scholarly journals ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI E-PUSKESMAS DI KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Viky Yudi Alvian ◽  
I Ketut Tangking Widarsa

ABSTRAK Penerapan sistem informasi e-Puskesmas di Kabupaten Badung masih memiliki beberapa masalah yaitu kualitas jaringan internet yang belum memadai sehingga operator kesulitan dalam menginput data pasien. Permasalahan berikutnya yaitu gangguan pada fitur untuk melakukan rujukan pasien. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerimaan operator terhadap sistem informasi e-Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Besar sampel sebanyak 65 orang pegawai yang mengoperasikan e-Puskesmas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengacu pada Technology Acceptance Model. Hasil dari penelitian ini yaitu 76,92% responden menyatakan sistem informasi e-Puskesmas berguna, sebesar 61,54% responden menyatakan mudah digunakan, dan sebesar 80% responden menyatakan menerima penggunaan sistem informasi e-Puskesmas. Namun, masih terdapat masalah yaitu kualitas jaringan internet belum merata, menambah beban pekerjaan, data pada sistem tidak sesuai dengan hasil pencatatan manual, kesulitan dalam memahami tampilan antarmuka sistem, kode ICD-X masih diinput secara manual, gangguan pada fitur untuk melakukan rujukan pasien, dan belum ada fitur untuk melakukan permintaan obat ke gudang obat dinas kesehatan. Penerapan sistem ini masih perlu diperbaiki dengan dengan peningkatan kualitas jaringan internet, penambahan operator di puskesmas dan puskesmas induk, perbaikan sistem untuk mengurangi terjadinya error, pelatihan terhadap penggunaan sistem, penambahan fitur kode ICD-X dalam sistem, perbaikan fitur rujukan pasien, dan penambahan fitur untuk permintaan obat ke gudang farmasi dinas kesehatan. Kata Kunci : Penerimaan operator, Sistem Informasi e-Puskesmas, Technology Acceptance Model (TAM)

2021 ◽  
Vol 15 (4) ◽  
pp. 48-56
Author(s):  
Billie Khowirantio Lacky ◽  
Rini Malfiany

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan dari aplikasi OVO yang sebagai dompet digital di karawang dengan pendekatan TAM (Technology Acceptance Model). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan menggunakan TAM dengan variabel penelitian kemudahan pengguna dan kegunaan pengguna. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Karawang yang menggunakan aplikasi OVO. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dan metode pengumpulan data menggunakan metode survei dan  kuesioner dengan instrumen angket dan pengukuran menggunakan  skala likert. Hasil penelitian menunjukkan penelitian ini menggambarkan bahwa tingkat penerimaan sebagai bagian dari perusahaan, mempunyai pengaruh  terhadap pengguna aplikasi tersebut. Sehingga perusahaan OVO harus terus meningkatkan kualitas aplikasi nya supaya semakin banyak pengguna yang menggunakan aplikasi OVO.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Khairun Nisa Masitah Nisa Masitah ◽  
Ilhamsyah Ilhamsyah

Perkembangan kebutuhan teknologi menuntut perguruan tinggi untuk senantiasa mengembangkan layanan akademik yang dapat tersedia secara digital. Universitas Tanjungpura menggunakan SIAKAD untuk memenuhi kebutuhan informasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan pengguna SIAKAD Universitas Tanjungpura menggunakan integrasi TAM dan EUCS. Subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa, dosen, dan operator akademik yang diperoleh responden sebanyak 318 dari metode random sampling di Universitas Tanjungpura. Pengujian yang dilakukan menggunakan perhitungan analisis PLS-SEM. Penelitian ini mengukur tingkat kepuasan pengguna melalui 8 kriteria hasil integrasi TAM dan EUCS yaitu kemanfaatan, kemudahan penggunaan, akurasi, kemudahan, dan ketepatan waktu, isi, format dan sikap. Dilakukan pengukuran menggunakan PLS-SEM dengan 2 metode yaitu model pengukuran dan model struktural. Hasil hipotesis yang diterima atau mempengaruhi kepuasan pengguna adalah content, format dan attitude, masing-masing nilai tersebut adalah 2,736, 6,339 ,dan 5,240. Pada model struktural menghasilkan path coefficients yang bernilai besar yaitu content, format, dan attitude, masing-masing nilai tersebut adalah 0,217, 0,484, dan 0,372, semakin tinggi nilai t-statistik maka nilai path coefficients akan bernilai besar.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 191-200
Author(s):  
Harsono Harsono ◽  
Sigit Sugiharto ◽  
Rinayati Rinayati

The JKN Mobile Application is an application designed by BPJS Health to balance the current increasing use of mobile technology and to provide easy acces and convenience for JKN participants online.   This study aims to determine the extent to which JKN participants perceptions of the JKN Mobile Application are measured using the TAM (Technology Acceptance Model) analysis model based on the usefulness (perceived usefulness) and ease of use (perceived ease of use)  This research is a quantitative descriptive study using a cross-sectional research design with a research sample of 38 JKN participants registered at the Pratama Surya Medika Clinic Semarang through random sampling with the research instrument used is a questionnaire.   The results showed that the overall JKN mobile application was rated 82,5% as very useful and 84% very easy to operate so it was very helpful and supportive for JKN participants in getting health services at the Pratama Surya Medika Clinic Semarang Keywords: JKN Participant Perception, JKN Mobile Application, TAM (Technology Acceptance Model)


2013 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 37-44 ◽  
Author(s):  
Hesamaddin Kamalzadeh takhti ◽  
Azizah Binti Abdul Rahman ◽  
Samireh Abedini

This study employs the combined technology acceptance model (TAM) and theory of planned behavior (TPB) (i.e., C-TAM-TPB) that extended with self-efficacy and knowledge of information technology to examine HIS acceptance by Malaysian nurses. A cross-sectional survey was conducted in three public hospitals in Malaysia to gather data from practicing nurses with experience of using HIS. Structural equation modeling using the partial least squares (PLS) method was utilized to evaluate measurements and structural models. The results stress that a nurses intention was significantly influenced by three factors, including his or her attitude, the subjective norm, and perceived behavioral control. The results also indicate that the model can explain over half of the variance in the intention to use HIS.  


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 246
Author(s):  
Samuel Martono

ABSTRACTThis study aims to examine the determinants of the developed Technology Acceptance Model (TAM) framework. The author used stratified random sampling, and data collection used a survey method. The analysis technique used is multiple regression analysis and path analysis using the IBM SPSS 25 software. The results show that perceived ease of use and perceived risk do not influence attitude towards fintech lending. In contrast, perceived usefulness, relative advantage, and perceived cost influence it, and attitude influences intention to use fintech lending behavior. Moreover, the attitude has a partial mediation role only in the relationship between perceived usefulness and relative advantage to fintech lending using intention. These results support the original model of TAM that states perceived ease of use has a nonsignificant effect on attitude towards using behavior. It suggested that financial technology services foster users to use fintech lending through various ways to tell it is easy enough to use and able to protect users' secure data and information. This study also contributes to giving more empirical evidence for other variables to modify and develop the Technology Acceptance Model.JEL : G23, G41, G51. Keywords : Technology Acceptance Model, financial technology, lending. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor pada kerangka kerja yang merupakan pengembangan dari Technology Acceptance Model (TAM). Peneliti menggunakan metode stratified random sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey. Teknik analisis yang digunakan adalah uji regresi berganda dan uji jalur dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived risk tidak memberikan pengaruh pada sikap terhadap fintech lending. Sebaliknya, perceived usefulness, relative advantage dan perceived cost justru memberikan pengaruh, serta sikap memberikan pengaruh terhadap minat untuk menggunakan fintech lending. Lebih lanjut, sikap memilki mediasi parsial hanya pada hubungan antara perceived usefulness dan relative advantage terhadap minat untuk menggunakan fintech lending. Hasil penelitian ini mendukung model awal TAM yang menyatakan bahwa perceived ease of use memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap sikap untuk menggunakan. Disarankan bagi penyedia jasa keuangan berbasis teknologi untuk mendorong pengguna fintech lending melalui berbagai langkah untuk menyampaikan kemudahan penggunaan dan fintech mampu melindungi data dan informasi pengguna yang bersifat rahasia. Penelitian ini juga berkontribusi untuk memberikan bukti empiris pada berbagai variabel yang digunakan untuk memodifikasi dan mengembangkan Technology Acceptance Model.


Respati ◽  
2017 ◽  
Vol 12 (34) ◽  
Author(s):  
Brigita Angga Wulan ◽  
Bambang Soedijono ◽  
Henderi Henderi

Abstrak – Kemajuan teknologi membawa perubahan pelayanan pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang. Penerapan aplikasi pendataan Bio Sistem Online dalam rangka meningkatkan akses, mutu, tata kelola dan akuntabilitas, sejauh ini masih dirasa belum optimal dalam penggunaanya. Masih ada operator yang lupa pasword dan juga belum memahami manfaat menu-menu pada aplikasi. Kerangka Techology Acceptance Model (TAM) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan aplikasi pendataan Bio Sistem Online di Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan empat konstruk dasar, yaitu perceived ease of use (PEOU), perceived usefulness (PU), attitude toward using (ATU) dan juga acceptance of system (AOS). Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 53 orang operator jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Teknik analisa data menggunakan regresi. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa empat konstru berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Bio Sistem Online. Variabel perceived ease of use merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi penerimaan dalam Bio Sistem Online.Kata kunci: Evaluasi, Technology Acceptance Model (TAM), Regresi, Bio Sistem Online, SPSS


2020 ◽  
Vol 55 (8) ◽  
pp. 768-779 ◽  
Author(s):  
Zachary K. Winkelmann ◽  
Lindsey E. Eberman ◽  
Kenneth E. Games

Context Telemedicine is the delivery of medical care from a distance using technology. The integration of telemedicine as a supplement to musculoskeletal-based patient encounters may be feasible in sports medicine. Objective To investigate health care professionals' perceptions of and experiences with telemedicine. Design Cross-sectional explanatory sequential mixed-methods study. Patients or Other Participants A purposeful sample of 17 athletic trainers from a National Collegiate Athletic Association Division I institution and 5 orthopaedic physicians from a sports medicine clinic located 92 miles from the campus. Intervention(s) Participants were trained on the telemedicine platform and used it over 5 months for initial, follow-up, and discharge patient encounters. Main Outcome Measure(s) Participants completed a preintervention survey containing the Theory of Planned Behavior and Technology Acceptance Model tool. Responses were analyzed using descriptive statistics and an independent-samples t test. After the intervention period, participants completed individual semistructured interviews that we coded using the consensual qualitative research tradition. Results From the interviews, the clinicians were characterized as telemedicine adopters (n = 14) or nonadopters (n = 8). The adopters reported higher levels of agreement on the Theory of Planned Behavior and Technology Acceptance Model tool as compared with nonadopters for all constructs. When comparing adoption status, we identified a difference (P < .01), with nonadopters reporting a low level of agreement for the subjective norm construct. The interviews revealed 5 domains: integration challenges, integration opportunities, collaborative practice, anticipatory socialization to future use, and benefits of integration. The participants indicated that integration challenges centered on “buy in,” whereas opportunities aligned with the patient's condition and technology ease of use. They reflected that the telemedicine encounters required more preparation and yet allowed for cooperative behaviors between clinicians. The benefits of telemedicine included convenience and scheduling preferences that encouraged future use. Conclusions The integration of telemedicine in sports medicine brought about both challenges and opportunities for collaboration among athletic trainers and physicians that were heavily predetermined by the social pressures of colleagues.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document