scholarly journals Analisis Investasi pada Pembangunan Perumahan Nuansa Beringin

JURNAL TEKNIK ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Hari Yanto ◽  
Zainuri ◽  
Winayati

Pemilihan perumahan Nuansa Beringin di jln. Paying Sekaki ini sebagai objek penelitian karena pengembang belum melakukan analisis investasi ekonomi teknik pada pembangunan perumahan tersebut, sedangkan usaha pembangunan perumahan merupakan suatu proyek yang memerlukan biaya awal besar (arus kas keluar) dan waktu yang lama, sedangkan penghasilan baru diperoleh pada tahap penjualan (arus kas masuk) yang terjadi pada periode yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat memberi gambaran terhadap biaya dan manfaat pada konsep aliran dana, yang timbul akibat kondisi ketidakpastian yang dimaksud terutama ditinjau pada aspek ekonomi yang timbul pada masa yang akan datang. Hasil analisis ini tentunya bisa dipakai untuk mendapatkan keputusan yang layak dalam berinvestasi dengan mengurangi kerugian dimasa yang akan datang, baik itu kreditor atau debitor.Mengacu pada latar belakang maka penulisan tugas akhir ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi teknik pembangunan perumahan Nuansa Beringin II sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp 130.000.000 per unit menggunkan metode discounted cash flow (DCF) dengan indicator Net Present Value (NPV), Benefit cost Ratio (BCR), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Even Point (BEP).Dari hasil analisis ekonomi teknik bahwa investasi yang dilakukan pada perumahan ini maka didapat hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif. Untuk perhitungan Benefit cost Ratio (BCR) pada bulan ke-15 didapat nilai >1, sedangkan hasil Break Even Point (BEP) didapat pada bulan ke- 14-15 dan dari hasil perhitungan Internal Rate of Retrun (IRR) didapat 32,5221% tingkat suku bunga aman. Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan landasan teori perumahan ini layak telah memenuhi indikator diatas dan layak melakukan investasi.

JURNAL TEKNIK ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 120-127
Author(s):  
Hari Yanto Ari ◽  
Zainuri ◽  
Winayati

ABSTRAK   HARI YANTO. Analisis Investasi Pada Pembangunan Perumahan Nuansa Beringin. Dibimbing oleh ZAINURI dan WINAYATI.               Pemilihan perumahan Nuansa Beringin di jln. Paying Sekaki ini sebagai objek penelitian karena pengembang belum melakukan analisis investasi ekonomi teknik pada pembangunan perumahan tersebut, sedangkan usaha pembangunan perumahan merupakan suatu proyek yang memerlukan biaya awal besar (arus kas keluar) dan waktu yang lama, sedangkan penghasilan baru diperoleh pada tahap penjualan (arus kas masuk) yang terjadi pada periode yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat memberi gambaran terhadap biaya dan manfaat pada konsep aliran dana, yang timbul akibat kondisi ketidakpastian yang dimaksud terutama ditinjau pada aspek ekonomi yang timbul pada masa yang akan datang. Hasil analisis ini tentunya bisa dipakai untuk mendapatkan keputusan yang layak dalam berinvestasi dengan mengurangi kerugian dimasa yang akan datang, baik itu kreditor atau debitor.             Mengacu pada latar belakang maka penulisan tugas akhir ini membahas tentang studi kelayakan ekonomi teknik pembangunan perumahan Nuansa Beringin II sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp 130.000.000 per unit menggunkan metode discounted cash flow (DCF) dengan indicator Net Present Value (NPV), Benefit cost Ratio (BCR), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Even Point (BEP).             Dari hasil analisis ekonomi teknik bahwa investasi yang dilakukan pada perumahan ini maka didapat hasil Net Present Value (NPV) bernilai positif. Untuk perhitungan Benefit cost Ratio (BCR) pada bulan ke-15 didapat nilai >1, sedangkan hasil Break Even Point (BEP) didapat pada bulan ke- 14-15 dan dari hasil perhitungan Internal Rate of Retrun (IRR) didapat 32,5221% tingkat suku bunga aman. Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan landasan teori perumahan ini layak telah memenuhi indikator diatas dan layak melakukan investasi.   Kata kunci: Analisis, DCF, Perumahan dan Investasi.       ABSTRACT   HARI YANTO. Investation Analysis in Nuansa Beringin Housing Construction. Guided by ZAINURI and WINAYATI.               The choice of Nuansa Beringin Housing jln. Paying Sekaki as research object was because the developer have to do investation analysis of economic engineering onto said construction. The housing construction is a project that needs large amount of initial fee (cash outflows) and longer time construction, meanwhile the income is obtained only after the sales stage (cash inflows) that will happen on the future. Therefore, the calculation for giving out depiction of costs and benefits on the concept of flow of fund is required. The result that happen because said uncertainty condition especially reviewed from economic aspect which will arise in the future. This analysis result certainly usable for receiving worthy decision in the investation by reducing the disadvantage in the future, for creditor and debitor.             Based on the background, this essay will discuss about feasibility study of economic engineering for Nuansa Beringin II housing construction which consist of 150 unit houses with selling price Rp130.000.000 per unit using discounted cash flow (DCF) method. Assiste with the indicator Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and Break Even Point (BEP) Methods.             This research needs to be fullfilled the required result by giving out Net Present Value (NPV) as positive value. As for Benefit Cost Ratio (BCR) on the 15th month has to be over 1 (>1). Then, Break Even Point  (BEP) on the 14-15th month  assisted by Internal Rate of Return (IRR) is giving out result of 32,5221% safe interest rates. It can be concluded that based on theoretical basis, this project has fullfilled the worthy indicator and worth for investation.   Keywords: Analysis, DCF, Housing and Investation.


2017 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Fadjar Purnomo

Semakin meningkatnya penduduk Kota Malang merupakan peluang besar bagi developer untuk mengembangkan usahanya di bidang perumahan. Namun sebelum menanamkan modalnya untuk berinvestasi apalagi dalam jumlah besar seharusnya developer melakukan studi kelayakan apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial dalam investasi pengembangan perumahan, serta mengetahui tingkat sensitivitas perubahan suku bunga dan biaya langsung.Data penelitian yang digunakan berupa data sekunder yaitu gambar perencanaan, harga satuan pekerjaan dari developer, biaya pajak, biaya perijinan, UKL/UPL/AMDAL, biaya pengukuran tanah, biaya operasional, biaya promosi, periode investasi, dan lain-lain. Pengolahan data secara deskriptif untuk menentukan cash flow proyek. Berdasarkan cash flow yang didapat selanjutnya dilakukan analisis kelayakan finansial menggunakan parameter PP, NPV, IRR, dan BCR. Dan selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas tingkat kelayakan terhadap perubahan suku bunga dan biaya pengeluaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pengembangan suatu perumahan di Malang pada suku bunga 12,79% layak secara finansial karena nilai  parameter pay back periode (PP) terjadi pada tahun ke-7, nilai net present value (NPV) sebesar Rp 34.130.813.565-, nilai benefit cost ratio (BCR) sebesar Rp 1,14, nilai internal rate of return (IRR) sebesar 16,67%. Perubahan suku bunga dan perubahan biaya pengeluaran cukup sensitive terhadap kelayakan finansial dalan investasi ini. Kata-kata kunci: finansial, investasi, kelayakan, pengembanganperumahan


2014 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 125 ◽  
Author(s):  
Ermiati Ermiati ◽  
Abdul Muis Hasibuan ◽  
Agus Wahyudi

<p>Penguasaan lahan dan produktivitas kakao di tingkat petani masih sangat rendah sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan petani. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu sentra utama kakao dengan jumlah petani kakao sangat besar di Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan mengetahui profil dan kelayakan usahatani kakao di tingkat petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Atula dan Desa Dangia, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara pada bulan April sampai Juli 2012. Pengambilan data menggunakan metode survei dengan wawancara langsung terhadap 30 orang petani kakao yang diambil secara acak sederhana. Data dianalisis secara deskriptif dan kelayakan usahatani melalui analisis benefit cost ratio (B/C ratio), net present value (NPV), dan internal rate of return (IRR). Hasil analisis dengan discount factor 18% per tahun diketahui nilai NPV Rp19.646.384,00; B/C ratio 2,87; dan IRR 51% sehingga diketahui usahatani layak untuk diusahakan. Pendapatan petani Rp7.697.674,00/tahun (Rp641.743,00/bulan). Jika produktivitas tetap (773 kg/ha) diperoleh break even point (BEP) harga sebesar Rp8.043,00/kg. Jika harga tetap (Rp18.000,00/kg), BEP produktivitas adalah 345,5 kg/ha/tahun. Periode pengembalian modal pada tahun keenam. Hal ini menunjukkan usahatani kakao di lokasi penelitian dapat memberikan sumbangan pendapatan ke petani, meskipun dengan keuntungan relatif kecil. Berdasarkan analisis tersebut, luas areal minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani adalah 2 ha atau produktivitas di atas 1,5 ton/ha/tahun.</p><p>Kata kunci: Profil usahatani, pendapatan petani, kelayakan usahatani, kakao</p><p>Limitation of land tenure and productivity in farmers’ level causing lower farmers income. Kolaka District is one of cocoa main producers in Southeast Sulawesi with a large number of farmers. The objective of this study was to investigate the profile and feasibility of cocoa farming system in farmers level. The research was conducted at Atula and Dangia Village, Ladongi Subdistrict, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi, in April to July 2012. Data was collected by survey method and direct interview with 30 farmers. Data was analyzed descriptively and feasibility analysis method with criteria of benefit cost ratio (B/C ratio), net present value (NPV), and internal rate of return (IRR). The result showed that cocoa farming system is feasible (NPV of IDR19,646,384.00; B/C ratio of 2,87 and IRR of 51%). Farmers income was of IDR7,697,674.00 per year (IDR641,743.00 per month). If the yield is constant (773 kg/ha), then price break even point (BEP) is IDR8,043.00/kg. If the price is constant (IDR18,000.00/kg), then BEP of yield is 345,5 kg/ha/year. This result showed that cocoa farming gives a relatively low level of income for farmers, eventhough it is feasible. Based on those analysis, minimum area of 2 ha per households of productivity or 1.5 ton/ha/yr required to meet income decent life.</p>


2021 ◽  
Author(s):  
Sapmaya Wulan ◽  
Tya Mei Astuti

Dunia bisnis saat ini berkembang pesat pada kota-kota berkembang maka tidak dapat dipungkiri pula akan berkembangnya bisnis-bisnis yang ada saat ini. Berkembangnya bisnis tersebut dikarenakan banyakanya permintaan konsumen akan kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kebutuhan yang semakin meningkat ini tentunya juga memerlukan sarana dan prasarana dalam pendistribusiannya karena tidak semua orang dapat membuat sendiri kebutuhan sandang yang mereka butuhkan oleh sebab itu mulai bermunculan industri- industri dibidang fashion. Butik merupakan toko pakaian ekslusif yang menjual berbagai macam pakaian yang berbeda. Untuk mendirikan Butik Lady Center perlu ada rancangan perkiraan biaya yang diperlukan, modal yang dibutuhkan dan benefit yang akan diperoleh. Sebelum rencana Butik Lady Center dilaksan akan terlebih dahulu perlu dilakukan Analisis Kelayakan Bisnis untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut. Untuk itu yang menjadi permasalahan penelitian iniadalah: Apakah rencana mendirikan Butik Lady Center di Pringsewu layak untuk dilaksanakan ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan rencana usaha Butik Lady Center di Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, dimana untuk metode kuantitatif digunakan tiga Kriteria Investasi yaitu: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR); Analisis Pay Back Period (PBP), dan Analisis Break Even Point (BEP)dan untuk metode kualitatif digunakan pendekatan non-finansial yakni aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek yuridis (hukum), aspek birokrasi, aspek manajemen dan sdm, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan. Berdasarkan hasil analisis finansial diperoleh NPV =Rp 467.412.569; Net B/C = 1,19 ; IRR = 35,83%, analisis Pay Back Period selama 3 tahun 9 bulan 9 hari, dan analisis Break Even Point selama 3 Tahun 1 Bulan 26 Hari. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan Butik Lady Center layak untuk dilaksanakan (go).


JUMINTEN ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 97-108
Author(s):  
Iqbal Yusriansyah ◽  
Budi Santoso

PT.XYZ berencana untuk membuat studi kelayakan pada bisnis produk software X miliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan bisnis yang dilakukan oleh PT. XYZ secara kelayakan ekonomi, serta untuk mengetahui gambaran pada aspek finansial apakah proyek bisnis ini layak atau tidak untuk dilakukan. Untuk mengetahui kelayakan ekonomi pada bisnis ini, maka pada penelitian ini dilakukan analisa serta perhitungan kelayakan ekonomi dengan menggunakan perhitungan BEP (Break Even Point), PBP (Pay Back Period), NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio) dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil perhitungan pada penelitian ini didapatkan parameter nilai kelayakan ekonomi sebagai berikut, nilai BEP = 14,5 < N (45 Unit), nilai PBP = 2 Tahun 3 hari < N (5 Tahun), nilai NPV = Rp 30.082.787.134 > 0, nilai BCR = 2,88 > 1 dan terakhir nilai IRR = 70,58% > MARR (25%). Dari hasil perhitungan ini maka bisa dikatakan bisnis produk software X pada PT. XYZ fisibel secara ekonomi dan bisnis layak / dapat dilakukan.


2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2012 ◽  
Vol 35 (3) ◽  
pp. 208 ◽  
Author(s):  
Lukas Yowel Sonbait ◽  
Krishna Agung Santosa ◽  
Panjono (Panjono)

<p>Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi program pengembangan sapi potong gaduhan melalui kelompok Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), yang merupakan sebuah lembaga mandiri berbasis masyarakat di Manokwari, Papua Barat, ditinjau dari pendapatan peternak dari usaha sapi potong, penyerapan tenaga kerja dan kenaikan populasi sapi potong. Survei dilakukan terhadap seluruh peserta program gaduhan sebanyak 55 peternak yang berlangsung sejak bulan Agustus sampai Oktober 2010. Net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) dan internal rate return (IRR) dihitung dari kondisi sebelum dan setelah mengikuti program. Nilai NPV meningkat sebesar 64,40% dari Rp. 18.251.432,00 menjadi Rp. 28.338.774,00. Nilai BCR dan IRR berturut-turut adalah 21,35 dan 50%. Rerata pendapatan diperoleh sebesar Rp. 5.212.500,00 per tahun. Kenaikan populasi sapi potong secara alami adalah sebesar 27,05% per tahun. Program gaduhan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 12,27%. Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap waktu pengembalian oleh peternak adalah angka mortalitas (P&lt;0,01), pengalaman beternak (P&lt;0,05) dan calving interval (P&lt;0,01). Kesimpulan yang diperoleh adalah program sapi potong gaduhan memberikan manfaat dalam hal peningkatan populasi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan terhadap peternak di Manokwari, Papua Barat.</p><p>(Kata kunci: Program gaduhan sapi potong, Evaluasi program)<br /><br /></p>


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Khalid Darda ◽  
Idiannor Mahyudin ◽  
Emmy Sri Mahreda ◽  
Indira Fitriliyani

The purpose of this study was to identify the business problems of cultivating striped snakeheads (Channa striata Bloch) in embedded net cages, analyze the feasibility of the business of cultivating striped snakeheads in net cages and identify the assumptions/perspectives of the impacts of striped snakehead farming in embedded net cages on environmental aspects. This study was survey research. Location determination in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict was done purposively because this area was a center for cultivating striped snakeheads in Hulu Sungai Selatan Regency. The collection of respondent data in this village was carried out in a census of 20 people from the whole population of cultivated striped snakeheads in embedded net cages. The identification of problems that occurred in the business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages was done by descriptive analysis in the field. The analysis used was the calculation analyze business feasibility used the analysis of Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) and Internal Rate Return (IRR), while to know the effect on environmental aspects, it was done by identifying and analyzing the description of population rescue. The results showed that the farmers’ problems were the lack of availability of seeds, the fluctuations in the selling price of fish and domestic fish, which could be attacked by scabies. The business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict, Hulu Sungai Selatan Regency was feasible to be carried out in accordance with the results of analysis namely Net Present Value 4,943,337, Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) 2.29 and Internal Rate Return (IRR ) amounting to 51.53%. This effort influences the assumption of rescuing striped snakehead fish populations from this cultivation is 48.75%.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Murni Djabar ◽  
Nurnaningsih Utiarahman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial dan tingkat sensivitas usaha budidaya ulat sutera. Data berupa arus kas tunai dianalisis menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu  Net  Present  Value  (NPV), Internal  Rate  or  Return  (IRR),  Gross  Benefit-Cost  Ratio  (gross  B/C),  dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini NPV  pada  skala  usaha  I menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  78,342,373  dan  nilai NPV pada skala usaha II menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  432,249,449. Sedangkan nilai NPV pada skala usaha II sebesar Rp984,209,943. Berdasarkan kriteria kelayakan NPV, budidaya ulat sutera skala usaha I, II dan II layak dilaksanakan karena nilai NPV > 0. Nilai IRR pada skala usaha I, II dan III masing-masing 19.73%, 23.74%dan 26.95% lebih tinggi dari tingkat diskonto 12.50%. Dengan demikian, usaha ini dianggap layak berdasarkan kriteria IRR. Skala usaha I, II dan III memiliki nilai gross B/C1.11, 1.14 dan 1.16. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ulat sutera layak dilakukan karena nilai Gross B/C> 1. Nilai Pay back Period (PBP) skala usaha I adalah 4.8 tahun, skala usaha II adalah 4.0 tahun dan skala usaha III adalah 3.54 tahun. Ketiga skala usaha dikatakan layak karena waktu pengembalian modal kurang dari umur proyek 25 tahun.Penurunan harga jual  kokon sebesar 10% lebih  berpengaruh  pada kondisi usaha daripada peningkatan biaya operasional sebesar 10%. Usaha yang dijalankan hanya skala usaha III layak dijalankan pada penurunan harga jual kokon sebesar 10%. Dan pada peningkatan biaya operasional 10%, skala usaha  II dan III layak dijalankan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document