scholarly journals Penilaian Kinerja Pemasok Kayu dengan Menggunakan Pendekatan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Author(s):  
Dian Eko Hari Purnomo ◽  
Alfani Risman Nugroho

<p>Penilaian kinerja pemasok merupakan keputusan yang penting dalam suatu perusahaan, karena akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif. CV. Rimba Sentosa sedang melakukan pemilihan supplier yang akan memasok bahan baku kayu mahoni dengan lima pemasok, yaitu Manggala Jati, UD. Jati Mukti, Toko Kayu Jati”Mukti”, Gunung Hijau, dan Indah Sentosa. Dalam penelitian ini penilaian kinerja pemasok terbaik menggunakan metode <em>Analytical Hierarchy Process</em> (AHP). Metode ini didasarkan pada konsep perbandingan berpasangan untuk setiap hirarki yang ada pada struktur hirarki yang ada. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan ini ada 3 kriteria dan 6 sub kriteria yang mendukung setiap kriteria. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja pemasok adalah waktu, kualitas, dan harga. Sub kriteria yang dapat digunakan dalam untuk penilaian kinerja pemasok adalah pengiriman tepat waktu, <em>lead time, </em>spesifikasi bahan baku, jumlah bahan baku, harga pembelian bahan baku, dan biaya transportasi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode AHP, maka pemasok<em> </em>yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok “Indah Sentosa”, yang mana nilainya adalah 0,344 atau 34,420%.</p>

2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 2169
Author(s):  
Siti Komsiyah

Perkembangan pasar yang semakin pesat membuat perusahaan harus mampu bersaing secara global dengan tetap mempertahankan performance. Pemilihan supplier merupakan hal penting untuk menunjang performance perusahaan, karena pemilihan supplier yang tidak tepat dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang program aplikasi berbasis web untuk menentukan bobot subkriteria dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan memilih supplier terbaik dengan metode Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) serta menghitung alokasi pesanan untuk masing-masing supplier dengan metode Fuzzy Multi Objective Linear Programming (FMOLP). Penelitian ini dilakukan pada toko Jaya Cibodas Toy’s dengan mengambil objek produk mobil remote control. Metode AHP menghasilkan bobot subkriteria kualitas produk 0.193, cacat produk 0.173, harga produk 0.131, biaya 0.100, payment term 0.096, ketepatan waktu 0.100, ketepatan jumlah 0.066, response 0.044, fleksibel 0.030, after sale service 0.025, lead time 0.019, reputasi supplier 0.014, demand 0.010, sedangkan untuk merangking supplier digunakan TOPSIS dan menghitung alokasi kuota digunakan FMOLP dengan hasil Winner Toys 45%, Sumatera Toys 25,6%, Bintang Toys 22,9%, Lestari Toys 6.5%, dan Green Toys 0%


2021 ◽  
Vol 8 (S1-Feb) ◽  
pp. 94-106
Author(s):  
Siddharth Jadhav ◽  
Papri Ray ◽  
R Duraipandian

The growth of the Logistics business has caused many firms from different industries to enter the field. A logistics provider is an external provider who manages, controls, and delivers logistics activities maintains warehouse and other necessities on behalf of a supplier. They collect outbound shipments from manufacturers & consolidates shipments in their distribution centres and delivers to the customers through an effective routing of transport. Lead time is the most repetitive risk faced by the logistics providers and hence bench marking the major focused variables is must. This results in lowering the uncertainty in Leadtime. Researchers have spoken about challenges faced in evaluating the process. This research indents to identify the variables which are considered for the evaluation process of the operations of logistics providers. A primary survey will be conducted using the identified variables and then subjected to Analytical Hierarchy Process to funnel down the major focused variables. These variables will be benchmarked and be considered as standard variables which will cause a direct impact on the daily operations and result in variation in profitability. This paper will give a clear perspective regarding the evaluation of Logistics providers and their various policies incorporated


Author(s):  
Kedar Pandurang Joshi ◽  
Sivakumar Alur

Usage of websites like Olx.in, Quikr.com is rapidly growing in India. One of the major difficulties faced by the users of such websites is the long-time taken to realize the search. This work proposes an integrated approach to searching, through matching in digital environment using fuzzy analytical hierarchy process considering multiple criteria. The objective of the study is to enable buyers to search the sellers effectively and efficiently. Efficient and effective search can help buyers narrow down to the desired matches and enhance seller's the chances of selling through online classified portal. Authors utilize a compatibility metric that enhances the probability of matchmaking with reduction in lead-time developed by Joshi and Kumar (2012). The study presents an illustration of matchmaking using a web portal, and demonstrates the MCDM methodology.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Lia Fauziya ◽  
Ediyanto Sitorus

PT Swasembada Organis merupakan perusahaan yang belum pernah melakukan pengukuran kinerja secara sistematik menggunakan sistem pengukuran kinerja atau metode tertentu. Seiring berjalannya waktu banyak masalah yang terjadi di PT Swasembada Organis yaitu mengalami masalah dalam kinerja supply chain nya, bahan baku yang di dapat dari supplier mengalami kendala sehingga mengakibatkan terlambatnya supply bahan baku perusahaan, sehingga berdampak kepada supply ke KFC yang terlambat. Di karenakan hal yang demikian sehingga kinerja supply chain managemnet nya tidak baik, sehinga perlu diadakan penelitian yang membahas tentang pengukuran kinerja supply chain management. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur performa mana yang bermasalah dalam kinerja supply chain tersebut, dan kemudian menentukan strategi yang paling tepat untuk perbaikan kedepannya. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan untuk mengukur performa supply chain adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR). Pengukuran performansi dalam penelitian ini juga didukung oleh metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan diolah menggunakan alat sintesis atau software yaitu Expert Choice 2000. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis menggunakan metode AHP, yang menjadi alternative strategi atau pengukur kinerja utama adalah Stabilitas Produksi, Lead time pemenuhan pesanan, Keakuratan Persediaan, Kinerja Pengiriman dan Memenuhi Kebutuhan Pelanggan.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 25-39
Author(s):  
Luluk Suryani ◽  
Raditya Faisal Waliulu ◽  
Ery Murniyasih

Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah salah satu penggerak perekonomian suatu daerah, termasuk Kota Sorong. UKM di Kota Sorong belum berkembang secara optimal. Ada beberapa penyebab diantaranya adalah mengenai finansial, lokasi, bahan baku dan lain-lain. Untuk menyelesaikan permasalah tersebut peneliti terdorong untuk melakukan pengembangan Aplikasi yang dapat membantu menentukan prioritas UKM yang sesuai dengan kondisi pelaku usaha. Pada penelitian ini akan digunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP), untuk pengambilan keputusannya. Metode AHP dipilih karena mampu menyeleksi dan menentukan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu UKM terbaik yang dapat dipilih oleh pelaku usaha sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu UKM. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dikembangkan berbasis Android, dimana pengguna akan mudah menggunakannya sewaktu-waktu jika terjadi perubahan bobot pada kriteria atau intensitas.  Hasil akhir menunjukkan bahwa metode AHP berhasil diterapkan pada Aplikasi Penentuan Prioritas Pengembangan UKM.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 30-43
Author(s):  
Saras Ayu Faradita ◽  
Vinky Rahman

The fire incident in karaoke buildings in Indonesia which claimed many lives has occurred several times. According to the National Academy of Science US, the smoke toxins that come out of the fire disaster cause 50-80% of deaths. Refers to the data, it is necessary to check further about the building material response to fire during a fire incident. Masterpiece Signature Karaoke is a karaoke building that classified as large and magnificent in the city of Medan which has various material so that it is necessary to study the interior material as passive fire protection. The purpose is to find out how to assess the reliability of fire passive protection regard to the interior materials and recommendations or descriptions of right interior material planning using the Analytical Hierarchy Process (AHP). This method is efficacious to solve the problem of reliability in using interior materials as passive fire protection in Masterpiece Signature Family KTV Medan building with the results of an Adequate Level of reliability. Then, design recommendations were given for the use of interior materials in karaoke building to improve the reliability results to be better.The results are useful as information for other researchers and karaoke buildings regarding passive fire protection systems at the Masterpiece Signature Family KTV Medan.


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 21-31
Author(s):  
Fahrur Razi ◽  
Ainun Mardiyah ◽  
Adang Kasmawijaya

Pengkajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain eksploratori dalam penentuan prioritas terhadap peran dan alternatif strategi pengembangan P2MKP didasarkan atas bobot prioritas atau kepentingannya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Keterpaduan antara program pelatihan P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan” merupakan strategi yang paling diprioritaskan dalam membangun sinergitas P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan, dengan bobot 31,52%, kemudian strategi “pengikutsertaan koordinator penyuluh daerah sebagai pembina P2MKP”, dengan bobot 28,56% sebagai prioritas kedua, dan strategi “sebagian instruktur berasal dari penyuluh perikanan” dengan bobot 24,17% sebagai strategi prioritas ketiga dalam membangun sinergitas P2MKP dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan. Dari beberapa strategi pengembangan P2MKP yang dapat dilakukan dalam rangka mendukung proses peningkatan kompetensi sumber daya manusia kelautan dan perikanan: Strategi “pengikutsertaan/ peningkatan peran penyuluh perikanan” merupakan strategi pengembangan P2MKP yang paling diprioritaskan, kemudian strategi “optimalisasi penyelenggaraan pelatihan” sebagai prioritas kedua, dan strategi “pembangunan kemitraan strategis” sebagai strategi prioritas ketiga.


2012 ◽  
Vol 2 (5) ◽  
pp. 177-179
Author(s):  
Bhavik K Daxini ◽  
◽  
Prof. (Dr.) R.B. Bhatt Prof. (Dr.) R.B. Bhatt ◽  
Prof. Jayeshkumar Pitroda

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document