scholarly journals Kombinasi Penentuan Safety Stock Dan Reorder Point Berdasarkan Analisis ABC sebagai Alat Pengendalian Persediaan Cutting Tools (Studi Kasus: PT. XYZ)

Author(s):  
Milena Novita Piranti ◽  
Amanda Sofiana
2018 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Wartoyo Hadi

The purpose of the implementation of this research is to find the effectiveness of supplies raw materials, the method of analysis data used in the square is the smallest trend for planning raw materials and controling supplies use method of economic order quantity (EOQ) analyze reorder point. Analysis reorder point and safety stock. And analyzes efficiency cost of raw materials. Forecasting raw materials years 20x7 according to the smallest trend, cloth and dakron happened the difference is greater than of the target needed (according to a company); controling supplies raw materials with the methods eoq in 20x7 more effective than reservations raw materials cloth and dakron and more efficient than cost raw materials. The company should review the policy of forecasting raw material supplies that had been undertaken and make planning supplies the raw material that more accurate using the firm’s historical data and not only targeting the output production next year, so that machines production can be optimized. Considering the use of control supplies with the methods economic order quantity to companies, so this analysis can determine material reservations, supplies safety, maximum supplies to avoid the risk of running out of raw materials, because the companies often happened less dressed up a result of reservations that time is inaccurate, the lack of safety stock and the deferred the delivery of goods which often disturb the production process, by this method can prevent these things, so that the production process can run smoothly and minimize the cost of raw materials supplies.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Ayu Fitriani Putri ◽  
Agus Santosa ◽  
Ni Made Suyastiri Yani Permai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemesanan bahan baku madu optimal, menganalisis pengaruh biaya pemesanan, biaya penyimpanan, jumlah pemakaian dan waktu tunggu terhadap persediaan bahan baku madu, menganalisis trend kebutuhan bahan baku madu bulan Juli sampai dengan Desember 2018, menganalisis persediaan pengaman (safety stock) bahan baku madu, menganalisis titik pemesanan ulang (reorder point) bahan baku madu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pelaksanaan penelitian yaitu studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis model EOQ (Economic Order Quantity), analisis regresi linier berganda, analisis trend, analisis safety stock dan analisis reorder point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemesanan bahan baku madu yang optimal sebesar 6.524 kg/pesanan dengan frekuensi 17 kali pemesanan. Faktor biaya penyimpanan dan jumlah pemakaian mempengaruhi persediaan bahan baku sedangkan faktor biaya pemesanan dan waktu tunggu tidak mempengaruhi persediaan bahan baku di PT. Aksamala Adi Andana. Trend kebutuhan bahan baku madu di PT. Aksamala Adi Andana pada Bulan Juli sampai dengan Desember 2018 cenderung meningkat. Persediaan pengaman (safety stock) bahan baku madu yang harus tersedia di PT. Aksamala Adi Andana yaitu sebesar 766 kg. Reorder point bahan baku madu di PT. Aksamala Adi Andana sebesar 2.915 kg.


2019 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
Author(s):  
Siti Husnul Hotima ◽  
Dini Hayati

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis persediaan bahan baku optimal yang dibutuhkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), menganalisis berapa besar persediaan pengaman (Safety stock), menganalisis kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali (reorder point), menganalisis total persediaan bahan baku atau Total Inventory Cost (TIC). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan bahwa persediaan bahan baku setiap tahunnya tidak stabil. Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan apabila dihitung menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada tahun 2016 adalah sebesar 11,52 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Tahun 2017 sebesar 9,90 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Persediaan pengaman (safety stock) pada tahun 2016 adalah sebesar 16,48 m3. Pada tahun 2017 sebesar 11,25 m3. Titik pemesanan kembali (reorder point) pada tahun 2016 adalah sebesar 17,18 m3. Pada tahun 2017 sebesar 13,1 m3. Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut Economic Order Point (EOQ) lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan. Pada tahun 2016 sebesar Rp.110.499.402 dan pada tahun 2017 sebesar Rp.81.655.306. Kata Kunci: Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan Pengaman (Safety Stock), Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point), Total Biaya Persediaan atau Total Inventory Cost (TIC).


2018 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
pp. 217-229
Author(s):  
Ono Tarsono ◽  
Siti Khotimah

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah safety stock yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan apakah sudah optimal (2) mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang optimal, dan mengetahui total biaya persediaan yang optimal, dan (3) mengetahui waktu pemesanan kembali (reorder point). Data yang dipelajari berupa data  tentang (1) kebutuhan bahan baku tahun 2015 (2) biaya pemesanan setiap kali pesan tahun 2015 (3) harga faktur bahan yang dibeli tahun 2015 (4) biaya penyimpanan variabel tahun 2015. Metode penelitiaan yang digunakan adalah (1) Metode Economic Order Quantity (EOQ) (2) Metode Safety Stock (SS)  (3) Metode Reorder Point (ROP). Dengan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Besarnya safety stock ditentukan oleh perusahaan sebesar 30% dari kebutuhan bulan berikutnya (2) Kuantitas pembelian optimal bahan baku alcohol sebesar 15,6 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 12 kali, bahan baku Texapon N-70 sebesar 10 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 8 kali, bahan baku Whimol 15 sebesar 9 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 7 kali, bahan baku Euperlan PK771 sebesar 7 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 5 kali, dan bahan baku Edenor C12-99 MY sebesar 7 ton, dengan frekuensi pembelian sebanyak 5 kali, dan besarnya total biaya persediaan untuk 5 (lima) jenis bahan baku utama sebesar 3.708.967.727. (3) Titik pemesanan kembali untuk bahan baku alcohol dilakukan apabila mencapai 14 ton, bahan baku Texapon mencapai 5.8 ton, bahan baku Whimol 15 mencapai 4.6 ton, bahan baku Euperlan PK771 mencapai 2.3 ton , dan bahan baku Edenor C12-99 MY mencapai 3.35 ton. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada perusahaan PT. Martina Berto Tbk. Agar mempertimbangkan penggunaan metode EOQ dan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali, agar pengendalian persediaan yang efektif dan efisien dapat tercapai.


Author(s):  
Diasicha Valensio Violenta ◽  
Sri Marwanti ◽  
RR Aulia Qonita

ABSTRACTThis study aims to determine the quantity and frequency of ordering fresh fish, total inventory cost, safety stock and reorder points based on the method Economic Order Quantity  the exactand knowing the ratio of total costs of fresh fish inventory if the traders at the Depo Ikan Segar use their own policies using the method Economic Order Quantity. The basic method used in this research is descriptive method. The location was determined by purposive sampling and selected the Depo Ikan Segar in Surakarta City because it was the whole sale center for fresh fish in Surakarta City. Determination of the sample using random sampling technique by proporsive sampling. Data analysis methods used are: (1) optimal quantity and ordering frequency (2) total inventory costs (3) calculation of safety stock and reorder points. The results of the analysis show that the calculation of the quantity, frequency of ordering fresh fish, total inventory cost, safety stock and reorder point will be optimal if using the method Economic Order Quantity compared to the merchant policy at Depo Ikan Segar.Keywords: Economic Order Quantity, Optimal Ordering Frequency, Reorder Point, Safety Stock, Total Inventory Cost INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kuantitas dan frekuensi pemesanan ikan segar, total biaya persediaan, safety stock dan reorder point yang tepat berdasarkan metode Economic Order Quantity, serta mengetahui perbandingan total biaya persediaan ikan segar jika pedagang di Depo Ikan Segar menggunakan kebijakannya sendiri dengan menggunakan metode Economic Order Quantity. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi secara purposive sampling dan terpilih Depo Ikan Segar Kota Surakarta karena merupakan pusat grosir ikan segar di Kota Surakarta. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling dengan cara proporsive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah : (1) kuantitas dan frekuensi pemesanan optimal (2) total biaya persediaan (3) perhitungan safety stock dan reorder point. Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan kuantitas, frekuensi pemesanan, total biaya persediaan, safety stock dan reorder point akan optimal apabila menggunakan metode Economic Order Quantity dibanding dengan kebijakan pedagang di Depo Ikan Segar.Kata kunci:  Economic Order Quantity, Frekuensi Pemesanan Optimal, Persediaan Pengaman, Titik Pemesanan Kembali, Total Biaya Persediaan


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 35-47
Author(s):  
Zulfikar Jaka Putera Djalamang, Nanang Qosim Dan Hasan

Penelitian ini mengkaji tentang persediaan beras pada Toko Bali Yasa Luwuk Banggai tahun 2020, lebih spesifik terkait dengan pengelolaan persediaan dalam memenuhi kebutuhan yang di inginkan di pasaran. Manajemen persediaan yang efektif seringkali merupakan kunci keberhasilan operasi perusahaan. Manajemen berusaha untuk mempertahankan kualitas dan jenis persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen, tapi di sisi lain manajemen juga harus menghindarkan biaya penyimpanan persediaan yang terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan kekecewaan konsumen, sebaliknya persediaan yang terlalu tinggi akan menyebabkan biaya penyimpanan dan pemeliharaan persediaan akan melambung. Tujuan penelitian ini di lakukan untuk mengetahui jumlah persediaan beras yang paling optimal pada Toko Bali Yasa Luwuk Banggai dengan menggunakan beberapa metode yaitu Total Inventori Cost (TIC), Economi Order Quantity (EOQ), Safety Stock dan Reorder Point (ROP).  Jenis data yang di gunakan adalah jenis data kuantitatif dengan menggunakan sumber data sekunder. Dari hasil penelitian serta pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh bahwa dalam waktu satu tahun Toko Bali Yasa melakukan pemesanan beras sebanyak 60 kali pemesanan dengan jumlah sebanyak 12.000 sak beras dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 147.400.000,-. Untuk mengoptimalkan persediaan tersebut menggunakan metode EOQ diperoleh hasil bahwa pemesanan beras yang dilakukan Toko Bali Yasa sebanyak 60 kali pertahun tidak efisien dan tidak efektif atau belum optimal. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode EOQ diperoleh hasil pemesanan yang optimal yaitu sebanyak 20 kali pesan pertahun dengan jumlah pemesanan sekali pesan 592 sak dengan biaya persediaan sebesar Rp. 81.092.540,-. Penerapan metode ini dapat menghemat pengeluaran biaya Toko Bali Yasa sebesar Rp. 66.307.460,-. Usaha ini dapat menerapkan metode EOQ dengan menggunakan turunan rumus dari Safety Stock, bahwa Toko Bali Yasa harus menyediakan persedian sebanyak 267 sak beras sebelum melakukan pemesanan kembali atau Reorder Point (ROP) pada saat persediaan beras berjumlah 366 sak. Kata Kunci : Persediaan Optimal, TIC, EOQ, ROP, dan Safety Stock.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Galang Ardian Sugianto ◽  
Arini Arini ◽  
Siti Ummi Masruroh
Keyword(s):  

UD. Sumber Alam Stone merupakan usaha dagang yang menjual berbagai jenis batu alam. Dalam proses usaha dagang terdapat kendala berupa kurangnya persediaan barang. Untuk mengatasinya diperlukan solusi manajemen yang baik berupa peramalan terhadap penjualan dan persediaan barang. Dalam penelitian ini, penulis membangun aplikasi prediksi dengan menggunakan metode SES untuk memprediksi penjualan tahun 2019 dan metode EOQ untuk mengelola persediaan barang berupa pemesanan optimal, pemesanan ekonomis, biaya persediaan, safety stock dan reorder point pada tahun 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjualan batu alam dari tahun 2012 sampai 2018. Pengujian yang dilakukan pada aplikasi ini menggunakan pengujian blackbox. Hasil prediksi penjualan pada tahun 2019 adalah 2059 , dari prediksi tersebut diperoleh pemesanan optimal sebesar 258  untuk setiap pemesanan ekonomis yang berjumlah 8 kali pemesanan, dengan total biaya persediaan batu alam sebesar Rp. 4.868.322. safety stock atau persediaan pengamanan pada setiap kali melakukan stok barang sebanyak 30  dan reoder point atau titik pemesanan kembali pada lead time tercepat 3 hari sebanyak  32 , sedangkan untuk lead time terlama 7 hari sebanyak 71 .


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 203-215
Author(s):  
Hidayatun Nihlah ◽  
Husein Hi. Moh. Saleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku yang harus dilakukan oleh Rumah Cokelat dalam produksi cokelat.. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock dan Reorder Point. Berdasarkan analisi pembelian bahan baku fermentasi biji cokelat untuk produksi cokelat yang optimal menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) selama tahun 2018 di Rumah Cokelat yaitu sebanyak 166,7 kg dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali. Kuantitas persediaan pengaman atau Safety tock tahun 2018 sebesar 7.586 kg. Untuk jumlah Reorder Point tahun 2018 yaitu 7.594 kg. Dari hasil analisis diketahui total biaya persediaan menurut metode Economic Order Quantity (EOQ) sebesar Rp. 13.732.035,2, sedangkan  berdasarkan kebijakan perusahaan total biaya persediaan sebesar Rp. 17.889.726,2. Sehingga jika Rumah Cokelat menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 4.157.691.


2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 317 ◽  
Author(s):  
Dina Rahmayanti ◽  
Ahmad Fauzan

PT Abaisiat Raya is one of the manufacturers of rubber crumb (crumb rubber) in the city of Padang. Latex inventory management system at PT Abaisiat Kingdom basically signinfikan still need improvement. It is based on the planning activities in the warehouse inventory of raw materials firms irregular, thus causing excess stock (over stock) at a time and shortage of stock (stock out) at other times. Process optimization is done with latex inventory system involving factors such as demand forecasting production planning or latex needs during the period of next 12 (in 2012), the costs involved, the waiting time (lead time), the implementation of forecasting methods, determination of size lots (lot sizing), the determination of safety stock (safety stock), and re-ordering time (reorder point), so the output will get a number of requests are for 12 periods ahead, the size of each reservation period, the total cost is required, when re-ordering will be done , as well as how much inventory to latex in the warehouse. Based on these results, it was found that the optimal size of the book is the same as the demand for each period (reservation is made each period) due to a cyclical pattern of demand and decreases throughout the planning period. Value of the stock or safety stock is located in Kg 114,282.20, and re-ordering time (reorder point) to cope with fluctuations do when the stock has reached a level of 333,130.95 kg.Keywords: Forecasting, Time Wait, Lot Size, Safety Supplies, Reorder


2020 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 675
Author(s):  
Hazimah Hazimah ◽  
Yongki Antoni Sukanto ◽  
Nurlinda Ayu Triwuri

The production process is very dependent on the availability of raw materials. An optimal calculation of raw material inventory is needed so that the company avoids the problem of lack or over stock of raw materials. This research aims to find out the quantity of raw material inventory, safety stock, and reorder point for ADC-12 raw materials.. This research uses a quantitative descriptive approach. Data sources obtained directly from the company. Analysis of the data used using the Economic Order Quantity method. Based on research and calculation results that have been done, if the company uses the EOQ method the quantity of raw material inventory is 80,861 kg. The quantity of the safety stock is 2,768 kg with a reorder point (ROP) of 14,038 kg.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document