scholarly journals Komparasi Kemampuan Menggali Informasi Menggunakan Model Direct Instruction Berbantuan Video Pembelajaran dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Feedback pada Mata Pelajaran IPA

2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 364-374
Author(s):  
Nur Kholifah ◽  
Edi Irawan

Era globalisasi dapat mempengaruhi pendidikan. Pada era globalisasi seperti saat ini siswa diharapkan mampu memilah informasi agar tidak terjerumus pada hal negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasinya adalah kelas VIII yang terdiri dari 8 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh 2 kelas yaitu kelas VIII G dan VIII H yang masing-masing terdiri dari 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes berupa pilihan ganda, dengan teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menggali informasi dengan menggunakan model direct instruction berbantuan video pembelajaran memiliki nilai rata-rata 77,3 sedangkan model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback memiliki nilai rata-rata 70,2. Berdasarkan uji-t diperoleh P-Value sebesar 0,021 ˂ α 0,05 sehingga H0 ditolak. Maka kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback pada kelas VIII di SMPN 1 Jetis. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka guru dapat menerapkan model direct instruction berbantuan video pembelajaran secara daring untuk meningkatkan kemampuan menggali informasi peserta didik.

2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 28-32
Author(s):  
Ayik Nikmatul Laili

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh adanya malnutrisi asupan zat gizi maupun penyakit infeksi yang bersifat kronis. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian case control yang di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan dan Sumberbaru pada bulan September-Oktober 2017. Sampel penelitian sebesar 71 responden kasus dan 71 responden kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari balita yang mengalami stunting dan tidak stunting dan bertempat tinggal di lokasi penelitian. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Analisis data diolah menggunakan uji statistik regresi logistik tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh sanitasi lingkungan tempat tinggal terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 1,000. Sanitasi lingkungan di lokasi penelitian ini secara hampir secara keseluruhan mempunyai status buruk, baik sanitasi pada balita yang mengalami stunting maupun yang tidak stunting. Salah satu penyebab tidak adanya pengaruah yaitu dipengaruhi oleh faktor ketahanan pangan, kemungkinan anak dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk mempunyai keluarga yang tahan pangan sehingga asupan nutrisi pada anak terpenuhi, hal ini yang menyebabkan anak tidak mengalami stunting. Saran yang dapat diberikan adalah diperlukannya kerjasama yang antar baik lintas sektoral dan masyarakat guna melakukan pengkajian ulang mengenai faktor penyebab lain dari kejadian stunting.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 63-71
Author(s):  
Abdul Kadir Alaydrus

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental (experimental research). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI program IPA SMA Negeri 2 Mataram tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 8 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data prestasi belajar kognitif dan kemampuan menggunakan alat ukur, sedangkan metode angket untuk mendapatkan informasi sikap ilmiah dan prestasi belajar afektif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Tidak ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,151) dan afektif (p-value = 0,368). (2) Tidak ada pengaruh kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,593) dan afektif (p-value = 726). (3) Tidak ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,399) dan afektif (p-value = 0,084). (4) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,832). (5) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,839). (6) Tidak ada interaksi antara kemampuan menggunakan alat ukur dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 318). (7) Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur dan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,029).


Author(s):  
Lingga Nico Pradana

<p>The purpose of this research was to determine the effect of learning models to student achievement. Learning models compared between NHT-CTL, NHT and direct instruction. Method of research used quasi experimental with the factorial design of 3x1. Population of this research was all students class VIII in SMP Negeri at Madiun City. The sampling technique using a stratified cluster random sampling. Samples in this research were 266 students with 91 students as experimental class I, 88 students as experimental class II and 87 students as control class. Data collection methods used documentation and test.Hypothesis testing was performed using one-way analysis of variance with unequal cells. Based on the results of hypothesis testwere concluded that NHT-CTL learning model gave better achievement than NHT learning model and direct instruction, while NHT learning model and direct instruction gave the same achievement. </p>


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Milya Novera ◽  
Diana Arianti ◽  
Dela Septianingsih

Abstract Adolescence is one of the stages in an individual's life to reach adulthood. The problem of sexuality is very visible among teenagers. Based ond SKRRI 2012 survei,  between 51-75% students in Padang City done devation of sexsual behavior. The purpose of this study is to determine the influence of counseling on the level of knowledge and attitudes of teens about premarital sex. This research is a quantitative research method that is pre-experimental design with one group of pretest-posttest design. The populations of this study are 589 students from XI grade of  SMK, used cluster random sampling  technique with the number of samples are 58 female students. This study was conducted at SMKN 8 Padang in 2017. The analysis was using dependent T-test. The result showed an increase in knowledge and attitudes of teens about premarital sex before and after getting the counseling with p value = 0,000 from it was 70.7% of adolescents had low level became 8.6%, 22,4% of adolescents had low medium level became 13,8% and also 6,6% of adolescents had high knowledge became 77,6% after being given the counseling, and The adolescent attitudes was 44,8% negative and was 55,2% positive before giving counseling became decreased became was 34.5% negative and was 65,5% positive after being given counseling. It can be concluded that there is an influence of counseling to level of knowledge and attitude of adolescents before and after getting the counseling about premarital sex. It is expected that the school for provide information and counseling program for youth through cooperation with local health agencies that health center care to increase knowledge and attitudes of adolescents about health  specially the premarital sex that activities such as counseling at school for every month a specially since the beginning of the school orientation. Keywords:  Knowledge, Attitude, Premarital ,sex, Adolescence ABSTRAK Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan individu untuk mencapai dewasa. Survei SKRRI 2012,  siswa/i SMAN di Kota Padang melakukan penyimpangan perilaku seksual. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah. Penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan metode pre-eksperimental desaign dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian siswa kelas XI SMK Negeri 8 Padang, teknik pengambilan sampel cluster random sampling dengan jumlah sampel 58 siswa. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 8 Padang pada bulan Januari s/d Juli tahun 2017. Analisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji T- test dependen. Hasil penelitian terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah sebelum dan sesudah penyuluhan dengan p=0,0007,7% tingkat pengetahuan rendah menjadi 8,6%, 22,4% tingkat pengetahuan sedang menjadi  13,8% dan 6,9% tingkat pengetahuan tinggi menjadi 77,6% setelah diberikan penyuluhan. Sikap remaja 44,8% negatif dan positif 55,2% sebelum penyuluhan mengalami penurunan menjadi 34,5% bersikap negatif dan 65,5% bersikap positif sesudah diberikan penyuluhan. Dapat disimpulkan, ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang seks pranikah. Disarankan pihak sekolah untuk memberikan informasi atau penyuluhan  lebih lanjut melalui kerjasama dengan instansi kesehatan setempat seperti puskesmas dan klinik swasta tentang kesehatan khususnya pencegahan seks pranikah sejak awal orientasi sekolah dan menjadi kegiatan rutin setiap bulan.


2018 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Laili Niswatun Sani ◽  
Satutik Rahayu ◽  
Hikmawati Hikmawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction dengan simulasi macromedia flash terhadap hasil belajar fisika siswa di SMAN 1 Kopang tahun akademik 2016/2017 tentang impuls dan momentum. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain kelompok kontrol posttest only. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Kopang dengan jumlah siswa 83 tersebar ke dalam tiga kelas. Sampel penelitian ini adalah XI IPA 2 berjumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 sebanyak 27 siswa sebagai kelas kontrol yang diambil secara cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelas XI IPA 2 dan XI IPA 1 adalah 70,71 dan 62,04, secara statistik data hasil tes berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian yang diperoleh adalah analisis dengan t-test polled varians, dan hasilnya menunjukkan thitung = 2,33 dan ttabel = 2,00 pada tingkat signifikan 5 %. Hipotesis nol Ho ditolak karena thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Direct Instruction dengan simulasi macromedia flash berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa di SMAN 1 Kopang tahun akademik 2016/2017. This research aimed to determine the influence of Direct Instruction model with macromedia flash simulation toward student’s physics learning outcomes at SMAN 1 Kopang academic year 2016/2017 in the impulse and momentum topic. This research type was experiment with posttest only control group design. The populations in this research were all students in XI grade SMAN 1 Kopang (83 students). The sampel of this research was XI IPA 2 (28 students) as experiment class and XI IPA 1 (27 students) as control class were taken by cluster random sampling. The results showed that the average grade XI IPA 2 and XI IPA 1 were 70,71 and 62,04, statistically the test data was normally distributed and homogeneous.The t-test polled varians was applied to obtain the study result. The results showed that tcount = 2,33 and ttable = 2,00 at significant level of  5 %. In conclusion, due to tcount >ttable, the direct instruction teaching model with macromedia flash simulation has influence toward the student’s physics learning outcomes at SMAN 1 Kopang academic year 2016/2017.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Sarina Hi Badar ◽  
Nana Supriyatna ◽  
Sigit Mulyono

Balita stunting disebakan kurangnya pola asuh orang tua terhadap balita baik itu pola asuh pemberian makan, pola asuh pemberian MP-ASI dan pola ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling keluarga terhadap pola asuh balita stunting pada kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan sampel 36 balita yang dibagi menjadi 2 kelompok. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan konseling p-value= 0,00. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi dengan nilai p value = 0,948. Saran dalam penelitian ini dapat diterapkan di pelayanan kesehatan puskesmas dalam upaya meningkatkan pola asuh ibu balita stunting.Kata Kunci : Konseling, Pola Asuh, Balita, Stunting


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Ade Emelan T Melani ◽  
I Made Candiasa ◽  
I Gst Nyoman Yudi Hartawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Pair Check terhadap kemampuan numerik siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3Gianyar tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 383 orang siswa dan tersebar dalam 10 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas menggunakan uji ANAVA. Kelas VII B yang terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Data kemampuan numerik siswa diperoleh melalui tes obyektif. Data dianalisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji U Mann-Whitney, diperoleh rata-rata peringkat untuk siswa kelompok eksperimen adalah 43,62dan rata-rata peringkat kelompok kontrol adalah 33,38. Nilai U sebesar 527,500 dengan p value = 0,0188 dan α = 0,05 jadi p value<α yang berarti H0 ditolak dan menunjukkan bahwa kemampuan numerik siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gianyar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pair check lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran pair check berpengaruh positif terhadap kemampuan numerik siswaKata Kunci: Model pembelajaran pair check, kemampuan numerik


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Ervina Maret Sulistiyaningrum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pembelajaran interaktif setting kooperatif dengan pembelajaran langsung, pada pokok bahasan trigonometri. (2) Apakah terdapat perbedaan antara gaya belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan trigonometri .(3) Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan trigonometri. Penelitian ini merupakan metode eksperimen semu. Populasi adalah  siswa kelas X SMA N 5 Madiun Tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X 5 dan X 6 yang dilakukan dengan cluster random sampling. Teknik pengambilan data adalah dokumen untuk data prestasi mid semester X sebelum eksperimen dan tes untuk data prestasi belajar siswa pada pokok bahasan trigonometri. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel tak sama. Pengujian prasyarat analisis dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode PISK dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran langsung. Pembelajaran menggunakan metode PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran langsung. (Fobs =18.815 &gt; 4.00687 = Ftab pada taraf siginifikansi 5% dan rataan marginalnya 7.00 &gt; 6.5991). (2) Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestik pada pokok bahasan trigonometri. (Fobs =109,254 &gt; 4.00687 = Ftab pada taraf siginifikansi 5%). Dari hasil tersebut dilakukan uji pasca anava yang menghasilkan (a) Siswa yang memiliki gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial (p-value &lt; 0.05). (b) Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial mempunyai prestasi belajar lebih baik dibangdingkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestik (p-value &lt; 0.05). (3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran PSIK dengan pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar matematika siswa (Fobs = 1,421 &lt; 3,15593 = Ftab pada taraf siginifikansi 5%), sehingga tidak perlu dilakukan uji pasca anava.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 63-71
Author(s):  
Kadir Al IIdrus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar, (2) pengaruh kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi belajar, (3) pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar, (4) interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi belajar, (5) interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar, (6) interaksi antara kemampuan menggunakan alat ukur dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar, (7) interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental (experimental research). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI program IPA SMA Negeri 2 Mataram tahun pelajaran 2017/2018, sebanyak 8 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. Kelas eksperimen 1 dengan metode eksperimen dan kelas eksperimen 2 dengan metode demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data prestasi belajar kognitif dan kemampuan menggunakan alat ukur, sedangkan metode angket untuk mendapatkan informasi sikap ilmiah dan prestasi belajar afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2 dan frekuensi sel tidak sama. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Tidak ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,151) dan afektif (p-value = 0,368). (2) Tidak ada pengaruh kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,593) dan afektif (p-value = 726). (3) Tidak ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,399) dan afektif (p-value = 0,084). (4) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,832). (5) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,839). (6) Tidak ada interaksi antara kemampuan menggunakan alat ukur dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 318). (7) Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan menggunakan alat ukur dan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif (p-value = 0,029).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document