scholarly journals Analisis Sentimen Zoom Cloud Meetings di Play Store Menggunakan Naïve Bayes dan Support Vector Machine

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 293
Author(s):  
Nuraeni Herlinawati ◽  
Yuri Yuliani ◽  
Siti Faizah ◽  
Windu Gata ◽  
Samudi Samudi

Aplikasi zoom cloud meetings yang mulai booming digunakan sekarang ini karena adanya pandemi virus corona, sehingga membuat semua kegiatan dilakukan secara virtual. Zoom cloud meetings merupakan aplikasi yang memiliki berbagai fitur termasuk video & audio conference. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Naïve Bayes dan Support Vector Machine dalam menganalisa label sentimen positif atau negatif pada ulasan para pengguna aplikasi zoom di Google Play Store. Jumlah dataset setelah prepocessing menjadi 1.007 record. Data hampir seimbang dengan label positif sebanyak 546 dan label negatif 461 ulasan. Evaluasi model menggunakan 10 fold cross validation diperoleh nilai akurasi dan nilai AUC dari masing-masing algoritma yaitu untuk NB nilai akurasi = 74,37% dan nilai AUC = 0,659. Sedangkan untuk algoritma SVM nilai akurasi = 81,22% dan nilai AUC = 0,886. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat akurasi yang didapatkan algoritma Support Vector Machine (SVM) lebih unggul 6,85% dibandingkan algoritma Naïve Bayes (NB). Kata Kunci— Zoom Cloud Meetings, Google Play Store, Virus Corona, Naïve Bayes, Support Vector Machine. Abstract— Zoom cloud meetings application that began to boom is used today because of the corona virus pandemic, so that all activities are carried out virtually. Zoom cloud meetings is an application that has various features including video & audio conferencing. In this study the authors used the Naïve Bayes method and Support Vector Machine in analyzing positive or negative sentiment labels on the zoom users' reviews on the Google Play Store. The number of datasets after prepocessing is 1,007 records. The data is almost balanced with 546 positive labels and 461 negative labels. Evaluation of the model using 10 fold cross validation obtained accuracy values and AUC values from each algorithm, namely for NB, the accuracy value = 74.37% and the AUC value = 0.659. As for the SVM algorithm the accuracy value = 81.22% and the AUC value = 0.886. In this study it can be seen that the accuracy obtained by the Support Vector Machine (SVM) algorithm is 6.85% superior to the Naïve Bayes (NB) algorithm.

2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Tri Rivanie ◽  
Rangga Pebrianto ◽  
Taopik Hidayat ◽  
Achmad Bayhaqy ◽  
Windu Gata ◽  
...  

The pandemic that occurred in Indonesia has not yet subsided and far from under control. Indonesian Ministry of Health is most appropriate person to responsible for providing an explanation of actual situation and extent to which state has handled it. However, he has rarely appeared in public lately to explain about handling of Covid-19 pandemic. In response, many people are pros and cons come to give their opinions and feedback. The increasing use of internet during pandemic, especially on social media, where one of them is Twitter, which is a means of expressing opinions. Posting tweets is a community habit to assess or respond to events, as well as represent public's response to an event, especially Ministry of Health steps and policies in handling and breaking chain of Covid-19 pandemic.The tweet posts were taken only in Indonesian-language and also related to performance of Government, especially Ministry of Health. After that, a label is given so that sentiment of tweets is known. To test results of these sentiments, an algorithm is used by comparing two methods of Support Vector Machine (SVM) and Naïve Bayes (NB). Validation was carried out using k-Fold Cross Validation to obtain an accuracy value. The results show that accuracy value for NB algorithm is 66.45% and SVM algorithm has a greater accuracy value of 72.57%. So it can be seen that SVM algorithm managed to get the best accuracy value in classifying positive comments and negative comments related to sentiment analysis towards Ministry of Health. Keywords—Support Vector Machine, Naïve Bayes, Analisis sentimen, K-Fold Cross Validation


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 626-636
Author(s):  
Tanthy Tawaqalia Widowati ◽  
Mujiono Sadikin

Salah satu media sosial yang berkembang adalah Twitter. Media sosial Twitter mempermudah masyarakat untuk bebas berpendapat melalui cuitan atau biasa disebut dengan tweets. Netizen dengan bebas menyampaikan opini pribadinya untuk topik apapun, termasuk persepsi terhadap tokoh publik. Artikel ini menyajikan hasil penelitian dan analisis sentimen masyarakat (netizen) terhadap tokoh publik, Nadiem Makariem sebagai Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru. Penelitian ini menggunakan teknik data mining yang bertujuan untuk membandingkan hasil klasifikasi dari opini masyarakat yang dituliskan di Twitter. Dataset yang digunakan berasal dari tweets dengan kata kunci ”nadiem makariem”, ”kemendikbud” dan ”pak nadiem”. Tools RapidMiner digunakan untuk membantu tahap pre-processing dan klasifikasi menggunakan dua metode yaitu, Naive Bayes dan Support Vector Machine dengan evaluasi k-fold cross-validation. Dari hasil ujicoba diketahui bahwa untuk kasus yang diteliti, metode Naive Bayes menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan accuracy 91.48%,  precision 89.28%  dan recall 91.58%.


2018 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 175
Author(s):  
Elly Indrayuni

Film merupakan subjek yang diminati oleh sejumlah besar orang diantara komunitas jaringan sosial yang memiliki perbedaan signifikan dalam pendapat atau sentimen mereka. Analisa sentimen atau opinion mining merupakan salah satu solusi mengatasi masalah untuk mengelompokan opini atau review menjadi opini positif atau negatif secara otomatis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Naive Bayes dan Support Vector Machines (SVM). Naive Bayes memiliki kelebihan yaitu sederhana, cepat dan memiliki akurasi yang tinggi. Sedangkan SVM  mampu mengidentifikasi hyperplane terpisah yang memaksimalkan margin antara dua kelas yang berbeda. Hasil klasifikasi sentimen pada penelitian ini terdiri dari dua label class, yaitu positif dan negatif. Nilai akurasi yang dihasilkan akan menjadi tolak  ukur untuk mencari model pengujian terbaik untuk kasus klasifikasi sentimen. Evaluasi dilakukan menggunakan 10 fold cross validation. Pengukuran akurasi diukur dengan confusion matrix dan kurva ROC. Hasil penelitian menunjukkan nilai akurasi untuk algoritma Naive Bayes sebesar 84.50%. Sedangkan nilai akurasi algoritma Support Vector Machine (SVM) lebih besar dari Naive Bayes yaitu sebesar 90.00%.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 108-115
Author(s):  
Fakhriyani ◽  
Widodo ◽  
Bambang Prasetya Adhi

Beasiswa merupakan salah satu program untuk membantu meringankan mahasiswa dalam membayar uang kuliah, namun sering terjadi kesalahan dalam pemberian beasiswa tersebut karena masih dilakukan secara manual dan tidak adanya kriteria yang jelas bagaimana seorang mahasiswa dapat memperoleh beasiswa. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya kesalahan dalam pemberian beasiswa maka dibutuhkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan, namun sebelum dilakukan pembuatan sistem tersebut dirasa perlu untuk mengetahui algoritma terbaik untuk menyeleksi berkas beasiswa tersebut. Penelitian ini menggunakan duaalgoritma Data Mining yaitu algoritma Naïve Bayes dan Support Vector Machine. Naïve Bayes merupakan metode pengklasifikasian yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas keanggotaan suatu class berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya dengan kondisi antar atribut saling bebas. Support Vector Machine adalah sebuah metode prediksi dalam klasifikasi yang dapat dilakukan pada kasus yang secara linier dapat dipisahkan, maupun non-linier dengan menggunakan konsep kernel pada ruang kerja berdimensi tinggi.Data mahasiswa yang lulus dan tidak lulus seleksi berkas beasiswa BPP-PPA akan diolah menggunakan algoritma Naïve Bayes dan Support Vector Machine. Setelah diklasifikasi kedua algoritma tersebut akan dihitung hasil akurasinya menggunakan K-fold Cross Validation. Berdasarkan hasil contoh kasus seleksi menunjukan bahwa hasil perhitungan akurasi algoritma Naïve Bayes adalah 0.7542, sedangkan hasil akurasi algoritma Support Vector Machine adalah 0.99. Kedua sistem telah mampu menangani proses penyeleksiankelulusan pemberkasan beasiswa BPP-PPA Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Algoritma Support Vector Machine menghasilkan rata-rata akurasi 0.99 yang mendekati 1, maka algoritma tersebut dinilai lebih akurat dan direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya.


Author(s):  
Anas Faisal ◽  
Yuris Alkhalifi ◽  
Achmad Rifai ◽  
Windu Gata

Penggunaan internet terutama media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan bernegara. Hal ini salah satunya karena Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) banyak yang menyampaikan ide, kebijakan maupun memberikan komentar atas kebijakan pemerintah melalui media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pendapat atau memisahkan antara sentimen positif dan sentimen negatif terhadap DPR RI. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dengan melakukan crawling pada media sosial twitter. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua Algoritma yaitu Algoritma Support Vector Machine (SVM) dan Naive Bayes (NB). Kedua algoritma tersebut masing-masing dioptimasi menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO). Hasil pengujian k-fold cross validation SVM dan NB mendapatkan nilai accuracy 71,04% dan 70,69% dengan nilai Area Under the Curve (AUC) 0,817 dan 0,661. Sedangkan hasil pengujian k-flod cross validation dengan menggunakan PSO, untuk SVM dan NB masing-masing mendapatkan nilai accuracy 75,03% dan 73,49% dengan nilai AUC 0,808 dan 0,719. Penggunaan PSO mampu meningkatkan nilai accuracy algoritma SVM sebesar 3,99% dan 2,8% pada algoritma NB. Hasil dari pengujian kedua algoritma tersebut nilai accuracy tertinggi adalah SVM dengan PSO sebesar 75,03%.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 112-122
Author(s):  
Novanto Yudistira ◽  
Aldi Fianda Putra

Serangan jantung atau dalam medis bernama Myocardial Infarction atau infark miokard adalah gangguan jantung yang sangat serius. Dalam pendeteksian ini menggunakan komplikasi-komplikasi yang diderita oleh pasien. Algoritma yang akan dievaluasi yaitu Naive Bayes, Decision Tree, dan Support Vector Machine. Namun tidak serta merta dapat dilakukan evaluasi. Sebelum mengevaluasi ketiga algoritma ini dilakukan perbaikan dataset, karena pada dataset ini sendiri terdapat data yang kosong. Perbaikan dilakukan dengan cara mengimputasikan data dimana nilai diperkirakan berdasarkan rata-rata dari anggota klaster pada kelas yang sama. Setelah melakukan imputasi data, maka dapat dilakukan normalisasi dengan metode MinMax dengan tujuan agar rentang fitur terutama data numerik kontinu tidak terlalu besar. Setelah pemrosesan data awal dilakukan maka barulah kita dapat melakukan evaluasi dengan menggunakan metode K-fold Cross Validation. Namun lagi-lagi ditemukan kesalahan yakni data latih yang digunakan ternyata tidak seimbang. Oleh sebab itu dilakukan oversampling pada data agar data menjadi seimbang. Setelah seimbang maka kita dapat melakukan evaluasi kembali dan diperolehlah algoritma yang cocok untuk mengklasifikasikan data seperti dataset Myocardial Infarction Complications adalah algoritma Decision Tree dengan akurasi 98%, diikuti algoritma Support Vector Machine dengan akurasi 91% dan Naïve Bayes dengan akurasi paling rendah yakni 49%.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 362-369
Author(s):  
Sharazita Dyah Anggita ◽  
Ikmah

The needs of the community for freight forwarding are now starting to increase with the marketplace. User opinion about freight forwarding services is currently carried out by the public through many things one of them is social media Twitter. By sentiment analysis, the tendency of an opinion will be able to be seen whether it has a positive or negative tendency. The methods that can be applied to sentiment analysis are the Naive Bayes Algorithm and Support Vector Machine (SVM). This research will implement the two algorithms that are optimized using the PSO algorithms in sentiment analysis. Testing will be done by setting parameters on the PSO in each classifier algorithm. The results of the research that have been done can produce an increase in the accreditation of 15.11% on the optimization of the PSO-based Naive Bayes algorithm. Improved accuracy on the PSO-based SVM algorithm worth 1.74% in the sigmoid kernel.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
REYNALDA NABILA CIKANIA

Halodoc is a telemedicine-based healthcare application that connects patients with health practitioners such as doctors, pharmacies, and laboratories. There are some comments from halodoc users, both positive and negative comments. This indicates the public's concern for the Halodoc application so it is necessary to analyze the sentiment or comments that appear on the Halodoc application service, especially during the COVID-19 pandemic in order for Halodoc application services to be better. The Naïve Bayes Classifier (NBC) and Support Vector Machine (SVM) algorithms are used to analyze the public sentiment of Halodoc's telemedicine service application users. The negative category sentiment classification result was 12.33%, while the positive category sentiment was 87.67% from 5,687 reviews which means that the positive review sentiment is more than the negative review sentiment. The accuracy performance of the Naive Bayes Classifier Algorithm resulted in an accuracy rate of 87.77% with an AUC value of 57.11% and a G-Mean of 40.08%, while svm algorithm with KERNEL RBF had an accuracy value of 86.1% with an AUC value of 60.149% and a G-Mean value of 49.311%. Based on the accuracy value of the model can be known SVM Kernel RBF model better than NBC on classifying the review of user sentiment of halodoc telemedicine service


JURTEKSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Chika Enggar Puspita ◽  
Oktariani Nurul Pratiwi ◽  
Edi Sutoyo

Abstract: Question classification is a computer science system, which aims to analyze questions and can label each question based on existing categories. Questions can be collected from several materials or topics that are many and different. Therefore, the researcher intends to create a classification system for quiz questions Data Warehouse and Business Intelligence which can be grouped into topics Data Warehouse, Business Intelligence, Data Analytics, and Performance Measurement. One way to solve this problem is by approach machine learning. In this study, researchers used a comparison of machine learning algorithms, namely the algorithm NaïveBayes and SupportVectorMachine using SMOTE and methods Cross-Validation The results of this study show the best accuracy results and are very helpful. The results obtained in the method cross-validation before SMOTE resulted in an accuracy rate of 82.02% for the results after going through the SMOTE stage of 94.79% on the algorithm Naïve Bayes, while the algorithm SupportVectorMachine get accuracy of 81.39% in the process before SMOTE for the results after going through SMOTE of 96.52%.  Keywords: Cross-Validation; Machine Learning; Naive Bayes; Support Vector Machine; Question Classification  Abstrak: Klasifikasi pertanyaan merupakan sebuah sistem ilmu komputer, yang bertujuan untuk menganalisis pertanyaan serta dapat memberi label pada setiap pertanyaan berdasarkan kategori yang ada. Pertanyaan soal dapat dikumpulkan dari beberapa materi atau topik yang banyak dan berbeda. Oleh karena itu, bermaksud untuk membuat sistem klasifikasi pertanyaan soal kuis Data Warehouse dan Business Intelligence yang dapat dikelompokkan menjadi topik Data Warehouse, Business Intelligence, Data Analitik, dan Pengukuran Kinerja. Cara  yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini dengan menggunakan pendekatan MachineLearning. Pada penelitian kali ini menggunakan perbandingan algoritma MachineLearning yaitu algoritma NaïveBayes dan SupportVectorMachine menggunakan metode SMOTE dan Cross-Validation. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil akurasi yang terbaik dan sangat membantu. Hasil yang diperoleh pada metode cross-validation sebelum SMOTE menghasilkan tingkat akurasi sebesar 82.02% untuk hasil sesudah melalui tahap SMOTE sebesar 94.79 %  pada algoritma Naïve Bayes, sedangkan pada algoritma Support Vector Machine menghasilkan akurasi sebesar pada proses sebelum SMOTE 81.39% untuk hasil sesudah melalui SMOTE sebesar 96.52%. Kata kunci: Klasifikasi Pertanyaan; Pembelajaran Mesin; Naive Bayes; Support Vector Machine; Cross-Validation


Author(s):  
Lutfi Budi Ilmawan ◽  
Edi Winarko

AbstrakGoogle dalam application store-nya, Google Play, saat ini telah menyediakan sekitar 1.200.000 aplikasi mobile. Dengan sejumlah aplikasi tersebut membuat pengguna memiliki banyak pilihan. Selain itu, pengembang aplikasi mengalami kesulitan dalam mencari tahu bagaimana meningkatkan kinerja aplikasinya. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah aplikasi analisis sentimen yang dapat mengolah sejumlah komentar untuk memperoleh informasi.Sistem yang dibangun memiliki tujuan untuk menentukan polaritas sentimen dari ulasan tekstual aplikasi pada Google Play yang dilakukan dari perangkat mobile. Perangkat mobile memiliki portabilitas yang tinggi dan sebagian dari perangkat tersebut memiliki resource yang terbatas. Hal tersebut diatasi dengan menggunakan arsitektur sistem berbasis client server, di mana server melakukan tugas-tugas yang berat sementara client-nya adalah perangkat mobile yang hanya mengerjakan tugas yang ringan. Dengan solusi tersebut maka Analisis sentimen dapat diaplikasikan pada mobile environment.Adapun metode klasifikasi yang digunakan adalah Naïve Bayes untuk aplikasi yang dikembangkan dan Support Vector Machine Linier sebagai pembanding. Nilai akurasi dari Naïve Bayes classifier dari aplikasi yang dibangun sebesar 83,87% lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai akurasi dari SVM Linier classifier sebesar 89,49%. Adapun penggunaan semantic handling untuk mengatasi sinonim kata dapat mengurangi akurasi classifier. Kata kunci— analisis sentimen, google play, klasifikasi, naïve bayes, support vector machine AbstractGoogle's Google Play now providing approximately 1.200.000 mobile applications. With these number of applications, it makes the users have many options. In addition, application developers have difficulties in figuring out how to improve their application performance. Because of these problems, it is necessary to make a sentiment analysis applications that can process review comments to get valuable information.The purpose of this system is determining the polarity of sentiments from applications’s textual reviews on Google Play that can be performed on mobile devices. The mobile device has high portability and the majority of these devices have limited resource. That problem can be solved by using a client server based system architecture, where the server performs training and classification tasks while clients is a mobile device that perform some of sentiment analysis task. With this solution, the sentiment analysis can be applied to the mobile environment.The classification method that used are Naive Bayes for developed application and Linear Support Vector Machine that is used for comparing. Naïve Bayes classifier’s accuracy is 83.87%. The result is lower than the accuracy value of Linear SVM classifier that reach 89.49%. The use of semantic handling can reduce the accuracy of the classifier. Keywords—sentiment analysis, google play, classification, naïve bayes, support vector machine


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document