Studi Kinetika Degradasi Warna Biodegradable Film - Antosianin Untuk Indikator Proses Termal
AbstractAnthocyanins from different sources have been reported for its potential as thermal process indicator. This research aimed in particular to study the color degradation kinetics of anthoyanin from Roselle and in general to provide alternative natural indicator for thermal process. Roselle’s anthocyanin extract was incorporated into 3 biodegradable films (i.e agar, pectin, PVA). Thermal degradation kinetics of anthocyanin’s color (ΔE and Chroma) in biodegradable film was studied at selected temperatures (80oC, 90oC, and 100oC). The color change was observed at minute 0, 30, 60 and 120 by computer vision method. The results showed that anthocyanin incorporated into PVA film had the highest value of activation energy (Ea), while anthocyanin incorporated into pectin film had the smallest value of Ea. Lower value of Ea indicating that the anthocyanin chroma is easily degraded at low temperature. Higher value of Ea indicating that it needshigher energy or higher temperature to degrade the color. The results of this study showed that anthocyanin in PVA film can be selected as indicator for high temperature thermal process (e.g. sterilization), while anthocyanin in pectin film can be used in lower temperature thermal process (e.g. pasteurization). AbstrakPotensi antosianin dari berbagai sumber sebagai indikator proses termal alami telah banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mempelajari kinetika degradasi warna film-antosianin serta menentukan kombinasibiodegradable film-antosianin terbaik sebagai alternatif indikator proses termal. Pengamatan kinetik ini dilakukan pada suhu 80oC, 90oC, dan 100oC dan parameter degradasi warna yang diukur adalah ΔE danChroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antosianin pada film PVA mempunyai nilai energi aktivasi (Ea) paling besar, sedangkan antosianin pada film pektin mempunyai nilai Ea paling kecil. Nilai Ea degradasiwarna antosianin yang kecil pada film pektin menunjukkan bahwa degradasi warna sudah dapat berjalan pada suhu yang rendah. Sedangkan nilai Ea degradasi warna antosianin yang lebih besar pada film PVA menunjukkan bahwa antosianin pada film tersebut merupakan yang paling sensitif terhadap perubahan suhu dan paling signifikan perubahan warnanya. Namun perubahan warna yang signifikan pada antosianinpada film PVA membutuhkan suhu yang lebih tinggi sehingga lebih tepat untuk digunakan sebagai indikator pada proses termal dengan suhu yang tinggi (misalnya sterilisasi), sedangkan antosianin pada film pektin dapat digunakan pada proses termal dengan suhu yang lebih rendah (misalnya pasteurisasi).