scholarly journals APLIKASI LEAN SIX-SIGMA UNTUK MENGURANGI PEMBOROSAN DI BAGIAN PACKAGING SEMEN

2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Reni Dwi Astuti ◽  
Lathifurahman Lathifurahman

Hasil observasi di PT. Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap, didapati banyaknya pemborosan di bagian pengepakan semen, termasuk banyaknya produk cacat kemasan, sehingga banyak semen tercecer dan harus mengulangi proses pengepakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan selama proses pengepakan menggunakan  pendekatan lean manufacturing dengan value stream mapping. Sementara tingkat kualitas dianalisis dengan metode six-sigma. Penyebab kecacatan produk dianalisis dengan fish-bone diagram. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk merancang ususlan perbaikan. Pemborosan yang teridentifikasi meliputi : transportation, motion, waiting, over processing, dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yaitu dengan penggabungan stasiun penimbangan dan stasiun pemeriksaan, sehingga memberikan estimasi peningkatan  process cycle effisiensi  dari 39,1% menjadi 46,69. Sedangkan upaya untuk mengurangi cacat produk dilakukan dengan perawatan preventif mesin packer.

Author(s):  
Orlando Roque Da Silva ◽  
Alessandro Marco Rosini ◽  
Arnoldo J H Guevara ◽  
Angelo Palmisano ◽  
Delvio Venanzi

Lean Six Sigma is a management focused on quality and productive performance in operating systems. This article discusses the foundations of this methodology through of two different conceptions of management, Lean Manufacturing and Six Sigma. First of the article explain the DMAIC (define measure, analyze, improve and control) and their respective phases, after the Lean philosophy with the sipoc and value stream mapping techniques. The article aims to show integration of these two conception and their results. The methodology consisted in a theory was based on a literature search an exploratory research which consisted of three case studies in differences companies located in Sorocaba, São Paulo. In this article studies the applying of Lean Six Sigma and its results.


Author(s):  
Siti Hardianti, Neva Satyahadewi, Nurfitri Imro’ah

Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya menggunakan metode Lean Six Sigma. Metode Lean Six Sigma dapat menunjukkan jalannya proses produksi sehingga diketahui pemborosan, kecacatan dan proses terjadinya produksi melalui value stream mapping. Lean Six Sigma dapat diterapkan di bidang industri, satu diantaranya adalah perusahaan CV. XYZ. Perusahaan tersebut memproduksi wajan dengan nomor 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28 dan 30. Wajan nomor 18 adalah wajan yang paling diminati konsumen. Tahapan dalam Lean Six Sigma dimulai dari define, measure dan analyze. Jenis kecacatan diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu sangat serius (A), serius (B), cukup serius (C) dan tidak serius (D) dengan jumlah observasi sebanyak 78 hari. Kecacatan terbesar terjadi di kelas cacat sangat serius yaitu sebesar 44,38%. Level sigma merupakan kemungkinan besar kecacatan yang akan terjadi jika memproduksi satu juta produk. Pada penelitian ini, level sigma yang dihasilkan kecacatan sangat serius adalah 3,2, sehingga dengan menggunakan nilai Defect Per Million Oppertunities (DPMO) dapat disimpulkan bahwa dalam satu juta produksi kemungkinan produk cacat sebesar 44.211 buah. Berdasarkan analisis Failure Mode and Effect Analyze (FMEA), diketahui penyebab kecacatan sangat serius dikarenakan material dengan nilai Risk Priority Number (RPN) sebesar 84. Sehingga dengan menggunakan kriteria penilaian RPN diketahui bahwa kecacatan yang disebabkan oleh material tergolong sedang.  Kata Kunci: Demerit, Failure Mode and Effect Analyze. 


JUMINTEN ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 120-131
Author(s):  
Ivonne Rakha Salsabila ◽  
Rr. Rochmoeljati

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi Stainless Steel Coil. PT. XYZ berharap dapat mengurangi pemborosan dalam proses produksinya, sehingga perusahaan dapat mendapatkan laba yang lebih besar dan mampu bersaing di industri saat ini. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi, mereduksi dan memberikan usulan perbaikan terhadap pemborosan (waste) pada proses produksi Stainless Steel Coil. Metode yang digunakan adalah konseplean manufacturing dengan tools value stream mapping dan bantuan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian pada value stream mapping didapatkan reduksi waktu dari 461 menit atau 27.660 detik menjadi 416 menit atau 24.960 detik. Berdasarkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diketahui akar penyebab masalah pada pemborosan (waste) tertinggi adalah Set up hot bucket yang kurang sesuai dan terjadi unplanned downtime atau kurang perawatan mesin. Rekomendasi perbaikan yang dapat diusulkan yaitu pembuatan jadwal pengurasan atau pembersihan hot bucket serta pengetatan terhadap set-up waktu hot bucket dan memperketat jadwal perawatan atau maintainance pada mesin Rolling Mill.


Jurnal IPTEK ◽  
2016 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ni Luh Putu Hariastuti ◽  
Rony Nur Cahya

<p class="Default">PT. Autokorindo Pratama Gresik adalah sebagai salah satu produsen <em>velg</em> <em>truck</em> dan <em>bus</em> di Indonesia. Penelitian ini menitiberatkan pada penggabungan konsep<em> lean manufactur</em> dan konsep <em>six sigma </em> yaitu <em>lean sigma</em> untuk memperbaiki kualitas. <em>Tools lean sigma </em>yang dipakai pada penelitian ini adalah <em>Value Stream Mapping</em>, <em>pareto chart</em>, <em>fishbone </em>diagram, dan Failure Mode and Effect Analysis. Dari hasil penelitian diperoleh <em>waste</em> terkritis yaitu <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waste motion</em>, dan <em>transportation</em> dan <em>waste waiting </em>pada proses produksi <em>disc</em>, <em>rim</em>, <em>ring, assy,</em> dan <em>paint</em>. Dalam penelitian ini jenis <em>waste</em> <em>defect</em> tertinggi adalah dimensi <em>part</em> tidak sesuai pada proses <em>expanding </em>yang terdapat pada<em> </em>proses produksi <em>rim</em> dengan jumlah <em>defect</em> 1900 unit. Dan <em>waste transportation</em> adalah jarak antara proses <em>assy</em> dengan proses paint sejauh 100 m. Dengan perbaikan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan meminimalisasi terjadinya <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waiting</em>, <em>motion</em>, dan <em>transportation</em>. </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata Kunci  : </strong><em>Waste, Lean Sigma,Value Stream Mapping, Pareto Chart, Fishbone Diagram, </em>dan <em>Failure Mode and Effect Analysis. </em></p>


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 141-154
Author(s):  
Juliani Juliani ◽  
Catharina Badra Nawangpalupi

Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA  untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.


OPSI ◽  
2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 14 ◽  
Author(s):  
Almer Panji Pradana ◽  
Mochammad Chaeron ◽  
Muhammad Shodiq Abdul Khanan

CV Marga Jaya (Pabrik II) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving/conblock secara masal. CV Marga Jaya (Pabrik II) selalu berusaha mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi paving/conblock. Pemborosan yang terjadi antari lain, adanya produksi berlebih, transportasi, waktu menunggu, dan cacat yang berlebih.  Lean Manufacaturing merupakan pendekatan yang bertujuan untuk merampingkan proses dengan mengurangi pemborosan yang terjadi selama proses produksi. Pendekatan konsep lean manufacturing dimulai dengan membuat big picture mapping, dilanjutkan dengan waste assessment model (WAM), diagram cause and effects, value stream analysis tools (VALSAT), usulan perbaikan waste yang terjadi, dan pembuatan descrete event simulation (DES). Hasil yang didapat bahwa waktu menunggu yang terjadi diperbaiki dengan menggunakan conveyor, produksi berlebih yang terjadi diperbaiki dengan melakukan perencanaan produksi, dan cacat berlebih yang terjadi diperbaiki dengan menggunakan 5W+1H dengan sebelumnya menggunakan konsep lean six sigma dan didapat nilai sigma sebesar 4,31 sigma. Simulasi proses menunjukkan dengan mengurangi pemborosan, kemampuan produksi naik 15,36% (penjemuran 30 hari) dan 147,20% (penjemuran 7 hari).


Author(s):  
S. Nallusamy ◽  
Gunji Venkata Punna Rao

The objective of this research is to improve the overall result and pass percentage of students in degree level technical institutions by eliminating the failure causes using lean six sigma method. A case study was carried out in a degree level technical institute, which has a total intake of 720 students producing 54% of results for the past five years. Taking as a challenge issues to produce more than 75% of results, it was considered to carry out a study using lean six sigma approach. In this research five stage methodology of six sigma i.e. DMAIC have been used to reduce the parameters that affect the system. Failure mode effect analysis, histogram, process capability analysis and fish bone diagram methodologies were also adopted to analyze the depth of the issue and to identify the critical factors that requires to be controlled and to improve by implementing the solutions and remarks received from the stakeholders. From the results it was found that, through this approach the pass percentage level of the technical institute had increased from 54% to 75% by identifying and reducing the appropriate source of failures.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 446
Author(s):  
Hari Supriyanto

ABSTRAKDinamika dan perkembangan ekonomi global dapat memberikan sinyal positif terhadap pentingnya peningkatan pemberdayaan dan daya saing produk di pasar. Dibutuhkan pemikiran untuk membangun keunggulan kompetitif, yang menjadi dasar bagi peningkatan produksi dan daya saing bisnis. Peningkatan produksi merupakan serangkaian aktifitas untuk membentuk produktifitas. Bila salah satu aktifitas produksi mengalami kegagalam maka akan berpengaruh pada kualitas dan kapasitas produksi. Kegagalan biasanya terindikasi dari waste/ pemborosan yang muncul di sepanjang value stream. Terdapat indikasi defect yang tinggi melebihi 10% di sortir dan packaging process. Permasalahan utama adalah adanya waste/ pemborosan yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kapasitas produksi. Paper ini akan mengidentifikasi waste yang terjadi di proses produksi, mencari akar penyebab terjadinya waste, dan membangun alternatif solusi perbaikan.  Diperlukan pemikiran kreatif untuk dapat menaikkan efisiensi sumber daya dan daya saing bisnis di pasar. Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan adalah Lean six-sigma. Konsep ini menelusuri permasalahan inefisiensi dengan cara mencari nonvalue added activity dari munculnya waste di sepanjang value stream.  Kemunculan waste selanjutnya diidentifikasi lebih dalam dengan root cause analisys (RCA) dan failure mode and effects analysis (FMEA). Hasil akhir dari FMEA adalah risk priority number (RPN) yang menggambarkan prioritas atas mode resiko untuk dilakukan perbaikan. Dari hasil prioritas dirancang 3 alternatif perbaikan yaitu pelatihan operator, pembuatan SOP proses produksi, dan pelatihan karyawan quality control.   Dengan pendekatan net present value (NPV), maka diperoleh nilai NPV yang positif, artinya alternatif tersebut adalah layak untuk dijalankan. Alternatif ini meningkatkan nilai sigma dari sigma awal sebesar 2,80 menjadi 3,30. Kenaikan nilai sigma akan memberi indikasi adanya penurunan tingkat defect per million opportunities (DPMO), dan berakibat pada penurunan biaya sampai 20%.  Kata kunci: daya saing, keunggulan kompetitif, Lean Six Sigma, RCA, FMEA, DPMO


2021 ◽  
Vol ahead-of-print (ahead-of-print) ◽  
Author(s):  
Astha Sharma ◽  
Neeraj Bhanot ◽  
Ajay Gupta ◽  
Rajeev Trehan

PurposeThis study aims to utilize DMAIC methodology along with value stream mapping and other Lean Six Sigma tools in a major automobile light manufacturing industry to reduce defect rates and increase production capacity in their manufacturing line. The study also proposes a modified framework based on lean principles and FlexSim to identify and reduce waste in the selected industry.Design/methodology/approachA Lean Six Sigma modified framework has been deployed with DMAIC to reduce the defect rate and increase the production rate. Various tools like value stream mapping, brainstorming, Pareto charts, 5S, kanban, etc. have been used at different phases of DMAIC targeting wastes and inventory in the production line. Also, a simulation model has been utilized for the automobile light manufacturing industry to improve the machine utilization time with varying batch sizes.FindingsThe results of the study indicated a 53% reduction in defect rates. Thus, there would be an expected improvement in sigma value from 3.78 to 3.89 and a reduction in defects per million opportunities (DPMO) from 11,244 to 8,493. Additionally, simulation model using FlexSim was developed, and the optimum ordering batch size of raw material was obtained. It was also analyzed that idle time for various stations could be reduced by up to 30%.Practical implicationsThe utilized framework helps identify defects for managers to increase production efficiency. The workers, operators and supervisors on the production line also need to be trained regularly for identifying the areas of improvement.Originality/valueThe modified Lean Six Sigma framework used in this study includes FlexSim simulation to make the framework robust, which has not been used with LSS tools in the literature studied. Also, the LSS finds very less application in the manufacturing domain, considering which this study tends to add value in existing literature taking a case of an automobile light manufacturing industry.


2019 ◽  
Vol 58 (6) ◽  
pp. 1118-1148 ◽  
Author(s):  
Jagdeep Singh ◽  
Harwinder Singh ◽  
Amandeep Singh ◽  
Jashanpreet Singh

Purpose The purpose of this paper is to cover the significance of lean thinking using value stream mapping and six sigma methodology in managing industrial operations. Design/methodology/approach Lean manufacturing is an efficient approach for identifying and eliminating waste through a continuous improvement via flow of the product/service at the pull of customer in chase of exactness. This study has been carried out in a manufacturing unit of Northern India that was suffering from high production lead time and work in progress (WIP) inventory. Findings The current state and future state maps for the critical product have been prepared. On comparison of both current and future state maps, it was observed that lead time has been reduced by 14.88 percent, processing time by 14.71 percent and wastage of material movement by 37.97 percent. As proposed in model, the WIP inventories have been reduced by 17.76 percent and workforce by 17.64 percent. Further it would lead to the profit of Rs161,800 per annum. Six sigma projects have been carried out to reduce rejections of the critical product P-19 under study. The total length of the product was undersize of the critical product. Root cause analysis technique has been used through strategic DMAIC implementation. Results of investigation demonstrated net savings of rupees 145,560 annually. Originality/value The paper demonstrates the practical application of lean thinking, showing how it can bring real breakthroughs in saving cost in the manufacturing industry.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document