scholarly journals Sistem Pendukung Keputusan untuk Memilih Budidaya Ikan Air Tawar Menggunakan AF-TOPSIS

Author(s):  
Hence Beedwel Lumentut ◽  
Sri Hartati

AbstrakPotensi perikanan budidaya air tawar semakin meningkat, hal tersebut disebabkan produksi ikan sektor penangkapan mendekati “overfishing”. Budidaya perikanan air tawar memiliki beberapa alternatif ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu ikan Mas, ikan Mujair, ikan Nila, ikan Gurame, ikan Lele dan ikan Patin. Alternatif ikan ini memiliki karakteristik yang berbeda untuk masing-masing jenis pembudidayaannya. Parameter-parameter yang mempengaruhi proses budidaya ikan air tawar tersebut diantaranya: faktor kesesuaian air meliputi: suhu, kecerahan, DO (derivater oksigen), keasaman (pH). Sedangkan pemilihan budidaya perikanan yang menguntungkan bisa dinilai dari faktor finansial yaitu: NPV (Net Present Value), ROI (Return on Investment), BCR (Benefit Cost Ratio), PBP (Pay Back Period) dan BEP (Break Event Point). Sedangkan metode yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan yaitu Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sebagai salah satu model decision dapat digunakan untuk memberikan preferensi kepada para petani budidaya ikan, karena alternatif yang terpilih tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penunjang keputusan yang mempertimbangkan parameter kondisi lingkungan air dan faktor finansial dapat membantu petani budidaya ikan untuk menentukan jenis budidaya ikan air tawar yang akan dijalankan. Kata kunci—Ikan air tawar, Analisis Finansial, TOPSIS, SPK. AbstractFreshwater aquaculture potential is increasing, one of the reason is production of fishing over the sea is almost deal with "overfishing". Freshwater aquaculture fish have few alternatives such as Carp, Mossambique, Tilapia, Gouramy, Catfish and Pangacius. Each has different type of cultivation. The requirement parameters that influence the process of freshwater cultive is water suitability factors include: Temperature, Brightness, DO (derivated oxygen), acidity (pH) etc. While the selection of profitable aquaculture can be determind from financial bussines as: NPV (Net Present Value), ROI (Return on Investment), BCR (Benefit Cost Ratio), PBP (Payback Period) and BEP (Break Event Point). The methods that used to help the decision-making process that Method Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) as one of the decision models can be used to give preference to farmers fish farming, because the alternative is chosen not only have the shortest distance from a solution positive ideal but also the longest distance from the negative ideal solution. The results of this study show that decision support systems that take into account the environmental condition of water parameters and financial bussines can help fisherman to determine the type of freshwater Aquaculture culture to be run. Keywords— Fresh Water Fish, Financial Analysis, TOPSIS, SPK

ELKHA ◽  
2016 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Ferdyanto .

Abstract– Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis dapat menjadi permasalahan bagi kehidupan manusia. Kapal Wisata di Kota Pontianak menggunakan BBM HSD. Untuk mendapatkan penghematan biaya penggunaan BBM HSD  menggunakan metode hybrid system. Keputusan pelaksanaan proyek dan kelayakan investasi menggunakan metode model ekonomi. Berdasarkan hasil rancangan diperoleh kapasitas baterai sebesar 48 volt 800 Ah. Waktu kemampuan baterai menggerakkan motor listrik DC selama 1 jam 25 menit dengan kecepatan 6,7 knots dan dapat menempuh sejauh 17,4 km. Penghematan biaya penggunaan BBM HSD setelah penerapan hybrid system dalam setahun sebesar Rp 37,777,500,- (60%). Parameter yang digunakan untuk analisis ekonomis adalah Break Even Point (BEP) pada periode tahun ke-9 dengan nilai surplus Rp 13.732.680,- Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) adalah 1,32, Return on Investment (ROI) sebesar 32%, Net Present Value (NPV)senilai Rp 100.381.535,- dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 17,57% dalam periode 20 tahun. Hasil keputusan secara keseluruhan dari penerapan hybrid system adalah proyek dapat dilaksanakan serta investasi layak dan menguntungkan. Keywords– kapal wisata, motor listrik DC, hybrid system


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Fitri Nur Mahmudah ◽  
Lantip Diat Prasojo

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) payback period (PP), 2) benefit/cost ratio, 3) return on investment (ROI), 4) net present value (NPV), dan 5) internal rate of return (IRR) dalam perspektif pendidikan bagi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini adalah Evaluasi dengan model Discrepancy. Instrumen pengumpul data berupa angket yang ditujukan kepada tenaga kependidikan di UNY dengan skala Guttman. Validitas instrumen meliputi validitas logis dan validitas empiris yang dihitung dengan Pearson product moment. Reliabilitasnya dihitung dengan teknik Kuder Richardson (KR20). Teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) payback period investasi dalam bentuk pendidikan bagi tenaga kependidikan yang melakukan peningkatan kualifikasi pendidikan tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, sehingga invetasi dalam bentuk pendidikan efektif (feasible); 2) benefit/cost ratio investasi dalam pendidikan memberikan manfaat positif bagi tenaga kependidikan; 3) return on investment dalam perspektif pendidikan bagi tenaga kependidikan memiliki nilai positif sehingga investasi dapat dipertimbangkan; 4) net present value yang diperoleh bernilai positif sehingga investasi dalam perspektif pendidikan bagi tenaga kependidikan di Unviersitas Negeri Yogyakarta dapat dikatakan feasible.


JUMINTEN ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (6) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Abdul Kadir ◽  
Sunardi Sunardi ◽  
M T Safirin

PT.XYZ adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibagian produksi tepung beras putih dan tepung ketan putih dengan merek “Rose Brand”. Permasalahan yang dihadapi PT.XYZ adalah pada proses pengangkatan bahan baku dari truck kontainer menuju gudang yang masih menggunakan tenaga manusia sebanyak 20 orang pengangkat dan pekerja tersebut bekerja dalam 1 hari selama 8 jam. Setiap orang mengangkat 1 karung dengan berat 50 Kg/karung. Jumlah dan berat yang diangkat membutuhkkan waktu yang lebih lama pekerjaan jadi tidak efektif, sehingga dengan menggunakan tenaga manusia untuk memindahkan bahan baku mudah menimbulkan rasa lelah dan juga resiko kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan secara ekonomi dalam penggantian tenaga manusia dengan mesin pada pekerjaan mengangkut bahan baku digudang PT.XYZ. Dalam menentukan kelayakan secara ekonomi yang lebih layak untuk dilakukan, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis serta perhitungan kelayakan ekonomi dengan perhitungan NPV(Net Present Value), BCR(Benefit Cost Ratio), PBP(PayBack Periode), ROI(Return On Investment). Hasil perhitungan kelayakan ekonomi dari penelitian ini adalah nilai NPV= Rp.1.180.910.575>0, nilai BCR= 3,36>1, nilai PBP= 1,1<N (5 tahun), nilai ROI= 87,18%>MARR (14%). Dari hasil perhitungan kelayakan ekonomi maka dapat dikatakan penggantian menggunakan mesin forklift fisibel secara ekonomi dan penggantian dapat dilakukan.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 224-231
Author(s):  
Eka Nurus Sakinah ◽  
I Nyoman Dita Pahang Putra ◽  
Anna Rumintang

Meningkatnya penduduk dan berkembangnnya bisnis di Surabaya menjadikan perusahaan besar membutuhkan ruang untuk karyawannya. Menilai suatu karakteristik dari sebuah pembangunan proyek harus melakukan studi kelayakan. Salah satu studi kelayakan yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis kelayakan ekonomi. Analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek tersebut layak dilakukan secara aspek ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar keuntungan dan biaya yang didapatkan dan sejauh mana kelayakan ekonominnya. Proyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah perkantoran Tower Poros Maritim Surabaya. Kemudian kelayakan pada proyek pembangunan perkantoran ini didasarkan pada perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Return on Investment (ROI). Hasil analisis kelayakan ekonomi ini didapatkan nilai NPV positif sebesar Rp.32,995,643,307.00, nilai IRR sebesar 12.08%, ROI 15.76% dan BCR sebesar 3.2. Kemudian pengembalian investasi dihitung dengan aliran kas tahunan dengan jumlah tidak tetap didapatkan nilai jangka waktu 2 tahun 10 bulan 8 hari.


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


Author(s):  
Wahyu Setiawan ◽  
Atikah Nurhayati ◽  
Titin Herawati ◽  
Asep Agus Handaka

Gill net is one of the fishing gear used by Jatigede Reservoir fisherman. The purpose of this research is to analyzed the feasibility of fish catching business with gill net in Jatigede Reservoir. This research was conducted by used data collection method (observation, questioner, literature study) and method of data analysis (feasibility business analysis). The benefits of this research is expected to be informations and references for the research who will expand a fishing business with gill net at Jatigede Reservoir. The result of feasibility of fish catching business with gill net at Jatigede Reservoir is profit value Rp. 70.890.000, Break Event Point price and production (all species of fish) Rp. 4.154/kg and 2.136kg in a year, Benefit Cost Ratio 3,37, Payback Period 2 months and Net Present Value >1 Rp. 52.820.243, the fish catching business using gill net at Jatigede Reservoir is feasible to be developed.


2017 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Rama Dwi Aryandi ◽  
Ari Sandhyavitri ◽  
Reni Suryanita

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelayanan simpang berdasarkan data lalu lintas simpang tersebut apakah derajat jenuhnya sudah melewati ambang batas DS = 0,75, jika nilai DS>0,75, akan dikaji penerapan beberapa alternatif penanganan untuk meningkatkan tingkat pelayanan simpang, untuk kemudian dipilih lagi alternatif terbaik untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode traffic counting, sedangkan untuk pengkajian alternatif penanganan simpang secara teknik menggunakan metode MKJI 1997, secara ekonomi menggunakan metode LAPI ITB, analisa nilai waktu dengan nilai waktu hasil penelitian Dirjen Bina Marga dan analisa biaya investasi dengan analisa Benefit Cost Ratio dan Net Present Value.  Dari tiga alternatif manajemen lalu lintas yang diajukan, hanya alternatif ke-3 yaitu kombinasi peniadaan hambatan samping, pelarangan belok kiri dan optimasi traffic light  yang menghasilkan nilai DS<0,75 untuk kondisi eksisting, sedangkan untuk tahun 2020 nilai DS-nya adalah 0,79 untuk Hari Selasa dan 0,83 untuk Hari Rabu. Sedangkan dengan alternatif pembangunan flyover, untuk jangka pendek atau 5 tahun nilai BCR dan NPV-nya 1,25 dan 48,9 milyar rupiah, tahun ke-10  2,29 dan 256,4 milyar rupiah, serta tahun ke-15 3,35 dan 472,19 milyar rupiah, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembangunan flyover adalah solusi penanganan terbaik untuk menignkatkan kinerja Simpang Pasar Pagi Arengka.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sitti Safiatus Riskijah ◽  
Susapto ◽  
Suselo Utoyo

Proyek Pembangunan Perumahan X yang dibangun diatas lahan seluas 267.303,9 m2 memerlukan perencanaan site plan yang baik dan memenuhi peraturan yang berlaku untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Investasi terhadap perumahan memerlukan biaya yang banyak dan waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan finansial guna mengetahui apakah investasi pembangunan Perumahan X ini layak atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi site plan eksisting, merencanakan 2 alternatif site plan, mengetahui kelayakan finansial dari 3 site plan yang ditinjau, dan memilih site plan yang terbaik secara finansial.Data yang diperlukan adalah site plan kondisi existing. basic design rumah, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Dasar Kota Batu tahun 2017, biaya lahan, dan biaya perijinan. Analisis site plan eksisting berdasarkan PERMENPERA No. 11 tahun 2008, PERDA Kota Batu No. 7 tahun 2011, dan PERWALI Kota Batu No. 43 tahun 2017. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa site plan A, B, dan C sudah cukup memenuhi persyaratan yang berlaku. Kelayakan finansial dengan konsep site plan A, B, dan C sudah memenuhi kriteria kelayakan dengan parameter PP < periode investasi dengan nilai masing-masing sebesar 5,37 tahun, 5,22 tahun, dan 5,42 tahun, NPV > 0 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 58.614.912.810, Rp 77.882.006.896, dan Rp 52.343.746.589, dan BCR > 1 dengan nilai masing-masing sebesar 1,058, 1,075, dan 1,052, sedangankan dengan parameter IRR hanya site plan B yang layak yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 27,004%, 32,801% > MARR (30%), dan 24,322%. Ratio). Dengan demikian Site Plan B merupkan site plan yang terbaik secara finansial.


2012 ◽  
Vol 35 (3) ◽  
pp. 208 ◽  
Author(s):  
Lukas Yowel Sonbait ◽  
Krishna Agung Santosa ◽  
Panjono (Panjono)

<p>Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi program pengembangan sapi potong gaduhan melalui kelompok Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), yang merupakan sebuah lembaga mandiri berbasis masyarakat di Manokwari, Papua Barat, ditinjau dari pendapatan peternak dari usaha sapi potong, penyerapan tenaga kerja dan kenaikan populasi sapi potong. Survei dilakukan terhadap seluruh peserta program gaduhan sebanyak 55 peternak yang berlangsung sejak bulan Agustus sampai Oktober 2010. Net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) dan internal rate return (IRR) dihitung dari kondisi sebelum dan setelah mengikuti program. Nilai NPV meningkat sebesar 64,40% dari Rp. 18.251.432,00 menjadi Rp. 28.338.774,00. Nilai BCR dan IRR berturut-turut adalah 21,35 dan 50%. Rerata pendapatan diperoleh sebesar Rp. 5.212.500,00 per tahun. Kenaikan populasi sapi potong secara alami adalah sebesar 27,05% per tahun. Program gaduhan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 12,27%. Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap waktu pengembalian oleh peternak adalah angka mortalitas (P&lt;0,01), pengalaman beternak (P&lt;0,05) dan calving interval (P&lt;0,01). Kesimpulan yang diperoleh adalah program sapi potong gaduhan memberikan manfaat dalam hal peningkatan populasi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan terhadap peternak di Manokwari, Papua Barat.</p><p>(Kata kunci: Program gaduhan sapi potong, Evaluasi program)<br /><br /></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document