scholarly journals Pengaruh cash flow, expenditure dan nilai perusahaan terhadap cash holding pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2012-2015

2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Dana Ariana ◽  
Michael Hadjaat ◽  
Rizky Yudaruddin
Keyword(s):  
AdBispreneur ◽  
2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 169
Author(s):  
Risal Rinofah

ABSTRACTThis study aims to detect Cash Flow, Cash Holding and Financial Constraints effect on investment decisions of companies in Indonesia. Some of the previous studies outside Indonesia show evidence of the impact of cash flows and financial constraints on it’s investment level.Using Multiple Regression and Logistic Regression model, on five years data observation shows that cash flow and cash holding have a positive effect on investment level. Interaction test shows the effect of cash flow on investment in financially constrained different from financially unconstrained companies. In other words, the average rate of investment changes caused by the level of cash flow is the same for both companies. While the effect of cash holding on investment, no different in the company that financially constraint and financially unconstraint company.The contribution of this research is to provide insight to the parties related to the importance of cash flow and cash holding to the investment of a company. Based on the results it can be concluded that companies that have cash flow and high cash holding have greater investment opportunities, especially in companies that have problems in finding sources of funding.   ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh Arus Kas, Cash Holding dan Kendala Finansial terhadap keputusan investasi perusahaan di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya di luar Indonesia menunjukkan bukti ada pengaruh Arus Kas dan Kendala Keuangan pada tingkat investasi.Dengan menggunakan model Regresi Berganda dan Regresi Logistik, pada pengamatan data selama lima tahun menunjukkan bahwa Arus Kas dan Cash Holding berpengaruh positif terhadap tingkat investasi. Uji interaksi menunjukkan pengaruh Arus Kas terhadap investasi pada perusahaan yang mengalami kendala pendanaan berbeda dengan perusahaan yang tidak mengalami kendala pendanaan. Dengan kata lain, tingkat rata-rata perubahan investasi yang disebabkan oleh tingkat arus kas adalah sama untuk kedua perusahaan. Sedangkan pengaruh Cash Holding terhadap investasi, tidak berbeda pada perusahaan yang mengalami kendala pendanaan maupun tidak.Kontribusi dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pentingnya arus kas dan Cash Holding untuk investasi perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki Arus Kas dan Cash Holding yang tinggi memiliki peluang investasi yang lebih besar, terutama pada perusahaan yang memiliki masalah dalam mencari sumber pendanaan. 


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 97-112
Author(s):  
Ajeng Andriani Hapsari

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beberapa faktor pemegangan kas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2009-2013. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dan verifikatif dengan teknik purposive sampel. Metode pengumpulan data menggunakan model data panel. Hasil yang diperoleh adalah ukuran perusahaan, growth opportunity, cash flow dan capital expenditure berpengaruh positif tetapi tidak signifikan pada pemegangan kas perusahaan. Sementara itu, leverage dan dividen berpengaruh negative dan tidak signifikan pada pemegangan kas perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa net working capital dan return on asset yang berpengaruh positif dan signifikan pada pemegangan kas perusahaan. Kata Kunci : Cash Holding, BUMN, Data Panel,Purposive Sample


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 288
Author(s):  
Alfira Alfira ◽  
Rasita Rasita ◽  
Jenny Alvina ◽  
Cindy Khorico ◽  
Maya Agustina Tanjung

Terjadinya peningkatan kebangkrutan yang memicu ambruknya sejumlah lembaga peminjaman, dan berimbas keseluruh dunia. Selain itu, krisis moneter pada tahun 1998 juga terjadi karena perusahaan yang meminjam dalam dolar harus menghadapi biaya yang lebih tinggi dalam membayar hutangnya karena pada saat itu dolar menguat hingga menyentuh level Rp 14.150, akibatnya perusahaan tidak mampu membayar hutangnya dan bangkrut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Debt to Asset Ratio, Growth Opportunity dan Cash Flow terhadap Cash Holding yang dilakukan pada sektor Consumer Goods yang indeksnya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian 2015-2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder laporan keuangan yang didapatkan dari laporan keuangan atau tahunan perusahaan consumer goods. Pengolahan datanya menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan DAR dan Growth Opportunity memberi pengaruh yang negatif terhadap cash holding sedangkan variabel lainnya yaitu cash flow memberi pengaruh yang positif terhadap cash holding. Maka, secara individual maupun serempak DAR, growth opportunity dan cash flow memberi pengaruh yang berarti pada cash holdingnya. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola kas dengan baik.


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Rosmita Halena Rumengan ◽  
Xaveria Indri Prasasyaningsih ◽  
Putriana Kristanti

-


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 524-530
Author(s):  
Siti Masrifah ◽  
R. Bambang Dwi Wiryanto ◽  
Fauziyah

Untuk menguji dan mendapati dampak dari tiap variabel terhadap peraturan cash holding (kas ditangan) di industri properti yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2019 ialah tujuan penelitian ini. Sebanyak 20 perusahaan properti menjadi sampel dalam penelitian. Kajian data yang dimanfaatkan yaitu, regresi linier berganda menggunakan metode kuantitatif dengan program SPSS release 23.0. Hasil penelitian : (1) cash flow, firm size, dan cash corversion cycle secara parsial tidak berdampak signifikan pada cash holding; (2) net working capital, growth opportunity, leverage, dan board size  secara parsial berdampak signifikan atas cash holding; (3) cash flow, net working capital, firm size, growth opportunity, leverage, board size, dan cash conversion cycle secara simultan berdampak pada cash holding (kas ditangan) perusahaan property dan real estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2019


2015 ◽  
Vol 60 (05) ◽  
pp. 1550047 ◽  
Author(s):  
YONG-SEOK CHOI ◽  
INSIK MIN

Using a quantile regression approach with a sample of Korean firms, this paper empirically investigates whether cash holding behaviors with the precautionary motive are different between Chaebol and non-Chaebol firms and they have changed before and after the financial crisis. We obtain the following empirical results. First, for non-Chaebol firms, the precautionary motive plays an important role in determining cash holdings throughout the sample period. In contrast, there is no empirical evidence supporting that Chaebol firms hold cash with the precautionary motive in the pre-crisis period: This motive becomes important only in the post-crisis period. Second Chaebol firms’ cash holdings with the precautionary motive are different from those of non-Chaebol firms in the pre-crisis period, but not in the post-crisis period. These imply that after experiencing financial crisis, Chaebol firms’ cash holding strategy has been changed substantially in a way to become more cautious in dealing with cash flow (CF) volatility.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Muhammad Ilham Prasetyo Sitorus ◽  
Ika Pratiwi Simbolon ◽  
Andrianantenaina Hajanirina

<p>This research has the purpose of analyzing the cash flow, capital expenditures, liquid assets, tangible assets, bank debt, firm size, research and development, growth opportunities, leverage, cash flow volatility, managerial ownership toward cash holding. The population in this research are all manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The sampling technique uses a purposive sampling method, and 78 observations have obtained from 26 companies for the 2016-2018 period. The method used in this research is quantitative. The results of this study indicate that liquid assets, tangible assets, and leverage have significant impact on cash holdings. In contrast, cash flow, bank debt, capital expenditure, firm size, research and development, growth opportunities, cash flow volatility, and managerial ownership do not have significant impact on cash holding.</p>


Author(s):  
Yudi Tri Hardianto ◽  
Nur Aisyah Kustiani ◽  
Muhammad Rheza Ramadhan

This study aims to determine the effect of Tax Avoidance Risk to Cash Holding Company Policy in Indonesia. Tax Avoidance Risk is measured by Cash Effective Tax Rate proxy and Cash Holding Policy is measured by Cash Ratio proxy (cash and cash equivalent divided by total asset or total sales). Based on regression with random effect model on 74 samples, we found that Tax Avoidance Risk has no effect on Cash Holding Policy after controlled by market to book ratio variable, firm size, leverage, capital expenditure, volatility of cash flow, dividend, research and development , Acquisitions, cash flow after tax, and industrial sector.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document