scholarly journals Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Terhadap Usia Menarche Pada Siswi Di SDN 47/IV Kota Jambi Tahun 2018

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Valensia Br Napitupulu ◽  
Hubaybah . ◽  
Rd. Halim

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan  cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada  di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi.  Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8%  siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 ,  α=0,05).

2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Dian Putri Aliyah ◽  
Septriana Septriana ◽  
Yunita Indah Prasetyaningrum

Latar Belakang:  Penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia terdiri dari pendidikan full day dan half day. Perbedaan waktu belajar kedua sistem tersebut tentu akan memengaruhi keadaan fisik dan psikis, termasuk perubahan asupan makan, aktivitas fisik, dan status gizi anak sekolah. Tujuan: Mengetahui perbedaan status gizi, aktivitas fisik, dan asupan gizi makro antara siswa sekolah dasar full day dan half day. Metode:  Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 112 orang  yang  terdiri  dari  56 siswa sekolah full day dan 56 siswa sekolah half day. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsionate random sampling. Data status gizi anak diukur mengunakan indikator IMT/U, aktivitas fisik diukur dengan kuesioner Physical Activity Questionnaire  (PAQ) dan asupan gizi makro diukur menggunakan kuesioner recall 24 jam sebanyak tiga kali. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebagian besar subjek dari sekolah full day lebih banyak yang gemuk (p=0,001; OR=3,809; 95% CI=1,64–8,84), memiliki aktivitas berat (p=0,000; OR=0,164; 95% CI=0,07–0,38), dan memiliki asupan lemak lebih (p=0,002; OR=3,71; 95% CI=1,57–8,79). Subjek dari sekolah half day lebih banyak yang memiliki asupan karbohidrat yang berlebih (p=0,000; OR=0,144; 95% CI=0,06–0,36). Tidak ada perbedaan bermakna pada asupan energi antara kedua kelompok (p=0,815; OR=0,896; 95% CI=0,358–2,24). Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna pada status gizi, aktivitas fisik, asupan lemak, dan asupan karbohidrat antara siswa sekolah sekolah full day dan half day. Namun, belum ada perbedaan bermakna pada asupan energi antara kedua kelompok.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 48-53
Author(s):  
Ikhsan Ikhsan ◽  
Nori Wirahmi ◽  
Samwilson Slamet

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, dimulai dari awal kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Risiko jatuh yang dapat menyebabkan cidera bagi lansia,  jatuh pada lansia adalah suatu masalah utama yang sering dialami oleh lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubingan aktifitas fisik dengan rsiko jatuh pada lansia. Metodelogi penelitian Cross sectional dengan jumlah sampel 75 lansia, teknik sampling purposive.  Pengukuran aktifitas fisik menggunakan  kuesioner  IPAQ ( International Physical Activity Questionnaire) dan Morse fall scale untuk risiko jatuh .Didapatkan hasil distribusi aktifitas fisik lansia Ringan 31 (41,3%), Sedang 25 (33,3%) dan Berat 19 (25,3%) sedangkan Tingkat risiko jatuh 28 (37.3%) Tidak Berisiko, 24 (32%) Risiko rendah dan 23 (30%) Risiko Tinggi. Analisis Chi Square dengan p value 0,005 (<0,05)  diinterpretasikan ada hubungan antaktifitas fisik dengan risiko jatuh.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Susmiati Susmiati ◽  
Nur Indrawaty Liepoto ◽  
Zifriyanthi Minanda Putri

AbstrakPenyebab obesitas sampai sekarang masih belum jelas dan masih diperdebatkan. Pengobatan dan pencegahan obesitas yang efektif dapat dicapai jika diketahui patogenesis secara komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perbandingan asupan makan dan  aktifitas fisik  pada remaja dengan obesitas dan normal. Penelitian dilakukan secara case control dengan sampel sebanyak 311 remaja putri. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Kriteria obesitas berdasarkan IMT > 2 SD dan Normal -2 SD <IMT> 1 SD. Pola makan ditentukan dengan  semi-kuantitatif Food Frequency Quessioner (FFQ)  dan aktifitas fisik dengan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQC). Rata- rata asupan energi total kelompok obes 2344,92± 606,31 kcal/hari lebih tinggi dari kelompok normal  2285,41± 602,86 kcal/hari,  tapi tidak ada perbedaan yang bermakna antar kedua kelompok p=0,435. Subyek dengan tingkat aktifitas fisik ringan 62,9% mengalami obesitas sementara  58,9% termasuk kelompok normal. Tidak ada hubungan  yang bermakna tingkat aktifitas fisik dengan obesitas  p=0,27. Rata-rata asupan karbohidrat, protein, lemak, serat dan asam lemak lebih tinggi pada aktifitas tinggi dibandingkan tingkat aktifitas sedang dan rendah. Ada perbedaan yang bermakna antara asupan  makanan dengan tingkat aktifitas fisik p < 0,05. Kesimpulan tidak ada perbedaan antara asuan makan dan aktifitas fisik berdasarkan status gizi pada remaja Kata Kunci    : pola makan, aktifitas fisik , remaja dan obesitas


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 129-136
Author(s):  
Wahidah Rohmawati ◽  
Dyah Ayu Wulandari

The result of interview with 10 students found that they have ever experienced (dysmenorrheal) they did not focus on teaching and learning until they asleep in the classroom and asked to permission to went home because unable to bear the pain that they feel, one of them rarely did physical activity such as sports, then they feel (dysmenorrheal) when menstrual, they also were burdened by tasks and routines of study, if they did examination. The purpose of this study was: to analyze the factors of primary dysmenorrheal on students at SMA Negeri 15 Semarang. This research was quantitative and it used cross-sectional method, the samples of this study were 138 respondents, and the researcher used proportionate stratified random sampling. The researcher also used chi-square test. The result of this study: it is shown that there was correlation between menarche with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001, there were correlation between routinely of sport with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001, there were correlation between stress with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001. Recommendation: the teenagers are expected to increase sports activity and avoid stress so that can reduce the pain of dysmenorrheal.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Indah Dewi Sari

Abstrak   Saat ini masalah gizi utama di Indonesia salah satunya adalah Anemia. Di indonesia prevalensi anemia 26% untuk anak perempuan dan 11% untuk anak laki laki. Berdasarkan Riskesdas 2013, anemia terjadi pada perempuan dan pada usia 15-24 tahun mencapai 18,4 %.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik keluarga dan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMU PAB 5 Klumpang Tahun 2019. Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri SMA PAB 5 klumpang, pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dengan uji analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji statistik pearson chi-Square untuk Pendidikan ibu dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,563, Penghasilan keluarga dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,532, IMT dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,010, Lila dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,001. Analisis ini dilakukan sampai uji multivariate menggunakan uji regresi logistik , Lingkar lengan atas dengan p-value 0,001. Kesimpulan pada penelitian ini variabel yang berpengaruh adalah Lila dengan anemia pada remaja putri. Diharapkan pihak  sekolah diharpkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan, meningkatkan informasi tentang makanan yang bergizi dan menganjurkan kepada kantin dan jajanan yang berada dilingkungan sekolah untuk bisa menentukan makanan yang bergizi dan sehat untuk dijual.       Kata Kunci :   Pendidikan Ibu, Status Keluarga, IMT, LILA, Anemia, Remaja   Putri


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Natania Natania ◽  
Evelin Malinti

Peningkatan asam urat darah menjadi tanda perubahan fungsi metabolic dan hemodinamik. Faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi asam urat adalah konsumsi makanan yang banyak mengandung purin dan asam urat, obesitas, penggunaan obat, aktivitas fisik dan penyakit tertentu dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar asam urat. Jenis penelitian adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 71 orang dewasa laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 25-45 tahun. Sampel dipilih dengan metode convenience sampling. Data meliputi karakteristik responden, aktivitas fisik tujuh hari terakhir, dan kadar asam urat. Aktivitas fisik diperoleh melalui pengisian international physical activity questionnaire (IPAQ). Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan alat ukur digital (Autocheck) dan strip asam urat. Data dianalisis menggunakan Chi-Square Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar asam urat (p>.05). Kadar asam urat sebagian besar responden termasuk dalam kategori normal dan aktivitas fisik sebagian responden tinggi. Menjaga keseimbangan antara kadar asam urat melalui makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya ialah penggunaan metode purposive sampling, melakukan perhitungan calon sampel secara menyeluruh, serta mempertimbangkan variabel lain seperti pola makan,  tekanan darah, status gizi, indeks massa tubuh.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Chyntia Utami ◽  
Abdurrahman Hamid ◽  
Yecy Anggreny

Penggunaan backpack dan posisi duduk merupakan bagian dari keseharian anak usia sekolah. Jika penggunaan backpack tidak sesuai dan posisi duduk tidak ergonomis, maka hal ini menjadi pencetus terjadinya nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan backpack dan posisi duduk terhadap keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 121 anak usia sekolah di SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner penggunaan backpack dan lembar observasi REBA (Rapid Entire Body Assesment). Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan, dari 121 siswa, dijumpai 97 siswa (80,2%) mengeluh nyeri punggung ringan. Nyeri ringan banyak dikeluhkan oleh siswa dengan penggunaan backpack yang tidak sesuai sebanyak 78 siswa (86,7%), dan siswa dengan posisi duduk yang kurang ergonomis sebanyak 58 siswa (80,6%). Terdapat hubungan antara penggunaan backpack dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,011(P<0,05),  dan terdapat hubungan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,042 (P<0,05) pada siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Kesadaran untuk memperhatikan tata cara penggunaan backpack dan posisi duduk anak di sekolah penting untuk diterapkan sebagai upaya pencegahan guna menurunkan timbulnya keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. 


2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 650
Author(s):  
Zainul Arifin ◽  
Etlida Wati

<p><em>Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi belajar. Mahasiswa keperawatan memiliki beban akademik yang berat sehingga dapat menggangu kualitas tidur. Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Keperawatan UMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan semester I, III, V, &amp; VII yang masih aktif. Jumlah sampel 90 responden dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Instrument ini menggunakan lembar kuesioner, dan di analisis dengan statistik uji Chi-square. Menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 tahun sebanyak 26 (28,9%), dan rata-rata umur responden 19,64 tahun dengan minimun 18 tahun dan maksimum 22 tahun. Secara statistik </em><em>terdapat hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar dengan p-value = 0,000.</em><em> </em><em>Adanya hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. </em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document