scholarly journals Efek Seduhan Kopi (Coffea Cenephora) Dan Teh Hitam (Camellia SinensisL) Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Putih

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Fitria Sayekti ◽  
Didik Eka Saputra

<p>Kopi dan teh merupakan salah satu minuman paling populer di Indonesia. Dalam kopi dan teh terdapat kandungan kafein. Kafein aman untuk dikonsumsi namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada organ ginjal. Batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman yang diperbolehkan adalah 150 mg/hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh histopatologi pada ginjal tikus putih <em>Rattus norvegicus</em> setelah pemberian seduhan kopi <em>(Coffea cenephora</em>), dan teh hitam <em>(Camellia sinensis</em> L). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 kelompok perlakuan yaitu 1 kontrol, 3 perlakuan kopi dan 3 perlakuan teh. Jaringan ginjal diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil uji Mann-Whitney nilai asymp.Sig  &lt;0,05. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan seduhan kopi dan teh dengan kelompok kontrol (tanpa perlakuan). Seduhan kopi dan teh hitam dapat memberikan efek terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putihberupa degenerasi dan piknotik dan semakin tinggi dosis seduhan yang diberikan semakin besar efek kerusakan yang terjadi.</p>

2017 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 246-254 ◽  
Author(s):  
Putranty Widha Nugraheni ◽  
◽  
Fitria Rahmawati ◽  
Chanif Mahdi ◽  
Sasangka Prasetyawan ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 10 (3-s) ◽  
pp. 111-115
Author(s):  
Muhartono Muhartono ◽  
Katya Rizqita Fitriana

Aims: This sudy aims to determine the effect infusion  of green tea (Camellia sinensis) to the renal histopathology picture of male white rats (Rattus norvegicus) Sprague dawley strain ethanol-induced. Methods: This study used 30 rats divided into 5 groups. The negative control (K-) was given distilled water 2 mL/day, the positive control (K +) was given ethanol 2 mL/day, the treatment group (P1, P2, P3) was given ethanol 2 mL and green tea infusion with respective doses of 0.375, 0.75 and 1.5 grams orally for 14 days. Then the renal retrieval is done to be examined microscopically. Results: The mean kidney damage score obtained was K- = 0.36; K + = 3.24; P1 = 2.52; P2 = 2,4; and P3 = 2.2. Data analysis with One Way Anova Test and continued with Pos Hoc and found significant differences in K- to K+, P1, P2, P3; K+ is significant to K-, P1, P2, P3; and P1, P2, P3 are significant to K- & K+. Conclusion: There is an effect of infusion of green tea (Camellia sinensis) on the renal histopathological picture of male white rats (Rattus norvegicus) ethanol-induced Sprague dawley strain. Keywords: alcohol, antioxidant, ethanol, green tea, renal histopathology


2018 ◽  
Vol 02 (01) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Nenny Prasetyaningrum ◽  
◽  
S Soemardini ◽  
Mochammad Nur Fadillah ◽  
◽  
...  

Life Sciences ◽  
2005 ◽  
Vol 77 (24) ◽  
pp. 3049-3057 ◽  
Author(s):  
Asankur Sekhar Das ◽  
Dolan Das ◽  
Maitrayee Mukherjee ◽  
Sandip Mukherjee ◽  
Chandan Mitra

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Bara Pawana Satya Nagara

ABSTRAK Latar Belakang: Kebiasaan masyarakat Indonesia menggunakan obat-obatan yang mudah didapat seperti parasetamol, dimana parasetamol dijual secara bebas akan menyebabkan penyalahgunaannya menjadi lebih besar.Penyalahgunaan ini berakibat timbulnya efek samping  seperti efek hepatotoksik yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel hati. Pengendalian efek hepatotoksi didalam tubuh dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. .Ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) memiliki kandungan antioksidan seperti flavanoid yang diyakini dapat menurunkan aktivitas SGPT dan mengurangi efek toksisitas hepar oleh parasetmol. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) terhadap penurunan aktivitas SGPT  tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang diinduksi parasetamol. Metode: Merupakan post-test only control group mengunakan hewan coba tikus putih jantan galur Wistar yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (-), kelompok kontrol (+), kelompok perlakuan yang mendapat terapi ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) 500 mg/Kg BB Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) dosis 500 mg/kg/BB/hari pada tikus tidak menurunkan secara bermakna aktivitas SGPT pada kelompok tikus yang diberi parasetamol dosis tinggi ( p=0,401 α=0,05) Kesimpulan: Parasetamol dosis tinggi meningkatkan secara bermakna aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar. Pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) pada aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar menurunkan  secara tidak bermakna. Kata kunci : Artocarpus camansi, Parasetamol, SGPT


Author(s):  
Ni Made Ridla Parwata

Overtraining syndrome is a decrease in physical capacity, emotions and immunity due to training that is too often without adequate periods of rest. Overtraining is often experienced by athletes who daily undergo heavy training with short break periods. This research aims to look at the effect of overtraining aerobic physical exercise on memory in mice. The research method was experimental in vivo with the subject of adult male rat (Rattus Norvegicus) Winstar strain aged 8-10 weeks, body weight 200-250 gr. Divided into three groups, namely the control group, aerobic group and overtraining group. The results of memory tests with water E Maze showed an increase in the duration of travel time and the number of animal errors made by the overtraining group (p = 0.003). This study concludes that overtraining aerobic physical exercise can reduce memory in rat hippocampus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document