scholarly journals Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Confidence Siswa Melalui Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction)

2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 285 ◽  
Author(s):  
Ayuni Rizka Ifanda ◽  
Ari Septian

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peningkatan kemampuan representasi matematis siswa dengan penerapan model ARIAS; (2) mengetahui self-confidence siswa terhadap penerapan model ARIAS; dan (3) mengetahui hubungan antara self-confidence siswa yang menerapkan model ARIAS dengan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dan desain penelitian the nonequivalent pretest-posttest control group design. Subjek penelitian terdiri dari siswa XI IPA 3 SMAN 1 Sukanagara sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Sukanagara sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan tes dan non-tes. Data tes diperoleh dari pengukuran kemampuan representasi matematis siswa dan data non-tes diperoleh dari pengukuran self-confidence siswa melalui angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Sebagian besar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model ARIAS menujukan self-confidence yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan kemampuan representasi matematis dan self-confidence siswa yang menggunakan pembelajaran ARIAS.

Edusentris ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Tri Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik role playing dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa SMAN 1 Pangandaran. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pretest-posttes control group design dan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket self-confidence. Partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMAN 1 Pangandaran yang secara administratif terdaftar dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Sampel yang diperoleh adalah siswa kelas X-10 yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas X-8 sebagai kelas kontrol melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Gambaran kepercayaan diri siswa kelas X SMAN 1 Pangandaran mengalami peningkatan skor setelah diberikan perlakuan berupa teknik role playing. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan skor pretest sebelum perlakuan ke skor posttest setelah perlakuan; (2) Efektivitas teknik role playing terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Peningkatan yang signifikan terlihat dari hasil uji t paired sample dan hasil uji N-gain. Dapat disimpulkan bahwa teknik Role playing efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas X SMAN 1 Pangandaran.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 400-409
Author(s):  
Desnani Ulfa ◽  
Depriwana Rahmi ◽  
Rena Revita

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada atau tidak perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran CORE dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. 2) Ada atau tidak interaksi antara model pembelajaran CORE  dan Self-Confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah The Nonequivalent Post-Test Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Bangkinang Kota tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah uji-t sedangkan untuk hipotesis kedua menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai  sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran CORE dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang tidak mengikuti  model pembelajaran CORE. Hasil analisis data dengan menggunakan anova dua arah untuk  menunjukkan interaksi  sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran CORE dan self confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.  


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Mita Surya Antika ◽  
Lies Andriani ◽  
Rena Revita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think Pair Square dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, dengan sampel yang terpilih adalah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa, lembar observasi dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Dari hasil analisis data pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Square (TPS) dan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.Kata kunci: Think Pair Square, Kemampuan pemahaman konsep Matematis, Kemampuan Awal Matematika, Quasi Eksperimen


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Ayu Fitriani ◽  
Eko Retno Mulyaningrum ◽  
Rivanna Cittraning Rachmawati

<p><em>P</em><em>enelitian ini bertujuan untuk mengetahui </em><em>komparasi</em><em> pembelajarn IPA terpadu tipe connected </em><em> dan tipe webbed </em><em>terhadap hasil belajar kognitif siswa</em><em> pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang</em><em>. </em><em>Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen non-equivalent pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan menghasilkan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen 1 (connected) dan VIII G sebagai kelas eksperimen 2 (webbed). Instrumen yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda, lembar observasi terbuka dan lembar wawancara. Penelitian dilakukan karena banyak guru yang tidak mengetahui tentang  pembelajaran IPA terpadu, hasil belajar kognitif siswa masih rendah dan untuk mengukur profesionalisme guru melalui lessnon study for learning community terhadap hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh rata-rata skor pretest pada kelas eksperimen 1 adalah 56,12 dan kelas eksperimen 2 skor rata-ratanya adalah 55,07. Sedangkan rata-rata skor posttest pada kelas eksperimen 1 adalah 74,2 dengan kriteria baik dan pada kelas eksperimen 2 adalah 80,1 dengan kriteria sangat baik. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa dengan taraf signifikan α=0,05. Diperoleh nilai hasil t<sub>hitung</sub> = 0,4204 dan t<sub>tabel</sub> = 2,0243 yang berarti hipotesis diterima. Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif kelas eksperimen 2 lebih tinggi dari kelas eksperimen 1 sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan pembalajaran IPA terpadu tipe connected dan webbed melalui LSLC terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan di SMP Negeri 11 Semarang dan IPA terpadu. </em>Komparasi hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan manusia yang memiliki presentase dengan kriteria sangat baik adalah pembelajaran IPA terpadu tipe <em>webbed</em> dan pembelajaran IPA terpadu tipe <em>connected</em> memiliki presentase dengan kriteria baik melalui <em>Lesson Study for Learning Community</em> sehingga pembelajaran IPA terpadu yang efektif untuk digunakan pada materi sistem pernapasan manusia melalui <em>lesson study for learning community</em> di SMP N 11 Semarang adalah tipe <em>webbed</em>.</p>


SPARTA ◽  
2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Maulana, Dedy Putranto dan Erick Prayogo Walton

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) sebagian besar dari siswa kelas X SMAN 1 Puding Besar kemampuannya masih rendah dalam melakukan teknik dasar tendangan T, 2). kurangnya kreativitas guru dalam memanfaatkan media bantu untuk menunjang kemampuan tendangan T siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa Siswa kelsa X SMA Negeri 1 Puding Besar.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimental, jenis desain yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMA Negeri 1 Puding Besar Tahun 2018 yang berjumlah 144 orang. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan. Tes yang digunakan merupakan tes kemampuan teknik dasar tendangan T menggunakan instrument yang telah disusun. Hasil pengukuran data diuji menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis uji t test.Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari pengujian hipotesis hasil teknik dasar tendangan T antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui nilai thitung= 2,363, nilai ttabel = 1,684, nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh secara signifikan penggunaan media cardboard animated terhadap kemampuan teknik dasar tendangan T materi bela diri pencak silat siswa kelas X SMA Negeri 1 Puding Besar. Kata kunci: Media Cardboard Animated, Kemampuan Teknik Dasar Tendangan T


Author(s):  
Sayid Ali Rahmat ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
I Wayan Darmadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah   terhadap keterampilan berpikir kritis siswa   pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas Xa sebagai kelas eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Analisis data yang digunakan statistik inferensial yaitu uji normalitas, homogenitas, uji hipotesis (uji t 2 pihak).  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data hasil penelitian, diperoleh nilai keterampilan berpikir kritis siswa  pada pretest untuk kelas eksperimen yaitu 21.32, dan untuk kelas kontrol yaitu 20.29 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 6.89 dan 8.87. Untuk posttest nilai rata – rata kelas eksperimen 53.24 dan untuk kelas kontrol 42.79 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 16.87 dan 17.33. Nilai P-value hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,014 < 0,05 serta nilai t hitung > t tabel atau 2,51 > 1,66 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi.   Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Anisa Fitriani ◽  
Fuad Nashori ◽  
Indahria Sulistyarini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek terdiri atas dua puluh caregiver laki-laki dan perempuan berusia 47-63 tahun yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pengukuran kualtias hidup dengan skala World Health Organization of Quality of Life-BREF. Data dianalisis menggunakan anava campuran untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup kelompok eksperimen dan kontrol saat prates, paskates, dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan pada skor kualitas hidup kelompok eksperimen setelah diberi pelatihan regulasi emosi. Skor kualitas hidup mengalami peningkatan kembali saat pengukuran tindak lanjut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 223-227
Author(s):  
Hidayatun Nufus

Tahun 2018 Jumlah kematian bayi sebanyak 199 bayi dari 19.353 Kelahiran Hidup, atau dengan kata lain angka AKB Kabupaten Jombang tahun 2018 sebesar 10 per 1.000 KH. Keberhasilan ini dikarenakan adanya beberapa pogram akselerasi AKB di jalankan dengan serius diantaranya adalah program IMD (inisiasi menyusui dini) dan ASI eksklusif. ASI bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat anti infeksi. Diharapkan semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif pada bayinya, tetapi ketika saat kontrol hari ke 7 , 50 % ibu sudah membawa botol dengan susu formula untuk bayinya. Oleh karenanya dibutuhkan usaha yang intensif untuk membantu ibu nifas normal agar menyusui bayinya, salah satunya dengan pijat oksitosin yang dapat membantu produksi ASI. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum normal. Metode penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimenT dengan rancangan penelitian eksperimen semu atau dengan rancangan non randomized posttest without control group design. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel berjumlah 50 orang ibu post partum normal yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 25 responden pijat oksitosin dan 25 responden  tanpa pijat oksitosin Hasil menunjukkan usia rata-rata ibu 20-35 tahun (92,5%), multipara (70%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik chi-square didapatkan bahwa nilai t hitung 9,22 > t tabel 3,84 dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima.Simpulan mayoritas produksi ASI pada ibu post partum normal adalah cukup dan ada perbedaan antara produksi ASI ibu post partum setelah mendapatkan pijat oksitosin dan tidak. Pijat oksitosin adalah salah satu cara untuk memperlancar dan meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu contoh intervensi mandiri bidan dan dengan mudah dipilih dalam penatalaksanaan  merangsang produksi ASI Kata kunci : Pijat oksitosin, Produksi ASI


Author(s):  
Aniyatul Jaziroh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi eksperimental dengan desain pretest – posttest control group design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu kelas VIII A (kelas eksperimen) dan VIII B (kelas kontrol). Teknik pengumpulan data menggunakan soal dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan uji regresi linear sederhana, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika materi pola bilangan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata posttest kelas eksperimen 69,10 dan rata-rata kelas kontrol 53,21. Dari pengujian regresi linear sederhana nilai (Sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima sehingga terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Kemudian didapat nilai koefisien determinasi R Square adalah 0,415, jadi besarnya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah sebesar 41,5%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document