scholarly journals PENGARUH INTERFERENSI BLUETOOTH 5.0 TERHADAP KINERJA JARINGAN 802.11b

Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
Author(s):  
Fany Fahmi Faizar
Keyword(s):  
Video Streaming ◽  
Packet Loss ◽  
Ieee 802.11B

IEEE 802.11b adalah standar teknologi komunikasi antar perangkat elektronik yang memanfaatkan gelombang radio frekuensi 2,4 Ghz sebagai media transmisi. Banyak jenis jaringan nirkabel yang juga memanfaatkan radio frekuensi 2,4 Ghz sebagai media transmisi, salah satunya adalah jaringan bluetooth. Jaringan bluetooth merupakan jaringan nirkabel dengan untuk komunikasi tanpa batas pada jarak yang pendek dan membutuhkan konsumsi daya yang rendah. Pertemuan 2 jaringan nirkabel yang memiliki spektrum pita frekuensi yang sama memungkinkan terjadinya penurunan performa pada jaringan nirkabel tersebut  Pada penelitian ini menguji pengaruh dari jumlah interferensi bluetooth 5.0 terhadap kinerja jaringan Wi-Fi dengan menggunakan parameter QoS Video streaming sebagai tolak ukur untuk melakukan analisis data hasil pengujian. Dari hasil analisis, dapat diketahui semakin banyak jumlah interferensi bluetooth maka nilai delay maupun nilai packet loss semakin meningkat dan nilai throughput semakin menurun. Hal tersebut menunjukkan jumlah interferensi bluetooth yang bertambah menyebabkan kinerja jaringan Wi-Fi menurun.        

scholarly journals P2P video streaming combining SVC and MDC

2011 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 295-306 ◽  
Author(s):  
Francisco de Asís López-Fuentes
Keyword(s):  
Video Coding ◽  
Video Streaming ◽  
Packet Loss ◽  
Scalable Video Coding ◽  
Video Quality ◽  
Scalable Video ◽  
Video Content ◽  
Multiple Description ◽  
Video Distribution ◽  
P2p Video Streaming

P2P video streaming combining SVC and MDC In this paper we propose and evaluate a combined SVC-MDC (Scalable Video Coding & Multiple Description Video Coding) video coding scheme for Peer-to-Peer (P2P) video multicast. The proposed scheme is based on a full cooperation established between the peer sites, which contribute their upload capacity during video distribution. The source site splits the video content into many small blocks and assigns each block to a single peer for redistribution. Our solution is implemented in a fully meshed P2P network in which peers are connected to each other via UDP (User Datagram Protocol) links. The video content is encoded by using the Scalable Video Coding (SVC) method. We present a flow control mechanism that allows us to optimize dynamically the overall throughput and to automatically adjust video quality for each peer. Thus, peers with different upload capacity receive different video quality. We also combine the SVC method with Multiple Description Coding (MDC) to alleviate the packet loss problem. We implemented and tested this approach in the PlanetLab infrastructure. The obtained results show that our solution achieves good performance and remarkable video quality in the presence of packet loss.

Packet-loss-resilient Internet video streaming

1998 ◽  
Author(s):  
Bernd Girod ◽  
Klaus W. Stuhlmueller ◽  
M. Link ◽  
U. Horn
Keyword(s):  
Video Streaming ◽  
Packet Loss ◽  
Internet Video

scholarly journals Scalable Video Streaming for Single-Hop Wireless Networks Using a Contention-Based Access MAC Protocol

2008 ◽  
Vol 2008 ◽  
pp. 1-21
Author(s):  
Monchai Lertsutthiwong ◽  
Thinh Nguyen ◽  
Alan Fern
Keyword(s):  
Wireless Networks ◽  
Video Streaming ◽  
Admission Control ◽  
Packet Loss ◽  
Optimization Problem ◽  
Heuristic Algorithms ◽  
Mac Protocol ◽  
Video Quality ◽  
Streaming Applications

Limited bandwidth and high packet loss rate pose a serious challenge for video streaming applications over wireless networks. Even when packet loss is not present, the bandwidth fluctuation, as a result of an arbitrary number of active flows in an IEEE 802.11 network, can significantly degrade the video quality. This paper aims to enhance the quality of video streaming applications in wireless home networks via a joint optimization of video layer-allocation technique, admission control algorithm, and medium access control (MAC) protocol. Using an Aloha-like MAC protocol, we propose a novel admission control framework, which can be viewed as an optimization problem that maximizes the average quality of admitted videos, given a specified minimum video quality for each flow. We present some hardness results for the optimization problem under various conditions and propose some heuristic algorithms for finding a good solution. In particular, we show that a simple greedy layer-allocation algorithm can perform reasonably well, although it is typically not optimal. Consequently, we present a more expensive heuristic algorithm that guarantees to approximate the optimal solution within a constant factor. Simulation results demonstrate that our proposed framework can improve the video quality up to 26% as compared to those of the existing approaches.

scholarly journals ANALISIS KINERJA NON CDN DAN GEO DNS PADA CDN MENGGUNAKAN NS-2

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 133-137
Author(s):  
Sahat Parulian Sitorus ◽  
M. Zarlis ◽  
Suherman Ph.D.
Keyword(s):  
Video Streaming ◽  
Packet Loss ◽  
Content Delivery ◽  
Single Server ◽  
Network Simulator ◽  
Content Delivery Network ◽  
Client Server ◽  
Delivery Network

Pengakses jaringan single server pada saat ini meningkat pesat. Ketika banyak pengguna terhubung pada jaringan single server. Ketika single server atau non CDN (non Content Delivery Network) melayani permintaan dari banyak pengguna. Besar kemungkinan server yang melayani akan terjadi overload dan crash. Melihat dari kebutuhan user dan waktu yang diperlukan menjadi hal yang diutamakan adalah kecepatan akses pengirim paket data video streaming sampai kepada tujuan penerima. Geo DNS  yang diterapkan adalah salah satu solusi yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah tersebut. Arsitektur CDN ini dibangun dengan menggunakan konsep Network Simulator-2 (NS-2) yang memungkinkan proses pentransmisi paket data video streaming didistribusi dengan cepat ke server terdekat yang melayani permintaan client server. pengujian dan percobaan yang dilakukan maka parameter yang diukur adalah delay dan packet loss. Dari hasil pengujian didapat delay 0,279296 s dan packet loss 44,30 % non CDN, sedangkan Delay 0,067609 s dan packet loss 4,12 % Geo DNS diterapkan pada CDN. Maka kesimpulannya adalah jauh lebih baik kinerja Geo DNS pada CDN dibandingkan non CDN.

scholarly journals PENERAPAN METODE HTB DAN DIFFSERV GUNA PENINGKATAN QOS PADA LAYANAN VIDEO STREAMING

2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 35-40
Author(s):  
Mitra Unik ◽  
Soni Soni ◽  
Randra Aguslan Pratama
Keyword(s):  
Quality Of Service ◽  
Video Streaming ◽  
Packet Loss ◽  
Digital Video ◽  
Streaming Media ◽  
Fundamental Problem ◽  
Streaming Video ◽  
Live Streaming ◽  
Delay Jitter

Abstract One of the popular internet services in use today is video streaming, either live (live streaming) or pre-recorder. Streaming video is a type of streaming media where data from video files is continuously transmitted over the internet to remote users. This fundamental problem appears to be influenced by the biggest factor which is the limited infrastructure of network resources which causes poor video quality. The process of digital video communication is known to consume quite a large resource, because in general the bandwidth requirements for sending Video and Audio signals. To maintain the quality of the video being played, there are several instruments needed, one of which is a data connection that is required to have Quality of Service (QoS). The parameters used in the measurement of QoS are delay, jitter, packet loss, throughput. This study uses the PPDIO method as a workflow with a Network Lifecycle approach. In this research, there are many factors that influence the quality of video, namely network factors and hardware factors. The test results obtained are not absolute, so it is possible that there will be differences in subsequent testing. Encoding also affects the quality of the video. Bandwidth equalization according to priority when the traffic conditions of all packets are full. Based on a comparative analysis of QoS parameter calculations using HTB and Diffserv methods, a comparison of throughput, jitter and delay does not differ greatly between clients. Keywords: Video Streaming, Diffserv, HTB, QoS Abstrak Salah satu layanan dari internet yang populer digunakan saat ini adalah video streaming, baik secara langsung (live streaming) atau pre-recorder. Streaming video merupakan jenis streaming media dimana data dari file video secara terus menerus dikirimkan melalui jaringan internet ke pengguna jarak jauh. Permasalahan mendasar ini muncul dipengaruhi oleh faktor terbesar yaitu terbatasnya infrastruktur sumber daya jaringan yang menyebabkan kualitas video yang buruk. Proses  komunikasi  digital  video,  diketahui  menghabiskan  resource  yang  cukup  besar, dikarenakan Secara umum kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal Video dan Audio. Guna menjaga kualitas dari video yang dimainkan, terdapat beberapa instrument yang dibutuhkan, salah satunya adalah koneksi data yang wajib memiliki Quality of Service (QoS). Adapun Parameter yang digunakan dalam pengukuran QoS adalah delay, jitter, packet loss, Throughput. Penelitian ini menggunakan metode PPDIO sebagai alur kerja dengan pendekatan Network Lifecycle. Pada penelitian ini didapat Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dari video yaitu faktor jaringan dan faktor dari Hardware. Hasil pengujian didapat tidaklah mutlak sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada perbedaan pada pengujian selanjutnya. Encoding juga mempengaruhi kualitas dari video. pemerataan Bandwidth sesuai prioritasnya saat kondisi traffic seluruh paket penuh. Berdasarkan analisa perbandingan perhitungan parameter QoS menggunakan metode HTB dan Diffserv, didapatkan  perbandingan troughput, jitter dan delay yang tidak berbeda jauh antara klien. Kata kunci: Video streaming, Diffserv, HTB, QoS  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document