Kadar IL-17 dan TNF alfa pada pasien Dermatitis Fase Akut dan Fase Kronik
Sitokin sel T helper (Th)2 lebih berperan dalam patogenesis dermatitis atopik (DA) fase akut, sedangkan sitokin sel Th1 lebih berperan pada fase kronik.Patogenesis DA dipengaruhi pula oleh interleukin (IL)-17 yang dihasilkan sel Th17, sel Th1, sel Th2, dan sel B. Ekspresi IL-17 meningkat pada lesi kulit DA fase akut dibandingkan fase kronik. Tumor necrosis factor-α (TNF-α) merupakan sitokin proinflamasi yang dapat dihasilkan sel Th1 dan Th17. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar IL-17 dan TNF-α dalam serum pasien DA fase akut dibandingkan fase kronik. Penelitian dilaksanakan selama periode Januari-Februari 2013 di Poliklinik Alergi dan Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian klinis secara potong lintang, berdasarkan studi analitik observasional. Subjek penelitian berjumlah 31 pasien, terdiri dari 15 pasien DA fase akut dan 16 fase kronik yang didapatkan melalui consecutive sampling. Terhadap subjek penelitian dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan diagnosis ditegakkan sesuai dengan kriteria Hanifin dan Rajka, kemudian dilakukan pengambilan serum untuk pemeriksaan IL-17 dan TNF-α. Hasil penelitian memperlihatkan kadar IL-17 dan TNF-α dalam serum pasien DA fase akut secara berurutan adalah 16,50 pg/ml dan 7,70 pg/ml, sedangkan pada fase kronik secara berurutan adalah 14,84 pg/ml dan 7,69 pg/ml. Berdasarkan uji beda kadar IL-17 dan TNF-α pada fase akut dan fase kronik didapatkan nilai p > 0,05. Simpulan penelitian ini adalah kadar IL-17 dan TNF-α dalam serum pasien DA fase akut tidak berbeda dibandingkan fase kronik.