scholarly journals VALUE STREAM MAPPING OF OCEAN IMPORT CONTAINERS: A PROCESS CYCLE EFFICIENCY PERSPECTIVE

2021 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 393-405
Author(s):  
Mohan Saini ◽  
Anastasia Efimova ◽  
Felicita Chromjaková

International cargo transportation is majorly dependent on marine transport, which moves 80% of the international cargo. With the increase in vessel size and the same yard area available for container transportation, it is important to study the processes and understand the efficiency of the container operations process. This research paper aims to review the import container transportation process and understand the process cycle efficiency through lean six sigma concepts. The process is evaluated from the operations process perspective and documentation process at one of the ports of India. The research has been designed by conducting an industry expert review on the process of container transportation from vessel berthing to gate out for import containers, utilising lean six sigma principles such as value stream mapping (VSM) and process cycle efficiency. The results have contributed to the existing knowledge in identifying the waste in the container handling process and demonstrated the inefficiency in the system from the perspective of waiting time of containers due to customs examination, scanning, and inter-terminal handling and movement. The process cycle efficiency of 40% is calculated by analysing the detailed time of handling containers from vessel berthing to gate out. A new future value stream mapping is proposed considering the process cycle efficiency. Future studies will focus on studying this process for export containers and benchmarking the results with the top-performing ocean ports globally.

Author(s):  
Orlando Roque Da Silva ◽  
Alessandro Marco Rosini ◽  
Arnoldo J H Guevara ◽  
Angelo Palmisano ◽  
Delvio Venanzi

Lean Six Sigma is a management focused on quality and productive performance in operating systems. This article discusses the foundations of this methodology through of two different conceptions of management, Lean Manufacturing and Six Sigma. First of the article explain the DMAIC (define measure, analyze, improve and control) and their respective phases, after the Lean philosophy with the sipoc and value stream mapping techniques. The article aims to show integration of these two conception and their results. The methodology consisted in a theory was based on a literature search an exploratory research which consisted of three case studies in differences companies located in Sorocaba, São Paulo. In this article studies the applying of Lean Six Sigma and its results.


Author(s):  
Siti Hardianti, Neva Satyahadewi, Nurfitri Imro’ah

Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya menggunakan metode Lean Six Sigma. Metode Lean Six Sigma dapat menunjukkan jalannya proses produksi sehingga diketahui pemborosan, kecacatan dan proses terjadinya produksi melalui value stream mapping. Lean Six Sigma dapat diterapkan di bidang industri, satu diantaranya adalah perusahaan CV. XYZ. Perusahaan tersebut memproduksi wajan dengan nomor 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28 dan 30. Wajan nomor 18 adalah wajan yang paling diminati konsumen. Tahapan dalam Lean Six Sigma dimulai dari define, measure dan analyze. Jenis kecacatan diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu sangat serius (A), serius (B), cukup serius (C) dan tidak serius (D) dengan jumlah observasi sebanyak 78 hari. Kecacatan terbesar terjadi di kelas cacat sangat serius yaitu sebesar 44,38%. Level sigma merupakan kemungkinan besar kecacatan yang akan terjadi jika memproduksi satu juta produk. Pada penelitian ini, level sigma yang dihasilkan kecacatan sangat serius adalah 3,2, sehingga dengan menggunakan nilai Defect Per Million Oppertunities (DPMO) dapat disimpulkan bahwa dalam satu juta produksi kemungkinan produk cacat sebesar 44.211 buah. Berdasarkan analisis Failure Mode and Effect Analyze (FMEA), diketahui penyebab kecacatan sangat serius dikarenakan material dengan nilai Risk Priority Number (RPN) sebesar 84. Sehingga dengan menggunakan kriteria penilaian RPN diketahui bahwa kecacatan yang disebabkan oleh material tergolong sedang.  Kata Kunci: Demerit, Failure Mode and Effect Analyze. 


2021 ◽  
Vol ahead-of-print (ahead-of-print) ◽  
Author(s):  
Astha Sharma ◽  
Neeraj Bhanot ◽  
Ajay Gupta ◽  
Rajeev Trehan

PurposeThis study aims to utilize DMAIC methodology along with value stream mapping and other Lean Six Sigma tools in a major automobile light manufacturing industry to reduce defect rates and increase production capacity in their manufacturing line. The study also proposes a modified framework based on lean principles and FlexSim to identify and reduce waste in the selected industry.Design/methodology/approachA Lean Six Sigma modified framework has been deployed with DMAIC to reduce the defect rate and increase the production rate. Various tools like value stream mapping, brainstorming, Pareto charts, 5S, kanban, etc. have been used at different phases of DMAIC targeting wastes and inventory in the production line. Also, a simulation model has been utilized for the automobile light manufacturing industry to improve the machine utilization time with varying batch sizes.FindingsThe results of the study indicated a 53% reduction in defect rates. Thus, there would be an expected improvement in sigma value from 3.78 to 3.89 and a reduction in defects per million opportunities (DPMO) from 11,244 to 8,493. Additionally, simulation model using FlexSim was developed, and the optimum ordering batch size of raw material was obtained. It was also analyzed that idle time for various stations could be reduced by up to 30%.Practical implicationsThe utilized framework helps identify defects for managers to increase production efficiency. The workers, operators and supervisors on the production line also need to be trained regularly for identifying the areas of improvement.Originality/valueThe modified Lean Six Sigma framework used in this study includes FlexSim simulation to make the framework robust, which has not been used with LSS tools in the literature studied. Also, the LSS finds very less application in the manufacturing domain, considering which this study tends to add value in existing literature taking a case of an automobile light manufacturing industry.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 111-116
Author(s):  
Julian Robecca ◽  
Gio Patria Mulia

Kriteria penting yang menjadi faktor keberhasilan dalam suatu bisnis dan pertimbangan pelanggan dalam memilih produk adalah mutu produk itu sendiri. Metode Lean Six Sigma merupakan metode pendekatan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste) atau  aktivitas –aktivitas yang tidak bernilai tambah untuk mencapai kinerja enam sigma. Lean merupakan metode pendekatan yang berfokus pada pemborosan. Six sigma berfokus pada peningkatan kualitas melalui siklus DMAIC yaitu Define, measure, analyze, improve dan control.Objek penelitian adalah genteng palentong, penelitian dilakukan di PG. Mulia Jatiwangi. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan yaitu jumlah produksi tidak sesuai dengan yang diinginkan. Metode lean six sigma dibagi menjadi 4 tahapan yaitu define, measure, analyze dan improve. Pada tahap define menggunakan CTQ untuk mengindentifikasi faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap genteng dan diagram histogram untuk menentukan cacat paling dominan genteng, tahapan measure dilakukan penentuan cacat genteng, perhitungan level six sigma untuk mengukur kegalan dalam produksi genteng, dan pembuatan value stream mapping untuk mengetahui aliran informasi dan fisik dalam pembuatan genteng. Pada tahap analyze mencari akar penyebab terjadinya cacat dan pemborosan pada genteng dengan menggunakan fishbone, tabel identifikasi waste dan sub waste genteng, dan. Pada tahapan improve dilakukan perbaikan untuk masalah yang sudah dijabarkan dengan analisis 5 why untuk memberikan solusi dalam melakukan perbaikan genteng dengan menggunakan 5W+1H. Hasil dari penelitian diketahui bahwa pada produk genteng palentong mempunyai lima jenis cacat yaitu gopel, pecah, keropos,retak, dan gosong. Jenis cacat yang sering terjadi pada periode 2016 yaitu jenis cacat gopel. Faktor penyebab terjadinya kecacatan yaitu manusia dan metode yang mengakibatkan waste transportation dan waste motion pada proses produksi. Usulan diberikan peneliti untuk meminimalisir cacat pada produk dan meminimasi pemborosan dengan meningkatkan kesadaran dari operator untuk melakukan pekerjaan, memberikan pelatihan, dan membuat standar operasional prosedur dalam melakukan pekerjaan.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Reni Dwi Astuti ◽  
Lathifurahman Lathifurahman

Hasil observasi di PT. Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap, didapati banyaknya pemborosan di bagian pengepakan semen, termasuk banyaknya produk cacat kemasan, sehingga banyak semen tercecer dan harus mengulangi proses pengepakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan selama proses pengepakan menggunakan  pendekatan lean manufacturing dengan value stream mapping. Sementara tingkat kualitas dianalisis dengan metode six-sigma. Penyebab kecacatan produk dianalisis dengan fish-bone diagram. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk merancang ususlan perbaikan. Pemborosan yang teridentifikasi meliputi : transportation, motion, waiting, over processing, dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yaitu dengan penggabungan stasiun penimbangan dan stasiun pemeriksaan, sehingga memberikan estimasi peningkatan  process cycle effisiensi  dari 39,1% menjadi 46,69. Sedangkan upaya untuk mengurangi cacat produk dilakukan dengan perawatan preventif mesin packer.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Iis Azelya ◽  
Gesit Thabrani

Purpose - This study was conducted with the intention to find out what is included as non-value added activity that is happened in patient’s flow and how to reduce it using lean six sigma method in outpatient department of regional public hospital of Kerinci M.H A Thalib.Methodology - This research uses lean six sigma method with analysis tools in the form of value stream mapping and fishbone diagrams in order to reduce the activities identified as non value added in the outpatient units of the M. H A Thalib general hospital in Kerinci Regency.Finding - The results of the study showed that the lead time required in the flow of patients in this outpatient unit is 7300.27 seconds with a percentage of Process Cycle Efficiency is only 12.22%, and contributing factors such as databases that are not used effectively, delays in medical personnel, lack of infrastructure, and so on. Keywords: Lean Six Sigma, Value Stream Mapping, Fishbone Diagram, DMAIC, Health Service, Reduce, Non-Value Added Activity


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Muhammad Kholil ◽  
Adizty Suparno ◽  
Sulaiman Bin H Hasan ◽  
Muhammad Rizki

The Company IM is a manufacturing company that produces two-wheeled automotive spare parts. One of the products currently being supplied to several two-wheeled customers is the disc brake, rear sprocket, and drive sprocket. The opportunity to increase production output adjusted to high customer demand can be done by reducing waste activities. Therefore, an approach with a lean six sigma approach is needed using the integration method of DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control), VSM (Value Stream Mapping), and VALSAT. This study aims to reduce production waste and reduce cycle time, affecting increasing production output to balance according to customer needs. Waste identification is explained in the Define stage at DMAIC using a big mapping image in Value Stream Mapping. A more in-depth analysis is carried out using the VALSAT tools at the Analyze stage supported by WRM and WAQ questionnaire data. The Analyze stage was then carried out by analyze using the FMEA method. Control is carried out by standardization and outreach to employees. This study aims to identify and reduce the waste in the production area, especially line-cutting disks. Based on the integration results of lean six sigma with the DMAIC, VSM, and VALSAT methods, the efficiency is obtained from 72% to 96%.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 141-154
Author(s):  
Juliani Juliani ◽  
Catharina Badra Nawangpalupi

Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA  untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.


2017 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 508-513
Author(s):  
Koay Boon Hui ◽  
Shahryar Sorooshian

This paper purpose is to investigate the benefits of Lean Six Sigma to the Malaysian automotive industry. Lean is an approach that seeks to improve flow in the value stream and eliminate waste. It’s about doing things quickly. Six Sigma uses a powerful framework (DMAIC) and statistical tools to uncover root causes to understand and reduce variation. It’s about doing things right (defect free). As global competition continues to grow, the pressure to improve becomes more andmore intense. Thus, a combination of both Lean and Six Sigma is born. This method provides an over-arching improvement philosophy that incorporates powerful data-driven tools to solve problems and create rapid transformational improvement at lower cost. Thus, this paper also tries to examine how the Lean Six Sigma can contribute and brings a positive impact to the automotive industry in Malaysia.


2020 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 509-521
Author(s):  
Wresni Anggraini ◽  
Anifah Naswan Ilhamda

Standar pelayanan minimal rumah sakit tentang waktu tunggu untuk rawat jalan yang ditetapkan oleh Kemenkes Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 adalah tidak lebih dari 60 menit.  Masalah yang dihadapi oleh Poli Tulip Rumah Sakit X Pekanbaru adalah waktu menunggu pasien lebih dari 60 menit.  Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi waktu tunggu pasien.. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah  lean healthcare menggunakan analisis Value Stream Mapping (VSM) untuk menentukan nilai Process Cycle Efficiency (PCE). Berdasarkan current state value stream mapping nilai PCE saat ini adalah 16,85%, ini berarti efisiensi lini pada Poli Tulip Rumah Sakit X Pekanbaru masih sangat rendah. Proses usulan perbaikan efisiensi lini dengan cara mengidentifikasi dan mengurangi non value added activity dan waste yang paling sering terjadi pada proses pelayanan pasien. Ditemukan waste yang berpengaruh menyebabkan waste delay adalah waste unnecessary movement dan lost oppurtunity to retain or win customers yaitu sebesar 22,11%. Untuk mencari akar penyebab waste dilakukan root cause analysis. Akar penyebab masalah dari waste yang terjadi di lini pelayanan pasien bersumber dari faktor individual pegawai dan manajerial Rumah Sakit. Simulasi future state value stream mapping dengan menggunakan ARENA dilakukan untuk menguji usulan perbaikan, didapatkan  nilai PCE harapan sebesar 36,18 %, yang berarti dengan usulan perbaikan yang diberikan telah meningkatkan efisiensi jalur layanan pasien di Poli Tulip sebesar 19,33%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document