Model Blended learning ANTASARI untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Memecahkan Masalah
Penelitian ini akan mendeskripsikan (1) karakteristik dan penerapan model blended learning ANTASARI; (2) Kesesuaian penerapan model blended learning ANTASARI; (3) efektifitas penerapan model blended learning ANTASARI dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memechkan masalah. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan model 4D . Sampel penelitian adalah siswa SD di Kandangan sebanyak 45 orang. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, tes, dan angket. Observasi digunakan untuk mengetahui keefektifan penerapan model blended learning, peningkatan berpikir kritis, dan memecahan masalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakteristik dan penerapan model blended learning ANTASARI terdiri dari Auditory, Negotiation, Team, Analysis, Somatic, Administer Information, Role Play dan Interaction on Games; (2) model blended learning ANTASARI layak digunakan sesuai hasil validasi 3 ahli dengan persentase validasi langkah pembelajaran 91%, peningkatan keterampilan 84,56% dan bahan ajar 86%. (3) model blended learning ANTASARI efektif dalam pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan instrumen soft dan social skills. Peningkatan setelah penerapan model blended learning, siswa yang mendapatkan kriteria tinggi pada kesadaran ekologis dari 6,7% meningkat menjadi 75,6%, berpikir kritis dari 8,8% meningkat menjadi 84,2% dan memecahan masalah dari 8, 2% meningkat menjadi 81,3%, Kesimpulannya adalah model blended learning ANTASARI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah.