PERMASALAHAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI KOTA BANDA ACEH
Kota Banda Aceh telah berdiri lebih dari 800 tahun namun lebih dikenal dengan daerah wisata Tsunami daripada sebagai kota tua masa kesultanan Aceh hingga kolonialisme. Berangkat dari fakta di lapangan tersebut, penelitian ini mengekplorasi tentang permasalahan dan upaya pelestarian dan juga pemamfaat Cagar Budaya Benda untuk pembangunan di Kota Banda Aceh. Permasalah tersebut eskplorasi dengan melakukan kajian literature terhadap kebijakan Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh dan Nasional berkaitan dengan Cagar Budaya serta didukung dengan wawancara terhadap pegawai pada dinas-dinas yang relevan pada tingkat Kota dan Provinsi dan pelaku wisata serta kelompok masyarakat yang fokus pada pelestarian. Penelitian ini juga melakukan observasi lapangan untuk meninjau langsung keadaan Cagar Budaya di Kota Banda Aceh. Analisa penelitian ini mengikuti framework historic urban landscape yang dikeluarkan oleh UNESCO. Penelitian menemukan bahwa pemerintah Kota Banda dan secara umum pemerintah Provinsi Aceh tidak memiliki fokus pembangunan terhadap cagar budaya. Penyebab utamanya adalah pergantian kepempimpinan daerah yang mengakibatkan pergantian fokus pembangunan. Selain itu, secara kebijakan dan program juga masih tidak singkron satu dengan lainnya. Sehingga upaya pelestarian dan pemamfaatan cagar budaya di Kota Banda Aceh tidak mengalami kemajuan signifikan