Dukungan Internal atau Eksternal; Self-Compassion dan Perceived Social Support Sebagai Prediktor Stres
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variabel mana yang lebih kuat memprediksi stres yang disebabkan daily hassles pada mahasiswa; self-compassion atau perceived social support. Stres merupakan kondisi yang dihasilkan saat individu mempersepsikan bahwa terdapat diskrepansi antara tuntutan-tuntutan yang dialami dan sumber-sumber yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Daily hassles merupakan tuntutan atau masalah sehari-hari yang menjengkelkan, memicu frustrasi, dan menyebabkan stres. Self-compassion merupakan sikap memperlakukan diri sendiri dengan baik, pengertian, mendukung, dan penuh kasih sayang. Perceived social support merupakan persepsi individu bahwa dukungan sosial akan diterima saat diperlukan, dan membuat individu merasa orang lain cinta, sayang, peduli, dan menghargai individu tersebut. Partisipan penelitian merupakan 573 mahasiswa berusia 17 hingga 26 tahun. Alat-alat ukur yang digunakan terdiri dari Perceived Stress Scale-10, Self-Compassion Scale, dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal. Pertama, variabel self-compassion lebih kuat memprediksi stres yang disebabkan daily hassles dibandingkan dengan variabel perceived social support. Kedua, dimensi self-compassion yang paling kuat memprediksi stres karena daily hassles adalah dimensi isolation. Ketiga, sumber perceived social support yang paling mampu memprediksi stres karena daily hassles adalah perceived social support yang didapatkan dari teman.