scholarly journals Usulan perbaikan kualitas pelayanan penerbitan sertifikat tanah dengan pendekatan Quality Function Deployment

Author(s):  
Nur Martia

Quality Function Deployment uses a very different approach because it adds value to the product by maximizing positive quality, such as ease of use, pleasure, and luxury. Visible or invisible customer needs will be handled by Quality Function Deployment.  Research analysis found 31 service quality attributes, consisting of 10 variables of simplicity, clarity, time certainty, accuracy, security, responsibility, completeness of infrastructure, ease of access, friendly discipline, comfort. There were still 23 House of Quality results that did not meet customer satisfaction that was prioritized for improvement.  The priority order of improvement is most important to the requirements of the customers, namely the responsibility of the officer in the work with a relative importance of 26,225 in stage 1 and Making an assessment of the performance of the officer with a relative importance of 18,424 is the highest value for QFD stage 2.

2021 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 122-138
Author(s):  
Donda Natalia R. Simanjuntak ◽  
Yosef Manik ◽  
Benedikta Anna Haulian Siboro

Laboratorium desain produk dan inovasi (Lab Desprin) merupakan salah satu fasilitas di Institut Teknologi Del yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam hal merancang dan menghasilkan produk-produk inovatif. Laboratorium Desprin memiliki aturan, dimana pengunjung harus membuka sepatu dan meletakkannya di luar ruangan. Melalui penelitian ini dirancang fasilitas rak sepatu sebagai tempat untuk meletakkan sepatu bagi dosen, laboran, mahasiswa, dan tamu yang berkunjung ke Lab Desprin. Metode yang digunakan dalam perancangan produk ini adalah Value Engineering dan Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD digunakan untuk memperoleh informasi kebutuhan calon pengguna terhadap produk, sedangkan metode Value Engineering digunakan untuk merancang produk dengan meminimalkan biaya pembuatan. Desain dirancang sesuai dengan suara user yang diterjemahkan ke dalam House of Quality untuk mendapatkan spesifikasi yang tepat. Data antropometri Indonesia terkhusus area kaki digunakan sebagai input dalam mendesain dimensi. Perancangan ini menghasilkan rak sepatu Lab Desprin dengan kapasitas 68 pasang sepatu. Melalui perhitungan, estimasi biaya untuk pembuatan produk rak sepatu sebesar Rp.5.081.700, sedangkan untuk rak gantungan adalah Rp. 793.000. Dengan demikian, nilai yang dihasilkan desain pengembangan produk rak sepatu dibandingkan dengan desain awal adalah 1,54 dan dikembangkan dari desain pengembangan ke desain akhir sebesar 1,27 yang mana nilai ini lebih baik dibandingkan produk-produk pesaing lainnya.


2012 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 80-92 ◽  
Author(s):  
Chintala Venkateswarlu ◽  
A. K. Birru

Quality function deployment (QFD) is a methodology that extracts client demands (CDs) and inducting them in the final service/product. Once CDs are extracted from client the traditional QFD approach uses absolute importance to identify the degree of importance for each CD. Direct evaluation of CDs based on absolute weighting without tradeoffs is easy to perform, but may lead to serious deviations from reality. An alternative to avoid this problem is to adopt the analytic hierarchy process (AHP) approach. In this paper, an integrated model combining AHP and QFD has been delineated as a quality achievement tool in healthcare. A case study is performed on the healthcare services provided by government general hospital, Indore District, Madhya Pradesh, India and data has been analyzed to benchmark the proposed framework by computing the degree of relative importance for CDs through AHP and incorporating them in subsequent deployment matrices.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23-30
Author(s):  
Mahmud Basuki ◽  
Selvia Aprilyanti ◽  
Azhari Azhari ◽  
Erwin Erwin

Tujuan penelitian ini adalah merancang alat pemipil biji jagung menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD). Langkah awal penelitian ini adalah melakukan identifikasi kebutuhan konsumen yang bertujuan mengetahui dan menjawab kebutuhan konsumen. Hasil identifikasi kebutuhan konsumen tersebut, digunakan untuk membangun House of Quality (HOQ). Berdasarkan House of Quality (HOQ), persentase bobot tertinggi yaitu ergonomis dengan nilai 100 %, dimensi ukuran sesuai dengan nilai 93 %, desain bentuk sesuai dengan nilai 87 %. Dengan prinsip ergonomis, dimensi ukuran sesuai dengan rata-rata postur tubuh masyarakat Indonesia, serta desain bentuk yang sesuai kebutuhan seperti mengatasi supaya jagung tidak berhamburan. Rancangan alat didesain bentuk corong, sesuai kebutuhan konsumen yaitu alat mudah, nyaman, aman untuk digunakan. Penelitian ini menghasilkan rancangan alat berukuran dengan tinggi alat 85 cm, panjang 50 cm, dan lebar 30 cm.


2017 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Risky Ramadhano ◽  
Anjar Priyono

The objective of this paper is to investigate the attributes of services at a scooter maintenance centreand how to improve the attributes. As many as 40 customers participated in this study to identify theattributes. The instrument was developed through a combination of literature review, interview focusgroup discussion. Unlike many other studies that assume a linear relationship between servicesattributes and customer satisfaction, this study considers the relationship as non-linear. For thisreason, this study does not only use Service Quality (SERVQUAL) Model but also Kano’s Modelwhich was combined with Quality Function Deployment. The analysis demonstrated that there were13 attributes required by customers of which 4, 5 and 4 were categorised as attractive, onedimensional and must-berespectively according to Kano’s Model. Managerial implication and futureresearch recommendation are also presented at the end of the paper.Keywords: Service quality, Kano’s Model, Quality Function Deployment, Service Performance, Voiceof Customer, House of Quality


2011 ◽  
Vol 148-149 ◽  
pp. 1519-1522
Author(s):  
Yan Long Cao ◽  
Kui Zhao ◽  
Jiang Xin Yang ◽  
Jia Yan Guan ◽  
Bo Li

This paper put forward the concept of economic house of quality (EHOQ), constructing EHOQ model based on quality economic analysis. The proposed method expands the 10-steps model of traditional house to a new 13-steps model via introducing three new steps which are growth rate of customer cognitive price, annual increment of quality comprehensive cost and enterprise expected revenue to carrying out the economic analysis on HOQ. The new method breaks the limitations of traditional quality function deployment (QFD) construction without revenue analysis.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 257
Author(s):  
Siswadi Siswadi ◽  
Alfi Nugroho

Opak Jepit merupakan produk makanan ringan tradisional. Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memproduksi Opak Jepit yaitu UMKM yang ada di Wonoayu Sidoarjo. produksi opak sebagian besar masih belum memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG), sehingga proses produksi kurang efisien dan hasil produksi juga kurang maksimal. Beberapa UMKM Opak di daerah Wonoayu ada yang mulai mencoba menggunakan mesin, namun UMKM tersebut kembali ke proses manual dengan tangan tanpa mesin karena mesin yang ada di pasaran dirasa kurang ergonomis seperti terasa capek punggung dan pegal di tangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan desain mesin pembuat opak jepit yang ada dipasaran yang lebih ergonomis untuk mengurangi cidera ringan dan dibuat sesuai dengan keingginan pengguna atau UMKM agar produktivitas meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode Quality Function Deployment (QFD) dengan membuat House of Quality (HOQ). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan juga pengisian kuesioner. Hasil penelitian menghasilkan pengembangan desain mesin Opak Jepit yang mempertimbangkan keinginan konsumen berdasarkan urutan prioritas terbesar mulai atribut desain mesin yang tahan lama dengan bobot bobot 0,199 dan prioritas terakhir yaitu pada atribut mudah dibersihkan dengan bobot 0,048. Hasil penentuan urutan prioritas atribut respon teknis yaitu pada atribut bentuk dan ukuran ergonomis dengan skor nilai keterkaitan terbesar yaitu skor 39, prioritas terakhir atribut respon teknis pada atribut pegas pembuka cetakan dan pemanas menggunakan listrik dengan nilai keterkaitan  skor 1. Kata kunci: UMKM, TTG, QFD, HOQ


Author(s):  
Rio Fransisco ◽  
Ch Desi Kusmindari

Body protector digunakan untuk melindungi diri dari serangan lawan. Body protector biasanya digunakan untuk melindungi tubuh bagian depan, melindungi alat kemaluan, dan melindungi alat gerak. Body protector ini merupakan perlengkapan wajib ketika berlatih ataupun bertanding pencak silat. Body protector dikhususkan untuk melindungi dada dan perut pesilat. Bahan body protector ini biasanya terbuat dari bahan oscar. Di bagian dalamnya terdapat spon yang berfungsi untuk menahan serangan agar tidak langsung mengenai dada ataupun perut pesilat yang bisa berakibat fatal. Bagian dalam body protector juga diberi selang yang lentur, sehingga memudahkan dalam bergerak dan melesatkan serangan. Body protector ini dapat digunakan untuk dewasa profesional juga bagi pemula body protector silat juga tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa, sudah tersedia body protector khusus anak metode Quality Function Deployment (QFD) dan dinilai menggunakan perhitungan House Of Quality (HOQ). Maka dari perhitungan tersebut akan diperoleh 11 atribut tertinggi urutan prioritas kebutuhan konsumen


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 65-75
Author(s):  
Rudy Joegijantoro

Quality Function Deployment (QFD) is defined as a method that supports the structured design of products or services. The method is based on the customer needs and involves all the relevant parties within an organization that develops and produces a product through teamwork. It is a method for mapping and prioritizing customer requirements into functional features and technical modules to optimize market performance. Although the quality of a service can be dramatically improved through a QFD exercise, the traditional crisp scoring approach has a major drawback. A wrong conclusion can be easily produced since the fuzzy nature of linguistic correlation terms from evaluation members is ignored. To overcome this problem, fuzzy scoring for linguistic terms is proposed in this paper. This study integrates fuzzy logic into House Of Quality to establish a framework for prioritizing customer requirements to simply, objectively, and scientifically analyze service features.


2018 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 100
Author(s):  
Abdurrahman Faris Indriya

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kualitas layananyang diharapkan oleh stakeholder dalam mendapatkan layanan, yang menentukangap antara kualitas yang dirasakan dan kualitas layanan yang diharapkan olehstakehoders serta rencana tujuan peningkatan kualitas layanan di PendidikanPerguruan Muhammadiyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmenggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD), denganmenentukan atribut layanan dengan Model Servpref. Secara umum, kuisionerterdapat tiga informasi yang akan di dinilai yakni Klasifikasi Responden, TingkatKepentingan dan Tingkat Kepuasan Pelanggan. Hasil pengolahan data daripenyebaran kuisioner kemudian menggunakan pengembangan House of Quality(HOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan kualitas layananpendidikan di Perguruan Muhammadiyah menggunakan metode QFD sesuaidengan harapan para stakeholder. Tahapan pelaksanan QFD yang telahdilaksanakan di Perguruan Muhammadiyah dengan menggunakan Model Serprefadalah Aspek non-akademik, Aspek Akademik, Reliability, dan Empaty. Tahapanmetode QFD dilaksanakan dengan pembuatan checklist dan pembutan matrikshouse of quality.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document