scholarly journals Edukasi komunikasi politik dalam menciptakan kesadaran dan minat pemilih perempuan

2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Nia Sarinastiti ◽  
Petty S. Fatimah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perempuan melihat dan berpartisipasi dalam dinamika politik di Indonesia saat ini. Konsep yang mendasari penelitian adalah sosialisasi politik, partisipasi publik, preferensi dan kesetaraan gender karena di dalam menentukan preferensi seharusnya mendapatkan edukasi publik sehingga akhirnya menentukan tingkat partisipasi individu, dalam hal ini perempuan. Metode penelitian dilaksanakan secara mixed methods melalui survei, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara. Penentuan kategori adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan juga terhadap pengalaman dan preferensi pada kedua kelompok pemilih ini yang terkait pula pada perbedaan kelompok usia. Penyebaran survei dilakukan sebelum PILKADA 28 Juni secara online dengan menyertakan link pada website dan media sosial tertentu. Hasil sampling melalui penyebaran tersebut menghasilkan sejumlah 1,580 responden. Sedangkan untuk FGD dilaksanakan setelah berlangsungnya PILKADA, dengan tujuan untuk mengkonfirmasi temuan bagaimana para perempuan memahami program para kandidat, bagaimana minat muncul pada waktu PILKADA dan mengapa akhirnya memilih. Hasil analisis matriks menunjukkan bahwa banyak pemilih yang kurang terinformasi, padahal memiliki minat. Selain itu, minat perempuan memilih didasarkan pada keinginan menjalankan hak pilihnya dan minat pemilih didasarkan pada pemahaman terhadap rekam jejak calon melalui media online, televisi dan media sosial. Walau demikian masih ada kelompok pemilih perempuan lebih mengenal calon dari lingkungan keluarga, spanduk/baliho, koran, dan dari materi Komisi Pemilihan Umum. Sedangkan preferensi yang muncul untuk sifat pemimpin adalah jujur dan berintegritas, mempunyai pengalaman memimpin dan tegas, dan kedekatan dengan masyarakat.

2021 ◽  
Vol 10 (04) ◽  
pp. 248-257
Author(s):  
Ami Kamila ◽  
Fatiah Handayani ◽  
Nurhayati Nurhayati

Kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi masih menjadi permasalahan saat ini. Kelompok remaja seharusnya bisa disiapkan agar mampu menghadapi tantangan saat ini dan masa mendatang. Pendidikan kesehatan reproduksi yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran di sekolah akan mampu menjangkau remaja yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rancangan dan efektivitas penerapan kurikulum kesehatan reproduksi berbasis program pada siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan sequential explolatory designs untuk kualitatif dan Quasi experiment dengan one group pretest-posttest design untuk kuantitatif. Rancangan kurikulum disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD menunjukkan bahwa sekolah tidak memiliki rancangan pembelajaran khusus untuk pendidikan kesehatan reproduksi sebelumnya. Adapun yang sudah dilaksanakan merupakan program kesiswaan yang dikhususkan untuk siswi saja. Pendidik yang terlibat dalam program tersebut merupakan guru matematika dan biologi serta belum pernah mendapatkan pelatihan khusus terkait pembelajaran kesehatan reproduksi. Selama ini  pembelajaran dilakukan dengan diskusi tanpa media gambar, sedangkan referensi yang dipakai adalah modul kesehatan reproduksi. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan penerapan kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi efektif dan memiliki pengaruh yang positif untuk meningkatkan pengetahuan siswa (Pv=0,000).


Author(s):  
Erick Hartawan ◽  
Delfin Liu ◽  
Marc Richardo Handoko ◽  
Geraldo Evan ◽  
Handyanto Widjojo

 Abstract: In line with the development of Instagram usage as social media, many companies advertise their offerings through Instagram to build consumers’ purchase intention through e-commerce. This research aims to explore and identify the factors on Instagram ads that significantly influence purchase intention on e-commerce. Mixed-methods are conducted through interviews, focus group discussion, literature review, and survey. The findings show that promotion, image, and information on Instagram significantly influence purchase intention through e-commerce. The e-commerce companies could benefit from the research findings to optimize their marketing communicationand increase the e-commerce transaction.    Abstrak: Dengan semakin berkembangnya penggunaan Instagram sebagai media sosial, maka banyak perusahaan yang memasang iklan pada Instagram untuk membangun keinginan membeli konsumen. Penelitian ini bertujuan menggali faktor-faktor pada iklan di Instagram yang mempengaruhi minat membeli melalui e-commerce. Pendekatan mixed-methods dilakukan melalui wawancara, focus group discussion, tinjauan pustaka, dan survey. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh faktor promosi, gambar dan informasi pada iklan di Instagram terhadap intensi pembelian melalui e-commerce. Perusahaan e-commerce dapat meningkatkan transaksi e-commerce dengan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut dalam strategi komunikasi pemasarannyaKeywords: Instagram, e-commerce, promotion, image, information   Kata Kunci: Instagram, e-commerce, promosi, gambar, informasi


2022 ◽  
Author(s):  
Michael Cristian Garcia ◽  
Nadia Rehman ◽  
Daeria O. Lawson ◽  
Pascal Djiadeu ◽  
Lawrence Mbuagbaw

BACKGROUND HIV drug resistance is a global health problem which limits the effectiveness of antiretroviral therapy (ART). Adequate surveillance of HIV drug resistance is challenged by heterogenous and inadequate data reporting, which compromises the accuracy, interpretation, and usability of prevalence estimates. Previous research has found that the quality of reporting in studies of HIV drug resistance prevalence is low, and thus better guidance is needed to ensure complete and uniform reporting. OBJECTIVE This paper aims to develop reporting guidelines for studies of HIV drug resistance by achieving consensus among experts on what items should be reported in these studies. METHODS We will conduct a sequential explanatory mixed methods study among authors and users of studies of HIV drug resistance. The two-phase design will include a cross-sectional electronic survey (quantitative phase) followed by a focus group discussion (qualitative phase). Survey participants will rate the essentiality of various reporting items, which will be analyzed in a validity ratio to determine the items that will be retained for further evaluation. Retained items will form a list of potential reporting items that will be reviewed in a focus group discussion informed by grounded theory to produce a finalized set of reporting items. RESULTS This study received ethics approval from the Hamilton Integrated Research Ethics Board (project number #11558) on November 11, 2020. As of March 2021, 46 participants provided informed consent and completed the electronic survey. In October 2021 nine of these participants participated in virtual focus group discussions. CONCLUSIONS This study will provide a reporting checklist for studies of HIV drug resistance by achieving consensus among experts on what items should be reported in these studies. The results of this work will be refined and elaborated on by a writing committee of HIV drug resistance experts and external reviewers to develop finalized reporting guidelines.


2020 ◽  
Author(s):  
Taghrid Asfar ◽  
Adam Carrico ◽  
Maria Luisa Alcaide ◽  
Deborah L. Jones ◽  
Amanda Perez Perez ◽  
...  

BACKGROUND Half of people living with HIV (PLWH) are cigarette smokers. Stress and craving to smoke are two major predictors of smoking relapse in PLWH. Mindfulness is effective in reducing stress and controlling craving to smoke. Contingency Management (CM) improves cessation in hard-to-treat smokers. Smartphone applications (app) improve access to treatment. OBJECTIVE Guided by the Spiral Technology Action Research Model (Listen, Plan, Do, Act, Study), we sought to adapt an existing evidence-based mindfulness smoking cessation app “Craving to Quit” to PLWH. Appling user-centered participatory mixed methods of qualitative and quantitative design, this study involves “Listen” to PLWH smokers to adapt the content of the app, and “Plan” for the creation of the new app. METHODS We conducted 8 focus groups combined with a brief survey among PLWH smokers (n=59; 47.5% females; >18 years) receiving treatment at an academic clinic. Participants completed a brief survey, then were instructed to download the “Craving to Quit” app and received a demonstration explaining the app content. Focus group discussion explored previous quit attempts, thoughts concerning the app, and perception about adding CM and strategies to track adherence to HIV treatment in the app. Participants were also asked to practice 3 mindfulness exercises and watch 3 videos from the app presented on a big screen in the conference room to discuss their experience, reaction, and concerns. Sessions were audio-taped, transcribed verbatim, and analyzed thematically using NVivo. RESULTS Participants were mostly non-Hispanic black (67.8%), heterosexual (79.7%), on Medicaid (61.0%), heavy alcohol users (30.5%), and depressed (44.1%). In focus group discussion, participants reported multiple drug use (alcohol, marijuana) and being surrounded by smokers as tremendous challenges to quitting, and that nicotine replacement treatment was not helpful. Participants considered mindfulness (RAIN, body scan, loving kindness) helpful in reducing stress, and videos (habit loop, costs benefits, tripping on thoughts) as effective in motivating quit attempts. Participants felt it is necessary to make the app available for free, add information about smoking medications and the effects of smoking on HIV treatment. Participants were supportive of adding CM and considered receiving $20-$50 weekly cash incentives helpful in supporting quit attempts. Participants thought that adding strategies to track adherence to ART helpful, but a few were concerned about confidentiality in case they lost their phone. CONCLUSIONS Findings from this formative qualitative research underscore the need for comprehensive approaches to smoking cessation in PLWH that integrate mindfulness, short-term CM, and strategies to improve adherence to HIV treatment. Further clinical research is needed to test the feasibility and acceptability of comprehensive interventions to address smoking as a key driver of morbidity and mortality in PLWH. CLINICALTRIAL N/A


2021 ◽  
pp. 1357633X2110596
Author(s):  
Q. Jane Zhao ◽  
Dmitry Rozenberg ◽  
Sahar Nourouzpour ◽  
Ani Orchanian-Cheff ◽  
John Flannery ◽  
...  

Introduction In addition to shifting and expanding clinical responsibilities, rapidly evolving information and guidelines during the COVID-19 pandemic has made it difficult for health care workers (HCW) to synthesise and translate COVID-19 information into practice. This study evaluated whether a COVID-19-specific telemedicine education program (ECHO COVID) would impact health care workers’ self-efficacy and satisfaction in the management of patients with COVID-19. Methods A prospective mixed methods parallel-design study was conducted among ECHO COVID participants using pre-post questionnaires and a focus group discussion. Questionnaire results were examined for changes in health care workers’ self-efficacy and satisfaction. Focus group discussion data were analysed to explore health care workers’ experience in ECHO COVID and the context of their practice during the COVID-19 pandemic. Results 239 health care workers registered in ECHO COVID and 114 (47.7%) completed questionnaires and attended at least one ECHO COVID session. Median self-efficacy scores increased from 5 (IQR 4–6) to 6 (IQR 6–6) ( p < 0.0001), independent of profession, years in practice, age group, or practice environment. Participants were highly satisfied with ECHO COVID sessions with a median score of 4 (IQR 4–5). Focus group discussion data indicated that health care workers gained knowledge through ECHO COVID and revealed facilitators for ECHO COVID program success, including the transition to virtual care, the practicability of knowledge provided, and a ‘perspective from the trenches.’ Discussion This study demonstrated that a telemedicine education program aimed to support health care workers in managing patients with COVID-19 had a positive impact on health care workers’ self-efficacy and satisfaction. This impact was specifically mediated by the ECHO COVID program.


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document