Identifikasi Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Kombinasi Pola Tanam System of Rice Intensification (SRI) dan Jajar Legowo
Hawar daun bakteri (HDB) merupakan salah satu penyakit penting tanaman padi dengan kehilangan hasil mencapai 15-80%. Manipulasi iklim mikro melalui teknik pola tanam menjadi salah satu upaya pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diidentifikasi penyebab penyakit HDB pada kombinasi pola tanam system of rice intensification (SRI) dan jajar legowo. Penelitian dilakukan di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT), Jatisari, Karawang mulai bulan Agustus sampai September 2020. Kombinasi pola tanaman terdiri dari (1) SRI dengan kombinasi jarwo 2:1, (2) SRI dengan kombinasi jarwo 3:1, (3) SRI dengan kombinasi jarwo 4:1, (4) SRI dengan kombinasi jarwo 5:1, (5) SRI tanpa kombinasi, dan (6) Sistem tanem tegal (konvensional). Setiap petak kemudian dibagi menjadi 5 subpetak sebagai ulangan (1 titik di setiap sudut petak dan 1 titik di tengah-tengah petak). Gejala, kejadian dan keparahan penyakit diamati pada masing-masing subpetak. Tanaman yang menunjukkan gejala kemudian diidentifikasi secara molekuler dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) meliputi proses ekstraksi total DNA dan amplifikasi nukleotida dengan menggunakan pasangan primer forward (F:CCTCTATGAGTCGGGAGCTG) dan primer reverse (R: ACACCGTGATGCAATGAAGA). Hasil pengamatan menunjukkan gejala berupa bercak abu-abu di tepi daun kemudian berkembang ke arah pangkal daun baik di satu atau dua sisi daun. Selanjutnya daun menjadi tidak beraturan dan mengering. Kejadian penyakit HDB sebesar 81.67 – 95%, sedangkan keparahan penyakit sebesar 27.97 – 42.44% disemua pola tanaman. Identifikasi dengan teknik PCR menunjukkan bahwa penyebab penyakit HDB adalah Xanthomonas oryzae pv. oryzae yang teramplifikasi pada band ukuran 230 – 250 bp.