Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

159
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Duta Wacana Christian University

0216-5082

2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Fransiskus Rian ◽  
Gendro Wiyono ◽  
Mujino Mujino

ABSTRACT The purpose of this study is to examine whether working capital variables, size, and capital structure affect the return on assets. The population in this study are manufacturing companies in various sub-sectors proposed in the Indonesia stock exchange in 2016-2018. The type of data used in this study is secondary data from the company's annual financial statements as a sample that is used and processed using SPSS 16.00. This research uses the classic assumption test and the data analysis method used is multiple linear regression analysis. The results of the study show how working capital (ratio using current ratio, accounts receivable turnover, and net working capital), size, and capital structure (tested using a debt to equity ratio) are considered to compare asset returns.Keywords: working capital, size, capital structure, return on assets ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel modal kerja, ukuran, dan struktur modal berpengaruh terhadap return on assets. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di berbagai sub sektor yang diusulkan di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sebagai sampel yang digunakan dan diolah menggunakan SPSS 16.00. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana modal kerja (rasio menggunakan rasio lancar, perputaran piutang, dan modal kerja bersih), ukuran, dan struktur modal (diuji menggunakan rasio utang terhadap ekuitas) dipertimbangkan untuk membandingkan pengembalian aset.Kata kunci: modal kerja, ukuran, struktur modal, return on assets


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 121
Author(s):  
Fransiska Alicia

ABSTRACT This study aims to determine the factors that influence individual intention to do whistleblowing using 10 years of research data. The purpose of this research is to examine the association between Ethical Judgement Whistleblowing, Locus of Control, Organizational Commitment, Fraud Severity Rate, Personal Cost Reporting, Personal Responsibility Reporting, Job Satisfaction, Fair Treatment, Cooperativeness, Moral Reasoning, Anonym Reporting Channels, Education on Whistleblowing, Attitude, Perceived Behavioral Control, Organizational Support, Subjective Norms, Professional Commitment, Ethical Climate-Egoism, Ethical Climate-Benevolence, Ethical Climate-Principle, Anticipatory Socialization, Self-Interest, Feel Anger, Ethnic, Self-Efficacy, Managerial Status, Ethical Decision Making, Reward, Corporate Ethical, Gender, Controllability to whistleblowing intention. This research accumulates and integrates existing studies using meta-analysis techniques on 35 sample journals published between 2010-2020. Based on the research results, there are 28 variables as factors that can influence whistleblowing intention.Keywords: whistleblowing, whistleblowing intention, factors affecting whistleblowing, meta-analysis ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat individu melakukan whistleblowing dengan menggunakan 10 tahun data penelitian. Penelitian ini menguji pengaruh Ethical Judgement Whistleblowing, Locus of Control, Organizational Commitment, Fraud Severity Rate, Personal Cost Reporting, Personal Responsibility Reporting, Job Satisfaction, Fair Treatment, Cooperativeness, Moral Reasoning, Anonym Reporting Channels, Education on Whistleblowing, Attitude, Perceived Behavioral Control, Organizational Support, Subjective Norms, Professional Commitment, Ethical Climate-Egoism, Ethical Climate-Benevolence, Ethical Climate-Principle, Sosialisasi Antisipatif, Self-Interest, Feel Anger, Suku Bangsa, Self-Efficacy, Managerial Status, Ethical Decision Making, Reward, Corporate Ethical, Jenis Kelamin, Controllability terhadap niat whistleblowing. Penelitian ini mengakumulasi dan mengintegrasikan studi yang telah ada dengan menggunakan teknik meta analisis terhadap 35 jurnal sampel yang dipublikasikan antara tahun 2010-2020. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 28 variabel sebagai faktor yang dapat mempengaruhi niat whistleblowing.Kata kunci: pengaduan, niat pengaduan, faktor yang mempengaruhi pengaduan, meta analisis


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Nicholas Alexander Tunggal ◽  
Elliza Elliza

ABSTRACT Audit delay states the complexity of transactions that occur within a business entity. Many companies have tried to find ways to avoid audit delay conditions in their business processes, one of which is by implementing big data analytics in the company's operational activities. The purpose of this study was to determine the effect of implementing big data analytics on audit delay and several other factors such as company size, company age, company profit and loss, auditor opinion, and reputation of public accounting firms. This study will use empirical data based on publicly traded companies with the 2017-2019 period. The selection for the 2017-2019 period is based on the hypothesis that many companies are starting to apply big data analytics in carrying out their business processes. Big data analytics is projected based on disclosures made by companies. Based on the results of logistic regression analysis, big data analysis has no significant effect. This suggests that the accountant/auditor should consider implementing big data analytics because of its complexity.Keywords: audit delay, big data analytics ABSTRAK Audit delay mengindikasikan adanya kompleksitas transaksi yang terjadi dalam suatu entitas bisnis. Banyak perusahaan yang telah mencoba mencari cara agar terhindar dari kondisi audit delay dalam proses bisnisnya, salah satunya dengan mengimplementasikan big data analytics dalam kegiatan operasional perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi big dataanalytics terhadap audit delay serta beberapa faktor lainnya seperti ukuran perusahaan, umur perusahaan, laba rugi perusahaan, opini auditor, dan juga reputasi kantor akuntan publik. Penelitian ini akan menggunakan data empiris berdasarkan perusahaan go public dengan periode 2017-2019. Pemilihan periode 2017-2019 didasarkan pada mulai banyaknya perusahaan yang menerapkan big data analytics dalam menjalankan proses bisnisnya. Big data analytics diproyeksikan berdasarkan pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, big data analytics tidak berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntan/auditor harus mempertimbangkan pengimplementasian big data analytics karena terkait dengan kompleksitasnya.Kata kunci: audit delay, big data analytics


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Rieshe Rieshe ◽  
Andri Waskita Aji

ABSTRACT The purpose of this research is to find out how much influence: (1) the number of tourist visits to the Sikka Regency's original income; (2) hotel tax revenue from the Sikka Regency's original regional income; and (3) restaurant tax receipts from Sikka Regency's original revenue to Sikka Regency's original revenue both partially and simultaneously at the Sikka Regional Financial Management and Asset Management Service (DPPKAD). The data analysis technique used in this study is multiple linear regression analysis. The F test, t test and R² test are processed using SPSS version 16.0. The results of data analysis with a significance of 0.05 indicate that the variable number of tourist visits and hotel tax revenue variables do not affect the original income of Sikka Regency 2016-2018. While the restaurant tax has a positive and significant effect on the original income of Sikka district 2016-2018. The results of the study simultaneously showed that the number of tourist visits, hotel tax receipts and restaurant tax receipts had a positive and significant effect on the genuine income of Sikka Regency. Independent and Dependent Variables affect 36% while 64% are explained independently by variables outside this research model.Keywords: tourist visits, hotel tax, and restaurant tax, first income of region ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh: (1) jumlah kunjungan wisatawan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sikka; (2) penerimaan pajak hotel dari pendapatan asli daerah Kabupaten Sikka; dan (3) Penerimaan Pajak Restoran dari Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sikka terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sikka baik secara parsial maupun simultan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sikka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Uji F, uji t dan uji R² diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil analisis data dengan signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan dan variabel penerimaan pajak hotel tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sikka tahun 2016-2018. Sedangkan, pajak restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten Sikka tahun 2016-2018. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, penerimaan pajak hotel dan penerimaan pajak restoran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli Kabupaten Sikka. Variabel independen dan dependen mempengaruhi 36% sedangkan 64% dijelaskan secara independen oleh variabel di luar model penelitian ini.Kata kunci: kunjungan wisatawan, pajak hotel, dan pajak restoran, pendapatan pertama daerah


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Sofiani Murni ◽  
Sri Ayem

ABSTRACTThe aim of this research is to obtain empirical evidence about the effects of earnings management and disclosure of Corporate Social Responbilty to Sustainability Reporting. Corporate Social Responbilty calculated with a control variable that is leverage, Growth, Roa and Sustainability Reporting projected with sustainability reporting disclosure index with is based on reporting standards Global Reporting Initiative (GRI) that the company discloses in annual reports and ongoing reports. The population in this study is all sub-sectors of manufacturing companies in Indonesia stock exchange (BEI). The total sample is 100 companies selected using the purposive sampling method issued annual reports for the period 2014-2018. Data to be tested using multiple linear regression analysis. The results of this research are: (1) Earnings management has a significant positive effect on sustainability reporting. (2) Leverage positively influences sustainability reporting. (3) Growth growth has a positive effect on sustainability reporting. (4) ROA has a positive effect on sustainability reporting.Keywords: earning management leverage, growth, ROA, sustainability reporting ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Manajemen Laba dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Sustainability Reporting. Corporate Social Responsibility dihitung dengan variabel control yaitu leverage, growth, ROA dan sustainability reporting diproyeksikan dengan sustainability reporting disclosure index yang didasarkan pada standar pelaporan Global Reporting Intitative (GRI) yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan dan laporan berkelanjutan. Populasi dalam penelitian adalah semua sub sector perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia (BEI).  Total sampel adalah 100 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling yang mengeluarkan laporan tahunan selama periode tahun 2014-2018. Data untuk diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Manajemen laba berpengaruh positif signifikan terhadap sustainability reporting, (2) Leverage berpengaruh positif terhadap sustainability reporting, (3) Growth berpengaruh positif terhadap sustainability reporting. (4) ROA berpengaruh positif terhadap sustainability reporting.Kata kunci: manajemen laba, leverage, growth, ROA, sustainability reporting


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Belinda Azzahra

ABSTRACT Accountants has significant role to achieve corporate sustainability. However, with the advancement of technology, the existence of accountants starts to be questioned. According to a survey conducted by Osborne and Frey in 2013, University of Oxford, accountants has 94% chances to be replaced in the future. Based on these data, accountants are now entering the new era of disruption, which is provable by the existence of artificial intelligence. The future of business and accountants are entering grey area and sustainability is the most vital things to be discussed for now. To challenge the status quo, it is demanded for research about the role of accountant as value driver in digital era. In the future, young accountants must act as catalysts of value for business to ensure that every stakeholder get benefit. Therefore, at least there are five strategies that accountants could prepare, which are: understanding of business acumen, technological savvy, storytelling skill, fundamental data skill, and strategic thinking skill. I believe with these five strategies, accountants profession will still exist and not being the ‘disrupted’ but the ‘disruptor’ of Industrial Revolution 4.0 era.Keywords: accountants, artificial intelligence, corporate sustainability, disruptive era, value-driven ABSTRAK Akuntan memiliki peran penting untuk mencapai keberlanjutan perusahaan. Namun dengan kemajuan teknologi, keberadaan akuntan mulai dipertanyakan. Menurut survei yang dilakukan oleh Osborne dan Frey pada tahun 2013, Universitas Oxford, akuntan memiliki peluang 94% untuk diganti di masa depan. Berdasarkan data tersebut, akuntan kini memasuki era baru disrupsi, yang dibuktikan dengan adanya kecerdasan buatan. Masa depan bisnis dan akuntan memasuki wilayah abu-abu dan keberlanjutan adalah hal yang paling vital untuk dibahas untuk saat ini. Untuk menantang status quo, diperlukan penelitian tentang peran akuntan sebagai value driver di era digital. Di masa depan, akuntan muda harus bertindak sebagai katalis nilai bagi bisnis untuk memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan manfaat. Oleh karena itu, setidaknya ada lima strategi yang dapat disiapkan akuntan, yaitu: pemahaman business acumen, technology savvy, storytelling skill, fundamental data skill, dan strategic thinking skill. Saya yakin dengan lima strategi ini, profesi akuntan akan tetap eksis dan bukan menjadi ‘didisrupsi’ melainkan ‘pengganggu’ era Revolusi Industri 4.0.Kata kunci: akuntan, kecerdasan buatan, keberlanjutan perusahaan, era disrupsi, value-driven 


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Astuti Yuli Setyani

ABSTRAK  Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, menyebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Faktor – faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah jumlah segmen operasi, ukuran perusahaan dan reputasi KAP sebagai variabel moderasi. Data yang digunakan yaitu data sekunder perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI tahun 2015 - 2019. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan Logistic Regression Analysis pada tingkat signifikansi 5%. Diperoleh hasil bahwa jumlah segmen operasi dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan. Sementara itu, reputasi KAP tidak memoderasi pengaruh jumlah segemen operasi dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan.Kata kunci: segmen operasi, ukuran perusahaan, ketepatan waktu, reputasi KAP  ABSTRACT The information contained in the financial statements must be relevant to meet the needs of users in the decision making process. The demand for compliance with the timeliness of reporting in submitting financial reports of public companies in Indonesia has been regulated in the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Number KEP-346 / BL/2011 concerning Submission of Periodic Financial Reports of Issuers or Public Companies. In its attachment, Bapepam Regulation Number X.K.2, states that the annual financial report must be accompanied by an accountant's report with the usual opinion and submitted to Bapepam no later than the end of the third month (90 days) after the date of the annual financial report. This study aims to examine the factors that affect the timeliness of reporting financial statements. The factors tested in this study were the number of operating segments, company size and KAP reputation as moderating variables. The data used are secondary data from LQ45 companies listed on the IDX in 2015 - 2019. Analysis of the data used is Logistic Regression Analysis at a significance level of 5%. The results show that the number of operating segments and company size do not affect the timeliness of reporting the company's financial statements. Meanwhile, the reputation of KAP does not moderate the effect of the number of operating segments and company size on the timeliness of reporting the company's financial statements. Keywords: operating segments, company size, timeliness, reputation of KAP


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Retno Ika Sundari

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisa pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, pertumbuhan dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa Efek Indonesia dalam tahun amatan 2013-2017. Populasi penelitian adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dengan sampel yang diperoleh 37 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Data tersebut dianalisa dengan menggunakan pengujian asumsi klasik dan analisa berganda dengan menggunakan SPSS 25. Simpulan dari peneliian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, Pertumbuhan berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, leverage tidak berpengaruh negatif signifikan, ukuran perusahaan dan likuiditas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.Kata kunci: kebijakan dividen, profitabilitas, pertumbuhan, teori sinyal ABSTRACT This study aims to determine and analyze the effect of Profitability, Leverage, firm size, growth and liquidity on Dividend Payout Ratio, in manufacturer companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2013-2017. The population in this study were all manufacturer companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), while the samples that met the criteria for sampling for this study amounted to 37 companies. Analysis of sample data for this study is the Analysis of Multiple Linear Regression, Classical Assumption Test, Hypothesis Test, and Determinant Coefficient using SPSS 25 measuring instruments. The results showed that profitability show a positif significant on the Dividend Payout Ratio, Growth  show negative significant on the Payout Ratio Dividend. However, leverage did not show negative significant, size and liquidity did not show positive significant on Dividend Payout Ratio.Keywords: dividend policy, growth, profitability, signaling theory


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Umi Murtini

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja perusahaan non keuangan di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Sampel yang diambil adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Perusahaan non keuangan yang diambil adalah perusahaan overinvestment dengan menggunakan metode Hodrick Prescott Fillter untuk menentukan perusahaan overinvestment. Pengukuran kinerja perusahaan menggunakan Basic Earning Power (BEP). Dari hasil penelitian overinvestment berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Risiko, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Dividen, Hutang, Likuiditas, Tangibility, dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.Kata Kunci: basic earning power, overinvestment, dividen, hutang, ukuran perusahaan ABSTRACT This research aims to examine the performance of non-financial companies in Indonesia. The technique used for sampling was purposive sampling, while the analysis technique used in the study was multiple linear regression. Samples taken are non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) 2015-2019 period. Non-financial companies that are taken are overinvestment companies  by using the Hodrick Prescott Fillter method to determine overinvestment companies. Measuring company performance using Basic Earning Power (BEP). From the research results, Overinvestment has a positive effect on company performance. Risk, and Firm Size have a negative effect on company performance. Dividend, Debt, Liquidity, Tangibility, and Company Growth have negative effect on company performance.Keywords: basic earning power, overinvestment, dividend, debt, firm size


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Endang Satyawati

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa secara parsial dan simultan pemahaman Wajib Pajak terhadap pengetahuan perpajakan, self-assessment system, penerapan e-SPT dan nasionalisme berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak di PT BMK. Teknik pengumpulan data pada pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan diisi oleh 50 Wajib Pajak terdiri dari karyawan dan sales force PT BMK. Analisis data yang digunakan adalah regresi analisis. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Begitu juga untuk self-assessment system pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Begitu juga untuk sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Begitu juga penerapan e-SPT berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Begitu juga nasionalisme berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.Kata Kunci: e-SPT, sanksi pajak, kepatuhan, nasionalisme ABSTRACT The objective of this study is to obtain empirical evidence of understanding Taxpayers' knowledge of taxation, self assessment system, application of e-SPT and nationalism has a positive effect on taxpayer compliance at PT BMK partially and simultaneously.Data collection technique in the selection of samples in this study uses a questionnaire and filled by 50 taxpayers consisting of employees and sales force of PT BMK. Analysis of the data used is multiple regression analysis. The result of the analysis shows that the tax knowledge variable has a positive effect on taxpayer compliance. The self-assessment system has positive effect on compliance with Taxpayers. Tax sanctions has significantly positive effect on compliance with Taxpayers. The application of e-SPT has a significant positive effect on taxpayer compliance. Nationalism has a significant positive effect on PT BMK taxpayer compliance.Keywords: e-SPT, tax sanctions, compliance, nationalism 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document