untuk mengetahui kesiapan siswa. Di akhir kegiatan juga diberikan survei post test untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan ini. Dari 10 pernyataan yang diberikan didapat nilai rataan sebesar 4,15 yang berarti siswa telah memahami materi yang diberikan dengan baik.Abstract: The National Skills Competency Examination (UKK) is one of government efforts to improve the skills of Vocational High School (SMK) students and become one of students' determinants of graduation. To assist students in preparing for the National UKK, SMK PGRI Pangkalpinang provides training that focuses on increasing students motivation and skills in the multimedia area. The training activities are conducted using the Participatory Learning and Action (PLA) method, where active participation from students is highly expected. This is in accordance with the PLA's function which prioritizes the participation, which can be held in the form of discussion. The results of this discussion will be used as a reference as teaching material to participants. The activity consists of the pre-activity stage, the activity implementation stage, and the activity evaluation stage. Assignments in the form of a National UKK simulation were also given to determine student readiness. At the end of the activity, a post-test survey was also given to determine the level of success of this activity. From the 10 statements given, the average value is 4.15, which means the students already understood the given material.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 46-52
Author(s):  
Yupi Kuspandi Putra ◽  
◽  
Muhamad Sadali ◽  
Fathurrahman Fathurrahman ◽  
Mahpuz Mahpuz ◽  
...  

National examination for skills competency at vocational high schools is held annually by the central government. The implementation of the national examination is one of the determinants of graduation apart. A national examination is also used for three other things: mapping, selecting to a higher level, and providing assistance or affirmation to the regions. Local governments can also use the national examination to mapping the achievements' standards for students, academic units, and regions. This community service aims to help students increase students' readiness and expertise in solving the national exam for competency skills in the multimedia field. This activity's target is the XII grade students of SMK NW Wanasaba, the main partners. This activity's target and output is the development of skills to work on skills competency National Examination questions, which are skills. The method is Participatory Learning and Action (PLA). This activity was providing practical knowledge and skills to students of SMK NW Wanasaba. This expertise competency training, especially in the multimedia field, can help students prepare for expertise competency exams to get maximum results and improve student competence.


2012 ◽  
Vol 16 (9) ◽  
pp. 1614-1621 ◽  
Author(s):  
Kirsten Havemann ◽  
Pat Pridmore ◽  
Andrew Tomkins ◽  
Kristine Dandanell Garn

AbstractObjectiveTo investigate the nutritional impact of a community-based programme that focused on social cohesion and action.DesignThe change in nutritional status of children aged 12–60 months was examined over a period of 3 years in Makueni District in Eastern Province of Kenya in six communities in which an intervention programme of Participatory Learning and Action was introduced and in ten communities in which only basic preparations were made but no intervention was started.SettingThe intervention was part of the Government of Kenya Community Based Nutrition Programme and was supported by the Government of Denmark.SubjectsChildren aged 12–60 months.ResultsAmong communities without intervention there were similar levels of underweight (mean Z-score: −1·63 v. −1·50 (NS); % with Z-score < –2: 36·6 % v. 34·5 % (NS)) and stunting (mean Z-score: −2·0 v. −1·99 (NS); % with Z-score < –2: 44·3 % and 47·4 % (NS)) at baseline and after 3 years. By contrast, among communities who had received interventions, there were significant improvements after 3 years in the levels of underweight (mean Z-score: −1·66 v. −1·37 (P < 0·02); % with Z-score < –2: 42·9 % v. 31·4 % (P < 0·035)) and stunting (mean Z-score: −2·05 v. −1·59 (P < 0·05); % with Z-score < –2: 52·7 % v. 39·7 % (P < 0·02)).ConclusionsThe results indicate considerable potential for using Participatory Learning and Action as a community-based approach to effectively address child undernutrition. It is suggested that these interventions are developed, implemented and evaluated more widely as a mean of tackling childhood undernutrition and improving child survival and development.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 297-311
Author(s):  
Rully Adi Nugroho ◽  
Sri Kasmiyati ◽  
Elizabeth Betty Elok Kristiani ◽  
Vincentia Irene Meitiniarti ◽  
Agna Sulis Krave

The introduction of coronavirus disease (COVID-19) into the human population represents a tremendous medical and economical crisis. The immune system plays a central role in protecting against this novel virus. This activity aimed to empower young generation using participatory learning and action approach to improve their knowledge about medicinal plants that grow in Indonesia and whose anti-inflammatory, antioxidant, immunomodulatory, and antiviral properties. Organoleptic test results showed that Kunyit Asam (consisted of turmeric and ginger) and Tealang (consisted of butterfly pea and lemongrass) were highly favored by panelists. Our results provide valuable information on the medicinal plants used as an immunity booster within the studied community.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document