Penelitian ini berjudul Wawacan Siti Permana Karya M.K. Mangoendikaria (Kajian Struktural dan Antropologi Sastra). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) struktur formal Wawacan Siti Permana, 2) struktur naratif Wawacan Siti Permana, 3) unsur-unsur antropologi sastra dalam Wawacan Siti Permana. Sumber data dari penelitian ini adalah Wawacan Siti Permana yang ditulis oleh M.K. Mangoendikaria. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik studi pustaka. Wawacan Siti Permana menceritakan sosok wanita yang cantik, bernama Nyi Siti Permana, selaku anak dari lurah désa Cigéréléng, banyak pria yang terpikat olehnya. Pupuh yang ditemukan terdapat 10 pupuh dengan 526 paragraf, yaitu pupuh dangdanggula, pupuh asmarandana, pupuh kinanti, pupuh pangkur, pupuh magatru, pupuh sinom, pupuh mijil, pupuh maskumambang, pupuh lambang, dan pupuh pucung. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) struktur formal Wawacan Siti Permana terdiri dari guru lagu dan guru wilangan pupuh, watak/karakter pupuh, serta sepuluh sasmita pupuh, 2) struktur naratif Wawacan Siti Permana meliputi: a) alur cerita campuran dan ada 18 episode, b) terdapat lima motif cerita, c) tokoh cerita terdiri dari 12 tokoh, d) latar cerita meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana, e) tema cerita dalam Wawacan Siti Permana yaitu kasih sayang, f) terdapat kolofon yaitu pada jaman perang Itali dan Absinia, dan g) tidak ditemukan adanya manggalasastra, 3) unsur antropologi sastra Wawacan Siti Permana meliputi: a) sistem kepercayaan (religi) meliputi tiga aspek, b) organisasi sosial/organisasi kemasyarakatan meliputi dua aspek, c) ilmu pengetahuan terdiri dari delapan aspek, d) bahasa meliputi tiga bahasa, gaya bahasa, dan babasan paribasa Sunda, e) terdapat empat kesenian, f) sistem mata pencaharian terdapat 16 mata pencaharian, g) sistem tekhnologi meliputi enam aspek. Wawacan Siti Permanamempunyai banyak nilai-nilai didalamnya dan sangat penting untuk kekayaan kebudayaan hususnya untuk masyarakat Sunda. AbstractThis research is entitled Wawacan Siti Permana of M.K. Mangoendikaria (A Structural and Anthropological Literature Study). This study aimed to describe (1) the formal structure; (2) the narrative structure; and (3) the elements of the anthropological literature in Wawacan Siti Permana. The data source of this research is the text of Wawacan Siti Permana of M.K. Mangoendikaria. The research employed descriptive method. This study used the technique of literature study. Wawacan Siti Permana tells a story of a beautiful woman, named Nyi Siti Permana. She is the daughter of the Head of Cigereleng Village. Many men are lured by Siti Permana. In the text, there are 10 pupuhs with 526 paragraphs. They are Pupuh dangdanggula, Pupuh Asmarandana, Pupuh kinanti, Pupuh Pangkur, Pupuh Magatru, Pupuh Sinom Pupuh Mijil, Pupuh Maskumambang, Pupuh Lambang, and Pupuh Pucung. There are some of the results of this research. (1) The formal structure of Wawacan Siti Permana consists of guru lagu and guru wilangan of the pupuhs, characters of the pupuhs, and ten sasmitas of the pupuhs. (2) the narrative structure of Wawacan Siti Permana includes (a) a mixture storyline with 18 episodes; (B) five motifs of story; (C) 12 characters of the stories; (D) the background of place, time setting, and background of ambience; (E) the theme of compassion; (F) The colophon of days of the war between Italy and Ethiopia; and (g) no manggalasastra. (3) The elements of anthropological literature are (a) the three aspects of the belief system (religion); (b) two aspects of social organization; (C) the eight aspects of science; (D) three languages, style, and Sundanese babasan-paribasa; (E) four arts; (F) 16 livelihood; (G) six aspects of technological systems. Wawacan Siti Permana contains many important values and cultural wealth of the Sundanese people.