scholarly journals PERBAIKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN-SIGMA DI PT. AUTOKORINDO PRATAMA, GRESIK

Jurnal IPTEK ◽  
2016 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ni Luh Putu Hariastuti ◽  
Rony Nur Cahya

<p class="Default">PT. Autokorindo Pratama Gresik adalah sebagai salah satu produsen <em>velg</em> <em>truck</em> dan <em>bus</em> di Indonesia. Penelitian ini menitiberatkan pada penggabungan konsep<em> lean manufactur</em> dan konsep <em>six sigma </em> yaitu <em>lean sigma</em> untuk memperbaiki kualitas. <em>Tools lean sigma </em>yang dipakai pada penelitian ini adalah <em>Value Stream Mapping</em>, <em>pareto chart</em>, <em>fishbone </em>diagram, dan Failure Mode and Effect Analysis. Dari hasil penelitian diperoleh <em>waste</em> terkritis yaitu <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waste motion</em>, dan <em>transportation</em> dan <em>waste waiting </em>pada proses produksi <em>disc</em>, <em>rim</em>, <em>ring, assy,</em> dan <em>paint</em>. Dalam penelitian ini jenis <em>waste</em> <em>defect</em> tertinggi adalah dimensi <em>part</em> tidak sesuai pada proses <em>expanding </em>yang terdapat pada<em> </em>proses produksi <em>rim</em> dengan jumlah <em>defect</em> 1900 unit. Dan <em>waste transportation</em> adalah jarak antara proses <em>assy</em> dengan proses paint sejauh 100 m. Dengan perbaikan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan meminimalisasi terjadinya <em>waste</em> <em>defect</em>, <em>waiting</em>, <em>motion</em>, dan <em>transportation</em>. </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata Kunci  : </strong><em>Waste, Lean Sigma,Value Stream Mapping, Pareto Chart, Fishbone Diagram, </em>dan <em>Failure Mode and Effect Analysis. </em></p>

2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Reni Dwi Astuti ◽  
Lathifurahman Lathifurahman

Hasil observasi di PT. Holcim Indonesia Tbk, pabrik Cilacap, didapati banyaknya pemborosan di bagian pengepakan semen, termasuk banyaknya produk cacat kemasan, sehingga banyak semen tercecer dan harus mengulangi proses pengepakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemborosan selama proses pengepakan menggunakan  pendekatan lean manufacturing dengan value stream mapping. Sementara tingkat kualitas dianalisis dengan metode six-sigma. Penyebab kecacatan produk dianalisis dengan fish-bone diagram. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk merancang ususlan perbaikan. Pemborosan yang teridentifikasi meliputi : transportation, motion, waiting, over processing, dan defect. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yaitu dengan penggabungan stasiun penimbangan dan stasiun pemeriksaan, sehingga memberikan estimasi peningkatan  process cycle effisiensi  dari 39,1% menjadi 46,69. Sedangkan upaya untuk mengurangi cacat produk dilakukan dengan perawatan preventif mesin packer.


2018 ◽  
Vol 19 (19) ◽  
pp. 10-15 ◽  
Author(s):  
Kamila Kowalik

Abstract The objective of the analysis conducted and described in this paper has been to present the practical application of the Six Sigma method based on the DMAIC cycle in improving the quality of the service process. The first part of the article contains the theoretical framework of six sigma and the issue of using its tools in the aspect of services. Afterwards, there has been calculated the initial sigma value which indicated the need for improvement. Measurement phase has been developed by the value stream mapping, process FMEA and customer survey which results have been analyzed in Pareto chart and fishbone diagram. Improve phase includes the Impact&Effort Matrix and target sigma level that can be achieved as a result of failures reducing and service quality improvement.


Author(s):  
Siti Hardianti, Neva Satyahadewi, Nurfitri Imro’ah

Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya menggunakan metode Lean Six Sigma. Metode Lean Six Sigma dapat menunjukkan jalannya proses produksi sehingga diketahui pemborosan, kecacatan dan proses terjadinya produksi melalui value stream mapping. Lean Six Sigma dapat diterapkan di bidang industri, satu diantaranya adalah perusahaan CV. XYZ. Perusahaan tersebut memproduksi wajan dengan nomor 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28 dan 30. Wajan nomor 18 adalah wajan yang paling diminati konsumen. Tahapan dalam Lean Six Sigma dimulai dari define, measure dan analyze. Jenis kecacatan diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu sangat serius (A), serius (B), cukup serius (C) dan tidak serius (D) dengan jumlah observasi sebanyak 78 hari. Kecacatan terbesar terjadi di kelas cacat sangat serius yaitu sebesar 44,38%. Level sigma merupakan kemungkinan besar kecacatan yang akan terjadi jika memproduksi satu juta produk. Pada penelitian ini, level sigma yang dihasilkan kecacatan sangat serius adalah 3,2, sehingga dengan menggunakan nilai Defect Per Million Oppertunities (DPMO) dapat disimpulkan bahwa dalam satu juta produksi kemungkinan produk cacat sebesar 44.211 buah. Berdasarkan analisis Failure Mode and Effect Analyze (FMEA), diketahui penyebab kecacatan sangat serius dikarenakan material dengan nilai Risk Priority Number (RPN) sebesar 84. Sehingga dengan menggunakan kriteria penilaian RPN diketahui bahwa kecacatan yang disebabkan oleh material tergolong sedang.  Kata Kunci: Demerit, Failure Mode and Effect Analyze. 


2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Raisha Pratidina ◽  
Muhammad Syamsun ◽  
Nur Hadi Wijaya

<p>Manajemen mutu merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk memenangkan pasar dan mencapai tujuaannya. Begitu juga yang harus dilakukan oleh <em>Agribussiness Development Center</em><em> </em>(ADC)<em> </em>Institut Pertanian Bogor (IPB)<em>-Taiwan International Cooperative Development Fund</em> (ADC IPB-ICDF Taiwan). Produk unggulan dari perusahaan adalah jambu Kristal yaitu buah dengan biji yang sedikit, rasa manis dan renyah. Tahun 2012, perusahaan hanya mampu memenuhi sebesar 31% permintaan pasar atas jambu Kristal <em>grade</em> A, serta <em>grade</em> B+, B dan C mencapai 69%. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis <em>Defect per Opportunity</em> (DPO), Analisis <em>Defect per million Opportunity</em> (DPMO), Diagram alir proses (<em>Process Flow Diagram)</em><em>, </em>Diagram pareto (<em>Pareto Chart</em>), Peta kendali, Diagram Sebab Akibat<em> (Fishbone</em> <em>Diag</em><em>ram</em>), <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA) dan Metode Six Sigma. Berdasarkan hasil analisis, terdapat enam <em>Critical </em><em>T</em><em>o Quality</em> (CTQ) antara lain pembibitan, kondisi lingkungan, pemupukan, perawatan, panen dan pasca panen. Hasil perhitungan kapabilitas sigma selama tahun 2012 masih berada kisaran 2-sigma. Hal ini menunjukkan masih banyak <em>defect</em> dan kapabilitas sigma berada di bawah target (3,4 DPMO). Dengan demikian, untuk saat ini ADC IPB-ICDF Taiwan, Bogor masih belum realistis untuk mengaplikasikan <em>six sigma</em> dikarenakan produk agribisnis yang rentan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor alam yang sulit untuk dikendalikan.</p>Kata kunci : jambu Kristal, pengendalian mutu, <em>six sigma </em>


JUMINTEN ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 120-131
Author(s):  
Ivonne Rakha Salsabila ◽  
Rr. Rochmoeljati

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi Stainless Steel Coil. PT. XYZ berharap dapat mengurangi pemborosan dalam proses produksinya, sehingga perusahaan dapat mendapatkan laba yang lebih besar dan mampu bersaing di industri saat ini. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasi, mereduksi dan memberikan usulan perbaikan terhadap pemborosan (waste) pada proses produksi Stainless Steel Coil. Metode yang digunakan adalah konseplean manufacturing dengan tools value stream mapping dan bantuan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian pada value stream mapping didapatkan reduksi waktu dari 461 menit atau 27.660 detik menjadi 416 menit atau 24.960 detik. Berdasarkan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diketahui akar penyebab masalah pada pemborosan (waste) tertinggi adalah Set up hot bucket yang kurang sesuai dan terjadi unplanned downtime atau kurang perawatan mesin. Rekomendasi perbaikan yang dapat diusulkan yaitu pembuatan jadwal pengurasan atau pembersihan hot bucket serta pengetatan terhadap set-up waktu hot bucket dan memperketat jadwal perawatan atau maintainance pada mesin Rolling Mill.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 89-100
Author(s):  
Suparno Suparno ◽  
Agus Selamet Susanto

PT. Indospring is a manufacturing company that produces various springs for an automotive. Among those various springs, MSM 2230 type is the most produced spring at the company. The big problem in producing the spring was related with the high waste that had impact on the low productivity. The purpose of study was to analyze the waste by using the concept of lean manufacturing particularly to identify and eliminate nonvalue added activities. The study found that there were various wastes which waiting and excessive transportation were two dominant wastes with the contribution to total of wastes at 28.96% and 18.52% respectively. The appropriate tool for further analysis on wastes was selected by using value stream mapping analysis (VALSAT), and process activity mapping (PAM) was the best tool for analyzing wastes more profoundly. The use of PAM and other tools of fishbone diagram and failure mode effect analysis (FMEA) provided important information for improvement. The implementation of improvement displayed potential increase of productivity level by reducing the processing time of the spring from 113,926.83 minutes to 75,960 minutes


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Iis Azelya ◽  
Gesit Thabrani

Purpose - This study was conducted with the intention to find out what is included as non-value added activity that is happened in patient’s flow and how to reduce it using lean six sigma method in outpatient department of regional public hospital of Kerinci M.H A Thalib.Methodology - This research uses lean six sigma method with analysis tools in the form of value stream mapping and fishbone diagrams in order to reduce the activities identified as non value added in the outpatient units of the M. H A Thalib general hospital in Kerinci Regency.Finding - The results of the study showed that the lead time required in the flow of patients in this outpatient unit is 7300.27 seconds with a percentage of Process Cycle Efficiency is only 12.22%, and contributing factors such as databases that are not used effectively, delays in medical personnel, lack of infrastructure, and so on. Keywords: Lean Six Sigma, Value Stream Mapping, Fishbone Diagram, DMAIC, Health Service, Reduce, Non-Value Added Activity


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 141-154
Author(s):  
Juliani Juliani ◽  
Catharina Badra Nawangpalupi

Pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis merupakan salah satu pelayanan publik. Pelayanan ini belum mencapai sasaran mutu yang ditetapkan dan masih terdapat pemborosan. Penelitian ini membahas penerapan Lean Six Sigma pada pelayanan publik terutama pada pelayanan verifikasi standar ukuran dan kalibrasi alat ukur metrologi teknis. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Value Stream Mapping (VSM) dari Lean digabungkan dengan Diagram Fishbone dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dari Six Sigma. Penelitian ini menggunakan data primer (dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan) dan data sekunder (dengan mengambil data kinerja dan data pengaduan pelanggan tahun 2018-2019).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Lean Six Sigma mampu mengidentifikasi penyebab keterlambatan, pemborosan dan menghasilkan berbagai rekomendasi perbaikan. Dua rekomendasi yang dapat diterapkan pada tahun 2019, yaitu penambahan 1 orang pegawai di Laboratorium Panjang dan map order beserta Standar/alat masuk laboratorium max H+1 telah mampu meningkatkan level sigma pada kinerja laboratorium yang merupakan salah satu bagian dari kinerja pelayanan. Dari perbaikan saat ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut yaitu menggabungkan data identifikasi pemborosan dari VSM dan Diagram Fishbone ke dalam FMEA  untuk perbaikan dan analisis yang lebih komprehensif.


2017 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
pp. 51-73 ◽  
Author(s):  
Ahmed M. Badeeb Ahmed M. Badeeb

As a result of the recession in Saudi Arabia, the manufacturing companies start thinking to reduce the operational cost and increasing the productivity through lean manufacturing principles. This paper is focused on increasing the productivity of a paint manufacturing company through implementing some of the lean manufacturing techniques. First, Value stream mapping analysis carried on throughout the manufacturing process and the areas of improvements in the company has been identified using fishbone diagram. Second, Work Place Organization (5S), Single Minute Exchange of Dies (SMED), Work Standardization and Kanban are the lean manufacturing techniques selected to solve different problems facing the company in these areas of improvements. A systematic approach of each technique implemented to measure its effect on the company productivity. It is observed that, applying (5S) and (SMED) techniques in the filling process decreased the changeover time by 59% and increased the daily productivity. Pareto chart recommended using work standardization in the charging process led to reduce the defects batches by 57%. Kanban system eliminated the shortages of semi-finish product and increased the output of the pre-weighing batches by 57%. In addition, overtime hours reduced by 77% and waste handling reduced by 85% and 53% for the non-hazardous and hazardous waste respectively


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document