ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

223
(FIVE YEARS 115)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Islam Bandung (Unisba)

2502-065x, 1693-699x

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 161-168
Author(s):  
Esy Maryanti ◽  
Enny Lestari ◽  
Afrinaldi Aldi ◽  
Fadly Mulia ◽  
Mislindawati Linda

Abstract. Pediculosis capitis is an infectious parasitic disease which is still a healthproblem, especially for people who live together in groups. Pesantren is a placewhere a group of students study and live together. They carry out daily activitiestogether, from sleeping, eating, studying and playing. This student activity is one ofthe risk factor of contracting a parasite infestation. This activity aims to determinethe incidence of pediculosis capitis, conduct health education, namely counselingabout the eradication of the disease and providing treatment to students who areinfested with Pediculus humanus capitis. This activity was carried out at thePesantren/ Islamic boarding School in Kandis District, Siak Regency. The targetaudience was the sanawiah student were 70 students. There were 36(51,4%)students with pediculosis capitis. Students who had been diagnosed were givenpermethrin 1% and serit comb, after given treatment and education to prevent thedisease, it is hoped that the students will be ableto apply the knowledgegained toeradicate the disease.Keywords: boarding school, pediculosis capitis, Pediculus humanus capitis,studentsAbstrak. Pedikulosis kapitis adalah penyakit parasitik menular yang sampaisekarang merupakan masalah kesehatan terutama pada orang yang tinggal bersamasecara berkelompok. Pesantren merupakan tempat sekelompok santri belajar dantinggal bersama. Mereka melakukan kegiatan sehari-hari bersama, mulai dari tidur,makan, belajar, dan bermain. Kegiatan bersama santri ini merupakan salah saturisiko mudahnya tertular infestasi Pediculus humanus capitis. Kegiatan pengabdiankepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui kejadian pedikulosis kapitis,melakukan pendidikan kesehatan, yaitu penyuluhan tentang pemberantasan penyakittersebut, dan memberikan pengobatan pada santri yang terinfestasi pedikulosiskapitis. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren di Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak. Khalayak sasaran adalah santri sanawiah yang berjumlah 70orang. Terdapat 36 (51,4%) santri terkena pedikulosis kapitis. Santri yang sudahdidiagnosis tersebut langsung diberikan permethrin 1% dan sisir serit. Setelahdiberikan pengobatan dan pendidikan pencegahan penyakit tersebut diharapkansantri dapat mempraktikkan pengetahuan yang didapat dalam rangka memberantasinfestasi Pediculus humanus capitis.Kata Kunci: santri, pedikulosis kapitis, Pediculus humanus capitis, pesantren


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 169-177
Author(s):  
Kartono Kartono ◽  
Mukarto Siswoyo ◽  
Bukhori Bukhori

Abstract. Environmental problems in Muara Village, Suranenggala Subdistrict,Cirebon Regency, are accumulated waste of green mussel shells. The objectives ofthis PKM activity are: 1) to deal with the accumulation of green mussel shells asfeed ingredients / fish pelets by applying technology, namely; hammer millmachines, mixer machines, pelet extruders, and 2) to improve the welfare of thecommunity from the activities of making fish feed / pelets. The method used isParticiparoty Action Rural (PRA) which is one of the Participaroty Action Researchmethods. This method prioritizes community participation, identifying problems,compiling programs to plan solutions together. The location of the activity wascarried out in the fishermen group in Muara Village, Suranenggala District,Cirebon Regency. The results of the application of technology for the process ofmaking animal feed carried out in Muara Village can create new businesses forcommunity groups, especially fishermen groups, so that it has implications forincreasing welfare for the surrounding community. Based on the results ofmonitoring and evaluation, it is concluded that the application of appropriatetechnology in overcoming the accumulation of green mussel shell waste can create anew business, namely UKM making fish feed / pelets which in turn can improvewelfare for the community.Keywords: SMEs, appropriate technologyAbstrak. Permasalahan lingkungan di Desa Muara Kecamatan SuranenggalaKabupaten Cirebon adalah menumpuknya limbah cangkang kerang hijau. Tujuandari kegiatan PKM ini adalah 1) untuk menanggulangi menumpuknya limbahcangkang kerang hijau sebagai bahan pakan/pelet ikan dengan penerapanteknologi, yaitu mesin hammer mill, mesin mixer, pelet extruder; dan 2) untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat dari kegiatan pembuatan pakan/pelet ikan.Metode yang digunakan adalah Participaroty Action Research (PAR). Metode inimengutamakan partisipasi masyarakat, mengidentifikasi masalah, dan menyusunprogram merencanakan solusi bersama-sama. Lokasi kegiatan dilaksanakan padakelompok nelayan di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.Hasil dari penerapan teknologi untuk proses pembuatan pakan ternak yangdilakukan di Desa Muara dapat memunculkan usaha baru bagi kelompokmasyarakat, khususnya kelompok nelayan sehingga dapat berimplikasi terhadapmeingkatnya kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil monitoringdan evaluasi disimpulkan bahwa penerapan teknologi tepat guna dalammenanggulangi menumpuknya limbah cangkang kerang hijau dapat menciptakanusaha baru, yaitu UKM pembuatan pakan/pelet ikan yang pada akhirnya dapatmeningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.Kata Kunci: UKM, Teknologi tepat guna


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 296-306
Author(s):  
Indri Wulandari ◽  
Oekan S Abdoellah ◽  
Sunardi Sunardi ◽  
Teguh Husodo ◽  
Yusep Suparman

Abstract. Community dedication to public understanding of the agroforestry system aims to increase awareness and participation in the Kertasari Subdistrict in practicing the agroforestry system without coercion or pressure. The method used is observation through interviews and discussions to share the knowledge. The activities stages were carried out, including population determination, issue screening, analysis, and Focus Group Discussion (FGD). FGD was conducted to provide recommendations to increase public understanding of the agroforestry system, which is a solution to overcome critical land problems in the Upper Citarum watershed. The results show that more than 70% of farmers understand the purpose, crop plants that become commodities, and the benefits of agroforestry systems for the environment. However, less than 20% of farmers understand the benefits of agroforestry systems on income. In its implementation, farmers experience several obstacles related to land ownership, commodities, and post-harvest management. Recommendations can be applied to optimize the agroforestry system, including maximizing extension activities, mentoring, and collaboration from relevant stakeholders. It can be concluded that farmers in the Kertasari Subdistrict have applied the agroforestry system, even though they have limited knowledge, so they need motivation in their implementation.Keywords: Agroforestry, Focus Group Discussion, KertasariAbstrak. Kegiatan pengabdian pada masyarakat terkait pemahaman masyarakat terhadap sistem agroforestry bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat di Kecamatan Kertasari dalam mempraktikkan sistem agroforestry tanpa adanya paksaan atau tekanan. Metode yang dilakukan adalah dengan observasi melalui wawancara dan diskusi untuk berbagi pengetahuan. Adapun tahap kegiatan yang dilakukan, di antaranya penentuan populasi, penjaringan isu, analisis, dan diskusi kelompok atau Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan FGD ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sistem agroforestry yang menjadi solusi dalam upaya mengatasi permasalahan lahan kritis di kawasan DAS Citarum Hulu. Hasil observasi menunjukkan bahwa lebih dari 70% petani memahami tujuan, jenis tanaman yang menjadi komoditas, dan manfaat sistem agroforestry bagi lingkungan. Akan tetapi, kurang dari 20% petani memahami manfaat sistem agroforestry pada pendapatan. Dalam implementasinya, petani mengalami beberapa kendala, yaitu terkait kepemilikan lahan, komoditas, dan pengelolaan pascapanen. Rekomendasi yang dapat diaplikasikan untuk mengoptimalisasi sistem agroforestry, di antaranya memaksimalkan kegiatan penyuluhan, pendampingan, dan kerja sama dari stakeholder terkait yang kompeten. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Kertasari telah mengaplikasikan sistem agroforestry meskipun dalam keterbatasan pengetahuan sehingga memerlukan motivasi dalam pelaksanaannya.Kata Kunci: Agroforestry, Focus Group Discussion, Kertasari


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 248-259
Author(s):  
Syamsul Bahri ◽  
Merta Simbolon ◽  
Abraham Laurens Rettob

Abstract. SMK Negeri 1 Tanah Miring is one of the schools whose lessons have been affected by the Covid-19 pandemic. The main problem faced by teachers at SMKN 1 Tanah Miring is the lack of accessible teaching materials in the learning process, especially online teaching materials during the Covid-19 pandemic. The purpose of this training is to provide knowledge and training to teachers on various types of online teaching materials that can be developed with the web. This training and mentoring are carried out in the form of presentations, training, and mentoring, both through face-to-face and online activities so that at the end of the activity it is hoped that you will know about online learning and various online teaching materials. The results of the evaluation of the activities showed that the majority of the participants, who were all teachers of SMK Negeri 1 Tanah Miring, were very satisfied with the implementation of this activity. However, the results of the evaluation of the impact of these activities indicate that the activities that have been implemented have been ineffective. Even though 88% of teachers managed to have their website address, only 10% of them managed to develop their website content according to the subject they were teaching.Keywords: Online Teaching Materials, Web-Based learning, Learning During the Covid-19 PandemicAbstrak. SMK Negeri 1 Tanah Miring merupakan salah satu sekolah yang pembelajarannya terdampak pandemi Covid-19. Masalah utama yang dihadapi oleh guru di SMKN 1 Tanah Miring adalah minimnya bahan ajar yang dapat diakses dalam proses pembelajaran, khususnya bahan ajar online pada masa pandemi Covid-19 ini. Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada guru tentang berbagai jenis bahan ajar online yang dapat dikembangkan dengan web. Pelatihan dan pendampingan ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi, pelatihan, dan pendampingan, baik melalui kegiatan tatap muka maupun secara online sehingga pada akhir kegiatan diharapkan sudah memiliki pengetahuan tentang pembelajaran online serta berbagai bahan ajar online. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa mayoritas peserta kegiatan yang seluruhnya terdiri atas guru SMK Negeri 1 Tanah Miring sangat puas terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari 88% guru yang berhasil memiliki alamat website sendiri. Namun, jika dilakukan evaluasi terhadap dampak kegiatan ini bagi peserta di dalam melaksanakan aktivitasnya di sekolah, hanya 10% dari mereka yang berhasil mengembangkan konten websitenya sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan tidak efektif.Kata Kunci: Bahan Ajar Online, Pembelajaran Berbasis Web, Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 288-295
Author(s):  
Yayan Eryk Setiawan

Abstract. This thinking disposition is important for a teacher and prospective teacher. However, there a prospective teacher who understands the thinking disposition. Therefore, it is important to conduct a webinar to equip prospective teachers about thinking dispositions. Before the webinar activity is carried out, it is necessary to analyze the needs for the implementation of the webinar on thinking disposition. Therefore, the purpose of this study is needed analyze implementing a webinar activity on thinking dispositions. This research method is quantitative research with a survey approach. This survey was conducted on 84 respondents consisting of 69 undergraduate students, 1 doctoral student, 10 teachers, and 4 lecturers. The survey data collected in this study consisted of questionnaire data about respondents' knowledge of thinking dispositions and their opinions in participating in webinar activities of thinking dispositions. The data of questionnaire results show that the knowledge of respondents about the thinking disposition is 38.45% which is in the very low category. Data of respondents' opinions show that 50% of respondents do not know about thinking dispositions and 42% of respondents know little about thinking dispositions. Thus the results of the questionnaire and respondents' opinions indicate that a webinar activity of thinking dispositions is needed which aims to increase students' knowledge of thinking dispositions.Keywords: needs analysis, webinar, thinking disposition.Abstrak. Disposisi berpikir ini penting untuk dimiliki oleh seorang guru dan mahasiswa calon guru. Akan tetapi, masih sedikit mahasiswa calon guru yang memahami tentang disposisi berpikir. Oleh karena itu, penting untuk dilaksanakan webinar dalam rangka membekali mahasiswa calon guru tentang disposisi berpikir. Sebelum kegiatan webinar dilakukan, terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan pelaksanaan webinar tentang disposisi berpikir. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan pelaksanaan kegiatan webinar tentang disposisi berpikir. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Survei ini dilakukan terhadap 84 responden yang terdiri dari 69 mahasiswa S1, 1 mahasiswa S3, 10 Guru, dan 6 Dosen. Data hasil survei yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data angket tentang pengetahuan responden terhadap disposisi berpikir dan pendapatnya dalam mengikuti kegiatan webinar tentang disposisi berpikir. Data yang berupa hasil angket menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang disposisi berpikir sebesar 38,45% yang berada pada kategori sangat rendah. Data yang berupa pendapat responden menunjukkan bahwa 50% responden belum mengetahui tentang disposisi berpikir dan 42% responden hanya mengetahui sedikit tentang disposisi berpikir. Dengan demikian, hasil pengisian angket dan pendapat responden menunjukkan bahwa dibutuhkan adanya kegiatan webinar tentang disposisi berpikir yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang disposisi berpikir.Kata Kunci: analisis kebutuhan, webinar, disposisi berpikir.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 178-191
Author(s):  
Linda Permata ◽  
Edo Kharisma Army ◽  
Angga Jati Widiatama ◽  
Muhammad Akbari Danasla ◽  
Hafid Zul Hakim ◽  
...  

Abstract. Geotourism has become well-known all around Indonesia as many placessustain distinctive characters – from the environment, aesthetics, culture, toresidents. Keramikan, without exception, located in the borders of Kecamatan Suohand Bandar Negeri Suoh has captured many local tourists by its exceptionalgeological and scientific importance: geothermal site. However, both tourists andthe management have to struggle to enjoy this attractive geosite because of the lackof accessibility and amenity. Therefore, attempt measures were done to exaggeratethe beauty of Keramikan geothermal site as a tourism site or geosite, including a)story-based socialization for locals that they can explain many ‘whys’ inside the siteto the coming tourists, b) explaining through video the existing condition ofaccessibility and amenity as well as how the management can improve, c) postermaking and distribution to start the health and safety awareness of the public,independent tourism organization, and Keramikan workers, and the government.Although attractions are undeniably appealing for stakeholders and tourists, the factthat accessibility and amenity cannot be improved due to regulation and licenserestrictions will be the downfall for the management. Therefore, this socialization isaimed to educate as well as to address the fundamental problems to the authority.Keywords: geotourism, geosite, Keramikan Suoh, socializationAbstrak. Pesona Wisata Keramikan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, eratkaitannya dengan peristiwa vulkanik yang hebat dan berlangsung hingga sekarang.Pengelolaan daerah wisata ini sudah dilakukan, namun perlu dorongan danpengetahuan sebagai upaya meningkatkan daya tarik pengunjung. Upayapeningkatan daya tarik dilakukan dengan menyosialisasikan kejadian KawahKeramikan dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan legenda setempatkepada media massa dan mitra, yaitu Kelompok Sadar Wisata, pengelola, komunitasojek, Kecamatan Suoh, dan Dinas Pariwisata Lampung Barat. Upaya ini dilengkapidengan pembuatan dan menyosialisasi video berisikan aspek atraksi, aksesibilitasdan amenitas. Mitra juga dibekali dengan manfaat-manfaat air panas sertahimbauan kesehatan dan keselamatan kepada pengunjung. Mitra mengalamipeningkatan pemahaman potensi dengan disosialisasikannya potensi pengembangankepada komunitas ojek, pengelola, dan Kelompok Sadar Wisata dari segi atraksi.Namun, pemerintah, Dinas Pariwisata, dan pengelola Wisata Keramikan Suoh tidakdapat melakukan perbaikan akses dan pengembangan fasilitas pendukung(amenitas) karena perizinan. Selain observasi lapangan, metode wawancara jugadilakukan dengan hasil aksesibilitas dan amenitas yang kurang memadai akanmengurangi minat pengunjung walaupun Wisata Keramikan Suoh memiliki atraksikuat. Solusi permasalahan ini tidak dapat langsung dijawab, tetapi potensi dan hal-hal yang menghambat pengembangan wisata sudah diangkat ke pihak-pihak yang berwenang.Kata Kunci: geowisata, Keramikan Suoh, sosialisasi


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 274-287
Author(s):  
Reny Andriyanty ◽  
Dodi Wahab

Abstract. The programme objective is to increase the number of young entrepreneurs in Indonesia, especially for members of Karang Taruna RW 15 Srengseng Sawah organizations through the dissemination of information about smart-plant-gardening. The method are counseling and practical training activities. This activity has succeeded in increasing the knowledge of participants. It comes from the percentage number of participants knowledge. Before activity, the percentage of knowledge participants about smart-plant-gardening is around 20 percent. After training, its increased to 93 percent. The material on business opportunities and revenue projections impacts on participants interest in entrepreneurship. Based on data from pre-activities, 40 percent of participants were initially not interested in doing this business. After the activity, 100 percent of the participants express their interest in doing business with fresh vegetables as a product of smart-plant-gardening. Participants's technical knowledge of smart-plant-gardening increase from 50 percent to 90 percent. All participants state that this activity is useful. The results above indicates that the community service has increased the knowledge and sense of business among Karang taruna RW 15 Srengseng Sawah members.Keywords: Training, Smart-plant-gardening, Youth organization.Abstrak. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda di Indonesia khususnya pemuda/pemudi anggota karang taruna di Jakarta Selatan melalui penyebarluasan informasi mengenai smart-plant-gardening. Metode kegiatan adalah penyuluhan yang dikombinasikan dengan kegiatan praktik pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang smart-plant-gardening. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah persentase jumlah peserta yang memiliki pengetahuan tentang smart-plant-gardening pada saat sebelum kegiatan pengetahuan peserta berkisar 20 persen. Setelah pelatihan, pengetahuannya meningkat menjadi 93 persen. Materi mengenai peluang bisnis dan proyeksi penerimaan yang diberikan memberi dampak peningkatan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan data pra-kegiatan pengabdian, 40 persen peserta awalnya tidak berminat untuk berbisnis produk sayuran. Namun, setelah kegiatan 100 persen peserta menyatakan berminat untuk berbisnis sayuran segar sebagai produk dari smart-plant-gardening. Pemahaman teknis peserta mengenai smart-plant-gardening meningkat dari 50 persen menjadi 90 persen. Seluruh peserta (100 persen) menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bisnis anggota karang taruna RW. 15 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa.Kata Kunci: Pelatihan, Smart-plant-gardening, Karang Taruna.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 237-247
Author(s):  
Tini Sudartini ◽  
Rendra Gumilar ◽  
Vivi Indah Bintari ◽  
Deasy Lestary Kusnandar

Abstract. The impact of the Covid-19 pandemic is felt by all levels of society, one of them are Hegarasri farmer group in Cigalontang, Tasikmalaya and the Sabilulungan farmer group in Tamansari, Tasikmalaya. The problems experienced by the two groups of women farmers are that they do not have sufficient land area, inadequate capital and human resources of members who are not technology literate. So that women farmer groups find it difficult to utilize the resources they have. PbM-KP activities that have been carried out by demonstration plots in the yards and gardens around the Hegarasri farmer group, covering an area of 100 m2. The vegetable demonstration plots consisted of: sweet potatoes, cassava, scallions, sosin, tomatoes and cayenne pepper. And there is The demonstration plot for sweet corn. The method of implementing PbM-KP activities orally by learning theory in the classroom accompanied by questions and answers, providing assistance costs for the practice of demonstration plot of sweet corn and vegetables, and practice of packaging. The conclusion of the activities are: 1. Provision of working capital assistance for land clearing in the form of plant production facilities. From the harvest, which will be used for planting capital for the following season. 2. Assistance in creating a social media account platform is intended for publication of kwt and poktan which are useful for marketing the products produced. 3. Increasing knowledge of plant cultivation to increase crop production, packing farm products to increase selling value.Keywords: PbM-KP, Yard, Food Security.Abstrak. Dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, salah satunya adalah kelompok wanita tani Hegarasri di Cigalontang Tasikmalaya dan kelompok tani Sabilulungan di Tamansari Tasikmalaya. Permasalahan yang dialami oleh kedua kelompok wanita tani tersebut, yaitu tidak mempunyai kecukupan luas tanah, modal yang belum memadai dan sumber daya manusia anggota yang belum melek teknologi. Sehingga, kelompok wanita tani merasa kesulitan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Kegiatan PbM-KP yang telah dilaksanakan demplot di lahan pekarangan dan kebun sekitar kediaman KWT Hegarasri seluas: 100 bata. Demplot sayuran terdiri dari: ubi jalar, singkong, bawang daun, sosi, tomat, dan cabe rawit, serta terdapat pula demplot jagung manis. Metode pelaksanaan kegiatan PbM-KP secara lisan dengan pembelajaran teori di dalam kelas disertai tanya jawab, pemberian biaya bantuan untuk praktik demplot jagung manis dan sayuran, serta praktik packaging-nya. Kesimpulan dari kegiatan ini, sebagai berikut: 1) Pemberian bantuan modal kerja untuk pembukaan lahan berupa sarana produksi tanaman. Dari hasil panennya, yang akan digunakan untuk modal tanam musim berikutnya. 2) Pendampingan pembuatan platform akun media sosial ditujukan untuk publikasi kwt dan poktan yang berguna untuk pemasaran produk yang dihasilkan. 3) Peningkatan pengetahuan budidaya tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman, packing produk usaha tani untuk meningkatkan nilai jual.Kata Kunci: PbM-KP, Lahan Pekarangan, Ketahanan Pangan.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 228-236
Author(s):  
Oman Somantri ◽  
Yeni Priatna Sari

Abstract. The level of knowledge of students and lecturers who are still not sufficiently knowledgeable in finding appropriate reference sources in making scientific papers is still happening at the Harapan Bersama Polytechnic. Currently, the number and quality of citation sources for writing a bibliography of a student's scientific work that is produced is about 80% unsuitable which results in not infrequently students and lecturers who still need to increase their knowledge of digital literacy. The proposed community service activity is a workshop activity to increase knowledge and ability in examining library sources as a literature study of scientific papers. In this activity, the reference manager introduction material was given as a tool to find library sources. The method used in this activity is to use the synchronous method through online media. The training provided provides increased knowledge for students and lecturers to better understand and be able to use Mendeley's reference management software as a tool in their search for digital literacy. The results of the evaluation of activities through interviews with participants, it shows that there is an increase in knowledge and a very good response from the training participants and wants the next training to be carried out again.Keywords: Increased Knowledge, Mendeley, Reference Manager, Workshop, Literation DigitalAbstrak. Tingkat pengetahuan mehasiswa dan dosen yang masih belum cukup pengetahuan dalam pencarian sumber referensi yang tepat dalam pembuatan karya tulis ilmiah masih terjadi di Politeknik Harapan Bersama. Saat ini, jumlah dan kualitas sumber sitasi penulisan daftar pustaka sebuah karya ilmiah yang dihasilkan sekiar 80% belum sesuai yang mengakibatkan tidak jarang mahasiswa dan dosen masih perlu meningkatkan pengetahuan tentang literasi digital. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan adalah sebuah kegiatan workshop untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dalam menelaah sumber pustaka sebagai studi pustaka karya ilmiah. Pada kegiatan tersebut diberikan mengenai materi pengenalan reference manager sebagai alat untuk mencari sumber pustaka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode sinkron melalui media online. Pelatihan yang diberikan memberikan peningkatan pengetahuan bagi mahasiswa dan dosen agar lebih memahami dan dapat menggunakan software pengelola referensi Mendeley sebagai alat bantu dalam pencarian literasi digital. Hasil evaluasi kegiatan melalui wawancara dengan peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan respons yang sangat baik dari peserta diklat dan menginginkan agar workshop selanjutnya dilaksanakan kembali.Kata Kunci: Mendeley, Peningkatan Pengetahuan, Reference Manager, Workshop, Literasi Digital


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 204-215
Author(s):  
Harina Fitriyani ◽  
Dwi Astuti

Abstract. The Covid-19 pandemic forces all elements of society to adapt to newactivities that were not usually done before, including online learning. To carry outlearning evaluations during online learning, some teachers still have not optimizedthe use of available Platforms, such as the free Platform like Google Form.Therefore, it is necessary to have community service activities in the form of trainingon the development of online evaluation instruments for teachers. The purpose of thetraining is to improve the professionalism of teachers in the use of the Google Formapplication with the ExtendedForms add-on. The training was carried out virtuallythrough the Zoom Meeting and was attended by fifth-grade teachers of ElementarySchool/Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah throughout Bantul Regency. Thetraining activity methods include lectures, practice, and questions and answers. Thistraining results were participants who participated in as many as 38 teachers, aspeaker delivered material about online evaluation in online learning, introductionto the Google Form Platform followed by practice compiling quiz questions usingGoogle Form. After participating in this training, participants have understood whatfacilities can be optimized when developing online evaluation instruments using theGoogle Form Platform, such as the shuffle option order, shuffle question order, andlimit timer feature with the Extended Forms add-on. After attending the training,there is an increase in the teacher's ability to maximize the Google Form applicationwith the ExtendedForms add-on.Keywords: Online Evaluation, Google Form, Online LearningAbstrak. Adanya pandemi Covid-19 memaksa semua elemen masyarakat untukberadaptasi dengan kegiatan baru yang tidak biasa dilakukan sebelumnya,diantaranya adalah pembelajaran daring. Untuk melaksanakan evaluasipembelajaran selama pembelajaran daring, beberapa guru masih belummengoptimalkan penggunaan Platform yang tersedia, seperti Platform tak berbayarGoogle Form. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan pengabdian kepadamasyarakat berupa pelatihan pengembangan instrumen evaluasi online bagi guru.Adapun tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru dalampenggunaan aplikasi Google Form dengan add-on ExtendedForms. Pelatihandilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh 38 guru kelas VSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul. Adapunmetode kegiatan pelatihan berupa ceramah, praktek, dan tanya jawab. Hasilkegiatan pelatihan ini yaitu peserta telah memahami fasilitas-fasilitas apa saja yangbisa dioptimalkan ketika mengembangkan instrumen evaluasi online menggunakanPlatform Google Form seperti fitur shuffle option order, shuffle question order, danlimit timer dengan add-on ExtendedForms. Selain itu juga peserta telahmendapatkan pengalaman langsung menggunakan Google Form. Setelah mengikutipelatihan, terdapat peningkatan kemampuan guru dalam memaksimalkan aplikasiGoogle Form dengan add-on ExtendedForms.Kata Kunci: Evaluasi Online, Google Form, Pembelajaran Daring.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document